[SERIES] Marry You ?? Are You Crazy?? (Part 3)

Title       : [SERIES] Marry You ?? Are You Crazy?? (Part 3)

Author  : Chuyleez

Rating   : 16+

Genre   : Romance, Teen, Marriage Life, Comedy (Maybe)

Cast       : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Shim Changmin

Length  : Series

Annyeong readers, ini Part ketiga dari FF Marry You?? Are You Crazy??. Di Part aku naikin ratingnya jadi 16+ (Kayaknya makin lama makin naik deh) tapi masih aman koq ga ada yang aneh2 hehehe…. FF ini murni dari imajinasiku, jadi kalau ada kesamaan cerita tolong mention ke twitter-ku di @chuyleezluvsuju  or facebook-ku di Andria Chuyleez Minoz (promosi hehehehe….). Seneng deh liat comment Part 1 dan Part 2 – nya, semoga Part 3 tidak mengecewakan . Udah deh ga usah bnyak cuap cuap  (?) Hope You Like It… ^^

Part 1 | Part 2

***

 

Sooyoung mengompress dahi Kyuhyun dengan lembut supaya panasnya turun. Tiba – tiba Kyuhyun menarik tangan Sooyoung hingga wajah mereka berdekatan.

“Apa kau menyukaiku??”Tanya Kyuhyun

“Mwo??”

“Kau melakukan ini karena kau mulai menyukaiku kan??”

“Apa yang kau katakan hah?? Sudah tidur saja.” Sooyoung mencoba menjauhkan wajahnya dari Kyuhyun.

“Aku membencimu, Choi Sooyoung.”

Sooyoung memandang Kyuhyun.

“Aku membencimu. Sangat membencimu.” Lanjut Kyuhyun.

Sooyoung diam saja memandang Kyuhyun.

 

***

 

“Kau fikir aku menyukaimu?? Aku jauh membencimu Cho Kyuhyun.”

Sooyoung kesal dan keluar dari kamar Kyuhyun.

Sooyoung sedang melamun di kamarnya. Dia masih mengingat perlakuan Kyuhyun tadi.

“Kau membenciku ?? Aku jauh membencimu.” Gumam Sooyoung.

Sooyoung melirik ke arah gelas kosong di dekat lampu meja.

“Habis… Sudah berapa gelas yang kuhabiskan hari ini??”

Sooyoung kemudian turun ke dapur mengisi gelasnya. Rasa kantuk yang berat membuat Sooyoung terlihat malas.

Tiba-tiba terdengar alunan musik piano yang sangat indah.

“Apa aku sedang bermimpi??” tanyanya lirih.

Sooyoung mulai berjalan mencari sumber suara piano.

Langkahnya terhenti saat melihat laki-laki yang memainkan piano. Dia terkejut mengetahui siapa yang memainkan pianonya. Raut wajahnya berubah sedih. Kemudian dia terus berjalan sampai di samping laki-laki itu. Laki – laki itu menghentikan permainanya.

“K..kau bisa memainkanya??”tanya Sooyoung terbata-bata.

“Kau fikir siapa Hah??” kata Kyuhyun dingin. Ya, Kyuhyun yang memainkan pianonya.

Sooyoung memperhatikan jari jemari Kyuhyun yang panjang.

“Kenapa kau terus menatapku dengan tatapan menyedihkan seperti itu?? Aku tidak butuh dikasihani.”

“Seo… Joo… Hyun…”Sooyoung tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

“Kau sudah tahu itu. Iya dialah yang sedang kutunggu. Dia seorang gadis yang cantik dan pintar.” Kyuhyun berbicara dengan tatapan kosong.

“Aku tahu… Aku tak kan bisa dibandingkan dengannya.”

“Tidak akan bisa.”

“Tapi apa kau tahu bahwa Seo Joo Hyun…”

“Aku tak peduli orang berkata apa. Aku yakin dia akan datang menjemputku…”kata Kyuhyun dingin memandang Sooyoung tajam.

Sooyoung seakan membeku terkena tatapan dingin itu.

Kyuhyun meninggalkan Sooyoung. Sooyoung menahan air matanya.

 

***

 

Sooyoung bangun telat lagi. Dia merasa tergesa-gesa. Tak sengaja Sooyoung menabrak Kyuhyun yang membuat tas mereka jatuh.

“Mianhae.”kata Sooyoung mengambil tasnya.

Kyuhyun memandang kesal. Tapi Kyuhyun heran karena Sooyoung tidak membentaknya. Kyuhyun mengambil tasnya. Dia merasa aneh pada tasnya.

“Mungkin karena habis jatuh jadi kualitasnya menurun.”pikirnya acuh.

Tas Sooyoung dan Kyuhyun sama persis.

Sesampainya di sekolah. Sooyoung melihat Changmin duduk di kursinya. Changmin tersenyum. Sooyoung membalas senyuman.

“Apa kau mau pindah tempat?”

“Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya duduk disini dan bagaimana kau belajar.”

Changmin mempersilakan Sooyoung duduk di tempat duduknya.

“Gomawo.”

Sooyoung membuka tasnya. Dia terkejut.

“Wae??”tanya Changmin heran.

“Tasku… Tertukar.”kata Sooyoung cemas.

Changmin mendekat dan melihat isi tas Sooyoung. Dia melihat banyak kertas dan map-map.

Sooyoung teringat saat dirinya bertabrakan dengan Kyuhyun.

“Ini tas…”tanya Changmin.

“Kyuhyun.”

Changmin baru tahu nama suami Sooyoung. Kemudian dia mengambil buku di tasnya.

“Pakailah bukuku.” Kata Changmin memberikan bukunya.

“Tidak perlu. Aku akan memintanya datang membawa tasku.”

“Setidaknya sampai dia datang.”

“Nanti kau tak bisa belajar dengan tenang.”

“Sudah tak apa-apa.” Changmin tersenyum.

Bel berbunyi. Pelajaran akan segera dimulai. Sooyoung merasa tak enak hati sudah merepotkan Changmin.

Di kantor. Kyuhyun terkejut melihat isi tasnya.

“Ige mwoya??”

Kyuhyun menelpon Sooyoung tapi tidak diangkat. Kemudian dia mengirim pesan.

To : Yeoja Babo Soo

‘AKU MAU AMBIL TASKU’

Sooyoung membuka ponselnya diam-diam.

“Tulisnya kenapa pakai caps lock sih? Tak pake itu aku juga masih bisa baca.”

Sooyoung membalas.

To : Ahjushi Cho

‘Datanglah pas istirahat. Apa-apaan ini?? Tak ada yang bisa digunakan.’

Kyuhyun kesal membaca jawaban Sooyoung.

 

***

 

Sooyoung dan Changmin berada di kantin. Sooyoung sudah membawa tas Kyuhyun.

“Jam berapa dia akan datang??”tanya Changmin.

“Aku menyuruhnya datang saat istirahat.”

Sooyoung berjalan ke meja pesan untuk memesan makanan. Namun seseorang menabraknya dan saus tumpah di jas Sooyoung. Sooyoung terkejut.

“Mianhae.”kata orang itu.

“Gwenchana.” Sooyoung tersenyum.

“Soo~ah gwenchana??”

“Ne.”

Changmin langsung menggandeng Sooyoung ke kamar mandi.

“Apa kau mau masuk kamar mandi perempuan??”tanya Sooyoung.

Semburat merah muncul di pipi Changmin. “Baik aku akan menunggu di luar.”

Sooyoung masuk ke kamar mandi. Namun saat dia membuka pintu kamar mandi, ada jebakan. Beberapa buah telur menimpanya. Sooyoung berteriak.

“ARGH…!!!”

Changmin langsung masuk kamar mandi dan melihat Sooyoung yang ditimpa telur. Dia jadi sangat kotor.

Sooyoung berdecik kesal dan melepas jasnya.

“Hari ini benar-benar sial.”

Sooyoung membasuh rambutnya dengan air.

“Untung yang terkena telur cuma rambut bawah. Jadi mudah dibersihkan.”kata Changmin.

Changmin memandangi Sooyoung yang sedang membersihkan rambutnya. rambut Sooyoung basah dan ada perasaan lain pada diri Changmin.

Sooyoung sudah selesai membersihkan rambutnya.

“Ayo kita pergi.”ajak Sooyoung.

“Kau mau pergi seperti ini??”

“Jasku kan kotor.”

“Tapi kau bisa sakit.”

Changmin melepas jasnya.

“Anni… Nanti kau yang sakit.”tolak Sooyoung halus.

“Fisik laki-laki lebih kuat dari perempuan.”

Sooyoung memandangi Changmin. Changmin memakaikan jasnya ke tubuh Sooyoung. Jarak wajah mereka sangat dekat. Membuat keduanya gugup dan salah tingkah.

Saat keduanya saling menatap. Changmin mulai mendekatkan wajahnya kea rah Sooyoung. Namun tiba-tiba ponsel Sooyoung berbunyi.

‘Ahjushi Cho Calling’ nama kontak yang tertera di handphone Sooyoung.

Sooyoung mengangkat telponnya.

“Aku menunggumu dekat gerbang. Cepat bawa tasku. Aku tak punya banyak waktu.”Kata Kyuhyun ditelpon.

“Ne, aku akan kesana.”

Sooyoung dan Changmin menemui Kyuhyun digerbang sekolah. Kyuhyun menyipitkan matanya melihat Sooyoung dengan seorang namja.

“Apa karena tas kita tertukar, tubuhmu jadi mengecil??”sindir Kyuhyun melihat jas yang dipakai Sooyoung kebesaran.

“Sudah tak perlu banyak tanya. Mana tasku??”kata Sooyoung ketus.

“Sama sekali tak ada yang berguna. Di banding tasku. Jika tak ada tasku perusahaan bisa dalam bahaya…”

“Tak perlu menyombongkan diri Tuan Cho. Cepat pergilah.” Usir Sooyoung.

Kyuhyun melirik ke arah Changmin.

“Aku tak tahu apa yang kau lakukan dibelakangku. Tapi kau harus ingat statusmu sebelum waktunya tiba. Ingat itu.”kata Kyuhyun.

Sooyoung merasa tersindir. Kyuhyun pergi. Sooyoung kesal.

“Apa sikapnya selalu seperti itu??”tanya Changmin.

“Dia tak pernah menyukaiku.”

“Ne?? Tidak saling menyukai?? Tapi kenapa bisa…”Changmin bingung.

Sooyoung memandang Changmin dengan tatapan kasihan.

Ternyata semua jebakan mulai dari tertumpah saus sampai tertimpa telur adalah Victoria yang merencanakanya. Berniat untuk membuat Sooyoung menderita malah membuat Sooyoung semakin dekat dengan Changmin. Victoria kesal rencananya gagal.

 

***

 

Jam pelajaran sudah selesai. Sooyoung dan Changmin duduk di bawah pohon sambil menunggu jemputan Sooyoung dating. Sooyoung menceritakan tentang pernikahanya.

“Mwo?? Jadi kalian berdua dijodohkan??”kata Changmin terkejut.

Sooyoung mengangguk.

“Tidak ada jalan lain. Kakek mau membalas kebaikan Cho Harabeoji dengan menikahkan kami. Tapi kami sudah berjanji. Setelah 6 bulan pernikahan, Kami akan… Bercerai.”kata Sooyoung memelankan suaranya.

Ada setitik harapan dalam diri Changmin untuk mendekati Sooyoung.

“Karena dia… Sedang menunggu seseorang…”

“Yeojachingu-nya??”

“Ne… Seo Joo Hyun.”

“Mwo?? Bukankah dia sudah meninggal??”

“Itu juga yang kubingungkan. Aku tidak tahu pasti dia tahu atau tidak bahwa Joo Hyun sudah meninggal. Tapi dia masih menganggap Joo Hyun masih hidup… Aku kasihan melihatnya.”

Changmin seakan dapat merasakan apa yang dirasakan Sooyoung.

“Aku sudah pernah bertemu orang sepertinya… Aku bisa merasakan itu menyakitkan…” lanjut Sooyoung lagi.

Flashback

Sooyoung dan Soojin sedang menunggu sarapan yang dibuatt appa mereka. Tak lama appa membawa 2 piring nasi goreng.

“Ini untuk Sooyoung dan ini untuk Soojin.”

Sooyoung dan Soojin melahapnya. Kemudian appa membawa 2 piring lagi.

“Ini untuk Harabeoji dan ini untuk Omma-mu.” Kata Appa Sooyoung meletakkan piring nasi goreng untuk Choi Harabeoji dan nasi goreng untuk Omma Sooyoung di sebuah kursi kosong.

Serentak Sooyoung, Soojin dan kakek berhenti menyantap nasi goreng.

Kemudian appa membawa piring nasi goreng untuk dirinya sendiri.

“Omma-mu sebentar lagi pulang dari pasar. Dia sangat menyukai nasi goreng buatan appa…”kata appa tersenyum.

“Appa masih menganggap Omma masih hidup. Padahal Omma sudah bertahun-tahun meninggal. Itu karena appa terlalu mencintai Omma.”batin Sooyoung.

Flashback End

“Soo~ah.”Changmin membuyarkan lamunan Sooyoung.

“Mian. Aku melamun.”

“Lalu… Bagaimana perasaanmu padanya setelah kau tahu dia seperti itu.”

“Aku kasihan padanya… Tapi tak kan merubah perjanjian itu.”

Changmin tersenyum kecil.

Sooyoung sudah dijemput supirnya. Mereka pun berpisah. Di dalam mobil Sooyoung melamun lagi.

“Tak hanya itu yang membuat Kyuhyun mirip dengan appa… Tangannya… Bisa memainkan piano.”

Flashback

Sooyoung kecil sedang diajari piano oleh appa-nya.

“Ayo coba lakukan seperti yang appa ajari tadi.”pinta appa.

Sooyoung kecil mencoba meniru tapi tak bisa.

“Aku tak bisa appa.”

“Ayo coba lagi.” Kata Appa menyemangati Sooyoung.

Appa mengajari Sooyoung berulang kali namun tidak bisa.

“Aku memang tak sehebat Onnie.”

Appa Sooyoung tersenyum kecil.

Flashback End

 “Aku ingin punya tangan seperti tanganya.”batin Sooyoung.

***

Changmin sedang merapikan pakaian yang akan dipakai untuk show nanti malam. Changmin terlihat senyum-senyum sendiri. Changmin Omma heran.

“Wae?? Semenjak kau pindah sekolah kau jadi aneh.”

“Sepertinya aku diberikan hadiah ulang tahun lebih indah dari hadiah yang diberikan fans.”

“Hadiah apa itu.?”

“Hanya aku yang tahu.”Changmin tersenyum dan meninggalkan ibunya.

Changmin Omma memandang heran. “Seperti sedang jatuh cinta.” Gumam Changmin Omma.

 

***

 

Sooyoung sedang menonton tv. Tiba-tiba Kyuhyun datang sepulang kantor melempar tas kerjanya asal dan duduk di samping Sooyoung.

“Dasar yeoja… Sukanya nonton serial drama romantis.”Kyuhyun berkomentar.

“Apa urusanmu??”Sooyoung kesal.

Kyuhyun merebut remote yang dipegang Sooyoung dan mengganti channel kuis.

“Dasar ahjushi sukanya nonton acara begituan.”

“Nonton ini tuh bisa mengasah otak. Emangnya kau… Nontonya serial drama terus gimana otakmu bisa diasah hah??”

“Jangan bicarakan otak.”Sooyoung makin kesal.

Saat Kyuhyun asik nonton, Sooyoung merebut remote dan mengganti channel serial drama lagi. Kyuhyun kesal. Namun dia diam.

Tak tanggung-tanggung keduanya dibuat gugup oleh adegan di tv. Saat pemeranya sedang melakukan kissing scene yang cukup lama. Sooyoung malu pada Kyuhyun. Semburat merah muncul di pipi chubby-nya Tapi dia gengsi mengganti channel. Dia perlahan menoleh melihat ekspresi wajah Kyuhyun yang juga aneh.

“Kenapa adeganya tak selesai-selesai sih?”batin Sooyoung.

“Lagian kenapa nyetel channel ini… Ganti bodoh. Atau…”batin Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum evil seperti menemukan ide konyol.

“Huh, malam ini kok panas sekali yah??” kata Kyuhyun sembari melepas dasi dan dua kancing atas kemejanya.

Sooyoung terlihat bingung dan mulai gugup.

“Apa yang kau lakukan bodoh…”batin Sooyoung.

Kyuhyun memandang Sooyoung.”Wae??” Tanya Kyuhyun melihat wajah gugup Sooyoung.

“Anniyo.” Sooyoung kembali menatap televise.

Kyuhyun perlahan duduk mendekati Sooyoung. Sooyoung semakin gugup. Kyuhyun tersenyum licik mengetahui Sooyoung takut.

“Kau terpesona melihatku yah?? Lihat dadaku bagus kan??”Kyuhyun hendak menampakan bentuk tubuhnya.

“Jangan dibuka!!!” pinta Sooyoung.

“Wae?? Apa kau takut?? Bukankah kau suka yang seperti itu??”

Kyuhyun terus mendekatkan wajahnya ke wajah Sooyoung sambil menatapnya tajam. Sooyoung meronta namun Kyuhyun memegang kedua tangan kecil Sooyoung pada satu tangannya yang besar. Kyuhyun meraba-raba balik punggung Sooyoung untuk mencari remote. Sooyoung semakin takut Kyuhyun meraba tubuhnya.

“YAA… apa yang kau pegang hah???” teriak Sooyoung mendorong Kyuhyun

Tangan Sooyoung yang masih dipegang Kyuhyun ikut tertarik hingga keduanya jatuh dibawah kursi dengan Sooyoung menindih Kyuhyun dan…

Chu~

Bibir Sooyoung mendarat tepat di bibir Kyuhyun. Keduanya terkejut dan saling mengedipkan mata.

Sooyoung langsung bangun dan melepas tangan Kyuhyun. Sooyoung langsung lari ke kamarnya.  Karena malu.

Kyuhyun masih berbaring ditempatnya. Pandangannya kosong.

“Mwo?? Ciuman??” gumamnya tak percaya.

Sooyoung memukul kepalanya sendiri.

“Jeongmal paboya… Autis… Huh… Ciuman pertamaku.” Sooyoung menyesal.

Kyuhyun lari ke kamar mandi dan menggosok bibirnya.

“Tidak bisa hilang. Masih terasa… Sudah sampai… Sini.”Kyuhyun memegangi dadanya.

 

***

 

Di atas catwalk, Changmin kembali menjadi Max. Dia terlihat tampan dan penuh kharisma. Seusai berlenggak-lenggok di atas catwalk, Changmin duduk istirahat di balik panggung.

“Max… Hari ini kau benar-benar mempesona. Pakaian yang kau pakai bisa jadi trendsetter.”kata manajer Goo.

“Ini karena mood ku sedang baik.”

Changmin tersenyum. Dia ingat Sooyoung lagi.

 

***

 

Paginya saat sarapan pagi. Sooyoung dan Kyuhyun masih terlihat canggung. Saat keduanya hendak mengambil rollade telur dadar, mereka mengurungkan niat.

“Kenapa tidak jadi??”tanya Cho Halmeoni memandang keduanya yang sama – sama enggan menggambil rollade.

“Kyuhyun kau ambil duluan.”

“Kau saja dulu…”

“kau saja.”

“SUDAH KU BILANG KAU DULU!!!”kata Kyuhyun kesal.”Aku pergi.”pamit Kyuhyun membanting sumpitnya.

“Aku juga.” Pamit Sooyoung.

Sesampainya di sekolah. Sooyoung masih tidak melupakan insiden kemarin.

“Akh… Aku bisa gila.”Sooyoung memukul kepalanya sendiri.

“Hey apa yang kau lakukan?? Kau mau bunuh diri??”tanya Changmin memegang tangan Sooyoung supaya berhenti memukul kepalanya.

“Aku ingin menghapus ingatan itu.”

“Ingatan apa??”

“Ciuman.”

“Jadi kau sudah…” Changmin menyentuh bibirnya.

Sooyoung mengangguk.

“Akh… Bagaimana ini?? Itu tidak disengaja.”

Changmin shock. Dia merasa cemburu.

Sooyoung menatap Changmin lekat.

“Kau habis begadang semalaman yah??” Sooyoung memegang wajah Changmin.

Changmin tersentuh. Kesal dihatinya seakan hilang.

“Aku hanya kurang tidur. Aku senang kau perhatian padaku.”

“Karena kau juga perhatian denganku.”

Changmin tersenyum.

 

***

 

Kyuhyun sedang ada di ruanganya. Dia mendapat telepon.

“Yeoboseo??”

“Kyuhyun kau tidak lupa hari pertunanganku?”kata laki-laki yang menelpon.

“Pertunangan??”

“Tuh kan kau lupa… Aku juga sudah memberi undangan untukmu. Coba cari di meja.”

Kyuhyun mencari undangan di mejanya. Dia menemukannya.

PERTUNANGAN CHOI SIWON DAN HWANG MI YEONG

“Oh ya aku menemukanya…”

Kyuhyun membaca tanggal dan waktu pelaksanaan.

“Mwo?? Hari ini jam 7 malam??”

“Ne, jangan sampai tidak datang yah. Ajak juga istrimu.”

“Kenapa harus ajak dia??”

“Hey kalian ini kan pengantin baru. Mungkin tunanganku dan istrimu bisa jadi teman.”

“Ne. Aku akan datang.”

“Kutunggu yah.”

“Eum.”

Kyuhyun itu menutup teleponya

“Pergi dengan Sooyoung?? Kenapa harus dengan dia??” Kyuhyun masih terlihat canggung.

 

***

 

Jam pelajaran sudah usai. Changmin mengantar Sooyoung sampai gerbang. Raut wajah Sooyoung terlihat memerah saat yang datang menjemputnya adalah Kyuhyun.

“Sedang apa kau disini??” Tanya Sooyoung pada Kyuhyun yang bersandar pada mobil silvernya.

“Ayo ikut aku.” Kyuhyun menarik tangan Sooyoung.

“Kemana??”

“Sudah ikut saja dulu.”

“Jawab aku dulu kemana?”

“Ke butik. Ayo cepat masuk.”

“Changmin~ah. Aku pergi ya.”pamit Sooyoung pada Changmin.

Changmin tersenyum.

Sooyoung masuk mobil Kyuhyun. Kyuhyun memandang sinis Changmin. Kyuhyun langsung menutup kaca mobil. Sooyoung kesal.

“Mau beli baju untuk siapa??”

“Untukmu… Kau harus menemaniku ke pesta pertunangan temanku. Aku diminta membawa kau.”

“Harus ikut yah.?”

“Dia yang memintanya.”

“Baiklah.”

Sooyoung dan Kyuhyun menuju butik. Sesampainya di butik. Sooyoung dan Kyuhyun mulai berkeliling mencari gaun pesta. Kyuhyun memilihkan gaun warna pink muda yang manis.

“Ini yah.” Kata Kyuhyun memilihkan baju untuk Sooyoung.

“Apa tidak aneh? Aku tidak pernah pakai gaun pesta.”

“Tidak pernah pakai?? Berarti ini pertama kalinya.”

Sooyoung mengangguk. Kyuhyun menarik tangan Sooyoung mendekat padanya.

“Kulitmu cocok dengan warna gaunnya.”

“Lepaskan…”Sooyoung melepas pegangan tangan Kyuhyun.

“Sudah pokoknya pakai ini. Aku punya selera tinggi dalam memilih gaun… Kau pasti jadi putri malam ini… Ayo sekarang cari jas buatku.”

“Apa maksudnya dia berkata begitu??”

Sooyoung menyusul Kyuhyun. Kyuhyun mengambil sebuah jas.

“Kau mau ambil ini??” Tanya Sooyoung heran.

“Wae?? Ini yang paling mahal disini.” Kata Kyuhyun pamer.

“Kau terlihat tua. Orang – orang akan mengira kau menikahi gadis di bawah umur.”

“Kau tahu berapa usiaku ??”

“Iya aku tahu kita seumuran. Tapi seleramu itu terlalu norak.”

Sooyoung melihat sebuah jas berwarna putih.

“Aku tahu selera anak seumuran kita. Ini cocok untukmu. Kau keliatan jauh lebih muda pakai ini.”

“Benarkah??”

“Ayolah pakai ini. Aku tidak mau dibilang pergi dengan ahjushi. Lagipula kan aku setuju pakai gaun pilihanmu.” Rengek Sooyoung

“Ini… Tidak terlalu buruk.”

Sooyoung terlihat senang.

Kemudian mereka memilih sepatu. Kyuhyun memilih sepatu pink berhak tinggi.

“Aku tak bisa pakai sepatu hak.”

“Kau harus pakai ini. Supaya kau keliatan sedikit lebih tinggi.”

“Aku sudah tinggi.”

“Jangan protes.”

Sooyoung menurut. Kyuhyun juga memilih sepatu berwarna putih.

Kemudian mereka ke salon untuk spa dan rias.

“Berikan perawatan terbaik untuknya.” Pinta Kyuhyun pada pelayan salon.

Sooyoung dibawa masuk ke sebuah ruangan tertutup. Kyuhyun menunggu di luar dan membaca Koran.

“Sepertinya akan makan waktu lama… Memang kalau perawatan perempuan itu harus ekstra.”gumam Kyuhyun.

“Apa anda ingin juga pelayanan paket kami??”

“Pelayanan paket??”

“Khusus untuk pasangan.”

“Apa tidak aneh seorang pria melakukan perawatan?”

“Kulit pria juga perlu dirawat. Apalagi anda orang sibuk. Wajah anda terlihat lelah. Anda harus terlihat segar saat datang ke pesta nanti.”

“Oke… Aku ambil paket.”

Kyuhyun juga melakukan perawatan.

Setelah perawatan, Kyuhyun dan Sooyoung dirias. Kyuhyun diberi sedikit dan dirapihkan sedikit rambutnya. Begitu juga Sooyoung dia didandani cantik. Dengan polesan eyeshadow,blush on warna senada dan lipstick pink membuat dia terlihat cantik alami.

“Anda memang sudah cantik. Dipoles sedikit saja hasilnya sudah sebagus ini.”

Sooyoung tersenyum. Kemudian rambutnya dikriting bagian bawah dan sedikit di jepit disalah satu sisinya.

“Sempurna.”

Sooyoung tersenyum memandang dirinya sendiri.

Sooyoung dibawa menemui Kyuhyun. Kyuhyun sudah tak sabar menunggu. Dia melirik jamnya berulang kali.

“Lama sekali.”gerutunya.

Tak lama tirai dibuka. Sooyoung muncul dari balik tirai bak seorang putri. Kyuhyun terpana. Kyuhyun tak berhenti menatap Sooyoung. Dia melihat dari atas sampai bawah. Namun raut wajahnya langsung berubah.

“Mana sepatumu??” Tanya Kyuhyun.

“Aku tak bisa pakai sepatu itu.” Tolak Sooyoung.

“Cepat pakai. Kita tak punya banyak waktu.”

“Sudah kubilang aku tak bisa pakai.” Bentak Sooyoung.

Kyuhyun menarik Sooyoung untuk duduk. Kyuhyun mengambil sepatu dan memakaikanya ke kaki Sooyoung.

“Perhatikan cara memakainya.”

Sooyoung terlihat canggung.  Dalam bayangannya Kyuhyun seperti pangeran yang memakaikan sepatu kaca ke kaki Cinderella seperti dirinya.

“Ayo kita harus pergi.” Kata Kyuhyun setelah memakaikan Sooyoung sepatu.

Sooyoung belum juga berdiri. Dia terlihat takut.

“Ayo.” Kyuhyun menarik tangan Sooyoung.

“Aku tak bisa berdiri… Haknya tinggi sekali.”

“Ayo pegang lenganku.” Kyuhyun menaruh tangan Sooyooung di lengannya.

“Mwo??”

Sooyoung memegangnya. Dia agak sedikit goyah.

“Jangan cepat-cepat jalannya.” Pinta Sooyoung.

“Ne.”

Kyuhyun berjalan pelan bagai menuntun Sooyoung. Pelayan tertawa kecil melihat pasangan ini.

“Lama-lama kakiku bisa pendek.”

“Jangan protes. Sepatu ini yang kau pilihkan untukku.”

Sesampainya di mobil. Kyuhyun membuka pintu mobil untuk Sooyoung.

“Kau seperti nenek-nenek.”ejek Kyuhyun.

Sooyoung kesal.

Di dalam mobil. Kyuhyun sering curi-curi kesempatan untuk melirik Sooyoung. Sooyoung memang terlihat berbeda dan cantik.

“Wae ?? Melirik seperti itu?? Mencurigakan.” Tanya Sooyoung.

Kyuhyun kesal penampilanya tak ditanggapi oleh Sooyoung. Kemudian menggunakan kaca didekat supir,dia mulai bernarsis ria. Membuat ekspresi lucu,cool,imut. Kyuhyun tersenyum.

“Aku ini memang sangat tampan.” Kyuhyun memuji dirinya sendiri.

“Mwo??”Sooyoung tertawa.”Coba aku lihat dengan seksama.” Sooyoung memegang kedua pipi Kyuhyun.

Keduanya saling berpandangan. Kemudian terlintas sekilas kissing scene didepan tv.

“Akh.” keluh keduanya sadar.

Sooyoung duduk mendekat kearah Kyuhyun supaya bisa melihat dirinya dikaca.

“Aku juga sangat cantik.”Sooyoung tersenyum manis.

Kyuhyun tertawa kecil melihat kenarsisan istrinya.

Supir tersenyum melihat kenarsisan pasangan ini.

Sooyoung tak sengaja menyentuh telapak tangan Kyuhyun. Dia merasakan perasaan aneh dalam dirinya. Kemudian dia duduk menjauhi Kyuhyun.

Sesampainya di pesta. Sooyoung terus memegang lengan Kyuhyun. Kyuhyun lama kelamaan risih karena Sooyoung bertindak norak dengan sepatunya.

Kyuhyun dan Sooyoung mendekati pasangan yang bertunangan.

“Kau datang bersama istrimu yah.?”tanya Siwon, teman Kyuhyun.

“Iya… Kenalkan dia Choi Sooyoung…”

“Nona Choi, anda terlihat cantik hari ini.”puji Siwon.

“Gamsahamnida.” Siwon tersenyum.

“Aku Choi Siwon. Dan ini tunanganku Hwang Mi Yeong.”

“Senang mengenal anda nona Hwang.”kata Kyuhyun ramah.

“Gamsahamnida.”

Sooyoung melihat banyak makanan yang dihidangkan. Sepertinya jiwa Shikshinnya muncul.

“Hey kita kesana yuk…”ajak Sooyoung ke meja hidangan.

“Ah kau ini… Kita baru sampai. Masa langsung makan??”

“Aku belum makan siang.”

“Ya sudah ayo.”

Kyuhyun membawa Sooyoung ke meja hidangan. Mereka terlihat pasangan yang mesra karena terus bergandengan tangan. Padahal mereka bergandengan tangan karena sepatu.

“Kau disini saja yah… Aku mau menemui teman kerjaku.”

“Tapi aku tak mau sendirian.”

“Aku hanya sebentar. Nikmatilah makananmu.”

Kyuhyun pergi. Sooyoung seakan menjadi kaku. Mau bergerak saja susah.

“Aduh… Otteokhe??”

Sooyoung menggerakan kakinya perlahan.

“Kau tak apa??”tanya seorang namja.

Sooyoung menoleh. Namja itu terkejut.

“Sooyoung~ah.”

“Kau mengenalku??”tanya Sooyoung bingung.

“Bagaimana tidak kenal?? Kita kan bersahabat baik.”

“Jeongmal??”

“Kalau diluar sekolah kau lupa denganku yah??”

“Kita teman sekolah??”Sooyoung semakin bingung.

“Aduh… Aku Changmin… Shim Changmin… Kau tak mengenaliku yah??”

“Changmin??”

Sooyoung membuat bentuk kacamata dengan jari telunjuk dan ibu jari kedua tanganya.

“Benar kau Changmin.”Sooyoung tertawa kecil.

Changmin geleng-geleng kepala.

“Kenapa kau ada disini??”tanya Sooyoung.

“Ayo ikut aku.”

“Tapi…”

“Ada apa? Kakimu sakit??”

Sooyoung membisiki sesuatu pada Changmin. Changmin tersenyum.

“Oh begitu.”

Changmin memberikan lenganya dan Sooyoung memegangnya.  Changmin membawa Sooyoung ke belakang rumah.

“Darimana kau tahu tempat ini?? Dan kenapa kau bisa ada disini??”

“Ini rumah teman kecilku. Tunangan yang perempuan adalah teman kecilku.”

“Oh begitu. Pasti orang yang kau sukai itu yah??”goda Sooyoung.

“Orang yang kusukai?? Memang aku sudah pernah menceritakanya padamu??”

“Mungkin sih orang yang kau sukai.”

“Dia hanya teman kecilku. Bukan dia orang yang ku sukai.”

“Berarti benar ada orang yang kau sukai??”

Changmin mengangguk.

“Boleh kutahu??”tanya Sooyoung penasaran.

Changmin menatap Sooyoung tajam. “Neo.”

Sooyoung terkejut.”Ne??Mana mungkin aku??”

“Ne, aku menyukaimu…”

“Tidak mungkin. Kau bilang kau mau menggantikan Sungmin. Sungmin tak pernah menyukaiku sebagai wanita. Kita bisa berteman saja. Kau tahu juga kan aku masih milik Kyuhyun.”

“Ne, arraso. Dan kau terlihat cantik malam ini??”puji Changmin.

“Banyak yang sudah memuji.”

“YAA.. Ada apa dengan sepatu hakmu??”

“Aku tidak nyaman dengan sepatu ini… Membuatku susah.” Keluh Sooyoung.

“Mau aku ajari cara berjalan menggunakan sepatu hak??”

“Menggelikan. Masa diajari??”

“Ayo tidak apa-apa.”

Changmin memegang kedua tangan Sooyoung dan menuntunya berdiri. Sooyoung goyah. Changmin memegangnya erat. Changmin menuntunya berjalan. Sooyoung melangkahkan kakinya perlahan.

Changmin berjalan mundur namun dia jatuh ke belakang dan menarik Sooyoung. Sooyoung jatuh diatas tubuh Changmin. Changmin memandang Sooyoung dari dekat. Sooyoung juga memandang Changmin kemudian berdiri. Begitu juga Changmin.

“Aduh… Jasmu pasti kotor.”

Sooyoung membersihkan jas Changmin.

“Hanya sedikit kotor. Untunglah rumputnya kering. Mianhae.” Kata Changmin tersenyum.

“Kenapa kau yang meminta maaf??”

“Karena aku yang tersandung.”

“Biar sekarang kucoba jalan sendiri.”

Sooyoung berjalan perlahan. Changmin memperhatikanya.

Kyuhyun masih berbicara dengan rekan kerjanya. Namun saat melihat ke tempat Sooyoung berdiri, Sooyoung tak ada ditempat. Kyuhyun panik. Dia mencari Sooyoung.

“Apa kau lihat gadis memakai gaun pink muda?? Rambutnya panjang.”tanya Kyuhyun pada orang di sekitar situ.

“Tadi kulihat dia dibawa oleh seorang laki-laki ke sana.”kata orang itu menunjuk belakang rumah.

“Gamsahamnida.”

Kyuhyun menuju belakang rumah. Dia melihat Sooyoung dengan Changmin. Dia sangat marah. Begitu juga Sooyoung dan Changmin yang terkejut melihat kedatangan Kyuhyun. Kyuhyun menarik lengan Sooyoung.

“Changmin aku pulang dulu yah.”pamit Sooyoung sambil ditarik paksa Kyuhyun.

Kyuhyun memandang sinis ke arah Changmin. Kemudian menarik Sooyoung pergi keluar pesta. Sooyoung sempoyongan mengikuti langkah Kyuhyun yang panjang.

“YAA… jangan cepat-cepat kakiku sakit.”rintih Sooyoung.

Kyuhyun tak peduli. Dia memasukan Sooyoung paksa ke dalam mobil dan membawa pergi mobil.

“Tuan Cho…” teriak supir Park mengejar mobil.

Sooyoung melihat supir Park yang berlari. “Kyu, supirnya…”

Kyuhyun menghentikan mobilnya.”Aku lupa.” (-____-‘)

Kyuhyun pindah ke belakang. Supir mengambil alih setir. Mobil kembali melaju.

Sooyoung dan Kyuhyun saling diam. Sooyoung melihat kakinya yang sedikit lecet.

“Aduh kakiku… Ini semua salahmu.” Sooyoung kesal pada Kyuhyun.

“Siapa yang suruh kau mau dibawa pria itu. Aku kan sudah menyuruhmu tetap di tempat. Kau membantahku yah?? Semua orang di pesta membicarakan kau yang dibawa pergi laki-laki. Kau bisa dikira selingkuh.”

“Itu juga karena kau meninggalkanku. Kau egois memikirkan dirimu sendiri.”

Kyuhyun marah.”Lalu apa yang kalian berdua lakukan dibelakang rumah hah?? Kau sudah selingkuh.”

“Eh dengar aku.” Sooyoung menarik rambut Kyuhyun.”Dia itu jauh lebih baik dari kau.”

Kyuhyun membalas menarik rambut Sooyoung.”Dasar yeoja ini.”

“KYA…A…!!!” teriak Kyuhyun dan Sooyoung sambil tarik menarik rambut.

Mereka saling menarik rambut. Sudah ketahuan siapa yang menang. Kyuhyun. Karena rambut Sooyoung panjang dan Kyuhyun pendek.

Tiba-tiba Sooyoung menyentuh pipi Kyuhyun dan menatapnya tajam. Kyuhyun gugup.

“Pipimu.”

“Wae.” Kyuhyun gugup.

Sooyoung terus memegang dan…

PLAK…k…!!!

Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi Kyuhyun. Kyuhyun marah besar.

“YAA.. NEO??!!!”

Kyuhyun hendak memukul Sooyoung. Tiba-tiba mobil seperti melewati jalan bebatu membuat Kyuhyun jatuh ke pelukan Sooyoung dan Sooyoung mencium jas putih Kyuhyun. Mobil berhenti.

“YAA…. Ige mwoya??”tanya Kyuhyun.

“Biar saya priksa Tuan.” Kata Supir Park.

Supir Park turun dan memeriksa mesin mobil.

Kyuhyun melirik ke jasnya. Dia terkejut melihat noda bibir dijasnya.

“A…a… Apa ini?? Kau menempelkan ini di jasku? Kau tahu warna jasku kan??”

“Mianhae tadi terjadi saat kau menindihku.”

“Kau seharusnya lihat situasi. Aduh pasti susah hilang.”

Sooyoung mengambil tisu dan hendak menghapus lipstik di bibirnya.

“Kenapa belum kering juga sih lipstick ini.” Keluh Sooyoung.

Tiba-tiba Kyuhyun memegang tangan Sooyoung dan menempelkan bibirnya di bibir manis Sooyoung. Kyuhyun melumat lembut. Terasa aroma strawberry dari lispstik Sooyoung. Sooyoung terkejut membulatkan matanya. Tak lama dia mulai menikmati sentuhan bibir Kyuhyun di bibirnya dan memejamkan mata membalas ciuman Kyuhyun.

Saat Kyuhyun hendak menggigit bibir Sooyoung, Sooyoung melepas ciumannya dengan mendorong tubuh Kyuhyun. Nafasnya terengah – engah. Kyuhyun memandangi bibir Sooyoung yang belepotan lipstick akibat ulahnya. Begitu pula Sooyoung yang memandangi bibir kyuhyun yang terkena lisptiknya. Saat Kyuhyun hendak mencium Sooyoung lagi, Sooyoung memegang kepala Kyuhyun dan menolehkan kepala Kyuhyun kea rah spion.

“AA…ppp” Kyuhyun menjerit namun langsung di bekap Sooyoung.

“Kau bisa diam tidak?? Kalau ketahuan bisa mati kita.”

Kyuhyun mengangguk.

Supir Park telah selesai memperbaiki mobil. Dia kembali ke dalam mobil. Dia heran melihat Kyuhyun dan Sooyoung yang menutup wajah mereka dengan buku.

“Ayo cepat pulang.”perintah Kyuhyun dengan mulut tertutup buku sekolah Sooyoung.

“Baik Tuan.”

Mobil pun melaju kembali.

“Ini semua gara-gara kau… Kalau kita sampai ketahuan bisa malu.”kata Sooyoung menyalahkan Kyuhyun.

“Kau juga merasakanya kan? Sudah jangan menyesali. Ini sudah terjadi.”

Supir tak mengerti yang dibicarakan Kyuhyun dan Sooyoung. Dia cuek dan tetap menyetir.

Sesampainya di rumah. Kyuhyun dan Sooyoung bergegas masuk ke rumah. Cho Halmeoni dan Cho Harabeoji melihat mereka.

“Kalian darimana?? Kenapa berantakan begini?? Terus pakaian kalian.?”tanya Cho Halmeoni.

“Kami habis menghadiri acara pertunangan temanku.”

“Kenapa berantakan begini??”

Cho Halmeoni melihat noda lipstick di jas Kyuhyun.

“Akh apa ini?? Bibir siapa ini?? Apa kalian habis melakukan ‘itu’??” Tanya Cho Halmeoni dengan fikiran yadong-nya.

“Melakukan apa?? Tidak mungkin.”kata keduanya serempak.

“Terus ini bibir siapa? Kenapa kalian menutupi wajah kalian hah??”

“Make-up ku luntur.”kata keduanya serempak lagi.

Mereka saling memandang kesal.

“Hey jelaskan padaku ini bibir siapa? Apa kalian habis…”

“Itu…”Sooyoung ingin mengakuinya.

“Itu bukan bibir Sooyoung.”Kyuhyun melanjutkan kata-kata Sooyoung.

“Kalau itu bukan bibir Sooyoung berarti kau selingkuh yah??”

“Mwo?? Tidak mungkin.”

“Ayo ngaku.”Cho Halmeoni memukul Kyuhyun.

“Akh… Appo.”

Sooyoung melarikan diri ke kamarnya. Kyuhyun lari ke kamarnya untuk menghindari Cho Halmeoni.

Sooyoung dan Kyuhyun mendesah lega. Kemudian mereka melihat diri mereka di kaca. Bibir mereka belepotan lipstick karena habis berciuman. Mereka menyentuh bibir masing-masing.

“A…A…RGH.!!!”teriak mereka antara senyum dan menyesal.

 

***

 

Di Sekolah. Changmin melihat Sooyoung yang berjalan terpincang-pincang.

“Kakimu kenapa??”tanya Changmin.

“Tidak apa-apa.”

“Apa karena Kyuhyun menarikmu kasar kemarin.”

Sooyoung mengangguk.”Gwenchana.”

Changmin melihat kaki Sooyoung yang lecet.

“Ayo kuobati.” Changmin menarik tangan Sooyoung.

“Tak perlu nanti juga sembuh.”

“Tapi nanti berbekas. Sudah ikut aku.”

Changmin membawa Sooyoung ke UKS. Dia mengobati luka Sooyoung. Sooyoung merasa tersentuh dengan kebaikan hati Changmin.

“Changmin… Kau selalu berbuat baik padaku.”

“Itu karena kita berteman.”

Sooyoung tersenyum.

“Bagaimana… Jika orang sepertiku menyukai orang lain.”

Changmin berhenti sejenak. Kemudian menutup luka dengan plester.

“Apa kau kira orang yang sudah menikah tidak boleh menyukai orang lain. Kau boleh menyukai orang lain, bahkan mencintai pun boleh… Tapi tak boleh berlebihan.”

Changmin sudah selesai menutup luka dengan plester dan menatap Sooyoung lembut. Pandangan mata Changmin seolah dapat menentramkan hati Sooyoung. Sooyoung tersenyum.

“Aku menyukaimu.”kata Sooyoung.

Changmin terkejut. Kemudian tersenyum.”Jinjayo??”

“Aku terus berpikir apa kau bisa menjadi pengganti Sungmin. Tapi ternyata aku menyukaimu. Aku tak pernah merasakan perasaan ini padanya.”

Changmin memegang kedua tangan Sooyoung.

“Kau juga tahu, aku juga menyukaimu… Sangat menyukaimu.”

Changmin memeluk Sooyoung.

“Ini yang membuat kau berbeda dengan Sungmin. Bahumu besar dan kau lebih tinggi.”

“Aku akan menunggumu sampai 6 bulan itu berlalu. Aku akan disampingmu.”

“Gomawo.”

Changmin melepas pelukan dan mengacak-acak rambut Sooyoung. keduanya tersenyum.

 

***

 

Kyuhyun melihat jas putihnya yang berbekas lipstik Sooyoung. Dia merasa sayang pada jasnya.

“Ini pasti tidak bisa dipakai lagi.”

Kyuhyun hendak membuang jas itu, tapi dia mengembalikan jas itu ke lemari dan ditaruh di paling pojok.

“Tapi sayang, ini jaket yang di pilihkan Sooyoung untukku. Yang membuat aku merasa seperti remaja.”

Kyuhyun teringat saat dia mencium Sooyoung.

“Akh,kenapa aku lakukan itu ?? Aku tidak mau disalahkan, ini adalah hasrat remaja 18 tahun yang melihat gadis cantik… Lagipula aku ini suaminya. Aku berhak melakukan apa saja padanya.”

Tiba – tiba Kyuhyun mendengar sesuatu. Sooyoung sedang menelpon seseorang dan terdengar senang.

Kyuhyun terus menguping dan akhirnya tahu siapa yang ditelfon Sooyoung. Kyuhyun menghampiri Sooyoung di kamarnya. Sooyoung terkejut karena Kyuhyun tiba – tiba masuk kamarnya.

“Kau menelpon siapa hah?? Apa kau menelpon laki -laki itu??” Tanya Kyuhyun dengan tatapan tajamnya.

“Kenapa kau seenaknya masuk begitu???” omel Sooyoung.

“Kau sudah berani telpon dia di rumah ??? Bagaimana jika yang lain dengar. Kenapa kau tidak bisa mengerti keadaan kita ??”

“Aku…. hanya berbicara sebentar dengannya. Aku juga tidak menyebut namanya, jadi tidak ada yang tahu aku menelpon siapa saja.”

“Apa kemarin itu tidak cukup??”

“Apa??”

“Apa  aku harus melakukan ini ??”

Kyuhyun mendorong Sooyoung keatas tempat tidur. Kyuhyun langsung menindihnya. Sooyoung terlihat ketakutan.

“Kau mau apa, hah??”

Kyuhyun perlahan mendekati Sooyoung. dan mendekatkan wajahnya ke arah Sooyoung seperti ingin menciumnya lagi. Sooyoung memejamkan mata.

 

To Be Continued…………………

 

Akhirnya part 3 selesai juga. Bener2 hasil renunganku inget2 cerita ini. Sebenarnya FF ini udah aku buat dari zaman aku SMA kelas 2 atau sudah 4 tahun yang lalu. Jadi masih harus inget2 lagi ceritanya. Mianhae klo makin bosenin. Gamsahamnida buat yang udah like and comment FF-ku (^_^)