Posted in No Children!, OneShot

[Oneshot] I’ve Got You Under My Skin

Title : I’VE GOT YOU UNDER MY SKIN

Author : @dii_aay / Kang Yong Ae

 Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Xi Luhan

Rating: M (NC)

Length: Oneshoot

Genre: Romance, Marriage Life

Disclaimer: Don’t be SIDER and plagiat or bashing my story. Don’t forget to coment Knight. Dari segala karya yang saya baca dan menginspirasi, saya ucapkan berterima kasih.  

————————- HAPPY READING ———————-

 

Bagaimana jika ketika kau bangun kau menemukan dirimu berada diruangan yang berbeda dan dengan seorang pria asing? Apa yang akan kau lakukan?

Sebuah ballroom hotel yang disulap menjadi ruang pesta megah tengah menampung banyak orang dengan dasi kupu – kupu dan gaun super mewah. Mereka bercengkrama saling mendentingkan gelas dengan leher panjangnya sembari tertawa. Kadang hal seperti ini dijadikan ladang bagi perjaka untuk mencari permainsurinya atau mungkin rincinya hanya sebagai teman kencan, hhmm bisa saja teman hidup? Yang menjadi sorotan saat ini adalah permainan music jazz yang mengalun seolah mengalirkan rasa santai, bayangkan saja jika yang dimainkan adalah music rock mungkin pesta ini akan dimasukkan ke guinnes book sebagai pesta teraneh sepanjang masa.

Tepat di ujung kanan terdapat kursi – kursi yang berderet  sebagai tempat melepas lelah setelah lama berdiri. Hei berdiri sepanjang acara hanya akan membuat kakimu pegal bukan? Atau mati karena terlalu lama menggunakan heels? Ah omong kosong itu hanya dilontarkan oleh seorang wanita yang tengah  duduk merengut kesal menatap seseorang yang berdiri dihadapannya.

“Kapan pestanya selesai. Aku sudah tidak tahan. Heels ini membunuhku. Kenapa eommoni harus memberikan heels ini saat aku sedang memilih sepatu kemarin. Tidak sopan juga kan jika menolaknya. Aish.” Wanita itu mengurut – ngurut pergelangan kakinya sembari terus megoceh sedangnya pria didepannya hanya tersenyum maklum sembari menggeleng, kemudian berlutut dan berusaha ikut memijat pergelangan kaki wanitanya.

“Kau cerewet sekali sayang.”

BUK

Sebuah pukulan yang lumayan keras mendarat di bahu pria itu. Ringisanpun tidak terelakkan.

“Uhh, baik – baiklah aku akan pamit dahulu kepada Tuan Cho kemudian kita pulang arra.”

Mengangguk dan tetap mengerucutkan bibirnya, hanya itu jawaban yang diberikan oleh sang wanita yang akhirnya dihadiahi cubitan lembut dibibirnya.

“Bebekku sayang hhmm.”

Pria itu berlalu sebelum dihadiahi pukulan keras oleh sang wanita. Melihat punggung prianya yang berlalu membuat ekspresi wanita itu menjadi tersenyum gembira.

_

“Kau mengantuk? Tidurlah, nanti akan aku bangunkan jika sudah sampai.”

“Jeongmal? Tidak apa – apa jika aku membiarkanmu sendirian menyetir?”

“Kau sudah ratusan kali menguap Nyonya Xi.”

Luhan terkekeh sembari melirik istrinya yang merengut kesal kemudian berkonsentrasi pada kemudinya sedangkan wanitanya memalingkan wajahnya menghadap ke jendela memposisikan diri senyaman mungkin dan mulai memejamkan matanya.

“Jaljayo Youngie sayang.”

Sooyoung hanya tersenyum dibalik tidurnya dan berusaha terlelap dengan jas Luhan sebagai selimutnya. Berusaha mendapat mimpi indah walau hanya tidur di jok mobil. Mobil tetap melaju hingga akhirnya……….

_

Sooyoung POV

“Euhh, hhmm.”

Huh sudah pagi? Kupikir tidurku hanya sebentar. Kenapa aku tidak dibangunkan? Euh sedikit peregangan badan membuatku serasa lebih nyaman. Kulirik jendela yang sudah terbuka dengan lebar. Kenapa jendelanya aneh seperti itu, bundar dan besar sedangkan jendela rumahku  kan kotak. Tunggu sebentar…

INI DIMANA?

Aku menyusuri tiap penjuru kamar ini dengan mata bulatku yang tambah membulat karena tercengang dengan interior kamar ini. Lemari besar yang menjulang dengan anggun. Sekat beberapa ruang kamar yang dibatasi oleh kaca yang begitu menawan. Dindingnya yang bercat abu – abu, hitam dan putih menambah kesan maskulin ruangan ini.

“Apa Luhan menyewa apartemen baru atau …… Apa?”

Aku bergumam sesaat kemudian beranjak dari tempat tidur. Mwo? Sejak kapan aku berganti pakaian? Apa Luhan yang menggantikannya? Tapi dia tidak akan berbuat seperti itu kecuali aku sakit.

Pandanganku beralih pada pintu kamar mandi yang didalamnya terdengar bunyi gemercik air. Ah kau ingin membuat kejutan padaku hhhmm. Awas saja kau Luhan. Aku kemudian berjalan pelan menuju kearah pintu kamar mandi. Mencoba memeriksa apakah pintu terkunci atau tidak dan ternyata tidak terkunci sama sekali. Cckk ini seperti permainan hide and seek. Aku masuk perlahan kedalam kamar mandi dan wah luas juga ruangan ini. Wastafelnya yang panjang dan terdapat sekat pula yang menghubungkan wastafel, shower dan kloset. Pintu kaca buram itu kemudian dengan pelan kubuka memperlihatkan seseorang yang tengah menggosok badannya namun membelakangiku. Tapi tunggu,  kenapa seperti bukan Luhan? Walaupun putihnya sama tapi perawakannya tidak seperti Luhan.

Aku masih berpikir atau lebih tepat disebut melamun menatap punggung pria itu hingga orang yang aku tatapi berbalik dan….

DIA SIAPA?

KENAPA DIA ADA DISINI?

KENAPA DIA TERSENYUM PADAHAL AKU MELIHAT TUBUH DEPANNYA YANG TELANJANG?

Chakkaman..

TELANJANG?

Kemana suara teriakanku yang seharusnya sudah kusemburkan dari tadi. Astaga kenapa tenggorokanku terasa tercekat. Kenapa mataku tidak bisa berhenti untuk melotot padanya. Astaga pasti aku terlihat seakan menelanjangi pria ini. Kenapa juga tubuhku terasa lemas, tak bisa digerakkan.

“Kau sudah bangun?”

Suara bass itu terdengar lembut membuatku mengerjapkan mata berulangkali, namun tubuhku masih terasa lemas dan tidak bisa digerakkan.

KAU DIMANA LUHAN?

“Kau mau mandi, aku sudah selesai.”

Pria itu berjalan pelan menghampiriku. Hingga akhirnya berada disampingku untuk mengambil handuk yang tergantung disamping pintu. Aku hanya bisa menahan nafasku saat mata tajam itu menatapku dalam.

“Gwenchannayo?”

Apa yang dia katakan? Indra pendengarku rasanya mati. Sepertinya aku akan pingsan sekarang. Tangannya, tangannya bergerak dan……..

GREB

Dia mencengkram bahuku, menggoyangkannya pelan membuat kesadaranku pulih. Aku sedikit menggeleng – gelengkan kepalaku dan kemudian bergerak mundur hingga punggungku terkena gagang pintu membuatku meringis sakit.

“Kau kenapa?”

Sebelum pria itu kembali mendekat padaku dengan cepat aku berbalik dan memutar kenop pintu kamar mandi, membukanya dan kemudian menutupnya. Baiklah kesadaranku pulih total dan saatnya bagiku untuk….

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.”

_

Tuk tuk tuk tuk

Aku hanya bisa mengetuk – ngetukkan jari tanganku menatap namja yang sekarang tengah berkutat dengan spatula dan wajan. Setelah insiden telanjang dan lumpuh total tadi dengan memberondong aku menanyakan pertanyaan yang telah aku susun padanya ketika dia keluar kamar mandi dan sialnya dia hanya diam sembari tersenyum kemudian membuka lemari dan mengeluarkan pakaian yang akan dia pakai dan dengan seenak jidatnya mengganti pakaian didepanku. Hei tentu saja aku memalingkan wajahku agar tidak melihatnya berganti baju, ya mungkin satu kali aku berusaha meliriknya, dua kali mungkin atau tiga kali? Entahlah aku lupa. Setelah dia selesai dengan kegiatan sehabis mandinya dia menyeretku keruang makan dan disinilah aku, duduk melamun menatap punggung pria yang sepertinya pernah aku lihat. Tapi dimana?

Sebenarnya bukan itu yang utama berada dipikiranku. Suamiku, satu orang ini yang membuatku memberondong bertanya pada pria itu. Mungkin jika diandaikan sekitar 9 dari 10 pertanyaan adalah pertanyaan tentang suamiku. Namun ya itu tidak dijawab, sudah aku katakan tadi kan, dia hanya tersenyum padaku dan melenggang membuka lemari.

“Sarapan sudah matang.”

Aku mengerjapkan mataku saat bunyi kursi berderik terdengar. Tersaji di depanku mash potatoes dengan salad bersaus mayones, salmon yang di masak dengan minyak zaitun yang tecium harumnya dan telur mata sapi. Yeay sarapan yang dapat dibuat siapa saja jadi aku tak perlu merasa terkejut atau sampai menitihkan air mata haruku dan sayangnya suami tidak bisa membuatnya. Dia hanya bisa membuat ramen instan dan mendidihkan air. Anak kecilpun bisa melakukannya.

“Ekhem”

Oke sudah tiga kali ini aku tersadar karena suara pria ini. Padahal aku sedang bernostalgia mengingat keseharianku dengan suamiku. Heuh, Luhan kau sebenarnya dimana?

“Makanlah.”

Aku hanya mengerjapkan mataku lagi dan lagi, sudah berapa kali aku mengerjapkan mataku? Aku seperti orang gila saja. Baiklah dengan terpaksa aku harus memakan makanan buatan pria ini sebelum perutku membuatku malu.

Sooyoung POV end

_

“Kau tidak mengenalku Nona?”

Sebuah ruangan central yang terdapat dalam tempat kerja pribadi itu berisikan dua orang yang saling memandang. Wanita dengan tatapan bingungnya sedangkan Pria yang duduk tenang itu menatap dalam atau bisa dibilang tajam. Sang wanita menggeleng pelan kemudian melipat kedua tangannya dan meletakkannya dimeja.

“Kau siapa?”

Pria itu kemudian menyeringai, menatap  remeh pada wanita dihadapannya.

“Aku Tuan Cho. Aku Cho Kyuhyun.”

Sooyoung nampak mengurut – ngurut keningnya. Usai sarapan hening tadi dia benar – benar dibuat jengkel oleh sikap bungkam yang dibuat – buat oleh Tuan yang mengaku bernama Cho Kyuhyun itu. Matanya menelisik wajah pria yang terkesan dingin itu berusaha mengingat seperti pecahan puzzle yang terkumpulkan hingga akhirnya bibir imutnya membentuk huruf O dan mengangguk pelan kemudian kembali pada ekspresi penasaran seakan apa yang dikatakan pria itu kurang meyakinkan. Dia hanya menyebutkan namanya saja bukan, sedangkan dikepala cantik Sooyoung terdapat jutaan pertanyaan yang ingin dia semburkan.

“Lalu?”

Oke baiklah kali ini alis Kyuhyun berjengit karena mendengar pertanyaan singkat dengan nada lirih itu terucap.

“Baiklah, aku tahu kau masih ingin bertanya padaku tentang suamimu. Yang jelas suamimu sekarang tidak ada lagi dan…….”

“MWORAGU? KAU BILANG APA?”

Belum selesai perkataan Kyuhyun, Sooyoung sudah berdiri dari duduknya dan menatap tidak percaya pada pria dihadapan. Sedangkan Kyuhyun hanya berdecih kemudian beranjak dari kursi dan berjalan mendekati Sooyoung yang menatap nyalang padanya hingga Kyuhyun berada disamping wanita itu.

“Dengarkan aku, dia pergi meninggalkanmu dan menitipkanmu padaku dan……. ”

“Saya tidak tahu tentang anda dan suami saya tidak pernah bercerita tentang anda walaupun tadi malam saya pergi ke pesta anda. Aku tidak percaya dengan bualanmu tuan Cho. Sekarang bawa aku kerumahku dan kau akan ku maafkan.”

Kyuhyun menggeram keras kemudian mencengkeram kedua bahu Sooyoung yang kini tengah menghadapnya. Diremasnya kuat bahu itu membuat Sooyoung meringis kesakitan.

“Dengarkan aku Nona Choi. Kau tahu suamimu berasal dari mana?”

Sooyoung hanya diam menatap tajam pada Kyuhyun yang sama – sama tengah mengintimidasinya.

“China terkenal sekali dengan perjudian dan gangster Choi Sooyoung dan suamimu ternyata bukan orang baik – baik. Cih Bodoh.”

“MWORAGU? Dia dari keluarga berada dan tidak mungkin itu terjadi.”

Kyuhyun memejamkan matanya mendengar lengkingan wanita yang masih berada di hadapannya. Tangannya sudah berada pada saku celananya kemudian melenggang mengambil tab yang berada diatas meja, menggeser layarnya cepat hingga sebuah artikel terpampang dihadapannya lalu diulurkannya pada Sooyoung.

“Baca dengan teliti Nona. Aku harap setelah kau membacanya kau tidak akan bertanya lagi padaku.”

Dia melenggang pergi setelah memberikan tabnya pada Sooyoung disertai seringai yang tak seorang pun dapat menduga apa dibalik seringai menakutkannya itu.

_

Sooyoung POV

“Selamat malam Nona Choi.”

“Panggil aku Nyonya Xi, tuan Cho.”

“Cckk kau bahkan belum pernah disentuh hingga dalam olehnya.”

“MWO…..”

“Hahahahahahaha…”

Aku tidak mengerti dengan pria dihadapanku ini, dia membual kan? Tapi, kenapa dia itu mengatakan hal yang benar. Oke aku merasa gugup. Kalian tahu setelah aku membaca artikel murahan itu aku sudah tidak menemukannya lagi. Lebih tepatnya dia pergi entah kemana dan meninggalkanku bersama dengan seorang ahjummah yang bertugas mengurus rumah minimalis nan mewah ini.

Jalan keluar?

Pintu?

Ya tentu saja ada tapi tapi terkunci dan Bibi Kim tidak memberikan kunci padaku meskipun aku harus mengemis – ngemis padanya.

Ponsel? Telepon?

Ponselku hilang entah kemana, maksudku bersama tasnya juga. Telepon rumah tentu saja aku gunakan untuk menghubungi Luhan tapi ya begitulah, ponselnya tidak aktif bahkan telepon rumahku pun tak ada yang mengangkatnya.

Niatku untuk lompat dari balkon atau memecahkan jendela karena semuanya terkunci secara otomatis menggunakan alat yang entah apa namanya, mungkin aku harus menambahkan kata canggih untuk rumah ini.

Kembali pandanganku beralih pada pria yang tengah bersantai disofa ruang televisi. Sudah pukul 11 malam dan aku harus bertemu dengan orang ini dan memintanya untuk memulangkanku.

“Cho Kyuhyun aku minta dengan segala hormatku, tolong pulangkan aku kerumahku. Aku mohon dengan sangat.”

Mungkin kalimat yang aku lontarkan lebih mendominasi dengan penekanan bukan memohon. Mana sudi aku memohon padanya. Dia bukan Tuhanku.

“Kau benar – benar ingin pulang?”

Eh kenapa nada suara jadi seperti itu, maksudku jadi lembut dan entah kenapa matanya seperti beberapa jam lalu menatapku dengan dalam. Ini membuat risih.

“Eum, Tentu. Tentu saja aku ingin pulang. Mana ada orang yang akan nyaman berada dirumah orang yang tidak kau kenal.”

Logis bukan alasanku dan entah kenapa dia malah tertawa remeh padaku.

“Kau sudah mengenalku Nona Choi, kau kan sudah tahu namaku. Lagipula apa kau tidak menyesal jika kau nanti sudah berada dirumahmu.”

“Maksudku mengenal dekat dan……ah sudahlah pokoknya aku sangat tidak nyaman disini dan aku tak menyesal sama sekali jika aku pulang.”

Aku sengaja meninggikan nada bicaraku agar dia jengah dengan perilakuku. Dia nampak berdiri dari duduknya dan melangkah kearahku yang tengah duduk di sofa seberangnya. Kenapa ekspresinya seperti itu, aku rasa ini sepadan dengan perlakuan tidak sopannya padaku.

“Kau belum membaca semua artikel itu?” aku hanya bisa memundurkan badanku saat badannya condong ke arahku. Kupalingkan wajahku berusaha tidak terkontaminasi oleh pandangan mautnya.

“Oh artikel itu, em aku sudah kok.”

Baiklah sebenarnya aku hanya membaca judul dari artikel itu dan ya melihat judulnya saja sudah membuatku tidak berselera untuk membaca artikel itu.

“Kau belum Nona Choi.”

Badannya kembali tegak dan melangkah menuju ruang tamu. Apa yang akan dia lakukan?

“Cepat Nona Choi. Kau ingin pulang, kan?”

Suaranya menggema diseluruh ruangan dan aku hanya bisa tersenyum penuh kebanggaan. Akhirnya….

Author POV

Mobil Chevloret itu berhenti di sebuah rumah nomor 12 yang berwarna biru laut dan kuning. Rumah tanpa cahaya lampu yang sepertinya sengaja tidak dinyalakan penghuninya, oh ayolah penghuninya saja tengah tertegun melihat rumahnya. Garis kuning melintang sepanjang pagar dan ya yeoja itu takut gelap, jika hanya satu ruangan yang gelap dia tidak mempermasalahkannya tapi kini seluruh ruangan dirumahnya gelap.

“Selamat datang dirumahmu Nona Choi. Masuklah.”

Sooyoung memutar tubuhnya menghadap Kyuhyun yang berada dibelakangnya. Menatap ragu pada pria yang tengah menatapnya dalam, tatapan yang sudah biasa dia gunakan saat menatap wanita itu.

“Ada apa dengan rumahku.” Cicit Sooyoung disertai hembusan angin malam yang semakin lama semakin mengeratkan pelukan pada lengannya.

“Salahmu tidak membaca artikel itu Nona Choi. Ayo aku antar masuk.”

Kyuhyun langsung menarik tangan Sooyoung mengikutinya masuk ke dalam setelah sebelumnya seorang penjaga membukakan pagar yang terkunci. Halaman rumah masih tampak sama tak ada yang berubah. Dalam pikiran Sooyoung berusaha menampik bahwa ini bukan rumahnya namun rumah orang lain yang mirip dengannya. Namun setelah pintu terbuka semua pikiran Sooyoung telah menghilang. Hampir semua ruangan berantakan. Isi dalam lemari bertebaran dimana – mana, apalagi dalam kamar Sooyoung. Wanita itu hanya diam saat dirinya berjalan ke seluruh ruangan dan tepat dikamarnya dia melangkah menuju meja rias. Diambilnya sebuah bingkai foto yang didalamnya terdapat dua orang yang tengah tersenyum sembari berpegangan tangan. Foto Sooyoung dan Luhan seminggu yang lalu saat keduanya berlibur dipinggiran kota melepas penat. Hari dimana keduanya saling membuka perasaan masing – masing yang tertutup dan terus menumpuk setelah perjodohan mereka. Sooyoung menggeleng – gelengkan kepalanya menampik semua pikiran negatifnya. Bulir – bulir air mata sudah berjatuhan hingga rasanya sesak ketika harus menahan tangis agar tak menjadi – jadi. Sooyoung adalah wanita yang tegar, mungkin hanya beberapa orang yang beruntung yang dapat melihat dirinya menangis. Jangan lupakan sifat manjanya jika wanita ini sudah dekat dengan seseorang. Tapi sayang sekali rasa sesak dalam dadanya membuncah dan akhirnya isakan pun terdengar. Sooyoung jatuh terduduk mendekap bingkai fotonya. Terus menundukkan tubuhnya hingga punggung wanita itu merasa pegal.

Sedangkan pria yang menemaninya hanya berdiri menyender pada pintu sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Pandangan malasnya tertuju pada wanita yang tetap menangis beberapa meter didepannya. Diliriknya jam yang ada dipergelangan tangannya, Kyuhyun menghembuskan nafasnya dengan kasar kemudian memejamkan matanya memilih untuk menunggu wanita itu meluapkan emosinya.

Satu jam.

Kyuhyun menatap gusar pada wanita yang masih saja menangis. Apa dia tidak lelah, pikir Kyuhyun sembari menyamankan duduknya pada sebuah sofa didalam kamar itu. hingga akhirnya dia beranjak berjalan menuju Sooyoung yang masih saja terisak sembari menelungkupkan badannya. Kyuhyun berlutut disamping kanan Sooyoung berusaha mengamati wanita yang masih saja menundukkan wajahnya. Di sentuhnya bahu Sooyoung dengan pelan namun tidak ada tanggapan dari objek yang disentuh.

“Nona Choi.” Kyuhyun sedikit berbisik berharap apa yang ada dipikirannya tak benar. Namun tetap saja wanita itu tak bergerak sama sekali.

“Cih bodoh.”

Kyuhyun menempatkan tangan kirinya dibawah lutut Sooyoung sedangkan tangan kanannya memeluk punggung Sooyoung. Diangkatnya pelan tubuh kurus itu, membawanya keluar dari rumah itu dan menempatkannya senyaman mungkin pada jok mobilnya.

_

Sooyoung POV

Euungg…

Tubuhku rasanya pegal, apalagi bagian punggungku. Kugerakkan tubuhku kesana kemari hingga perutku menabrak benda yang berada dipinggir tempat tidur.

Eh tempat tidur.

Aku langsung membuka kedua mataku dan menemukan pria itu tengah bersendekap dengan mata yang memandangku tajam. Aku mengernyit perlahan merasakan perih dimatakku karena aku membukanya dengan tiba – tiba.

“Tidur nyenyak Nona Choi?”

Aku hanya diam menatap pria yang masih dengan posisinya dan pandangan yang sama. Rasanya seperti mimpi saja. atau memang tadi malam benar – benar mimpi.

LUHAN

Dia ada dimana. Kenapa dia menghilang?

Aku tidak tahu harus bagaimana. Apalagi sekarang aku merasa sangat lemas, energiku terkuras tadi malam hanya untuk menangis. Bagaimanapun aku harus mencari keberadaan Luhan. Dia pasti punya alasan untuk menghilang. Iya kan?

“Mandilah dan sarapan. Aku harus pergi.”

Suara Kyuhyun membuyarkan lamunanku. Aku memandang punggung Kyuhyun yang semakin menjauh dan hilang setelah pintu kamar tertutup. Pria itu pasti tahu sesuatu tentang Luhan.

Cho Kyuhyun.

Bukankah dia sangat misterius. Mengapa aku harus berada dirumahnya dan kenapa dia tahu tentangku. Yang aku ingat hanyalah saat malam pesta itu saja. Aku bertemu dengannya dan berjabat tangan dengannya. Dia punya perusahan Komersial yang terkenal diseluruh Asia. Hanya itu aku tahu.

Apa orang tua Luhan tahu akan hal ini.  Bagaimana juga dengan orang tuaku? Harusnya aku menghafal nomor mereka. Orang tuaku masih di Chicago dan orang tua Luhan sudah berada di China malam kemarin. Yang aku hafal hanya nomorku dan nomor Luhan. Ponselku pun tak aku ketahui keberadaannya. Apa ponselku ada pada Kyuhyun? Kenapa dia menyembunyikan ponselku? Sebenarnya siapa sebenarnya Cho Kyuhyun.

_

“Apa masakannya tidak enak Nona?”

“Uh, enak bibi.”

Aku hanya tersenyum kecut kemudian memakan sarapan yang sudah disiapkan. Sembari menatap bibi Kim yang tengah menata piring dirak. Apa aku harus bertanya padanya?

“Em, bibi Kim.”

“Ya Nona?”

“Bibi sudah lama bekerja disini.”

“Iya nona.”

“Sebenarnya siapa itu Kyuhyun.”

Aku sungguh penasaran dan ini sangat menggangguku. Kulihat Bibi Kim terkejut dengan pertanyaanku sejurus kemudian dia tersenyum tipis dan menatap lembut padaku.

“Dia orang yang baik Nona, percayalah padaku.”

Aku hanya terdiam mendengar jawabannya. Dan begitu aku sadar Bibi Kim sudah tak ada ditempatnya. Ah padahal aku masih ingin bertanya banyak padanya. Kenapa dia tidak menjawab pertanyaanku? Maksudku aku bertanya apa dia menjawab apa. Sangat aneh.

_

Ini sudah malam tapi dia masih belum pulang. Alasanku bukan karena rindu, tentu saja bukan. Aku masih ingin mengetahui lebih banyak tentang kejadian yang menimpa suamiku. Aku hanya menonton televisi dan ajaibnya aku hanya menonton acara berita hanya untuk melihat berita tentang Luhan dan ajaibnya lagi (atau sebetulnya itu bukan keajaiban) tak ada berita sama sekali tentangnya. Apakah waktu dua hari sudah membuat berita itu lenyap. Internet? Jangan Tanyakan tentang itu, ponselku entah dimana dan ya bibi Kim tidak punya smartphone. Jadi aku hanya bisa menunggu Kyuhyun yang entah kapan sudah berada di depan….. Mwo depanku?

“Sooyoung – ah”

Kenapa dia memanggilku begitu? Dua hari disini membuatku dekat dengannya? Tentu saja tidak. Tapi ada apa juga dengan senyumannya yang eemm sangat tampan. Manis. Baiklah seharusnya aku berlalu saja karena sedari tadi aku berdiri tanpa duduk sembari memegang gelas yang sudah kosong isinya dikursi ruang makan. Apalagi kalau bukan melamun dan sialnya aku melamunkan pria yang sekarang sedang mengerutkan keningnya. Astaga rambutnya yang disisir rapi memperlihatkan dahinya yang semakin membuatnya dewasa dan maskulin dengan kemeja dark blue yang lengannya di gulung hingga siku. Entah aku harus jujur akan hal ini tapi ini saat memalukan. Aku tidak berdaya jika harus berdekatan atau satu ruangan dengannya. Seperti ada reaksi dalam perutku yang akhirnya meluruh diantara kedua kakiku. Membuatku gelisah dan kadang mengharapkan sebuah sentuhan dari tangan namja itu. Sebagian fantasi liar pernah sekelebat dalam pikiran yang membuatku basah dan aku harus mengutuk diriku sendiri yang berkelakuan seperti binatang. Aku tidak tahu apakah dia sadar jika aku sedang mengamatinya saat ini.

Baiklah sekarang aku malah seperti sedang menelanjanginya.

“Kau baik – baik saja?”

“Uh tentu.”

Aku berbalik hendak mencuci gelas bekasku meminum susu dan berkutat dengan sabun cuci. Memandangnya terus menerus hanya membuatku gugup dan merasa bersalah kepada Luhan yang entah kenapa saat ini aku merasa bahwa apa yang kulakukan disini tidak akan bisa menjawab apa yang terjadi pada suamiku. Selesai membilas aku raih lap kering yang menggantung dan lap itu jatuh dengan tiba karena gerakan reflekku.

Oke ini gila.

Aku merasa hangat dan kedua tangan itu memeluk pinggangku. Nafasnya yang teratur terasa dileherku yang tak terhalang oleh rambutku yang sekarang ku sanggul.

It’s back hug.

Keadaan yang selalu aku inginkan saat masa SHS. Aku membayangkan adegan seperti ini dan menulisnya dalam diary – ku. Aku inginkan adegan ini terjadi saat aku telah bersuami dan sayangnya Luhan belum pernah melakukan adegan ini padaku dia hanya memelukku dari depan. Apa yang harus aku lakukan? Otakmu sudah mengatakan untuk melepas pelukan ini tapi kenapa tanganku diam saja tak berkutik.

“Syukurlah jika kau baik – baik saja. Saat dikantor tadi aku tidak bisa berkonsentrasi karena memikirkanmu.”

Seseorang tolong pukul kepalaku entah kenapa dada ini berdesir, merasa terangkat dan jantung ini berdetak melebihi tempo normal. Jangan katakan jika telingaku sekarang memerah. Oh tidak aku merasakan gejolak aneh seperti terangsang.

Dia mengkhawatirkanku? Tapi untuk apa dia mengkhawatirkanku? Pelukannya semakin erat dan kini aku tahu apa yang terjadi pada kinerja otakku yang lumpuh. Aku menganggap pelukan ini sebagai pelukan hangat Luhan, ya aku menganggap seperti itu dan aku berharap Kyuhyun berubah menjadi Luhan suamiku.

“Aku harap kau bisa melupakan namja itu dan hidup bahagia bersamaku.”

Apa yang dia katakan. Ini seperti memberikan cookies hangat yang rasanya pahit jika kau telan. Pahit yang menyadarkanku pada kenyataan tanpa fantasi hangat yang aku butuhkan. Secepat mungkin aku melepas tangan Kyuhyun dari pelukanku. Meronta tanpa suara, aku merasa tidak enak dengan bibi Kim jika aku berteriak di dapur.

“Lepaskan aku, aku mohon.”

Rasanya seperti kau yang sudah punya harapan tinggi dan seketika ada yang merusaknya hingga harapan itu musnah. Bagaimana bisa ada manusia seperti Kyuhyun? Ku kira dia adalah orang yang baik seumpama jika kau seorang anak kecil yang menangis dipinggir jalan kemudian ada yang menemukanmu dan mengasuhmu layaknya anaknya sendiri. Kurasakan pelukannya mulai renggang dan detik itu juga aku menghempaskan tangannya dan berlari menaiki tangga. Kulempar tubuhku kasar, membekap mulutku yang mulai terisak dengan bantai, tak memperdulikan rasa sesak yang akan berakibat dua kali sesaknya saat wajah ini kutelungkupkan.

Apa yang harus aku lakukan?

Bagaimana cara melepaskan diri darinya? Aku baru mengetahui jika ada bodyguard didepan rumah yang selalu stand by 24 jam. Niatku untuk kabur tadi sore malah berbalik menjadi rontaanku saat aku di seret secara paksa untuk masuk dalam kamar.

Ceklek

Aku merasakan seseorang mulai mendekatiku dan duduk di pinggir tempat tidur.

“Berbaliklah”

Aku sudah tahu jika itu adalah Kyuhyun. Rasanya harga diriku hancur saat kurasakan usapan lembut dipunggungku. Aku hanya diam sembari menangis merasakan nasibku yang sungguh menyedihkan.

“Berbaliklah atau aku tidak akan memulangkanmu.”

Aku yakin pendengaranku baik dan aku yakin kali ini aku harus berbalik. Mataku menangkap sosoknya yang duduk sembari menatapku tajam. Tangannya terulur mengusap rambutku yang tersibak kemana – mana dengan posisiku yang tidur terlentang.

“Aku akan memulangkanmu….. seminggu lagi….”

Aku hanya mengernyitkan keningku. Seminggu? Kenapa terlalu lama, Aku minta besok. Jika saja mulutku bisa terbuka dan mengatakan apa yang aku inginkan mungkin tidak akan seperti ini. Aku malah mengangguk dan mendapatinya tersenyum sembari berusaha menggeser tubuhku kekiri. Dengan tidak sopannya dia ikut berbaring. Menatapku dan memaksaku untuk memiringkan tubuhku dan dengan sialnya dia memeluk pinggangku. Kami saling berpandangan, entah apa yang pria ini pikirkan. Aku hanya diam dan mulai mulai membayangkan jika pria didepanku ini adalah Luhan. Mungkin aku sudah menciumnya dan memberikan apa yang dia inginkan, apapun itu. Pandanganku mengabur dan rasanya aku tidak bisa menahan air mataku agar aku tidak segampang ini menangis didepan makhluk brengsek ini.

“Jangan menangis.”

Bisa dibilang bosan, sepi dan mengikis jiwa. Sooyoung melakukan hal – hal tidak penting selama 6 hari dihitung hari ini. Menggambar di kertas yang mungkin sudah hampir 20 desain baju yang mungkin akan dia pertimbangkan untuk dia kembangkan. Berulangkali dia menyentuh keningnya yang terasa panas tapi tetap dia hiraukan. Sesekali menatap figura yang berada di meja kerja Kyuhyun. Dia kadang terdiam menatap figura yang berisi foto pria yang tengah berpose berdiri dengan tuxedo yang membuatnya benar – benar maskulin. Sesaat Sooyoung menggeleng – gelengkan kepalanya berusaha mengindahkan pikirannya yang tertuju pada pria yang sekarang entah dimana. Besok Kyuhyun pulang dan dia sudah berjanji untuk memulangkannya. Entah memulangkannya kemana. Rumahnya yang berantakan, apartemen pribadi yang sudah dijual, rumah masa dulu yang telah dibeli untuk dibangun mall, apa Kyuhyun akan memberi tiket pesawat ke Chicago? Bisa saja bukan. Pikiran Sooyoung melayang kemana – kemana. Kepala terasa dihantam palu saat dia berusaha berdiri dan melangkah menuju keluar ruangan. Tapi langkahnya terhenti, tubuhnya lemas, dia terduduk dan merasakan pusing menderanya. Tak menghiraukan pintu itu terbuka menampakan seseorang yang dia tunggu.

“Kyyuuhh….”

Dan semuanya gelap.

_

Kyuhyun menghembuskan nafasnya dengan kasar entah sudah beberapa kali. Menatap yeoja yang masih terbaring tertidur walaupun suhu tubuhnya sudah tidak panas lagi. Dokter yang 4 setengah jam lalu memeriksanya mengatakan bahwa yeoja itu hanya demam dan stress. Setidaknya Kyuhyun sudah pulang karena pekerjaannya di China sudah beres dan berjanji akan memulangkan wanita itu walaupun niat terselubungnya adalah hal lain.

Badan itu bergerak membuat Kyuhyun yang tengah sibuk dengan ponselnya menatap wanita yang tengah berusaha membuka matanya. Kyuhyun tersenyum sembari mengelus rambut Sooyoung yang basah akibat berkeringat.

“Kau mau minum?”

Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya dan berusaha duduk menyandar pada dashboard ranjang. Meminum air putih hingga habis tanpa menatap Kyuhyun yang terus mengawasinya sembari terkekeh.

“Apakah aku harus mengambil air lagi?”

“Eum tidak terima kasih.”

Sooyoung memejamkan mata dan meringis kecil merasakan kepalanya pening dua kali lipat dan rasa gelisah yang entah darimana datangnya menghinggapinya saat tangan Kyuhyun mengusap – ngusap lembut kepalanya. Bahkan  yang ada hanyalah rasa ingin dipeluk dengan erat dan nafasnya menjadi tak beraturan.

“Gwencanhayo?”

Dan entah kenapa pertanyaan khawatir Kyuhyun bagaikan bisikan lembut yang menyengat hatinya, berdegup – degup tak beraturan. Dengan terpaksa Sooyoung membuka matanya dan menatap Kyuhyun yang sekarang hanya beberapa jengkal dari wajahnya. Pria itu seperti tengah meneliti sesuatu dan naasnya nafas hangatnya tepat mengenai pipi kanan Sooyoung membuatnya merasa geli.

Tanpa sadar Sooyoung mengangkat kedua tangannya. Menyentuh pipi Kyuhyun dan mengusapnya lembut. Memberikan efek nyaman pada pria yang tengah menutup matanya. Tangan Sooyoung berpindah mengusap kening pelipis hingga mata Kyuhyun, menuju hidung dan membelai bibir Kyuhyun, mengusap horizontal bibir tebal itu dan memainkan bibir bawahnya membuat Kyuhyun membuka matanya menatap Sooyoung yang tengah menurunkan kedua tangannya menuju leher Kyuhyun, mengusap berulang kali hingga bahu dan beralih pada kancing kemeja. Lama dia menatap kancing kemeja itu hingga Kyuhyun akhirnya membuka kancing kemejanya dari bawah menyisahkan satu kancing yang digenggam Sooyoung. Kyuhyun menggenggam tangan Sooyoung membuat yeoja itu menatapnya dan sejurus Sooyoung membuka kancing itu dan dengan cepat Kyuhyun melepas kemejanya dari tubuhnya. Kyuhyun tersenyum senang saat dengan leluasanya Sooyoung meraba tubuh Kyuhyun merasa tersengat dengan sensasi yang dia rasakan. Membuatnya kemudian membawa Sooyoung pada pangkuannya. Menatap intens mata bulat yang kini sayu, seakan mata itu membawa arti jika wanita yang tengah memeluk leher Kyuhyun merasakan hawa panas yang entah bersarang dalam tubuhnya. Sooyoung melayangkan kepalanya menghirup wangi Kyuhyun. Mengendus – ngendus permukaan leher Kyuhyun tak menghiraukan pria yang tengah tersenyum itu menurunkan lengan dari gaun tidurnya hingga gaun itu terlepas dan mengekspos tubuh atas Sooyoung. Kyuhyun membawa Soooyoung untuk menatapnya menyatukan kedua kening mereka sedangkan satu tangannya bergerak seakan menguasai seluruh tubuh Sooyoung. Memandang wajah wanita itu yang tengah memerah dan menggigit bibirnya membuatnya merasakan diremas hatinya, mematrinya bahwa malam ini adalah malam kemenangannya. Tak ada yang mengetahui siapa yang memulai ciuman terburu – buru dan bernafsu itu, yang jelas Sooyoung telah kalah telak oleh Kyuhyun dengan tipu daya brengseknya dan membuat Sooyoung menjadi singa betina liar yang siap menerkam mangsanya. Mangsa yang dengan senang hati memuaskan sang singa betina.

Sooyoung menghentikan ciumannya. Merasakan nafas panasnya beradu. Matanya menatap dengan puas kearah tubuh Kyuhyun hingga berhenti pada celana Kyuhyun.

“Bukalah sayang. Aku milikmu.”

Dengan smirknya Sooyoung membuka celana yang menempel pada pinggang Kyuhyun. Membukanya sekaligus dengan celana boxer berwarna hitam dan Kyuhyun mengangkat pantatnya dengan mudah meluncurkan celana tersebut dan melemparkannya kelantai. Ide gila dari alam bawah sadarnya membuat wanita itu hilang akal sehatnya. Sooyoung menatap ragu – ragu, dalam pikirannya dia tahu apa yang harus dia lakukan tapi dia malu untuk memulai.

“Ada yang salah dengan milikku?”

Sooyoung menggelengkan kepalanya dan menatap pada mata Kyuhyun yang sedang memperhatikannya.  Wajahnya merona sedetik setelah senyuman menawan Kyuhyun terbit dan membuat perut Sooyoung terasa teraduk – aduk.

“Kau bisa melakukan sesuatu pada milikku. Aku sudah tidak tahan.”

Sooyoung hanya diam tidak berusaha menatap Kyuhyun dan tubuh namja yang menggiurkan tersebut. Kyuhyun yang semula berbaring kemudian mengangkat punggungnya dan tangan kirinya memeluk pinggang Sooyoung.

“Kau bisa melakukannya dengan tanganmu. Seperti ini.”

Kyuhyun membantu Sooyoung dengan menggenggam tangan Sooyoung dan mengarahkannya pada benda miliknya untuk Sooyoung genggam dan membantu menggerakkannya pelan – pelan.

“Cepat sayang. Gunakan mulut cantikmu itu. Lingkupi aku sayang.”

Tangan Sooyoung yang merasa pegal akhirnya tergantikan dengan mulut Sooyoung. perasaan membuncah terasa di dada wanita itu. Mengerahkan seluruh tenaganya dan apa yang dia miliki sekarang. Membuat pria itu memejamkan matanya dan menggeram pelan.

“Cukup. Aku ingin bermain denganmu sekarang.”

Kyuhyun memandang Sooyoung penuh arti. Mengusap lengan telanjang Sooyoung membuat gerakan memutar pada dada yang masih tertutup oleh bra. Meremas punggung Sooyoung membuatnya menempel erat dan melepaskan pengaitnya dengan mudah. Mata berbinar Kyuhyun terpancar ketika keindahan terbuka didepannya. Lembut, halus dan terasa sesuai. Di buainya dengan pelan menghantarkan hawa panas yang membuat Sooyoung semakin terpejam dan mempertaruhkannya pada keahlian pria yang memangkunya.

“Sooyoung, Sooyoung, Sooyoung….”

Bisikan lembut menggelitik pendengaran wanita itu, membuatnya melengkungkan punggungnya dan memberikan seluruh yang terpampang untuk dinikmati dengan senang hati. Mengerang dan mendesah seakan menemukan apa yang dia tunggu dan inginkan.

“Aku akan membuka semuanya. Lebih baik kau berbaring sayang.”

Wanita itu sudah terbuai dan terbang. Tubuhnya merasakan tarikan nikmat, membumbung ke langit teratas. Mendorong, menekan kepala pria yang membawanya terbang oleh perlakuannya di bawah sana. Jerit tak tertahan bersahutan dengan geraman di malam dingin itu.

“Sayang aku ingin berada di dalam dirimu.”

“Kyuuhh…”

“Kau berkeringat sayang. Kita harus melakukan sesuatu dengan itu. Bagaimana?”

Sooyoung mengangguk lemah, menggerakan tubuhnya gelisah di bawah kuasa Kyuhyun. Pria itu dengan perlahan melebarkan kedua kaki Sooyoung. Menempatkan tubuhnya pada posisi yang tepat dan dengan perlahan memasuki sesuatu yang baru yang didambakannya.

“Sakit sayang? Maafkan aku. Aku akan melakukannya pelan – pelan.”

Ketika berada di garis pembatas dengan cepat Kyuhyun meluluh lantahkan segalanya. Jeritan perih teredam ciuman yang memabukkan. Keduanya terdiam menyelami rasa yang tercipta. Sooyoung mengerjapkan matanya yang berair, menatap Pria yang tengah memandangnya takjub. Pipinya bersemu merah mendongak penuh saat gerakan ringan dan sangat pelan mulai terbentuk. Pelan dan lembut memabukkan. Merayu Sooyoung untuk ikut berirama dengan lembut dan semakin terasa berat dan menggelora. Keduanya menemukan tempo terindah saling mendayung dan berlari – lari seirama menggapai kenikmatan yang terlihat dari kejauhan. Mata Kyuhyun tidak pernah melepas pandangannya pada Sooyoung yang tengah memeluk lehernya dan memejamkan mata dengan alunan suara indah yang tercipta dari bibir indah yang telah bengkak. Gerakan tubuh mereka menghasilkan keringat dan perasaan ingin memiliki. Kyuhyun dengan ahlinya membawa Sooyoung kedalam kuasanya, memompa dan terus memompa dengan giat. Merasakan remasan dalam tubuh Sooyoung bertambah kuat Kyuhyun bergerak semakin cepat. Mengendarai gila – gilaan membuat Sooyoung melenguh keras dan semakin bergetar mendekati puncak gairah.

“Ayo sayang lepaskan untukku.”

Sooyoung langsung melepaskan kepuasannya. Menyebar di dalamnya dan menyelimuti milik Kyuhyun yang akan tengah berlomba mencapai kepuasaan juga. Bergerak tanpa arah dan henti dengan kecepatan yang membuat Sooyoung kelimpungan dan akhirnya kepuasaan datang disela teriakkannya memanggil nama wanita yang terkulai, memastikan semua cairannya tak keluar dari tubuh Sooyoung.

_

Sooyoung POV

Entah suara ribut apa yang akhirnya membuatku bangun. Biasanya juga tak akan ada ribut – ribut karena yang ada dirumah ini hanyalah Bibi Kim dan penjaga yang berjaga diluar. Aku mendudukkan tubuhku yang terasa pegal. Menggaruk pahaku yang terasa gatal luar biasa.

Tunggu dulu.

Apa yang terjadi padaku?

Pakaianku kemana?

“Aaww”

Sakit dibagian bawah membuatku memutar ingatanku. Ada apa dengan tadi malam? Aku menarik selimutku guna menutupi tubuh polosku dan berusaha beranjak dari tempat tidur dan mataku membelalak sempurna melihat bercak – bercak warna merah di tempat tidur.

Aku ingat sesuatu…..

Aku…. Malam tadi….. bukan aku…..

Tapi Kyuhyun……

BRUK BRUK BRUK.. BRAKKK

Aku terkaget melihat segerombol polisi mengacungkan pistolnya kearahku dan kearah lainnya. Dan aku hanya terdiam dengan hanya menggunakan selimut.

Aku takut.

Dimana Kyuhyun?

“Anda Xi Sooyoung?”

Aku hanya mengangguk, gemetar. Ada apa ini kenapa banyak polisi dan mengacak – ngacak semua yang ada dikamar ini.

“Sebenarnya…..ada apa?”

Polisi yang tadi bertanya padaku yang pastinya adalah kepala kepolisian terlihat menatap ragu padaku atau mungkin pada penampilanku.

“Anda mengenal Cho Kyuhyun?”

Sekali lagi aku hanya mengangguk.

“Setelah kami menyelidiki kasus suami anda kami menemukan banyak kejanggalan yang ditutupi sangat rapat dan pada akhirnya kami bisa memecahkan kasus ini. Cho Kyuhyun adalah tersangka utama pada pembunuhan suami anda. Cho Kyuhyun sebagai seorang pengusaha dan juga mempunyai perusahaan gelap perdagangan narkoba terbesar di China.”

Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Mulutku terbuka dan mataku membelalak kaget mendengar penuturan polisi itu.

“Suami anda ternyata mengetahui keberadaan perusahaan itu namun tak mengetahui jika perusahaan itu milik Cho Kyuhyun karena di China Kyuhyun menggunakan nama Gui Xian.”

Hatiku mencelos. Terasa kosong dan hampa namun tiba – tiba entah gelombang dari mana rasa sesak itu meluluh lantahkan hatiku. Aku terduduk dipinggir tempat tidur menatapi para polisi yang mengumpulkan benda yang mungkin dapat menjadi barang bukti. Yang membuatnya terasa berat adalah tadi malam aku bercinta habis – habisan dengan pria keparat itu dan bodohnya aku baru menyadari jika saat aku menjadi liar itu karena obat, semacam peningkat gairah dan dengan ganasnya aku menyerangnya. Kututup wajahku menginagat kejadian semalam.

Aku kotor.

Aku sangat bodoh.

Aku aku aku…..

Aku mengingat saat aku ke dokter untuk memeriksa masa suburku karena aku dan Luhan telah tahu satu sama lain jika kami saling mencintai. Merasa kecewa saat malam sebelum pesta itu aku sudah menggodanya dan dia merasa bahagia, bahagia karena aku memberi tanda padanya jika aku telah siap menjadi miliknya seutuhnya. Itu juga salah satu alasanku meminta pulang saat itu. Aku tak menghiraukan petugas kepolisian yang memandangku aneh, iba atau apapun karena saat ini yang aku butuhkan hanyalah menangis, menjerit dan merasakan di dalam dadaku ada batu yang berjuta – juta kali memukulku hingga membuat nafasku sesak. Nyeri dalam setiap detak jantungku, nyeri pada perasaanku. Aku mengais – ngais selimutku dan menatap para manusia berpakaian rapi mondar – mandir dan memandangnya dengan pandangan aneh. Pandanganku terasa mengabur dan kepalaku terguncang dan terus merasa terguncang di seluruh tubuhku.

“Nyonya bangunlah!”

“Bangun Choi Sooyoung.”

“Choi Sooyoung.”

“YAKK kau mau membunuhku hah?”

Tubuhku terguncang, benar – benar terganggu dan rasanya aku hanya ingin terpejam  saja. Rasanya masih sesak dan membuatku bernafas tak beraturan. Guncangan semakin kencang, ini benar – benar berlebihan. Biasanya Kyuhyun tidak akan seperti ini.

Oh tunggu…. Kyuhyun?

Mataku langsung terbuka dan melihat diatasku Kyuhyun memandangku dengan cemas. Hei aneh sekali.

“Cho Kyuhyun?”

“Ada apa dengan pandanganmu? Kau mimpi apa hah?”

Huh mimpi? Aku memangnya mimpi apa? Luhan Luhan Luhan, Luhan dimana?

“Dimana Luhan?”

Kyuhyun memelototiku kemudian menghadapkan kepalanya ke samping dimana Bibi Kim sedang berdiri didekat pintu. Menyuruh pengurus rumah kami untuk bisa pergi dari kamar.

“Apa katamu? Luhan? Seorang pria yang diragukan apakah dia jantan atau betina. Oh lupakan idolamu yang telah pergi ke China.”

“Jadi semua itu hanya mimpi?”

Aku merengut padanya. Aku dan Xi Luhan hanya sebuah mimpi. Aku tidak menikah dengan Luhan. Oh aku merasa sedih. Aku ingin Luhanku.

“Oh sial sebenarnya kau bermimpi apa Cho Sooyoung?”

Aku terdiam sesaat mengingat – ingat mimpi yang aku alami. Oh tidak aku sangat menggilai pria imut berambut pirang yang mempunyai senyum manis itu.

“Aku bermimpi menikah dengan Luhan kemudian kau menculikku karena kau seorang bandar obat terlarang dan kita bercinta dan ada polisi.”

“Astaga mimpi bodoh macam apa itu sayang. Tidak ada menariknya sama sekali kecuali pada bagian kita bercinta.”

Kyuhyun menggeleng dan terkekeh pelan. Rona pipi tercipta dengan mudahnya jika mulut menggoda sekaligus menyebalkan itu mengoceh semena – mena.

“Ya aku rasa juga begitu.”

Aku mengangguk malu dan membenarkan perkataannya. Mimpi itu sangat terasa seperti nyata saat aku dan Kyuhyun bercinta. Sepertinya aku mulai tertular virus Kyuhyun.

“Sebentar Cho, tapi aku benar – benar ingin bertemu dengan Luhan. Ayo kita ke China.”

“Bicaramu sudah tak jelas sayang. Lebih baik kita kembalikan fokusmu dengan olahraga favorit kita.”

Kyuhyun bergeser diatasku dan mengeluarkan smirknya. Sialan suamiku yang menggoda mulai mengerahkan kekuasaannya.

“Oh tidak Cho, tidak akan. Aku sadar kenapa aku bermimpi tak senonoh karena tadi malam bahkan kemarin sore kau menyetubuhiku tanpa henti. Badanku masih sakit bodoh.”

“Oh benarkah? Tapi dibawah sini kau sudah basah.”

“Itu karena kau menggerakan pinggul sialan itu diatasku. Aku serius Cho dibawah sana masih terasa sakit. Kau tega denganku hah?”

Itu benar adanya aku masih merasa pegal dan sakit di tubuhku. Setelah kemarin di hari ulang tahun pernikahan kami yang ke dua tahun dan ya kami bercinta habis – habisan. Meninggalkan Soohyun dirumah orang tuaku dan menikmati masa – masa indah hanya untuk kami berdua yang pada akhirnya membuat tubuhku remuk seluruhnya.

“Baiklah aku mengalah dan mari kita lihat apa yang bisa aku lakukan untuk mengobati bagian terindah dirimu yang perih itu.”

Kyuhyun menyeringai dan menuju ke bagian bawahku dan aku tidak punya tenaga lagi untuk menolaknya. Dia telah mendapatkanku dibawah tubuhnya. Dan aku tidak keberatan dengan fakta itu. Dia suami menggoda dan menyebalkan milikku, Cho Kyuhyun.

End.

Hallo teman – teman. FF abal – abal muncul akibat konsleting otak yang semakin kacau. Maaf jika ada typo yang bertebaran. Keep RCL guys. Byeee

 

 

 

 

 

Author:

Hi! I write real daily stuffs and fantasy shits. Enjoy~

101 thoughts on “[Oneshot] I’ve Got You Under My Skin

  1. Ho alahh ternyata tdi itu mimpi tohh ya ampunn 😱😰
    Kirain beneran sooyoung nikah sma luhan ternyata cuma mimpi krna sooyoung fans berat ma luhan ckckc😅😅

    Kren👍👍 ff mu thor daebak deh pokoknya👍👌

  2. kirain beneran soo menikah ama luhan, ternyata cuma mimpi. mau nyata ato mimpi kyu tetap aja yadong-_-

  3. syukur cuma mimpi,kirain kyu oppa sejahat itu*tp pantes jg bang evil hehe peace
    sooyoung “””””ada-ada aj

  4. kirain beneran, aku jadi berfikir kyu gila banget
    eh ternyata mimpi, syukur deh 😀

    nice ff 😀

  5. sumpah keren banget FF kmu. Bikin perasaan gue campur aduk, penasan di awal-awal baca, seneng banget pas Sooyoung mulai jatuh hati ke Kyuhyun :3 dan sempet shock jga pas Kyuhyun dicari Polisi -_-
    OMG! untung aja cuma mimpi, ah ngga kbayang punya suami pervert kaya Kyuhyun. Bahagianya dirimu Sooyoung hehe

  6. Aduhhh thor lagi seru-serunya juga ehhh ternyata cuma mimpi …

    Soo eonni ngefans banget yah sama Luhan gege, sampai kebawa mimpi jadi suami istri pula, kekeke …

    Si oppa mesumnya gak ketulungan ..
    XD

  7. huuuhhhh … aku gak bisa ngomong apa” lagi ..
    aku kira ini beberan ehhh ternyata cuman mimpi …
    tttttaaaaaappppiiiii ini nemu nemu daebak ceritanya …
    daebak daebak daebak … 🙂

  8. mimpi! mimpi! mimpi! untung cuma mimpi ! , nding ketjeh thor ! saranghae thor :v ! next ff buat yg lebih nenarik+mengejutkan thor 😀

  9. keren bgt ini ff nya, gak terduga, tegang di awal, lega di akhir hahaha daebak author, ditunggu karya2 lainnya^^
    fighting!!

  10. huuaaa.. gue masih polos thor:v saoloh cuma mimpi ye:3 ah, dasar kyupil–” kesian tuh soo eonnya’-‘ nice thor:v meski cuma mimpi tapi greget bet 😀 nice thor (y).di tunggu ff lainnya ne 🙂

  11. ooo.. syukurlah hanya mimpi.
    gara2 ngefans ama luhan dan kyu yg ganggu fansgirling dia sampe.mimpi jd istrinya lulu dan kyu jadi antagonis. jiahahahaa.. 😀

    virus kyuhyun menular yah..
    untung waktu bangun langsung sadar, coba klo msh kebawa mimpi.. abis dah si kyuhyun.. haha

    seru seru

    ciri khas ya happy ending. 😉

    keren keren
    lanjutkan . . . 😀

  12. Omg cuma mimpi? Hahahaha bandar gui xian wkwk untung cuma mimpi ya. Aku sempet kaget kl ternyata kyu itu tersangka utamanya lolll. Good thor!! Keep writing!

  13. wih gila hahahaha
    mimpinya ada ada aja. saking nge fan nya sama luhan jadi gitu. tapi seru ko wkwkwk

  14. Annyeong…
    Woww…good job, semua readers terkecoh…
    Ini bener2, d#mnd… Great..haha…
    dtnggu cerita yg lain
    gomawo

  15. damn aku ketipu abis abisan ini hahahaahha
    aku sempet kecewa soo nikahnya sama luhan bukan sama kyu hahaha gokil 😀
    untung cm mimpi dan yg sebenrnya suaminya soo tetep kyu ^^
    neomu daebak

  16. Daebak
    Ternyata cuma mimpi toh … Tp ngomong” mimpi soo keren bgt yaakkk
    Hhee
    Ditunggu ne ff kyuyoung yg lain

  17. KERENNNNNN~!!!! 😉 gak ke tebak ceritanya~!! Teruskan karya mu ya?!! 🙂 HWAITING~!! 😀

  18. Nggak nyangkaaaa!
    Kirain suaminya syoo tuh luhan tpi trnyata cuma idolanyaa
    Apa tuhh mimpi sooyoung, kyu jdi bandar narkoba😁 tpi untungnya dia jdi suaminya sooyoung..
    Habis bercinta mimpinya bercinta jgaa *waddohh
    Overall daebak!!

    Ditunggu next ffnya thor 😉

  19. Kirain cerita bagian atas itu beneran, eh ternyata cuma mimpinya si sooyoung…
    ditunggu ff yg lainnya 🙂
    semangat 😀

  20. Astaga… aku kira semua itu benar-benar adanya. Dan nyatanya… hanyalah mimpi semata.
    Oh… FF ini mengelabuiku. Hampir saja aku terjungkal ke bawah, menggulung-gulung diri di atas tempat tidur.

    Keren… keren ceritanya >_<

  21. astagaaaaaaaaaaa ternyta cuman mimpi wkkwkwwkkw
    ceritanya kereennn ga prnh nemu kyk gini ><
    ditunggu ff lainnya
    hwaiting !

  22. Daebak!!
    Aku kira kyuhyun emang beneran jahat ternyata itu mimpi nya soo aduh ckck
    Tapi sumpah ini ff keren bgt
    Next ff ditunggu

  23. gk nyangkaaaaa…
    bner2 gk nyangkaa saya bsa tertipu crita ny…
    good job buat author ny. sempt ketebak pas awal ny, klau nnti Kyuppa jd org jahat. Tp, e gk tw ny just a dream…
    Makasie udh menipu kami ya thor.. 😀
    next karya ny dtunggu.

  24. walaupun idolain luhan sampe kebawa mimpi tetep aja ada mimpi yadongnya sm kyuhyun hahaha
    ditunggu karya yg lain yah. bagus ffnya hehe

  25. Kirain beneran sooyoung menikah sama luhan,, apalagi kyuhyun yg seorang bandar narkoba, ternyata cuma mimpi -_-

    si evil disini mesum banget yakk :v

  26. Haduhhh ,, aku tertipuu …
    Pas baca , sempet bingung .. ‘Ada apa ini’ , ‘gak ngerti’ . ‘Kenapa jadi begini’ ..
    Ehhh ternyata cuma mimpi *just dream
    SooEonni saking ngefans sama Xi Luhan , ampe mimpi kawin getho …
    Hha ,, Kyu Oppa kamu memang maniak . Baru tadi malam dpat jatah . Ehh mau lagi … Kasihan itu eonni capek .. Udah dalam mimpi ngelakuin ‘itu’ , ehh di kehidupan nyata pun abis ngelakuin ‘itu’ ….
    Daebbakkk author ,, ditunggu karya ff mu yg lain .. Semangat

  27. Ternyata mimpi? Disangka beneraaann. Deg2ser bacanya juga. Sempet kaget pas waktu banyak polisi dateng dan katanya kyu itu tersangka apalah. Eh ternyata cuma mimpi, jadi ceritanya soo itu ngefans sama luhan? XD wkwkwk daebak ffnya. Keep writing eon!

  28. Aq sdh mrasa dongkol pda awal.A krna mrsa Syoo sngat mencintai luhan dan agk kcewa krna Syoo mw berconta sma kyu krna pngaruh obat. Ehhh.. tpii itu just dream dan yampun bgian akhir ituuuu ekhmm.. Kyu bner” Maniak Wkwkwkkk..

  29. Bener” keren thor ide nya buat yg baca ga nyangka dan gabisa nebak critanya begini hahaha kalau semua author bikin ff ceritanya kyk gini anti mainstream pasti seru bacanya. Kalo bisa bikin sequelnya dong thor kyknya agak gantung gimana gitu hehehe ditunggu ff lainnya…

  30. ya ampun rupanya semua itu hanya mimpi kkk sukses thor uda buat jantungan dg tu cerita kirain akhirnya hanya tinggal soo sendiri

  31. mwo…jd yg bneran mimpi it luhan bkn kyu ?
    ck ad2 aj. tp syukur dh kyuyoung jjang.
    dan utk NCny ak ska dg tata bahasany. lembut bgt gk seronok

    next ff dtunggu

  32. Kirain beneran ekh ternyata cuma mimpii 😀 untung mimpi nya bercinta sama kyu bukan sama luhan ith si syo nya 😀 pdhl seru klo crta nya bnran bgtu trus ada lanjutan nya 😀

  33. udah deg”an tau Kyu tersangka utama ehh ternyata smua cuma mimpi?!
    romantisme mereka tdk bsa terelakkan krna Kyu sialan pervert! rofl~
    kereeeen… speechless lah! d’tunggu next ff’y! 🙂

  34. Sempet mikir kalo kyuhyun itu terobsesi sama sooyoung yg udah punya suami. Dan bakal nglakuin apapun buat dapetin sooyoung, termasuk nyingkirin suaminya *luhan. To ternyata salah. Dan semua itu cuma mimpi?
    Mau dimimpi atau dikehidupan nyata, kyuhyun tetep aja penggoda yg mesum 🙂

  35. hahahah pdhl udh mulai seru pas soo jatuh dlm pesona kyu & kayak lupa sama luhan, tp ternyata semuanya mimpi XD soo berubah jd aneh gara2 kyu(?)

  36. kirain kyuhyun beneran terlibat dalam narkoba itu.. ternyata semuanya hanya mimpi.. untung nya sooyoung menikah dengan luhan cuman di mimpi doank karena suaminya yang sesungguhnya adalah kyuhyun. ya ampun kyuhyun mesumnya nggak ketulungan.. ckckckkkk dasar Mr.Pervert. hahaha..
    ditunggu ff kyuyoung lainnya..

  37. Wuih mimpi jadi istrinya Luhan gege

    Soo eon kau hanya milik si evil itu (lagi mode kyuyoung)

    Bikin sequel dong

  38. hiyaak ampun alurnya bisa bikin kaget sampe tiga kali coba
    ya pertama tiba tiba luhan ninggalin soo, terus kyuhyun hilang dan dituduh jadi pembunuh, eh ternyata cuma mimpi
    haha keren! suka banget

  39. Beber” dibikin kaget, untung cma mimpi
    Emang udh merasa agk janggal kok soo malah nikah sma luhan dn bkn sma kyu
    Sempet kaget pas denger critanya kyu dan tambah kaget pas polisi dtng dn jelasin semuanya
    Soo ada” aja mimpi kyk gtu, apalagi pas tau luhan cma idolanya
    Ditunggu ff lainnya

  40. koplak juga ni sooyoung, bisa-bisanya dia mimpi kyak begitu, saking ngefans sama luhan hahaha
    ketipu sama nih ff, nice lah

Leave a reply to farida_salma Cancel reply