Posted in Humor, Romance, Series

[Series] I’m Just a Boy, not a Play-Boy! (Part 2)

poster part 2

 

Title: I’m Just a Boy, not a Play-Boy! [Part 2]

Author: @juljulpii

Length: Series

Cast: Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung

Support Cast: Find them by self J

Rating: PG-16

Genre: Humor, Romance

Desclaimer: This fanfict’s story pure from my mind. Big NO to plagiarism. Hope you all enjoy it.

_____

Astaga gadis ini, pantas saja sikapnya mencurigakan. Tolong dicatat, ia sedang membutuhkanku.

_____

Penderitaanku tidak sampai disitu saja. Pada hari berikutnya, dengan semena-mena ia memonopoli waktuku seharian penuh demi menemaninya mengunjungi tempat-tempat lain yang ada di Beijing dan sialnya aku tidak bisa menolaknya sama sekali. Siapa lagi kalau bukan demi si freak Sooyoung.

Kami terus berjalan disepanjang Liulichang Cultural Street dengan tangan kiri Sooyoung mengamit lenganku erat sedangkan tangan kanannya sibuk menyuapkan es krim ke mulutnya. Hei, tunggu dulu! Aku tak pernah memintanya untuk menggandeng lenganku, apalagi seerat ini. Aku sibuk memandanginya heran. Sooyoung seakan tak sadar sama sekali, ia terus mengamati pemandangan sekitar yang lebih menarik perhatiannya daripada menyadari apa yang dilakukannya yang menurutku sedikit errr luar biasa. Apakah aku harus membuat pengumuman? Bahwa seorang Choi Sooyoung setelah lebih dari 15 tahun bersama, mau melakukan adegan skinship denganku?

“ Woow, chakkaman.” Teriak Sooyoung kegirangan seraya menarikku memasuki salah satu deretan toko. Setelah memasuki toko ini barulah aku sadar jika setting toko ini mirip dengan toko-toko pada pasar China tempo dulu.

“ Rusa, ngomong-ngomong ini lukisan siapa? “ tanyanya penuh minat sambil menunjuk salah satu lukisan yang terpajang di toko tersebut.

“ Pelukisnya-lah. “ jawabku singkat. Sooyoung mempoutkan bibirnya kesal.

“ Hei bodoh, aku juga tahu hal itu. Maksudku, siapa yang ada dilukisan ini? “ jelasnya lagi. Aku mencoba mengingatnya.

“ Aaah, aku ingat. Dia itu adalah Putri Kwan Yin, legenda terkemuka di China “ terangku padanya yang sepertinya benar-benar tertarik pada lukisan itu.

“ Oooh, cantiknyaa. Dia mirip sekali denganku, ottokhae? “ ucapnya dengan nada penuh penyesalan. Oh Tuhan, aku tidak percaya ini. Segera saja kuusap wajahnya gemas membuat kepalanya tertunduk dan sebagai balasannya ia memukuli ku kesal. Tingkahnya kali ini berhasil memancing tawaku.

Seketika aksinya berhenti kala menangkap sesuatu yang menarik minatnya, lagi.

“ Ternyata ada gantungannya. Bukankah ini lucu? “ seru Sooyoung mengambil salah satu gantungan boneka putri Kwan Yin dalam versi kartun yang lebih lucu.

“ Cepat tanyakan harganya. “ suruh Sooyoung dengan menyenggolku kasar. Astaga yeoja ini.

Duo shao qian (berapa harganya)? “ tanyaku pada ibu penjual paruh baya itu. “ 10 Yuan “ jawabnya ramah.

Sooyoung melepaskan pegangan lengannya padaku dan merogoh dompetnya. Entah mengapa, aku merasa sedikit kecewa saat ia melakukan itu. Hei, kapan lagi Sooyoung secara tidak sadar mengamit lenganku?

Kulihat ia begitu kebingungan saat berhadapan dengan uang China-nya. Ia sepertinya tak tahu mana uang yang harus ia keluarkan untuk membayar gantungan itu. Melihatnya yang tampak seratus persen bingung, membuatku tak tega untuk tak mengeluarkan dompetku. Segera saja kubayarkan kepada penjualnya dan menanti kembaliannya.

Saat aku menoleh padanya, ia hanya tersenyum sok manis padaku. Aku tahu itu merupakan tanda terima kasihnya, karena Sooyoung sangat jarang mengucapkan terima kasih secara langsung padaku.

xie xie “ ucap penjual itu saat mengembalikan uang kembalian padaku. Aku mengambilnya dengan sopan.

Wulun ta shi ni de nan pengyou (apakah dia pacarmu) ? “ tanya sang penjual lagi. Aku sedikit kaget saat tiba-tiba ia menanyakan hal itu.

“ Aah, itu .. shi de (iya) “ Demi Tuhan Cho Kyuhyun, apa yang baru saja kau katakan? Aku seratus persen sadar atas ucapanku. Selama ini sering kali kutemui orang yang menanyakan hal yang sama seperti ibu penjual itu dan entahlah kali ini rasanya bosan menjawab dengan jawaban yang selama ini kulontarkan. Biarkan kali ini aku iseng menjawab ‘ya’ dan ingin mendengar bagaimana respon ibu penjual itu.

“ Benar dugaanku, kalian cocok sekali. Kau tahu? Kalian berdua mengingatkanku dengan anakku dengan menantuku, sangat serasi. “ terang penjual itu diluar dugaan. Kukira ia akan meresponku biasa saja. Aku tersenyum tidak percaya. Bagaimana ibu itu bisa mengartikannya begitu? Bahkan mataku tak mengisyaratkan apapun ketika memandang Sooyoung, apalagi Sooyoung yang entah memandangku atau tidak.

Mungkin jika ibu itu mengatakan kami layaknya anjing dan kucing baru aku akan membenarkannya.

Aku tersenyum sedikit kikuk pada sang penjual dan berlalu dari toko tersebut. Sooyoung dengan cepat sudah menempel disampingku.

“ Apa yang dikatakannya tadi? Sepertinya hal yang menarik yaa. “ tanya Sooyoung penasaran dengan percakapanku yang terakhir tadi.

“ Aniyo, bukan apa-apa.”

“ Gotjimal! Kulihat ibu itu berbicara agak panjang tadi.” Sooyoung terus mencecarku.

“ Kau mau tahu? Baiklah, ibu itu bilang bahwa seharusnya gadis yang bersamaku tadi berterima kasih pada namja yang telah berbaik hati membelikan gantungan kunci yang ternyata harganya tidak main-main. Sudah jelas? “ ucapku asal. Mana mungkin aku mengatakan hal yang sebenarnya? Gengsi besar!

“ Awas saja kau rusa! Aku akan belajar bahasa China dengan baik agar kau tak berani membodohiku dengan gampangnya. “ sungut Sooyoung merasa kutipu. Aku terus berjalan tanpa mempedulikannya. “ Rusa, kau dengar itu? “ teriaknya dengan nada kesal.

Aku tetap tak peduli hingga ia mengucapkan kata yang seketika menghentikan langkahku. “ Anyway, terima kasih.” Ucap Sooyoung dengan nada sedikit terpaksa. Aku tak salah dengarkan? Gadis ajaib itu melakukan hal yang ajaib?

Aku berbalik padanya dan mendapati ia diam di posisinya. “ Ayo kita pulang. “ ajakku mengingat hari sudah sangat sore. Ia berjalan pelan menghampiriku.

_____

Pagi ini aku bangun sangat awal. Bukan karena aku ingin, namun nyeri yang tiba-tiba menyerang seluruh badanku membuat mataku tak dapat terpejam lagi. Mungkin berendam di pagi hari akan dapat membuat tubuhku rileks dan kembali segar. Tanpa pikir panjang, aku segera memasuki kamar mandi dan menuju bath up.

Setelah selesai berendam, aku meraih obat peredam nyeri yang berada diatas nakas tempat tidur dan mengoleskannya. Rasanya masih lelah, mengantar Sooyoung mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Beijing selama dua hari ini. Aku tersenyum singkat. Mengingat tingkah laku Sooyoung yang jika kupikir dapat membuatku tertawa sendiri.

Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Aku membuka pintu kamar dengan semangat, berharap eomma sudah siap menyambutku dengan masakannya.

“ Astaga! “ teriakku kaget setengah mati begitu membuka pintu, seseorang sudah berdiri tegak tepat didepan mataku.

“ Good morning Rusa-yaa! “ sapa Sooyoung dengan senyum cerahnya. Aku masih begitu shock dengan memegangi dadaku. Beruntung jantungku tak lompat dari persembunyiannya.

“ YYA! “ sentakku pada Sooyoung yang pagi-pagi sudah bersikap aneh. Sejak kapan ia menyambutku dengan wajah menyenangkan seperti ini? Aku justru terbiasa dengan wajah cueknya tiap kali menyambutku.

“ Gantilah bajumu karena kita akan ke Great Wall sekarang juga, palli palli! “ suruh Sooyoung dengan mendorong tubuhku balik menuju kamar. Astaga gadis ini, pantas saja sikapnya mencurigakan. Tolong dicatat, ia sedang membutuhkanku.

“ Kumohon Sooyoung-ah … Kita sudah berkeliling kemarin. Apa kau lupa? “ jawabku malas dan Sooyoung terus mendorongku tanpa peduli.

“ Jika kau lupa, maka kuingatkan sekali lagi jika kemarin kita sudah mengunjungi Palace Museum, Temple of Heaven dan yang terakhir Liulichang Cultural Street. Apa kau belum puas juga? “

“ Great Wall belum kan? Sudah jangan banyak omong.” Sooyoung terus memaksaku.

“ Tapi Sooyoung-ah, aku lelaah. “ keluhku berharap Sooyoung akan mengerti. Ia memandangku kesal.

“ Eomoniiim! Abeooonim! Bagaimana ini, Kyuhyun tak mau menemaniku keluaaar. “ teriak Sooyoung mengadu. Aku mencoba membungkam mulutnya, namun ia terus mengelak.

“ Appa tak mau tahu, 10 menit kau harus sudah keluar menemani Sooyoung, Kyuhyun-ah ” ucap Appa dari arah meja makan dan dapat kudengar kalimatnya dengan jelas. Sooyoung tersenyum penuh kemenangan. Okay, terima saja nasibmu Cho.

_____

“ Aiissh, apakah kita sudah hampir sampai? “ keluh Sooyoung yang berjalan menapaki tangga dibelakangku. Aku menoleh untuk melihat ekspresinya. Peluh ternyata sudah membasahi pelipisnya, Hahaha dasar payah!

“ Ternyata hanya sebesar itu kekuatanmu huh? Mengeluh saat baru menaiki 40 tangga? “ ejekku puas pada Sooyoung. Awalnya ia sangat takjub akan kemegahan tembok raksasa kebanggaan China ini dan begitu bersemangat. Tapi lihatlah ia sekarang.

“ Jeongmaal .. rasanya aku ingin menyerah. Tanjakannya sangat curam dan aku tak sanggup lagi. “ ujarnya mulai merapat ke dinding tembok bak seseorang yang kehilangan daya kekuatan. Aku terkekeh pelan.

“ Memalukan sekali kau ini. Aku tunggu di anak tangga ke-60! Annyeoong! “

“ Ya! Ya!! Kyuhyun-aaah! “ Teriak Sooyoung mencoba mencegahku, namun aku justru mempercepat langkahku menaiki tangga dan meninggalkannya. Tidak pernah rasanya sepuas ini mengerjainya.

Sesuai janjiku, aku kini menunggunya di anak tangga ke-60. Aku mencoba melihat bayangannya dari kejauhan namun sama sekali belum terlihat. Aku terkekeh membayangkan betapa kesalnya ia terhadapku.

Sambil menunggu bayangan Sooyoung muncul, aku mulai melihat-lihat sekitar. Great Wall ini dipenuhi pengunjung lokal maupun asing, maklum saja karena hari ini hari libur sehingga tampak padat dengan orang yang berlalu lalang.

Tak sengaja, mataku menangkap seorang yeoja berwajah khas korea tengah berkutat dengan hasil bidikan kameranya. Tampaknya aku pernah bertemu dengannya karena menurutku wajahnya tidak asing bagiku. Perlahan kudekati dia. Saat ia menegakkan wajahnya yang semula menunduk, mata kami bertemu pandang. Dari ekspresinya dia mengenaliku lebih dulu.

“ Chogi, kau namja airport waktu itu kan? “ ujarnya memastikan.

“ Ah ne, kalau tidak salah namamu … Seo, Seo .. “ ucapku mengingat-ingat nama yeoja yang kutemui dibandara Incheon beberapa waktu lalu saat akan terbang menuju Beijing.

“ Seohyun. ” sambungnya cepat. Aku tersenyum dan mengulurkan tanganku.

“ Aku Kyuhyun. Maaf tak sempat mengenalkan namaku pada saat itu. Namun beruntung kita bisa bertemu disini. Bukankah kebetulan ini sudah ada yang mengatur? “ Ucapku memperkenalkan diri seraya menjabat tangannya. Dia tersenyum manis mendengar ucapanku.

Kemudian kami memulai percakapan dan terciptalah perbincangan yang mengalir begitu saja. Ia mulai bercerita mengapa ia bisa ada disini, tentang sedikit latar belakangnya, dan obrolan lain yang menarik. Cukup lama kami mengobrol sampai aku sedikit melupakan Sooyoung jika saja ..

“ Aaaah! “ erang suara yang begitu ku kenal. Aku segera menoleh ke arah sumber suara. Aku cukup kaget menemukan Sooyoung yang duduk tersungkur pada anak tangga sambil mengaduh kesakitan. Aku segera menghampirinya, begitupula Seohyun yang mengekor dibelakangku.

“ Sooyoung-ah, neo gwenchana? Katakan padaku mana yang sakit. “ tanyaku dengan panik.

“ Kakiku tersandung dan sakit jika digerakkan ” rengeknya seperti menahan sakit. Kujamin ia tersandung karena sifat ceroboh yang ia miliki. Harusnya aku tak meninggalkan ia tadi.

“ Bagian mana yang sakit? Sepertinya tak ada bekas lukanya.” Dengan panik segera ku pastikan bagian kaki yang ia tunjuk sebagai sumber sakitnya namun tak kutemui bekas luka benturan atau semacamnya. Aku memandangnya heran karena ia terus mengaduh.

“ Pokoknya terasa sakit .. aah, iya disitu.”

“ Sebaiknya kau bawaa .. “ ucap Seohyun terhenti. “ Temanku. “ sambungku seakan mengerti maksudnya.

“ Ah ya, sebaiknya kau bawa temanmu ini ke medical center  yang ada dibawah untuk segera diobati, Kyuhyun-ssi ” ujar Seohyun memberikan saran.

“ Maaf sedikit koreksi agassi, dia ini pengawalku. Ya, pengawal. “ ceplos Sooyoung yang membuatku seketika melotot padanya meminta penjelasan. Bagaimana bisa ia mengakui aku yang tampan nan mempesona ini sebagai pengawalnya?

“ Kyuhyun-ah, palli! Kakiku sudah tidak bisa diajak kompromi. “ suruh Sooyoung dengan seenak jidatnya menarik kedua pundakku untuk berjongkok. Ketika aku berjongkok memunggunginya, ia segera memeluk leherku kuat.

“ Eh, eh apa-apaan ini? “ tanyaku heran pada Sooyoung yang sudah berada diposisinya nyaman.

“ Aku hanya meminjam punggungmu sampai ke medical center. Apa kau tega membiarkanku berjalan tertatih? “ keluhnya dengan nada manja minta dikasihani. Oh Tuhan, aku bisa apa kalau begini.

Akhirnya aku berdiri dari posisiku dengan Sooyoung menempel erat dipunggungku seperti tas ransel. Kutatap Seohyun yang masih setia berdiri disampingku.

“ Seohyun-ssi, maaf sudah membuatmu ikut kawatir. “ ucapku pada Seohyun dan ia tersenyum tenang.

“ Tidak apa-apa, sungguh. Lebih baik kau segera membawanya ke medical center.” Saran Seohyun.

“ Kau sendiri? “ tanyaku lagi.

“ Aku akan tetap disini, adikku sudah menunggu diatas. “ jelasnya. Entah mengapa, Sooyoung yang berada dibelakangku terus mengusikku kala aku masih mengobrol dengan Seohyun.

“ Baiklah kalau begitu aku turun dulu Seohyun-ssi. Senang bisa bertemu denganmu disini.” Pamitku untuk yang terakhir sebelum menuruni anak tangga. “ Ne, aku juga Kyuhyun-ssi. Hati-hati dengan langkah kalian “ ucap Seohyun sambil melambaikan tangannya. Aku menoleh tersenyum padanya dan melanjutkan langkahku.

Aku menuruni anak tangga dengan sabar. Dengan membawa beban dipunggungku membuat langkahku semakin melambat. Sedangkan aku baru menyadari Sooyoung sejak beberapa saat lalu sudah tak mengaduh kesakitan.

“ Katakan yang sejujurnya, apa kau berbohong padaku? Kuperhatikan kau tak mengaduh lagi.” Tuduhku sambil menengok kearahnya.

“ M-masih terasa sakit kok, hanya saja aku mencoba menahannya.” Jawabnya tak terima dengan tuduhanku.

“ Choi Sooyoung, kuperingatkan kau untuk segera meralat ucapanmu tadi atau kau kuturunkan disini.” Ancamku sedikit kesal. “ Uhm, ucapan yang mana? “ tanyanya pura-pura tak mengerti.

“ Sosok mempesona seperti diriku tak pantas diakui sebagai pengawal, meskipun hanya sekedar candaan kau tahu? “

“ Mempesona? Ciih. “ cibirnyaa.

“ Hei tuan playbloy, apa kau sudah mendapatkan nomor yeoja tadi? Mengajaknya bertemu dan berkencan begitu? Si yeoja korea bernama Seomyun tadi? “ lanjutnya mencecarku dengan berbagai pertanyaannya.

“ Seohyun, namanya Seohyun.” Ucapku sedikit membenarkan kebiasaannya.

“ Terserahlah siapa itu. Tapi aku benar kan? “

“ Tentu saja, aku tidak bisa menolak untuk tidak bertukaran nomor dengannya.” Ujarku sekenanya. Langsung saja aku mendapat satu tarikan rambut dari Sooyoung “ Dasar playboy! “ ucapnya.

“ I’m just a boy, not a playboy! “ balasku bersamaan dengan Sooyoung. Rupanya dia terlampau hapal dengan jawaban yang selalu kuucapkan kala ia mengataiku sebagai playboy. Jelaslah, aku tidak terima.

“ Dengar ya, aku benar-benar tidak suka mempermainkan  hati wanita manapun. Aku hanya belum menemukan seseorang yang tepat untukku.” Jawabku kini menjadi lebih serius.

“ nonsense! “ cibir Sooyoung membuatku terkekeh pelan. “ Tapi jika dipikir, Seohyun itu mirip dengan mantan yeojachinguku. “ gumamku pelan.

“ Mantan yang keberapa tuan? Keseratus ? “ Sahut Sooyoung cepat. Aku berpura mengingat, “ Ya, ke seratus satu! “ ujarku menanggapinya asal yang berbuah jitakan manis pada puncak kepalaku.

Akhirnya dengan tenaga yang hampir habis, aku sudah berada di anak tangga terakhir dan itu artinya aku hanya perlu mencari medical center untuk mengobati Sooyoung. Namun tiba-tiba Sooyoung melompat dari gendonganku dan sedikit berlari kecil menuju salah satu kedai makanan.

“ Aku lapar Kyuhyun-ah! Biarkan aku memesan makanan dulu ne? “ Ucapnya padaku yang masih bengong menyaksikan Sooyoung, seseorang yang mengeluh tak bisa menggerakkan kakinya, ternyata berjalan mudah bahkan berlari kecil memasuki kedai tanpa ada satupun rasa berdosa sama sekali.

Butuh waktu beberapa detik untuk menyadari bahwa kau telah dibodohi, Cho Kyuhyun!

“ YYA!! Choi Sooyoung!! “ teriakku penuh emosi dan memasuki kedai dengan amarah berada diujung ubun-ubun.

_____

Malam ini, kami semua berkumpul di meja makan. Eomma dan bibi telah memasak berbagai masakan yang menurutku cukup spesial untuk ukuran makan malam sederhana. Karena ini ajakan Appa, maka menurutku akan ada pembicaraan yang sedikit formal mengingat semua telah berkumpul disini tak terkecuali Sooyoung.

Aku melirik kearahnya tajam. Iapun begitu, melirikku sesaat dan membuang pandangannya. Aigoo, benar-benar. Peristiwa tadi pagi masih membekas diotakku. Bisa-bisanya ia membodohiku dan membuat punggungku seperti mau runtuh akibat menggendongnya.

“ Bagaimana jalan-jalannya tadi? “ tanya Eomma membuka suara.

“ Menyenangkan. Saaaaangat menyenangkan eomma.” Jawabku bermaksud menyindir sinis yeoja ajaib yang duduk di sampingku ini.

“ Beijing tak kalah kan dengan Seoul, Sooyoung-ah? “ tanya Appa lalu tertawa hangat diikuti dengan Sooyoung.

“ Ne abeonim, tempat-tempat disini banyak yang bagus dan menakjubkan. Aku benar-benar menikmatinya.” Ucap Sooyoung mengatakan hal yang menurutku basi. Namun respon Appa benar-benar senang mendengarnya.

“ Sudah nanti disambung lagi ngobrolnya, sekarang makan dulu ya. Meili (cantik), makan yang banyak. “ Kata Eomma sambil menyendokkan nasi ke piring Sooyoung. Sooyoung menyambutnya dengan senang hati. Lagi-lagi eomma melupakanku.

Selanjutnya yang terjadi pada meja makan ini adalah bunyi denting yang berasal dari sendok dan garpu masing-masing. Semua tampak menikmati makanannya dan sesekali tertawa ringan saat mendengar obrolan santai. Suasana benar-benar hangat dan mencair begitu saja.

Sampai pada akhirnya, kami menikmati dessert penutup dengan suasana yang mulai mendadak dingin. Mengapa tiba-tiba begini? Mengapa dengan pandangan Appa yang mendadak serius?

“ Sebenarnya, Appa dan Eomma menyuruhmu pulang ke Beijing dengan mengajak Sooyoung karena ada yang ingin Appa sampaikan.” Ujar Appa membuka suara. Benar kan, sejak awal aku sudah menduga. Ada ketidakberesan saat pertama kali orang tuaku bersikeras menyuruh pulang dengan membawa Sooyoung. Pasti ada suatu alasan dan itu membuat perasaanku tiba-tiba mendadak kawatir.

Appa menarik nafas berat dan melanjutkan ucapannya. “ Sudah saatnya kau menetap di Beijing Kyuhyun-ah.”

“ Maksud Appa? “ tanyaku seakan tak mengerti.

“ Sebenarnya eomma tak mau mengatakan ini, tapi yang jelas kesehatan Appamu mulai menurun. Ia memintamu untuk menetap disini dan meng-handle cabang perusahaan Appamu yang berada di Beijing ini. Kau mengerti maksud kami kan putraku? “ sambung eomma. Sungguh demi apapun, berita ini cukup membuatku seperti tersengat.

“ Tapi Appa, kuliahku belum selesai.” Sangkalku halus.

“ Situasi ini rumit Kyuhyun, Appa yakin kau bisa mengendalikan perusahaan disini untuk beberapa tahun. Lalu setelah semua berjalan normal, kau bisa menyelesaikan kuliah. Mungkin kau juga akan menyelesaikan disini.” Tambah Appa.

Oh Tuhan, apa lagi ini?

“ Maaf ini kedengaran sangat mendadak, namun kau tak perlu kawatir karena semua barang-barangmu di Seoul akan kami pindahkan segera.”

“ Eomma! “ ucapku meninggi.

_____

TBC

Annyeong readers, ketemu di part 2! Thanks buat readers2 yang udah kasih komen dan saran di part 1. Aku berharap kali ini lebih banyak komennya dari sebelumnya, aku senang kok sama komen kalian lebih-lebih yang agak panjangan gitu, hehe.

Btw, next partnya mungkin akan lebih serius, sedikit humornya melihat beberapa konflik akan dimulai. So, keep RCL readers kecee *bow

Author:

Hi! I write real daily stuffs and fantasy shits. Enjoy~

72 thoughts on “[Series] I’m Just a Boy, not a Play-Boy! (Part 2)

  1. wah keren 😀 aku suka bgt sama ff ini authornim 😀 tolong di publish next chapnya ne 😀 fighting !!

  2. yahh, habis seneng” dapat kabar buruk gitu
    semoga kyu gak deket sama seo lah

    next part ditunggu 🙂

  3. Kelakuan kyuyoung bener bener kocak wkwk
    Duh itu kyu disuruh tinggal di china trs alasan soo diajak blm dikasih tau sama appa nya kyu
    Penasaran bgt sama part selanjutnya ditunggu yaaa

  4. Tuh kan sooyoung eonni jelas banget cemburu kalau si kyuhyun oppa deket sama cewek,
    Jangan” sebenernya kyuhyun oppa juga suka sama sooyoung eonni tapi belum menyadari perasaan nya lagi? Semoga mereka bersatu

  5. Syo jealous tuh! Kekeke~
    kyuyoung mah sama2 jail! 😀
    syo sengaja disuruh ikut ke beijing biar kyu nya mau pulang gt ya? Dan pas udah di rumah ga dibolehin balik lagi.. Tz Syo nya balik sendiri dong hmmm..

  6. si sooyoung mah jeles tuh.. 😀 cembukur.. cembukur..
    nah lho.. trus syoo d ajak buat apa? 😯 omegat..

    aa.. penasaran aku. apa yang akan terjadi ama soo dan kyu ya.. wah wah, kenapa mesti netep di beijing. apa ini perpisahan buat kyuyoung..? 😯 tidaaaakkk…

    next next
    keren.. seru…
    semangat thor.. 🙂

  7. Seomyun? Wkwkwk soo kocak abezz. . . Emm, kalo kyu di china, soo gimana? Apa mereka dijodohin trus langsung married gitu? Terus si seomyun eh seohyun jadi orang ke 3 nggak nehh. . . Hehehe

  8. klo Kyu bkal pindah ke China apa sooyoung juga diajak? duhh mereka masih friendzone aja so sweet gmn pacarannya

  9. cieee yang keliatan banget cemburunya.. haha
    itu seo pasti orang ke 3, aduh aku harap kyunya cepet” ada rasa sma soo eon.. jangan sampe sama seo..
    aduh.. kirain itu adalah pembicaraan tentang perjodohan, ternyata.. tapi itu appanya kyu ngomong langsung depan soo eon.. gmana tanggapan soo eon?
    aigooo, banyak sekali pertanyaan, seru thor.. buruan lanjutin yah, sangat ditunggu..

  10. Annyeong,
    slm kenal, aku sie line-88.
    Maaf aku langsung baca part-2, tapi bner ini bagus, buat aku haus makin penasaran pengen meneguk part selanjutnya. Aku suka gaya bahasa, dan dialog2 lucu antar kyuyoung. Aku masih meraba alurnya akan seperti apa, mudah2an happy end ya
    senang bisa membaca ff karya authornim, khamsahamnida….. 😀

  11. kyu kalah telak sama soo sampe ditipu aja ga sadar wkwk…. Yah kok kyu disuruh netap dichina terus soo-nya gimana? Itu seo muncul di saat yang ga tepat jd ganggu kyu dan soo aja. Ditunggu nextnya….

  12. trus ap hubny dg kedatangan soo ke beijing ??
    ap mereka akn djodohkan jga ? hn..

    ak yakin seo pasti mjd org ktiga dlm hub mereka ckckck

    next part dtunggu
    dan..comedy romanceny dtunggu. tp ap mksd kyu yg tdk ska dg rangkulan soo yg tlpas dr tanganny ? ap kyu ska dg soo

  13. Kirain bakal dijodihin sama seohyun wkwk tapi kyu ko netap di beijing sih?
    Trus suruh bawa sooyoung untuk apa? Nanti sooyoung pulang sama siapa?hehehe

    Lanjut thor^^

  14. Daebak
    Itu kyu mesti tinggal di beijing ya? Trus soo diajak kenapa? Jgn” mrka bakal dijodohin?
    Penasaran nih
    Nextnya cpt ne 😀

  15. Ya ampun, kasihan sekali kau kyuppa. Dikerjain soo eon sampai begitunya.

    Seohyun sepertinya suka sama kyuppa deh.

    Kyuppa akan menetap di china, lalu soo eon?

    Next chingu.

  16. a next nya di tunggu banget thor jan lama” ya ^^
    kalo bisa next part di panjangin lagi :’v

  17. omg kyu hrus tinggal di china
    terus soonya kyk mna
    and apa seohyun ada rasa ya sama kyu

  18. kenapa orang tua kyu nyuruh bawa soo juga ? kalo hanya buat kyu netap di beijing apa ada rencana terselubung ?

  19. lah alasan ortu.nya kyu nyuruh kyu bawa soo apa, jgn2 mereka mau dijodohin.. amin 😀
    ditunggu lanjutannya 🙂
    semangat 😀

  20. emang alasan appa and eomma kyu nyuruh kyu datang ke Beijing sama Soo apa? , pasti orang ketiganya Seohyun ya eon.
    ditunggu next partnya eon..

  21. itu soo keliatan banget cemburuannya yahhh hehehe
    jadi apa alasannya si soo juga d bawa ke beijing??
    d tunggu part 3 nya

  22. wedeh… lama2 soo jd keliatan cewek pencemburu & posesif sama kyu XD. keluarin alasan dibawanya soo ke beijing jg… semoga sesuatu yg mempererat kyuyoung ahhaha

  23. Haha sooyoungnya jail banget. Kyuhyun harus pindah, gimana reaksi sooyoung? Next next di tunggu kelajutanya

  24. Haha lucu lucu…..lumayan lama nunggu part2 nya…tpi bagus kok…next part ditunggu yaa

  25. yahh kyu mau pindah ke beijing?? nanti sooyoung gimana ?? penasaran akut nihh saeng hehe
    ditunggu chap selanjutnya

  26. si sooyoung seperti nya ada rasa ya pd kyuhyun tapi dia nggak mau mengutarakan nya. duhh.. si kyuhyun disuruh pindah ke Beijing, trus sooyoung gimana? nggak mungkin kan kyuhyun ninggalin sooyoung? apa mungkin kyuyoung bakalan menikah lalu menetap di beijing? penasaran nih sama part selanjutnya..

  27. Kyuhyun pindah ke Beijing? Trus Sooyoung gimana nasibnya?

    Next part ditunggu ya 🙂

  28. Jadi kyuppa bakalan pindah ke beijing? Trus apa hubungannya kepindahan kyuppa sama soo eonni? Penasaran. Ditunggu next partnya……

  29. yahh kyu mau tinggal di beijing .. jangan2 nanti ketemu seo tra donk ..??
    trs nanti soo nya dimana ..??
    next yahh ..

  30. Aduuhh semakin penasan nih hubungany sooyoung unni ikut ke china dengan kyuppa yg mau menetap di bejjing ap itu yg bikin penasaran atau jangan2 mereka di jodohkan kalau iya senang aku kyuyoung brati bersama yg walaupun mungkin blum ad cinta tapi kayany sooeoni sdh tuh bisny dia kya jeles kyuppa ngobrol dengan cewe lain hahaha lucu next part di tnggu chigu jng lma2 ne

  31. Soo kayaknya udh tau kyu mau bilang “I’m just a boy, not a playboy” kkkk
    Seru nih mereka kaya kucing anjing berantem mulu=))
    Ditunggu sangat secepatnya part 3thor;)

  32. kyuhyun bakalan tinggal dibeijing??? trus apa maksud orang tua kyuhyun ngajak sooyoung juga?? apa mereka akan dijodohkan?? makin penasaran,,, nextnya ditunggu…

  33. Kyuhyun tinggal di Beijing? Trus nanti Sooyoung gimana? Aihhh lagi seru”nya baca malah TBC pokoknya next part ditunggu ya jangan lama” ya thor, fighting😃

  34. Trus sooeon apa hub.nya ya sma kyuppa yg disuruh menetap di beijing..
    Jangn” kyuyoung disuruh nikah lagi..
    Smoga seo gk ganggu hub. Kyuyoung
    Ditunggu bngt next.a, jangn lama” yaa

  35. Wow, kok jadi bingung ya serasa sedih bener Kyuhyun bakalan pindah ke Beijing, terus nasibnya Sooyoung gimana dong 😦 sendiri di Seoul? Next thor, fighting! ^^

Leave a reply to ars712 Cancel reply