[Before Story] Our First Meet

Our First Meet [I Love You Sequel]

A Short Fiction by Putri Pucuk (@yeyehae23)

Starring by Cho Kyu Hyun [Super Junior] & Choi Soo Young [SNSD]

Rating : PG-12 || Length : Vignette || Genre : Romance, humor, failed fluff.

“Baiklah nona Choi, bagaimana jika aku bilang aku menyukaimu? Ingin menjadi kekasihku?”

***

The characters are belong to God and themselves. Don’t copy-paste or remake it. Please contact me if my FF has similarities with the other or anything.

***

“Ketika pembangunan hotel dan taman hiburan terbesar di Tokyo ini selesai, saya berani jamin akan meraup untung besar dari hari pertama kita membukanya.”

Pria itu mengakhiri presentasinya yang mengagumkan pagi itu dengan sebuah smirk di wajahnya. Beberapa CEO dari perusahaan ternama dengan aura penguasa terlihat mengangguk setuju dan mulai berpikir apakah sebaiknya mereka mengambil bagian dalam proyek ini atau tidak.

Pria tadi kembali ke arah mejanya yang ber-nametag ‘CEO Cho Kyu Hyun’ yang berada di ujung. Kyu Hyun mengambil sebotol air minum dan dengan khas bangsawan ia menuangkannya ke gelas crystal bening yang membiaskan cahaya.

Obsidiannya terpaku pada sosok seorang wanita yang duduk tepat di seberangnya. Wanita yang sudah menarik perhatiannya semenjak dia memasuki ruang rapat ini.

Wanita yang duduk dengan anggun dan memikat, kemeja kantor berwarna merah maroon yang berkelas, rambut coklatnya di gulung tinggi hingga menampakkan lehernya yang jenjang dan putih, seperti seekor angsa yang senang memamerkan kecantikannya.

Tapi Kyu Hyun paham, wanita itu memang mempesona bahkan tanpa dia harus berusaha memperlihatkannya

Ohh! Dan jangan lupakan kaki jenjang itu. Roknya yang terbuat dari bahan satin, berwarna hitam berbentuk pensil, sesuai dengan lekuk tubuhnya yang luar biasa. Ujung kakinya yang di hiasi high heels hitam, cukup membuat darah Kyu Hyun berdesir penuh kekaguman.

Kyu Hyun tahu ia mengagumi wanita itu dan ini adalah hal yang jarang terjadi itu.

Kyu Hyun hanya mengetahui wanita itu seorang sekretaris dari seorang CEO perusahaan furniture ternama yang sedang di incar Kyu Hyun untuk melakukan kerja sama. Nama? Alamat? Nomor ponsel? Pria itu tidak tahu. Mungkin setelah ini dia harus menemui sang gadis impian itu.

Oh sial. Dia melihatku.

Keduanya bertemu. Manik sang hawa bertemu dengan obisidiannya yang pekat, di penuhi sejuta kesan yang sulit di jelaskan.

Dunia terasa berhenti berputar, dan Kyu Hyun merasakan aliran darahnya mengalir begitu cepat. Dadanya bergemuruh dengan hebat yang membuat Kyu Hyun takut bahwa sekretarisnya yang duduk di sampingnya bisa mendengar itu kapan saja.

Gadis itu membentuk sedikit sebuah kurva manis di bibirnya yang sempuna, membuat Kyu Hyun menahan nafas selama beberapa detik.

Astaga! Kyu Hyun sudah sering bertemu dengan wanita cantik tapi ia bersumpah tidak pernah merasakan hal semacam ini. Hatinya di penuhi kehangatan ketika wanita itu meresponnya dengan halus.

Apa ini pertanda baik?

Entahlah, Kyu Hyun berharap iya.

Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Wanita memusingkan dan Kyu Hyun tidak suka dengan hal yang memusingkan dan terkesan merepotkan.

“Mr. Cho,” sebuah suara berat mengalihkan perhatian Kyu Hyun. CEO dari perusahaan gadis itu bekerja, Kim Hyung Joon, tampak ingin mengutarakan sesuatu. “Apa yang terjadi jika seandainya perusahaanku bekerja sama denganmu?”

Kyu Hyun tertawa canggung, sedikit mendengus karena kegiatannya memperhatikan wanita itu harus terhenti. “Banyak sekali. Dan saya yakin bahwa anda pasti akan tertarik.”

***

Haruskah aku mendatanginya?

Kyu Hyun berdiri gelisah di tempatnya. Rapat telah selesai dengan hasil memuaskan. Kyu Hyun mendapatkan sejumlah perusahaan yang dia inginkan bisa bekerja sama dengannya, terutama perusahaan furniture itu.

Senyum kaku miliknya ditampilkan pada setiap petinggi perusahaan yang bersalaman dengannya kemudian berbicara mengenai proyek yang akan di laksanakan dalam rapat tadi.

Oh, Kyu Hyun memang cerdas berbicara tentang proyek ataupun hal yang lainnya dalam seluk beluk perusahaan, tapi siapa yang tahu bahwa fokusnya saat ini berada pada wanita di meja paling ujung, tenggelam bersama dunia kerjanya yang sepertinya tidak akan pernah ada habisnya.

Yeah, dia, si wanita impian.

“Anda tidak kembali ke ruangan, Pak?” Sekretaris Kyu Hyun, Lee Hyun Mi bertanya sembari tangannya sibuk membereskan berkas yang berserakan di atas meja.

Netra pekat milik Kyu Hyun masih memiliki fokusnya pada wanita itu. “Apa aku punya jadwal setelah ini ?”

Hyun Mi memeriksa jadwal Kyu Hyun yang ada pada tablet di tangannya. “Tidak ada, Pak. Hanya jadwal makan malam jam 7 bersama CEO Light Corp.”

“Baiklah. Aku akan kembali beberapa menit lagi.”

Hyun Mi mengangguk mengerti kemudian pergi dari ruangan itu bersama setumpuk berkas di tangannya, menyisakan Kyu Hyun, beberapa CEO yang masih betah mengobrol dan juga yah… Si wanita impian.

Dengan langkah pasti Kyu Hyun berjalan menuju wanita itu meskipun terbesit sedikit rasa tidak percaya diri dan takut. Takut jika wanita itu tidak menganggapinya.

Oh astaga! Sebenarnya ada apa dengan Cho Kyu Hyun? Kenapa dia tidak percaya menghadapi wanita meskipun sekedar mengobrol saja, huh?

“Hai.”

Kyu Hyun bisa mendengar nada gugup dari suara baritonnya barusan dan ia sangat sangat tidak menyukai itu. Kenapa pasokan oksigen semakin sulit masuk ke paru-parunya? Rasanya sangat sulit untuk bernafas, apalagi wanita itu sekarang mengalihkan fokusnya dari layar laptop di depannya dan menatap Kyu Hyun dalam hening.

Mata yang cantik.

Batin Kyu Hyun bersorak kegirangan sekarang. Wanita itu cantik. Dia benar-benar sempurna.

“Pak? Anda tidak apa-apa?” Suara manis itu bertanya, rasanya bagaikan petikan dawai penuh delusi di telinga Kyu Hyun. Pria itu tersadar sepenuhnya sekarang dan menoleh ke arah penarik perhatiannya.

“Ya, aku baik-baik saja.” jawab Kyu Hyun pelan, menjaga mimik wajahnya tetap tenang.

Wanita itu tersenyum kecil kemudian berkata, “Lalu apa yang membuat anda datang kemari, Mr. Cho?”

Kyu Hyun mengerjap bingung kemudian tertawa pelan, sembari otak jeniusnya berpikir cepat mencari alasan yang tepat untuk pertanyaan itu. “Aku… Aku hanya ingin bertanya tentang Mr. Kim. Mr. Kim Hyung Joon, atasanmu. Kau.., sekretarisnya, bukan?”

Wanita itu kembali mengulas senyumnya, membuat Kyu Hyun lega sesaat. Kemudian dia mengulurkan tangannya, “Cho Kyu Hyun.”

“Choi Soo Young, sir.” balas wanita itu. “Dan ya benar, saya adalah sekretaris Mr. Kim. Apa yang bisa saya bantu, sir?”

Kyu Hyun kembali tertawa, kali ini lebih santai dan kembali membentuk smirk di wajah tampan itu. “Jangan terlalu formal, nona. Panggil namaku saja dan aku yakin usia kita tidak berbeda jauh.”

“Aku hanya tidak ingin di pecat karena tidak sopan terhadap partner atasanku.”

“Jika kau di pecat, aku bersedia mempekerjakanmu di perusahaanku, bahkan untuk saat ini jika kau mau.”

Alis Soo Young bertaut, antara takjub dan geli ingin tertawa. Tidak menyangka sama sekali bahwa orang yang ia segani akan memiliki selera humor yang lumayan menurutnya. Padahal tadinya Soo Young memberikan Kyu Hyun cap sebagai CEO yang sombong karena smirk dan wajah dingin itu.

“Terimakasih tawarannya, Kyu Hyun-sshi, tapi aku masih betah untuk bekerja bersama Mr. Kim.”

Kyu Hyun bersandar di kursinya kemudian mendesah pelan. Mimik wajahnya menjadi tegas saat ini ketika ia menatap wanita impiannya itu.

“Baiklah nona Choi, bagaimana jika aku bilang aku menyukaimu? Ingin menjadi kekasihku?”

Serentetan kata-kata itu keluar dengan lancar dari bibir Kyu Hyun yang membuat Soo Young mengerjap kaget karena kekakuan yang tercipta.

Oh yeah, the stupid one, Cho Kyu Hyun.

-fin-

Buahahahaha, mind to review, guys? ❤