Home : Unwritten Agreement [Seri 2]

Home 

Home : Unwritten Agreement

© Yamashita Yumi @muthmay2499

“Kita adalah magnet sama kutub, yang tidak akan saling tarik-menarik.”

–

–

Perhatian: Penggunaan kata ‘Saya’ diganti menjadi ‘Aku’, typo(es), abstrak

INI BUKAN KELANJUTAN HOME 1 , INI FLASHBACK AWAL PERNIKAHAN MEREKA.

–

–

Dua tahun yang lalu.

Kilatan blits kamera menghujani wajah mereka. Kyuhyun, Sooyoung, sekertaris Kyuhyun -HyukJae, dan seorang pembawa acara,nampak duduk tenang di meja press conference. Malam ini, seorang Direktur muda homeshopping Korea mengkonfirmasi tentang pernikahannya dengan salah satu putri pemilik perusahaan tekstil di Korea. Pernikahan ini termasuk termewah tahun ini dan sangat sulit untuk dimasuki para netizen. Namun, Kyuhyun sebagai pengantin pria, menyatakan akan menggelar press conference. Dan inilah saatnya.

“Kyuhyun-ssi, Apa yang membuat Anda memilih Sooyoung-ssi sebagai istri?” Kyuhyun meremas tangan Sooyoung yang ia genggam sendari mereka masuk sudah bertautan. “Karena Saya terpesona karenanya.” Kyuhyun menjawabnya tegas. Matanya tampak tenang, sama sekali tidak terusik oleh kilatan blits yang membuat silau. Lain halnya dengan wanita di sampingnya.

“Desas-desus mengatakan bahwa kalian menikah untuk mempersatukan dua perusahaan kuat di Korea ini. Bagaimana tanggapan kalian?” Kyuhyun menggeram pelan, namun senyuman tipis di wajahnya tidak hilang. “Itu memang salah satunya, tapi hal pertama yang membuatku ingin menikah adalah Saya membutuhkan keturunan yang akan meneruskan perusahaan kami, kelak. Sooyoung adalah satu-satunya wanita yang berhak melahirkan keturunan Saya.”

Sooyoung menggigit bibir dalamnya sembari menahan agar senyum (pura-pura) bahagianya tetap terpampang di wajahnya. Tangannya terasa dingin, meski suhu tangan pria itu sangat berkebalikan dengannya. Pria itu, yang beberapa jam lalu mengucapkan janji sehidup-semati dengannya, Sooyoung baru mengenalnya seminggu ini. Hanya nama lengkap dan jabatan pria itu saja yang ia tahu. Pikirannya sama sekali tidak fokus mendengar para netizen menanyakan tentang pernikahannya yang seperti drama. Suara Kyuhyun yang menjawab bahkan seperti dengungan lebah. Ia serasa ingin pingsan sekarang juga. Suara seorang wartawan mendadak membuatnya kembali ke kenyataan. Ia harus menerima kenyataan ini-sepahit apapun.

“Sooyoung-ssi, Apa yang membuatmu jatuh cinta kepada Kyuhyun-ssi?” Sooyoung makin melebarkan senyumnya. Ia menoleh ke arah pria yang duduk tepat di sampingnya,”Karena dia adalah Kyuhyun, dan untuk jatuh cinta kepada Kyuhyun, tidak sesulit membuat design gaun.” senyuman-senyuman bahagia terlihat dari wajah para wartawan. Namun, pria itu masih tetap tersenyum hampa. Sooyoung tahu itu.

“Bagaimana Anda jatuh cinta kepada Kyuhyun?”

“Saya jatuh cinta kepadanya pada pandangan pertama. Begitu melihat iris Kyuhyun, Saya sudah jatuh ke dalamnya dan tidak ingin bangkit. Saya juga yakin, bahwa saya adalah tempat Kyuhyun pulang, saat kami saling bertatapan. Saya adalah rumah bagi Kyuhyun.”

“Saya rasa,  press conference cukup. Saya menikah dengan Sooyoung karena terpesona dengannya. Terimakasih.”

Setelah itu, mereka membungkukan badannya dan berlalu dari ruangan itu. Kyuhyun masih menggenggam erat tangan Sooyoung, wanita itu terlihat tertekan dan ia tidak ingin membiarkan pengantinnya pingsan mengenaskan.

–

–

–

Kyuhyun membuka pintu kamarnya ragu. Mertuanya baru saja pamit setelah berbincang tentang  press conference yang ditayangankan langsung tadi. Ia terpaksa harus meladeni segala pujian dan doa tulus karena ia dan Sooyoung begitu terlihat saling percaya dan mencintai padahal baru hitungan hari. Mengorbankan badannya yang begitu rindu ranjang. Sendari tiga hari yang lalu, Kyuhyun sama sekali tidak bisa tidur lebih dari dua jam. Persiapan pernikahan, pernikahan, dan press conference, membuat dirinya dituntut harus menebarkan senyum bahagia dan menguras seluruh perhatiannya, ia merasa tertekan.

Lampu kamar mereka (dan yeah… Kyuhyun juga membeli rumah yang masih tergolong mewah untuknya dan Sooyoung) menyala terang. Tidak ada yang berbeda dengan seminggu yang lalu ia kunjungi, kecuali seorang wanita yang tertidur meringkuk di rajang king size mereka. Kyuhyun menghembuskan nafasnya lelah.

“Apa kau sudah tidur?”

Dan Kyuhyun memang bodoh karena menanyakan seseorang yang terlena dalam mimpi. Ia lebih memilih melepaskan texudo dan kemajanya, kemudian di taruh di keranjang pakaian. Biar nanti Bibi yang mencuci. Tidak ada niatan untuk memakai pakaian kembali. Matanya menatap kosong wajah damai Sooyoung, wanita-nya, pengantin-nya.

Ia masih tidak habis pikir, bagaimana ia bisa mempersunting Sooyoung menjadi istrinya, padahal dulu ia sangat menjauhi yang namanya ‘wanita’, meski terkadang Kyuhyun akan melakukan one night stand, tidak ada satupun orang yang mempu membuat ia serius untuk melakukan pernikahan. Bahkan untuk masalah percintaan yang menurut Kyuhyun rumit saja, ia tidak pernah melakukannya. Namun sekarang ia terikat dengan wanita itu.

Wanita aneh yang setuju menikah dengannya.

Ponsel dalam saku celananya bergetar. Ia mendengus kesal namun mengangkatnya juga. “Kenapa lagi?”

“Tidak bisakah kau lebih sopan kepada yang lebih tua, hah?”

“Bagaimanapun kau adalah sekertarisku, Hyukjae.”

“Sialan sekali! Hei, apa kau sudah melakukan belai membelai dengan barbie-ku?”

“Bahasamu sangat tidak senonoh. Dia langsung tidur setelah pulang dari press conference. Dan berhentilah men-jugde dia adalahberbie-mu. Sekarang dia adalah wanita-ku.”

“Cih. Sejak kapan kau mulai protektif terhadap wanita?”

Kyuhyun tertawa, ia merasa asing dengan sifatnya tadi, “Kau benar juga. Ini bukan seperti diriku sebenarnya.”

“Apa kau telah jatuh cinta pada Sooyoung?“

“Yang benar saja, Hyukjae. Kami saja baru berkenalan beberapa hari lalu, dan cinta itu hal yang tabu untukku.” Kyuhyun mendengus sebal.

“Ya ya ya. Tabu tabu terserahmu. Aku hanya ingin memperingatimu, jika kau ingin pernikahanmu bertahan lama. Kau harus jatuh cinta pada Sooyoung apapun caranya. Demi kehormatanmu dan perusahaan kalian. Juga aku tidak ingin Sooyoung tersakiti. Dia sudah kuanggap sebagai adik sendiri, man.”

“Ucapanmu persis seperti perkataan noona  sebelum upacara pernikahan. Apa kalian janjian?”

“Demi Tuhan! Otakmu sudah bergeser dari tempatnya. Untuk apa aku melakukan janjian seperti itu, Kyu? Dia memang wanita yang tidak patut untuk kau sakiti. Kau harus mulai jatuh cinta padanya mulai besok.”

Kyuhyun meringis. Ia mengarahkan pandangannya ke wajah lelap Sooyoung. Ada desiran halus yang mengusik hatinya. Wanita itu, apakah dia adalah orang yang selama ini Kyuhyun butuhkan? Apa maksud Tuhan menjodohkan mereka dalam ikatan yang bahkan sangat konyol. Bagaimana mungkin wanita sesempurna itu harus bersanding dengan dirinya yang mempunyai hati yang beku sejak lama. Apakah pernikahan mereka akan bahagia seperti yang telah didoakan orang tuanya serta mertuanya? Apa sebuah keberuntungan bagi Sooyoung menikah dengannya seperti yang orang-orang bilang?

Wanita itu, bagaimana perasaannya sekarang?

“Kyuhyun, kau masih di sana?” Kyuhyun mengelap wajahnya kasar. “Ya. Lalu apa yang harus kulakukan?”

“Pertanyaan ini yang aku tunggu dari tadi. Kau hanya cukup untuk memberikan perhatian kecil padanya. Misalnya, menanyakan bagaimana harinya atau bagaimana perasaannya. Atau cium saja dia.” Hyukjae tertawa di sana. “Mungkin dia akan pingsan. Kau tahu? Saat ucapara pernikahan saja tubuhnya langsung kaku setelah adegan ciuman. Apakah dia wanita yang sangat polos?”

“Benarkah? Wah~ Ini fakta baru. Setahuku dia beberapa kali berpacaran, namun dia memang sudah lama sekali tidak berpacaran. Aku juga tidak tahu kenapa.”

“Baiklah. Ngomong-ngomong Hyukjae, untuk apa kau meneleponku?”

“Apa kurang jelas dari percakapan kita tadi? Kau tidak mendadak bodohkan, Kyu?”

“Sialan! Aku pikir pembicaraan penting.”

“Ini memang sangat penting. Kau harusnya tidak bertindak kaku nanti dia ak___”

Tut… tut… tut… Kyuhyun mengakhiri panggilan. Ia merasa dibodohi. Membanting ponselnya ke sofa sebelahnya. Kepalanya mendadak pening. Ia menghembuskan nafasnya panjang, sebelum akhirnya melangkah ke ranjang. Kyuhyun mendadak gugup begitu duduk di ranjang. Ini bukan pertama kalinya, ia tidur bersama wanita dan anehnya ia merasa gugup. Tidak masuk akal. Namun akhirnya, ia membaringkan tubuhnya di ranjang yang kosong. Matanya menatap langit-langit kamar.

‘Baiklah, Choi Sooyoung. Kau adalah istriku dan aku akan jatuh cinta kepadamu. Kau sangat cantik dan sepertinya tidak sulit bukan untuk jatuh cinta kepadamu? Mari sama-sama menghadapi pernikahan ini, istri-ku’

–

–

–

Pemandangan pertama yang Kyuhyun lihat saat membuka mata adalah wajah Sooyoung. Semua retinanya hanya menangkap wajah Sooyoung yang memandangnya bingung. Wajahnya sangat dekat dengan Kyuhyun. “Pagi?”

Sooyoung tidak menjawab, hanya memandang Kyuhyun dalam, namun di mata itu tidak ada ekpresi. “Bisakah kau lepaskan pelukanmu, Kyuhyun-ssi? Aku ingin mandi.” Kyuhyun menjauhkan wajahnya dan melepas pelukannya. Ia bahkan baru sadar kalau saat tidur memeluk Sooyoung.

Kyuhyun menatap punggung itu bingung. Istrinya terlalu aneh dari perkiraannya yang akan nampak manis. Jadi sebenarnya wanita itu menolak pernikahan ini? Sialan!

Pada akhirnya, Kyuhyun hanya termenung di sofa kamar mereka. Ia merasa semua yang berlalu cepat beberapa hari ini sangatlah salah. Ia menjebak wanita itu di hidupnya. Menjadikan Sooyoung ratunya, namun ia (mungkin) tidak bisa menjadikan dirinya sendiri sebagai raja bagi Sooyoung. Ia bukan tipe pria seperti Hyukjae yang terlalu mudah bersikap genit kepada wanita. Ia bukan seperti Siwon (kakak Sooyoung sekaligus sahabatnya) yang begitu mudah membuat wanita bahagia jika bersamanya. Ia hanya Kyuhyun yang tidak pernah berhubungan dengan wanita menggunakan hati, hanya menggunakan nafsu. Dan Sooyoung terlalu terhormat untuk dijadikannya pemuas nafsu saja. Tidak! Bahkan itu adalah hal terakhir yang pernah dipikirkan oleh Kyuhyun. Sooyoung terlalu asing baginya. Tidak tertebak atau memang Kyuhyun saja yang tidak bisa mengerti tentang wanita.

Jam menunjukan pukul 5 pagi sekarang. Tadi malam memang Kyuhyun tidur terlalu larut, namun matanya tidak merasakan ngantuk lagi. Meski rasa pening masih ada, namun ia enggan untuk tidur. Pikirannya masih terpusat pada Sooyoung. Kyuhyun berdecak kesal. Ini jam 5 dan Sooyoung sudah mandi. Apa yang dipikirkan Sooyoung saat ingin mandi?

“Aku akan menjadi tua lebih cepat dari Hyukjae, sepertinya” ia memijat tengkuknya.

Kyuhyun menoleh ke samping mendapati Sooyoung dengan pakaian rumahnya. Wanita itu cantik, sangat. “Bisakah kita bicara?” tanya Kyuhyun. Sooyoung menatap Kyuhyun bingung namun menyanggupinya juga.

Mereka duduk berdampingan di sofa, memandang langit yang masih gelap. “Bagaimana perasaanmu sekarang, Sooyoung?” Sooyoung menoleh ke Kyuhyun, “Apa itu penting bagimu?” tanyanya heran. Kyuhyun menghembuskan nafasnya, ia masih melihat lurus. Ini terlalu sulit. “Kau adalah istriku, setidaknya Aku harus memastikan kebahagiaanmu.” Dapat Kyuhyun dengar, Sooyoung mengendus kesal, “Apa maksudmu berbicara seperti ini, Kyuhyun? Aku tahu kau adalah orang yang to the point.“

Kali ini Kyuhyun menatap Sooyoung tidak habis pikir. Sedetik kemudian ia memalingkan wajah dan mengelapnya frustasi. “Aku hanya ingin tahu, tidak boleh?”

“Kau tahu? Pernikahan ini adalah pernikahan bisnis. Tidak ada cinta di dalamnya. Aku memanfaatkan jabatan dan nama besarmu dan kau memanfaatkanku agar perusahaanmu bertambah luas. Jadi, tidak bisakah kita berhubungan layaknya partner bisnis saja, Kyuhyun-ssi?”

Kyuhyun menutup matanya. Ia menoleh ke Sooyoung lalu membuka matanya. Mata Kyuhyun kosong, sebagian hatinya merasa sakit. Terhinakah? Entahlah Kyuhyun juga tidak tahu apa yang ia rasakan saat ini. “Apa itu akan membuatmu bahagia?”

“Ya.”

“Baiklah. Tapi aku ingin mengajukan satu syarat.”

Sooyoung sama sekali tidak gugup dan tidak merasa bersalah, “Katakan!”

“Kita tetap melakukan hubungan intim selayaknya suami-istri normal lainnya.” Mata Sooyoung mengerjap, “Tenang saja, kita akan melakukannya pada setiap akhir bulan. Bagaimana?”

Sooyoung terlihat berpikir. Apakah dia seorang perawan? Apa persyaratanku terlalu melampaui batas? “Aku adalah seorang laki-laki dan butuh kebutuhan biologis, jika kau setuju maka aku tidak akan pernah lagi berhubungan dengan wanita lain, kecuali kau,” ujar Kyuhyun dengan lugas.

Sooyoung menghembuskan nafasnya panjang, “Baiklah.”

“Bisakah kita mulai sekarang? Hari ini adalah akhir dari bulan November.”

Anggukan dari Sooyoung mengawali semuanya. Kyuhyun menangkup wajah istrinya sebelum mencium bibir Sooyoung untuk kedua kalinya. Melumatnya lembut. Kali ini tidak ada Sooyoung yang kaku seperti di altar dua hari kemarin. Bibir Sooyoung adalah hal baru untuk hidupnya. Begitu lembut dan manis, seperti tidak ada yang pernah penyentuhnya selain dirinya. Ciuman Kyuhyun makin menjadi begitu mereka berperang lidah. Menuntut lebih.

Bagi Kyuhyun inilah awalnya. Awal ketika semua hal akan semakin rumit. Wanita ini terlampau sulit untuk direngkuh. Dan Kyuhyun harusnya puas dengan gelarnya sekarang. Suami dari seorang Choi Sooyoung. Setidaknya wanita ini tahu bagaimana caranya membuat nama dan perusahaannya makin jaya. Itu cukup bagi Kyuhyun. Masalah cinta atau tidak. Nyatanya Kyuhyun hanya seorang yang bodoh yang terjebak dalam cinta masa kanak-kanaknya. Sampai kapanpun gadis kecilnya tidak bisa diganti oleh siapapun, termasuk Sooyoung. Meski harus Kyuhyun akui, ia terpesona akan Sooyoung.

Desahan-desahan mereka bersautan. Begitu kulit telanjang mereka saling bersentuhan, kamar mereka menjadi panas. Kyuhyun bukanlah seorang perjaka dan ini sangat mudah baginya. Ia mengulum payudaya Sooyoung yang berada di bawahnya. Mengeluh dan mendesah. Membuatnya semakin terbakar api gairah.

Perlahan Kyuhyun membuka kaki Sooyoung. Kakinya sangat halus. Ia menatap kewanitaan Sooyoung yang sudah basah. Namun, hatinya teriris. Sungguh, ia tidak ingin menjadikan istrinya sebagai pemuas nafasunya saja. “Lakukanlah. Aku mohon.” gairah sebagai laki-lakinya menang dan permohonan Sooyoung membuatnya seperti binatang.

Ketika penyatuan itu, Kyuhyun berhenti sejenak. Memandang Sooyoung nanar, “Kau perawan?” Hati Kyuhyun mencelos. Sepertinya Sooyoung keras kepala. “Tidak setelah ini.” dengan berani Sooyoung melumat bibir Kyuhyun. Lagi-lagi Kyuhyun kalah dengan gairah binatangnya.

Pagi itu Kyuhyun tidak tahu harus senang atau tidak. Ia diberi keperawanan seorang wanita yang menolah untuk sama-sama belajar untuk jatuh cinta. Perkataan Sooyoung menghantamnya ke lorong sepi dan gelap. Mengunci hati dan perasaannya. Ini demi mereka. Sooyoung benar. Ia tidak mungkin bisa mencintai wanita itu secara cepat dan Kyuhyun juga bisa menduga hubungan mereka akan semakin rumit jika hati yang berperan. Kali ini,ia akan menuruti permintaan Sooyoung. Ketika wanita itu memintanya untuk menjauh, maka ia akan menjauh. Biarlah perhatiannya tadi pagi adalah sebuah kesalahan kecil dalam drama pernikahan mereka.

Ini adalah bisnis bukan cinta.

–

–

–

–

Tambah bingung? Saya juga bingung mau gimananya nulisnya -__-

Dan errr adegan akhir itu cuma iseng doang sih, dan sengaja gak begitu detail. Saya tahu kok disini banyak yang X<15 years old. Jadi saya cari aman aja. Ini emang pendek tapi sebandinglah sama dipos cepet hehehehehehehe

Makasih juga yang udah komen di Home 1, saya kira apresiasinya bakal dibawah 60 komentar, dan WOW 100+ itu sangat fantastic! Makasih banyak 🙂 semoga ini menghibur ya dan mengobati sedikit rasa penasaran kalian hehehehe