BitterSweet Legacy [3rd; Revealing]

Bittersweet Legacy [3rd; Revealing]

Written by sookyubiased

Cast:

Choi Sooyoung | Cho Kyuhyun | Baek Sumin | Kim Junmyeon

Romance, Marriage Life, Comedy, Family

PG-17 (for bad words and mature words)

Part Sebelumnya

Kyuhyun menggeliatkan tubuhnya untuk merilekskan otot-otot tubuhnya yang kaku setelah tidur cukup panjang. Matahari bersinar cerah dan bau air laut yang asin menghampiri penciumannya saat ia keluar dari pintu balkon menuju kolam renang. Kyuhyun memincingkan mata saat cahaya matahari yang cukup terik menyerbu penglihatannya dan saat matanya menemukan objek yang sejak tadi ia cari otomatis bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman.

 

Sooyoung sedang berenang dengan lincah dari ujung kolam yang satu ke ujung yang lain dalam waktu cukup cepat, fokusnya terhadap kolam membuatnya tidak sadar ia sedang dijadikan objek tontonan oleh suaminya sendiri.

 

Senyuman Kyuhyun semakin lebar saat mendapati Sooyoung mengenakan salah satu bikini yang ia belikan. Padahal semalam Sooyoung yang bersumpah tidak akan mengenakan pakaian menggoda iman itu setelah insiden di kamar mandi. Kyuhyun jadi terkekeh sendiri sampai tidak sadar ia berdiri terlalu dekat dengan kolam.

 

Entah karena sedang sial atau bagaimana Kyuhyun terpeleset dan jatuh ke dalam kolam, tepat di bagian paling terdalam kolam yang tingginya hampir lima meter. Untuk berteriakpun Kyuhyun tak sempat karena dirinya langsung tenggelam ke bagian dasar. Sooyoung yang terkejut mendengar suara ceburan yang keras lantas berhenti dari aktifitas renangnya.

 

“CHO KYUHYUN!”

 

Prosesnya sangat cepat. Sooyoung tidak kesulitan saat membantu Kyuhyun ke sisi yang lebih rendah, namun membawa Kyuhyun ke atas kolamlah yang sulit. Berat tubuh Kyuhyun ditambah bajunya yang basah membuat bobotnya bertambah dua kali lipat. “Astagahhh—aku tidak mengira kau seberat iniiih” ucap Sooyoung sambil berusaha mengangkat Kyuhyun. Mungkin karena Sooyoung panik ia tidak ingat kalau dirumah Kyuhyun ini ada banyak pelayan yang dipekerjakan, dan meminta bantuan mereka akan jauh lebih efisien.

 

“Hahh hahh” setelah berhasil mengangkat Kyuhyun—dan menyebabkan baju yang dipakai Kyuhyun robek karena ditarik—Sooyoung mengatur nafasnya yang tak beraturan. Gila, Sooyoung tidak menyangka mengangkat Kyuhyun bisa setara dengan lari mengelilingi jogging track sungai Han lima putaran.

 

“Apasih yang kau makan selama ini?” Sooyoung lalu menendang kaki Kyuhyun karena lelaki itu tak kunjung bereaksi, bahkan matanya masih tertutup rapat. Sekali lagi Sooyoung menendang kaki Kyuhyun karena ia fikir lelaki itu sedang bercanda.

 

“Jangan bercanda, idiot! Cepat bangun!” seru Sooyoung kini sambil mengguncang tubuh Kyuhyun dengan sebelah tangannya. Namun sejauh ini Kyuhyun masih tidak bereaksi dan hal itu membuat Sooyoung mulai panik.

 

“Hey—“ Sooyoung menampar pipi Kyuhyun cukup keras namun lelaki itu tak menunjukkan reaksi apapun dan kini berhasil membuat Sooyoung sepenuhnya panik.

 

“Cho—Cho Kyuhyun!!! Jangan bercanda!!!” kini Sooyoung mengguncang tubuh Kyuhyun tanpa ampun, dia benar-benar panik karena Kyuhyun tak sadarkan diri.

 

“Astaga, kau kan hanya tenggelam beberapa detik!!! CHO KYUHYUN!!!” teriak Sooyoung sambil tangannya menekan-nekan dada Kyuhyun. Sooyoung menyesal karena saat sekolah menengah atas dulu dia selalu menyepelekan pelajaran tentang pertolongan pertama di kelas kesehatan. Saat menekan-nekan dada Kyuhyun, Sooyoung sendiri tidak yakin apakah yang dia tekan sudah tepat atau belum karena dia memang tidak tau cara yang benar. Satu-satunya cara pertolongan pertama yang ia ketahui dan caranya paling mudah adalah—

 

“Persetan!” Sooyoung memencet hidung Kyuhyun dengan tangan kanan dan membekap pipi Kyuhyun dengan sebelah tangannya yang lain. Sudah bisa ditebak, hal yang akan Sooyoung lakukan selanjutnya adalah mendekatkan bibirnya pada bibir Kyuhyun yang terbuka. Tanpa berfikir panjang, Sooyoung menyatukan bibirnya dan meniupkan udara kedalam mulut Kyuhyun berharap lelaki itu akan tertolong oleh cpr yang dia lakukan. Namun hasilnya tetap nihil, sehingga Sooyoung terus mengulang metode itu sampai berkali-kali.

 

Saat Sooyoung ingin mengulangi lagi adegan cpr itu tiba-tiba Kyuhyun terbatuk dan menyemburkan air ke wajah Sooyoung lalu dilanjutkan dengan terbatuk lagi. Sooyoung seharusnya marah saat wajahnya tersembur air kolam yang tertelan oleh Kyuhyun, seharusnya Sooyoung mengamuk kepada Kyuhyun yang telah membuat dirinya panik hingga rasanya ingin mati seharusnya Sooyoung memukul Kyuhyun saat lelaki itu sadar namun hal yang Sooyoung lakukan justru terduduk lemas dengan mata yang menitikkan air mata.

 

“Syukurlah—hiks—ka—kau sadar—hiks” Kyuhyun berusaha mendudukan tubuhnya. Kepalanya pusing karena sudah menelan air kolam cukup banyak, matanya juga perih namun Kyuhyun langsung melupakannya saat melihat Sooyoung terduduk lemas disampingnya dengan air mata menitik.

 

Kyuhyun terdiam melihat Sooyoung yang semakin menangis. Entah kenapa melihat Sooyoung yang menangis karenanya membuat sesuatu di dadanya seperti diketuk. Tidak mengganggu, justru malah meninggalkan kesan—hangat?

 

Sooyoung masih terisak dan bukannya berhenti dia justru semakin terisak. Sooyoung juga tidak mengerti kenapa tiba-tiba dia menangis. Air matanya meluncur sendiri tanpa dikomando seiring dengan perasaan lega yang menghinggapinya saat melihat Kyuhyun kembali bernafas.

 

“Ku kira kau akan mati” lirih Sooyoung sambil tetap terisak dan Kyuhyun hanya diam mendengarkan.

 

“Aku lupa kalau orang brengsek susah mati” ucap Sooyoung yang  kini sudah bisa mengatur isakannya. “Aku bersyukur kau itu brengsek” ucap Sooyoung lagi.

 

Tanpa ia sadari ucapannya menerbitkan sebuah senyuman di bibir Kyuhyun. Senyuman yang bahkan tidak disadari oleh pemilik bibir itu sendiri.

 

Tangan Kyuhyun sudah terulur untuk mengusap puncak kepala Sooyoung, namun entah kenapa ia malah melayangkan sebuah sentilah di dahi cantik Sooyoung. Membuat si pemilik dahi berteriak sambil memegangi dahinya.

 

“APA YANG KAU LAKUKAN BODOH?!” jerit Sooyoung lengkap dengan matanya yang melotot.

 

“Terima kasih.”

 

Apa? Apa barusan Cho Kyuhyun baru saja berterima kasih padaku? Tidak salah? Pria sombong yang mengesalkannya 1000 kali lipat ini bisa berterima kasih?

 

“apa?” tanya Sooyoung, memastikan dia tidak salah dengar.

 

“Aku lapar, huah!”

 

Sooyoung sweetdrop. Ditatapnya pria yang kini berdiri sambil menggerak-gerakan tangannya seperti sedang melakukan stretching. Sooyoung berdecih. Bisa-bisanya Kyuhyun bersikap seolah tadi tidak terjadi apa-apa.

 

“Cish, apa dia lupa beberapa menit yang lalu dia sudah seperti badak tenggelam? Menggelepar di dalam air!” Sooyoung lalu menyambar baju handuknya yang tersampir di kursi santai dekat kolam dan memakainya sambil mengikuti langkah Kyuhyun ke dalam.

 

“Hey kurus, kau bisa masak kan?”

 

Dan pertanyaan Kyuhyun sukses membuat langkah Sooyoung terhenti.

 

“Hah?”

 

***

Disinilah mereka berada. Di ruang makan yang mejanya sudah dipenuhi makanan yang sangat menggugah selera dan terlalu berlebihan untuk sebuah sarapan. Tentu saja semua ini bukan hasil masakan Sooyoung.

 

Bagaimana Sooyoung bisa memasak disaat Kyuhyun tidak berhenti mengganggunya.

 

Memeluk.

 

Mencubit.

 

Menggelitik.

 

Mencolek.

 

Dan yang paling parah melayangkan sebuah kiss mark dibahu Sooyoung.

 

Tentu saja semua hal itu dilakukan Kyuhyun dengan tidak mudah. Kyuhyun juga harus terkena.

 

Tendangan.

 

Pukulan.

 

Timpukan.

 

Bahkan cakaran Sooyoung.

 

Jangan lupa kalau pasangan ini sama ganasnya. Yang pria ganas dalam hal mesum, yang wanitanya ganas dalam hal kekerasan. Entah bagaimana takdir bisa mempersatukan kedua manusia bertolak belakang ini.

 

“Makanlah, aku tau kau tidak pernah makan-makanan semacam ini semenjak jatuh miskin,” ucap Kyuhyun sambil memotong wafflenya.

 

Sooyoung yang sedang memotong sosis langsung menatap Kyuhyun tajam. “Terima kasih atas pujiannya, kau baik sekali.”

 

Kyuhyun terkekeh mendengar nada bicara Sooyoung yang dipenuhi sarkasme. Ekspresi Sooyoung juga berubah namun tidak terlalu lama karena wanita itu dengan cepat merubah kembali ekspresinya saat menikmati makanan yang masuk ke mulutnya.

 

Sooyoung sangat ekspresif dan Kyuhyun senang melihat perubahan ekspresi Sooyoung yang beragam. Seperti kenikmatan pribadi untuknya. Eh?

 

Sooyoung melirik Kyuhyun yang sedang menikmati sarapannya. Sejak insiden di kolam renang tadi, dia sangat gatal ingin bertanya pada Kyuhyun kenapa pria itu tidak bisa berenang. Mungkinkah Kyuhyun pernah mengalami suatu kejadian yang membuatnya trauma dengan kolam renang atau yah apapun itu, Sooyoung sangat penasaran. Tetapi entah kenapa Sooyoung ragu untuk bertanya.

 

“Kenapa kau lirik-lirik sejak tadi huh? Baru sadar kalau aku ini tampan?” tanya Kyuhyun geli. Sooyoung mendengus. Dalam hati ada sedikit penyesalan kenapa dia menolong pria ini dan bukan membiarkannya mati tenggelam. Toh dia tidak rugi apapun kalau pria ini mati. Iya juga ya? Kenapa aku tidak biarkan dia mati tenggelam?

 

“Kau pasti sedang menyumpahiku di dalam pikiranmu” tebak Kyuhyun sambil tersenyum.

 

“Pede sekali kau! Untuk apa aku memasukkan kau dalam pikiranku, walaupun untuk sekedar disumpahi rasanya aku tidak sudi.”

 

Sadis.

 

Tetapi bukannya Kyuhyun sakit hati dia justru terkekeh geli.

 

“Cepat habiskan makananmu, kita akan berolahraga!” mendengar ucapan Kyuhyun membuat Sooyoung mengernyit seketika. Olahraga? Mendengar itu yang ada dalam pikiran Sooyoung adalah olahraga air, tentu saja karena mereka sedang berada di dekat pantai. Dan Sooyoung juga memang sempat melihat beberapa alat olahraga air berderet di pinggir pantai pribadi Kyuhyun. Dari jetski sampai donut dan banana boat. Sontak Sooyoung menyengir lebar.

 

“Serius?” tanyanya masih dengan cengiran menempel di bibirnya.

 

Kyuhyun tersenyum miring. “Ya.”

 

“Di pantai?” tanya Sooyoung sambil melap mulutnya dengan serbet.

 

Kyuhyun terkekeh. “Bisa saja, kalau kau mau.”

 

Sooyoung mengernyit. “Maksudmu? Memang yang kau maksud olahraga apa?”

 

“Senam ranjang.”

 

Dan sebuah sendok sukses melayang ke arah kepala Kyuhyun. Berdoa saja, kepala itu berhasil menghindar dari ciuman ganas sang sendok yang Sooyoung lempar.

 

***

Mungkin benar kalau Cho Kyuhyun terlahir hanya untuk membuat hidup Choi Sooyoung menderita. Eum, terkesan kejam, mari kita perhalus jadi terganggu. Ya. Kyuhyun selalu berhasil membuat Sooyoung kesal dan hal itu membuat Sooyoung rasanya kekurangan usianya setiap Kyuhyun membuatnya kesal.

 

Sooyoung yakin, lebih lama lagi ia hidup bersama Kyuhyun, ia akan menjadi nenek-nenek diusia tiga puluh lima.

 

Sooyoung sekarang sedang duduk bersisian dengan Kyuhyun diatas pasir putih pantai pribadi Kyuhyun. Niatnya mereka ingin memainkan permainan olahraga air tetapi sayangnya ombak sedang pasang dan akhirnya mereka hanya duduk di pinggir pantai menonton gelombang ombak yang memang sedang besar itu.

 

Aneh rasanya saat mereka berdua dalam jarak kurang dari satu meter tanpa beradu mulut. Sooyoung sedang sibuk dengan ipodnya sedangkan Kyuhyun sibuk dengan rokoknya.

 

“Mau berapa batang lagi yang kau hisap?” tanya Sooyoung sambil melepas headset dari telinganya dan menggulung kabel putih itu lalu meletakkannya disampingnya.

 

Kyuhyun meliriknya sekilas sambil menghisap rokoknya dan menghembuskan asap beracunnya perlahan. “Asapnya tidak mengarah kepadamu, jadi santai saja.”

 

Sooyoung memutar matanya. “Kau bisa menghisap benda lain selain rokok, kau merusak paru-parumu sendiri,” nasehat Sooyoung membuahkan sebuah tawa dari Kyuhyun.

 

“Ide bagus. Bagaimana kalau aku mengganti menghisap rokok dengan menghisap kulitmu?” sebuah pukulan mendarat di punggung telanjang Kyuhyun. Lelaki itu hanya tertawa meskipun pukulan itu cukup perih juga. Dan ia yakin tangan Sooyoung terceplak di kulit punggungnya.

 

“Memangnya kau benci rokok?” tanya Kyuhyun.

 

Sooyoung mendengus, tatapannya terarah ke laut luas tak berujung didepannya.

 

“Ya. Rokok dan perokok, aku benci keduanya.” Jawab Sooyoung pasti. Dan entah kenapa sesuatu seperti menonjok Kyuhyun tepat di ulu hati. Diliriknya rokok yang terselip dijari tangannya itu yang masih panjang karena ia baru saja menyulutnya beberapa menit yang lalu.

 

“Hm,” dengan pasti Kyuhyun menekan ujung rokoknya diatas pasir sampai rokok itu padam lalu ia menaruhnya diatas tiga bekas batang rokok yang lain.

 

Sooyoung menangkap semua tingkah laku Kyuhyun itu dengan dahi mengernyit.

 

“Kau—sengaja mematikannya?” tanya Sooyoung bingung. Dalam hati kecil Sooyoung entah kenapa ia berharap Kyuhyun sengaja mematikan itu karena ucapan Sooyoung barusan.

 

“Ya, mulutku pegal.” Jawaban datar Kyuhyun membuat harapan Sooyoung terhempas begitu saja. Tetapi setidaknya Kyuhyun berhenti menghisap rokoknya untuk sementara.

 

Tiba-tiba Kyuhyun menarik lengan Sooyoung dan tanpa bisa Sooyoung mengelak pergelangan tangan Sooyoung sudah dihisap oleh Kyuhyun membuat gadis itu menjerit. “Idiot! Apa yang kau lakukan, lepas!” teriak Sooyoung namun Kyuhyun mengacuhkannya dan justru melayangkan kecupan pada tangan Sooyoung membuat Sooyoung tercenung.

 

“Kau yang bilang aku bisa menghisap benda lain selain rokok, jadi aku menghisap kulitmu.”

 

Entah kenapa Kyuhyun jadi terlihat seperti bocah berusia lima tahun di mata Sooyoung kini. Dan pergerakkan Sooyoung yang sedari tadi meminta tangannya dilepaskan perlahan berhenti, entah kenapa ia membiarkan Kyuhyun menghisapi kulit tangannya.

 

Ada apa denganku?

 

***

Sooyoung dan Kyuhyun memutuskan kembali ke coutage saat matahari semakin terik dan mereka tidak mau kulit mereka terbakar.

 

Saat mereka kembali ke coutage mereka menemukan tumpukan koper di lantai atas. Baik Sooyoung maupun Kyuhyun mengernyit begitu melihatnya. Seorang pelayan yang baru saja mengambil pakaian kotor dari kamar Kyuhyun dan Sooyoung berhenti saat Kyuhyun mencegatnya.

 

“Siapa yang datang?” tanyanya pada pelayan itu namun sebelum sang pelayan sempat membuka mulut sebuah suara berat menginterupsi dari belakang.

 

“Kami yang datang.”

 

Kyuhyun dan Sooyoung refleks memutar untuk melihat ke sumber suara. Berdiri seorang pria paruh baya dan seorang wanita paruh baya dengan pakaian bunga-bunga khas hawaii lengkap dengan kacamata pantai dan topi pantai.

 

Penampilan mereka sangat nyentrik membuat Sooyoung melongo. Lain halnya dengan Kyuhyun, wajahnya terkejut bukan main.

 

Si pria paruh baya itu maju beberapa langkah menghampiri Kyuhyun dan Sooyoung yang masih terpaku ditempat dan tiba-tiba…

 

PLAK

 

Sebuah pukulan mendarat di kepala Kyuhyun membuat lelaki itu meringis sambil memegangi kepalanya.

 

“AYAH!”

 

Hah ayah?

 

“ANAK NAKAL!”

 

Hah Anak?

 

“BISA-BISANYA KAU MENIKAH TANPA MENGUNDANG ORANG TUAMU? DASAR KAU KEPARAT KECIL!” serunya sambil memukuli lengan Kyuhyun membuat Kyuhyun memeluk tubuhnya untuk melindungi diri.

 

Wanita paruh baya yang kini berhadap-hadapan dengan Sooyoung ikut melangkan mendekat membuat Sooyoung yang masih bingung semakin mengernyit.

 

Wajah wanita itu cukup angkuh dan Sooyoung bersiap jika akan menerima dampratan dari wanita tersebut namun yang ia dapat justru sebuah pelukan erat.

 

“YA TUHAN KENAPA BISA AKU PUNYA MENANTU SECANTIK INI? SAYANG SEKALI BOCAH ITU TIDAK MENGUNDANG KAMI! BENAR-BENAR KURANG AJAR ANAK ITU!” Sooyoung mengernyit—kenapasih orang-orang tua ini harus berteriak?

 

Dan apa katanya? Menantu? Bukankah orang tua Kyuhyun sudah meninggal?

 

Kim Hana—wanita paruh baya—melepaskan kacamata hitamnya, memperlihatkan mata sipitnya yang ternyata sangat ramah dan teduh. Tidak seperti yang Sooyoung sangka. Sooyoung melirik kearah Kyuhyun yang masih disiksa oleh pria tua yang tidak ia kenal. Lalu matanya kembali terarah pada wanita didepannya, yang baru saja melepaskan pelukannya.

 

“IBU!!! TOLONG AKU!” teriak Kyuhyun memelas, memohon bantuan dari ibunya yang tampak tidak peduli sama sekali dan lebih tertarik untuk memandangi Sooyoung dari ujung kepala sampai ujung kaki.

 

“Aku tidak mengira Kyuhyun akan menikah dengan gadis—ah apakah aku masih bisa menyebutmu gadis? Hahaha. Selama ini Kyuhyun tidak pernah memacari wanita sepertimu, padahal kau adalah tipe menantu idamanku. Dan ternyata dia malah menikahinya. Sialanya, dia tidak mengundangku, dasar!”

 

Sooyoung mengerjapkan matanya berkali-kali. Merasa gugup,bingung,tersanjung dalam satu  waktu sehingga membuat kepalanya pening.

 

“A—anda ibu kandung Kyuhyun?” tanya Sooyoung ragu. Cho Hana menyunggingkan senyuman teramat lebar.

 

“Ya, dan aku juga akan jadi ibumu mulai sekarang!” ucapnya girang. Sooyoung mengernyit sambil menatap Kyuhyun yang sedang berjongkok menerima siksaan ayahnya.

 

“Tapi Kyuhyun bilang orang tuanya sudah tidak ada—“

 

Ucapan Sooyoung membuat Kim Yeung Hwan, ayah Kyuhyun menghentikan kdrtnya pada Kyuhyun dan menatap Sooyoung. “apa?” tanyanya memastikan.

 

Sooyoung mengedipkan matanya, grogi. “Kyuhyun bilang orang tuanya sudah—“

 

“ANAK KURANG AJAR! KAU MENDOAKAN KAMI MATI YA? DASAR BAJINGAN KECIL KAU!” Dan Kim Yeung Hwan kembali melanjutkan hukumannya pada putra satu-satunya mereka itu. Membuat Sooyoung dalam hati berdoa semoga Kyuhyun kesakitan. KKk. Namanya juga benci.

 

“AMPUN YAH, TIDAK AKU TIDAK BILANG KALIAN SUDAH MENINGGAL!” teriak Kyuhyun mencoba membela diri. Sooyoung lalu menatap Kyuhyun tajam.

 

“Maksudmu aku yang bilang begitu hah? Enak saja!” bela Sooyoung.

 

Setelah merasa agak lelah akhirnya Yeung Hwan menghentikan aksi anarkisnya terhadap putranya itu dan berjalan ke sofa terdekat untuk merehatkan tubuhnya. Disusul Hana yang juga menarik Sooyoung. Kyuhyun adalah orang terakhir yang duduk di sofa yang saling berhadapan tersebut, masih sambil meringis memegangi bekas kekejaman ayahnya.

 

“Coba jelaskan!” ucap sang ayah membuat Kyuhyun mendengus.

 

Dia benar-benar dipermalukan didepan Sooyoung.

 

“Aku tidak bilang kalian sudah meninggal, aku hanya bilang ‘Ya, aku ingin mereka bisa melihatku menikah dan membina keluarga dari tempat mereka berada saat ini…’ saat melamarnya.”

 

Sooyoung mendelik. “Jadi kau bohong?” tanyanya galak.

 

“Kaunya saja yang bodoh. Aku bilang kan dari tempat mereka berada saat ini, maksudku ya tempat mereka kemarin berada. Kau saja yang terlalu bodoh dan mengiranya tempat mereka itu di surga!” Sooyoung menggertakan giginya, geram. Bagaimana dia tidak berfikir seperti itu saat Kyuhyun mengucapkannya dengan wajah dan nada sedih. Lagipula kenapa tidak bilang saja mereka sedang di luar negeri!

 

Yeung Hwan menendang kaki Kyuhyun membuat pria itu mengaduh. “AYAH!”

 

“Siapa yang mengajarimu jadi pembohong kecil hah?”

 

“Siapa lagi kalau bukan kau!” jawab Kyuhyun asal membuat Yeung Hwan kembali menendang kaki anaknya itu.

 

“Astaga, kenapa keluargaku bar-bar begini!” keluh Kyuhyun sambil mengusap kakinya yang ngilu.

 

“Kan kalian sendiri yang pergi dari rumah dan menghapus nama Cho dari hidup kalian.” Ucap Kyuhyun masih sambil mengusap kakinya.
Sooyoung menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Kyuhyun. Hening melanda sejenak sampai akhirnya Yeung Hwan menghela nafas.

 

“Tetap saja, kami ingin menyaksikan pernikahan putera kami satu-satunya yang hanya akan terjadi sekali seumur hidup.” Nah, kalau itu keluarnya dari mulut Hana. Wanita paruh baya itu kini memandang puteranya dengan tatapan sendu. Kyuhyun langsung merasa bersalah dan berjalan ke arah ibunya lalu memeluknya.

 

“Kembalilah saat wanita tua bangka itu sudah meninggal!” dan sebuah getokan kembali mendarat di atas kepala Kyuhyun. Tentu saja berasal dari Hana, ibu kandungnya.

 

“Biar bagaimanapun itu nenekmu!”

 

Nenek?Oh Tuhan, apalagi ini?

 

“Seharusnya ibu menyebutnya dengan dia bukan itu. Kkk.” Hana memutar bola matanya dan mendorong Kyuhyun dari dekapannya.

 

Yeung Hwan yang sejak tadi diam akhirnya berdehem. “Apa dia sudah tau soal pernikahanmu?” tanya Yeung Hwan serius.

 

Kyuhyun kembali duduk disisi Sooyoung. “Dia tidak datang, tapi aku yakin dia sudah tau. Kau tau sendiri, hidupmu akan diawasi saat kau menyandang marga Cho dalam namamu.”

 

Ucapan Kyuhyun membuat Sooyoung semakin pusing. Apasih maksud pembicaraan keluarga ini?

 

“Sepertinya Sooyoung tidak tau apa-apa” ucap Hana yang menyadari ekspresi Sooyoung yang kebingungan. Kyuhyun meliriknya sejenak dan berujar.

 

“Belum saatnya.”

 

Dan ucapan Kyuhyun berhasil membuat Sooyoung semakin mengernyitkan dahinya semakin dalam. Sebenarnya apa yang mereka bicarakan?

 

Dan baru kali ini, Sooyoung benar-benar penasaran dengan seorang Cho Kyuhyun.

 

TBC

Next; Rating naik jadi 18+ 😛 tunggu aja ya! Wkwk

Hai hai. Sudah lama tidak bercengkrama. Maaf karena cerita ini ngaret lama banget. Kemaren tuh gue kan janjinya post ini cepet ya soalnya emang waktu itu lagi nganggur gitu jadi gaada kerjaan bisa enak-enak ngetik ide juga ngalir NAH taunya aku lulus ujian mandiri salah satu ptn gitu, jadinya ketatar keteter buat nyiapin segala hal persiapan kuliah karena daftar ulang berkasnya lumayan banyak. Ditambah, waktu ospeknya MEPET, bikin enek. Abis ospek Cuma libur sehari doang langsung hari pertama kuliah. Dan gue karena itu otak sempet beku like bener-bener beku, buka mc word Cuma diem mandangin doang dan nutup lagi. Sampe ada beberapa readers udah minta post;’) thanks buat yang masih nunggu ff ini ya. BTW buat kalian yang suka baca teen-fiction/cerita genre SMA gitu mampir yuk ke wattpad aku sekarang aku gak Cuma ngembangin sayap di dunia perffan tapi juga novel remaja indonesia hehehe. Coba baca yuk, kali aja suka;p *promosimaksa* oke nextnya ditunggu ya, semoga dalam waktu dekat. Ohiya aku juga ada rencana lanjut ngepost ff ini di wattpad, kalau di wattpad ga wajib komen deh asal votenya aja;P yaudah segitu dulu haha bye!

Ohiya tolong dalam part ini tulis scene favorit kalian ya di comment box!

Kalau ada yang sama ama aku fav scenenya, ada something special buat kalian! Buat 3 orang terpilih aja.XD