Titanic

.

Yamashita Yumi . 399 words.

–

–

Suara riuh, bising, panik, dan obak, berpadu. Kepanikan jelas tergambar dari raut wajah orang-orang yang berada di salah satu kapal termewah abad 19. Pemain biola tetap memainkan alat musiknya -entah menghibur siapa atau diperdengarkan kepada siapa. Semua orang di sana hayut dalam kepanikannya masing-masing.

“Kau selalu serius di bagian ini, Choi.”

Suara Kyuhyun merusak semua penghayatan Sooyoung. Wanita bermarga Choi itu meraih remot dan menekan tombol pause, tepat pada saat layar tv memperlihatkan wajah tampan Leonardo DiCaprio yang bermain sebagai Jack. Sooyoung menatap Kyuhyun penuh permusuhan.

“Kau juga selalu berkomentar di bagian ini, Cho.” tandasnya tidak suka.

“Benarkah?” Kyuhyun bertanya ringan, namun intonasinya mampu menyulut emosi Sooyoung.

Sooyoung berdecak, mencoba menahan segala umpatan untuk pria yang duduk di sampingnya. Ini sudah pukul 1 malam dan bukan ide yang bagus untuk marah-marah apalagi hanya karena alasan yang sepele ini.

Persetan dengan Kyuhyun dan mulut pedasnya.

“Lebih baik kau tidur. Aku tidak minta ditemani olehmu untuk begadang.”

Kyuhyun menatap Sooyoung tidak percaya, “Dan membiarkanmu menangis sesunggukan sendiri lalu keesokan harinya mengeluh-eluhkan ketampanan dan keromantisan si sialan Jack itu? Tidak bisa!”

 

“Itu memang faktanya. Jack yang tampan dan romantis.”

 

Kyuhyun menggeram. Telinganya panas. Dia paling sensitif jika mulut Sooyoung sudah memuji pria lain. Entahlah, dia tidak suka saja. Karena faktanya dia tidak bisa romantis, namun kalau soal wajah, Kyuhyun mempunyai wajah babyface meski tidak setampan si sialan Jack.

 

Kyuhyun menghela nafas panjang. Memandang profil Sooyoung dari samping. Wanita itu kembali menyelam dalam adegan per adegan dari film romantis yang mendunia itu.

 

“Kau tahu, Choi? Kadang, tanpa kau sadari, kau membuat seolah aku tidak pantas bersanding denganmu,” ujarnya.

 

Sooyoung buru-buru menoleh ke Kyuhyun. Menatap Kyuhyun sengit. “Aku tidak suka ya dengan pernyataanmu tadi.”

 

Kyuhyun tersenyum. Dia mengecup kening wanita itu dan memandang lurus ke depan tv lagi. Enggan menanggapi ucapan Sooyoung. Lebih memilih menikmati adegan yang menayangkan Rose yang melepaskan tautan tangan Jack yang mati kedinginan ke laut.

 

“Jika aku menjadi Rose dan kau adalah Jack, maka yang akan aku lakukan adalah tetap menggenggam tanganmu, sekalipun kau mati, aku akan ikut. Karena nyatanya aku tidak akan lengkap tanpamu, Cho.”

 

Kyuhyun tertawa mendengarnya. Namun Sooyoung tahu, pria itu sedang malu. Kemudian mereka bertatapan. Diiringi lagu my heart will go on yang dinyanyikan Celine Dion.

 

“Aku mencintaimu, Cho dan selalu seperti itu.”

 

Kyuhyun tersenyum dan mengangguk, “Aku tahu.”

 

Dan Sooyoung juga tahu, meski tanpa kata, cinta Kyuhyun lebih dari apa yang bisa dia lihat di manik mata Kyuhyun. Karena Sooyoung tahu, cinta Kyuhyun tidak terucap saking banyaknya cinta pria itu kepada dirinya.

 

Kyuhyun tetap di sampingnya dan hidup. Itu sudah lebih dari ungkapan cinta untuk Sooyoung.

.

.

.

Sebagai bayaran untuk TAP Ending yang mengecewakan seperti Ending Drama Chesee in the trap. Semoga kamu semua dapet rasa manisnya di ficlet singkat ini ya.