[SERIES] Switch Soul (Part 5)

 

Title                       : [SERIES] Switch Soul (Part 5)

Author                    : chuyleez

Rating                   : 15+

Genre                    : Fantasy, Romance, Teen, Family, Comedy (maybe)

Cast                     : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Park Jung Soo (Leeteuk)

Support Cast          : Lee Jonghyun (CN. Blue), Im Yoona

Length                  : Series

Annyeong  yeorobun, mian ne author kelamaan post part 5-nya. Mungkin ff ini semakin lama semakin membosankan, soalnya dari ff yang kemarin yang comment sedikit, jadi author agak kurang semangat buat lanjutin ff-nya. Tapi sekarang author tetap melanjutkan ff ini sampai akhir. Supaya tidak mengecewakan readers yang selalu setia COMMENT  di ff author.

Oh ya supaya kalian tidak bingung bacanya author kasih tahu cast saat Kyuyoung bertukar jiwa.

Kyuyoung ==> Tubuhnya Kyuhyun tetapi jiwanya Sooyoung (Kalian bayangin saja Kyuhyun tapi ternyata itu Sooyoung)

Soohyun ==> Tubuh Sooyoung tetapi jiwanya Kyuhyun (Kalian bayangin saja Sooyoung tapi ternyata itu Kyuhyun)

Jika ada kesamaan cerita harap menghubungi author di facebook Andria Chuyleez Minoz or twitter-ku @chuyleezluvsuju  Udah deh ga usah banyak cuap – cuap. Happy reading and hope you like it ^^

Teaser | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4

***

 

Kyuyoung menundukkan kepala tidak berani memandang Jonghyun.

“Ah, badanku sangat lengket. Sepertinya aku harus berendam air hangat di pemandian air panas.” ujar Jonghyun.

Kyuyoung mengangkat kepalanya dan tersenyum penuh arti.

“Sunbae, bolehkah aku ikut denganmu ke pemandian air panas.”

Jonghyun memandang Kyuyoung heran. Kemudian mengangguk.

“Yeah!!!” Kyuyoung berteriak senang.

Jonghyun tertawa kecil melihat sikap Kyuyoung.

 

 

***

 

 

Soohyun mengendap perlahan – lahan ke arah sebuah loker. Dia melihat ke sekelilingnya. Sepertinya aman. Dia menarik pelan sepucuk surat balasan yang terselip di celah loker. Dia tersenyum memandang surat itu.

“Apa yang kau lakukan di depan lokerku?” terdengar suara seorang gadis yang mengejutkan Soohyun.

Soohyun membalikkan badannya dengan takut – takut. Dilihatnya seorang gadis memandangnya tajam.

“Yoona sunbae.” katanya terperangah.

“Apa yang kau lakukan? Mengapa kau ambil surat itu?”

“Aku… Disuruh oppa-ku.”

Yoona memandangnya minta penjelasan.

“Choi Sooyoung imnida. Aku dongsaeng-nya Kyuhyun.” kata Soohyun mengulurkan tangannya.

Yoona tersenyum dan menyambut uluran tangan Soohyun. “Yoona imnida.”

Yoona dan Soohyun saat ini berada di taman belakang sekolah. Soohyun terlihat gugup. Bagaimanapun dia adalah Kyuhyun yang berada di dalam tubuh Sooyoung. Dan dia menyukai Yoona.

“Ini adalah tempat aku bertemu pertama kali dengan Kyuhyun.”

Soohyun memandang sekelilingnya dan tersenyum mengingat pertemuan pertamanya dengan Yoona.

“Mengapa tidak Kyuhyun yang mengambil sendiri surat itu?” tanya Yoona.

“Dia… Sedang ada urusan mendadak. Jadi dia menyuruhku mengambilnya.” kata Soohyun kembali menundukkan kepalanya.

“Dia namja yang unik. Baru pertama kalinya aku bertemu namja yang mengajakku berkenalan lewat surat. Biasanya, namja lain akan mengirimku surat dan menyatakan cinta padaku. Tetapi dia berbeda.”

Soohyun mengangkat kepalanya dan memandang Yoona. Dia tersenyum dirinya dipuji.

“Dia namja yang pemalu. Karena dia tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Dia menyukaimu Sunbae.” kata Soohyun mengungkapkan isi hatinya.

Dia berani mengatakannya karena sekarang berada di tubuh Sooyoung.

Yoona sedikit terkejut.

“Aku harap Sunbae mau berteman dengannya. Dia adalah namja yang malang.” Kata Soohyun menceritakan kemalangan. Kemalangan karena terjebak di dalam tubuh seorang gadis.

“Aku senang berteman dengan siapa saja.” Kata Yoona tersenyum.

Soohyun tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya.

“Ah, mianhae Sooyoung~Sshi. Aku harus pergi. Aku harus latihan untuk perlombaan minggu depan.”

“Bolehkah aku melihatmu latihan?”

“Tentu saja.”

Soohyun tersenyum senang. Sepertinya dia mengikuti cara Kyuyoung yang mendekati Jonghyun dengan tubuhnya.

 

 

***

 

 

Kyuyoung keluar dari ruang ganti dengan takut – takut. Bagaimanapun dia sebenarnya adalah seorang gadis yang tidak pernah telanjang dada di depan umum.

Jonghyun juga keluar dari kamar mandi sebelah Kyuyoung. Kyuyoung memandangnya kagum.

“KKYYAA!!! Aku tidak menyangka bisa masuk ke ruang ganti namja bersama Jonghyun Sunbae.” jerit Kyuyoung  dalam hati.

“Waeyo?” tanya Jonghyun melihat Kyuyoung memandangnya aneh.

“Aniyo sunbae.”

Mereka berjalan menuju pemandian. Tidak banyak yang berada disana. Hanya 4 orang namja termasuk Jonghyun dan Kyuyoung. Tempat pemandian ini khusus untuk namja.

Kyuyoung memandangi Jonghyun yang sedang berendam sambil memejamkan mata menikmati hangatnya air yang menyelimuti tubuhnya.

“Tubuh Jonghyun sunbae sangat bagus. Six pack tidak seperti namja ini, one pack. Tidak ada ototnya dan perutnya buncit.” batin Kyuyoung memandangi tubuh Kyuhyun.

“Jonghyun sunbae.” panggil Kyuyoung memecah keheningan.

“Hyung. Kau bisa memanggilku Hyung. Tidak perlu terlalu formal padaku.”

“Ne. Jonghyun Hyung.” kata Kyuyoung sedikit canggung. “Padahal aku ingin memanggilnya Jonghyun oppa.” lanjutnya dalam hati.

“Kau ingin bertanya apa?”

“Apa kau selalu ke tempat gym? Tubuhmu sangat bagus.”

“Aku ke tempat gym satu minggu tiga kali. Namun aku juga rutin latihan sendiri di rumah.”

“Bolehkah aku ikut ngegym juga bersamamu? Aku ingin membentuk tubuhku juga. Aku tidak pernah ke tempat itu. Jadi pasti canggung jika pergi sendiri.”

“Tentu. Besok aku mau ke tempat gym. Kau bisa ikut denganku.”

“Gomawo Hyung.” kata Kyuyoung senang. “Kau harus berterima kasih padaku Kyu. Sebentar lagi tubuhmu akan six pack seperti Jonghyun oppa. Hahaha…” batin Kyuyoung tertawa senang.

“Kenapa kau tertawa begitu?” tanya Jonghyun heran melihat Kyuyoung yang tertawa sendiri.

“Aniyo. Hyung.” kata Kyuyoung mengelak. Namun tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

Jonghyun tertawa kecil kemudian mencubit pipi Kyuyoung. Gemas melihat tingkahnya. Pipi Kyuyoung memerah.

“Sepertinya aku mencubit pipimu terlalu keras.” sesal Jonghyun.

“Anni. Gwenchana Hyung.” kata Kyuyoung menyentuh kedua pipinya. “Pipiku memerah bukan karena kau cubit pipiku keras, tapi aku malu karena  kau menyentuh pipiku.” lanjut Kyuyoung dalam hati.

 

 

***

 

 

Yoona memainkan biolanya dengan penuh penghayatan. Soohyun memandanginya dengan rasa kagum. Saat gadis itu memejamkan mata menikmati permainanya, membuat jantungnya berdegup kencang.

Yoona membuka mata perlahan dan mengakhiri permainannya. Soohyun bertepuk tangan senang.

“Permainanmu bagus sunbae.” puji Soohyun.

“Gomawo.”

“Mengapa kau tidak masuk jurusan seni musik saja? Mengapa kau lebih memilih masuk jurusan seni theater?”

Yoona menghela nafas. Kemudian dia meletakkan biolanya perlahan.

“Ini semua karena aku menyukai namja. Namja yang aku sukai sejak masih SMA. Namja itu masuk jurusan theater. Jadi aku mengikutinya masuk jurusan theater. Padahal aku tidak tahu apa – apa di jurusan itu. ”

Yoona menghela nafas lagi.

“Hingga akhirnya usahaku untuk mendekatinya berhasil. Dia menerima cintaku dan kami berpacaran. Namun empat bulan lalu, saat aku hendak pergi ke paris untuk mengikuti perlombaan. Dia tidak mengizinkanku pergi. Dia marah padaku. Aku tetap bersikukuh pergi ke paris untuk mengikuti perlombaan. Itu adalah impianku sejak dulu. Bisa memainkan biola di negara eiffel.”

Soohyun mengerutkan  kening. Sepertinya dia tahu siapa namja itu.

“Namun aku menyesali kepergianku ke paris. Karena dia mengacuhkanku. Aku baru tahu. Hari saat aku pergi ke paris, bertepatan dengan dia  ingin melamarku di depan kedua orang tuaku. Aku menyesalinya, Sooyoung~Sshi.” kata Yoona terisak.

Soohyun terdiam. Ternyata Jonghyun dan Yoona memiliki hubungan yang cukup serius. Sepertinya dirinya tidak akan ada apa – apanya dibandingkan Jonghyun.

“Sunbae, apa kau tahu instrument lagu Norihiro Tsuru yang berjudul ‘Last Carnival’?”

Yoona mengangguk. “Aku menyukai lagu itu.”

“Maukah kau berkolaborasi denganku?”

“Sepertinya bukan ide yang buruk.” Kata Yoona menyeka air matanya dan tersenyum.

Mereka mulai memainkan lagu itu. Soohyun memainkan piano dan Yoona memainkan biolanya. Mereka memainkannya dengan penuh penghayatan.

“Ini lagu patah hatiku untukmu, sunbae.” batin Soohyun.

 

 

***

 

 

Kyuyoung dan Jonghyun sudah keluar dari tempat pemandian air panas.

Ponsel Kyuyoung berdering. Tertera nama ‘Kyuhyun calling’, dia langsung menekan tombol hijau.

“Yeobosseo?”

“Kau dimana?” tanya suara di seberang sana.

“Aku sedang berada di suatu tempat. Aku akan segera pulang. Kau jangan menungguku.”

“Baiklah. Jangan pulang terlalu sore.”

“Ne.”

Kyuyoung menutup teleponnya.

“Mau pulang bersamaku?” tawar Jonghyun.

“Apa tidak merepotkan?”

“Tidak sama sekali.”

“Baiklah. Gomawo Hyung.”

Kyuyoung dan Jonghyun masuk ke dalam mobil. Mobil pun melaju.

 

 

***

 

 

Appa dan Omma tiba di rumah setelah perjalanan dinas mereka.

“Dimana Kyuhyun dan Sooyoung?” tanya omma pada Ahjumma Kim.

“Mereka belum pulang Nyonya.”

“Apa selama kami pergi, keadaan di rumah baik – baik saja?”

Ahjumma Kim terlihat ragu.

“Ada apa sebenarnya? Katakan padaku?”

“Mereka bersikap aneh.”

“Aneh bagaimana maksudmu?”

“Tuan Kyuhyun sering masuk ke kamar Nona Sooyoung. Dan saya pernah melihat Nona Sooyoung menyetir. Padahal setahu saya Nona tidak bisa menyetir.”

“Apa Kyuhyun mengajari Sooyoung menyetir?” tanya Appa

“Itu mungkin.”

“Tapi saya juga pernah melihat mereka berlari keluar kamar masing – masing dengan berbalut handuk. Lalu berteriak histeris. Tak lama mereka masuk ke kamar Nona Sooyoung.”

“MWOYA??!!” Appa dan Omma terkejut mendengar penuturan Ahjumma Kim.

“Kau tahu apa yang mereka lakukan di kamar?”

“Sepertinya hanya mengganti baju. Tapi setelah dari kamar Nona Sooyoung, mereka pindah ke kamar Tuan Kyuhyun.”

“Apa yang sebenarnya mereka lakukan?” tanya Appa bingung.

Omma dan Ahjumma Kim hanya diam. Sibuk dengan fikiran masing – masing.

 

 

***

 

 

Jonghyun dan Kyuyoung, tiba di rumah Kyuyoung.

“Gomawo sunbae sudah mengantarku pulang.” kata Kyuyoung sedikit membungkukkan badan.

“Ne, cheonmaneyo. Oh, apa Sooyoung sudah pulang kuliah?”

Bertepatan dengan Jonghyun menanyakan itu, mobil Soohyun tiba  di rumah. Soohyun bergegas keluar dari mobil. Dia mendapati Jonghyun dan Kyuyoung sedang memandanginya.

Jonghyun dan Kyuyoung menghampirinya.

“Sooyoung~Ssi, annyeong.” sapa Jonghyun.

Soohyun melirik ke arah Kyuyoung. Kyuyoung memelototkan matanya,  membuat Soohyun sedikit takut.

“Annyeong sunbae.” kata Soohyun sedikit ragu.

“Kau bisa memanggilku oppa. Aku sudah menganggapmu dongsaengku sendiri.”

“Ah ne. Oppa.” kata Soohyun.

Jonghyun tersenyum. Dia menggerakkan tangannya untuk menyentuh kepala Soohyun. Namun, Soohyun mencegahnya. Kyuyoung kembali memelototkan matanya.

“Lakukan atau kau akan mati!!” ancam Kyuyoung melalui tatapan matanya.

Soohyun menurut. Dia menaruh tangan Jonghyun di atas kepalanya.

Jonghyun tertawa geli.

“Kau sangat lucu, Sooyoung~Sshi.” puji Jonghyun.

Soohyun tersenyum kecil. Kyuyoung tersenyum senang karena Jonghyun menyentuh kepalanya.

“Andai saja aku berada di dalam tubuhku sendiri. Pasti aku sangat senang.” batin Kyuyoung.

 

 

***

 

 

Kyuyoung dan Soohyun memasuki rumah mereka yang disambut tatapan penuh selidik dari kedua orang tuanya.

“Appa Omma, kalian sudah pulang?? Bagaimana perjalanan dinas kalian?? Apakah menyenangkan??”tanya Soohyun

“Sooyoung~ah. Apa kau sudah bisa menyetir sekarang??”

“Ah itu…. Ne, Appa.” kata Soohyun sedikit ragu.

“Hari minggu bagaimana kalau kita belanja ke mall dan piknik bersama?? Kita belum pernah kan pergi bersama.” kata Omma memecah keheningan.

“Ne Aku setuju.” kata Kyuyoung dan Soohyun serempak.

“Baiklah kita akan pergi ke mall dan piknik bersama.”

“Ne!!” kata Kyuyoung dan Soohyun bersemangat.

 

 

***

 

 

Soohyun membuka surat balasan dari Yoona yang tadi dia ambil. Dia tersenyum membacanya. Yoona memberikan no ponsel dan alamat emailnya. Dia langsung mengambil ponsel dan mengirimkan pesan padanya.

 

to:  Yoona

Annyeong sunbae… ^^

 

from: Yoona

Ne. Nugusseyo??

 

to: Yoona

Choi Kyuhyun. Gomawo no ponselnya…

 

Ftom: Yoona

Ne cheonmaneyo.

 

Sejak hari itu Kyuhyun dan Yoona selalu berhubungan melalui pesan singkat. Meskipun Kyuhyun masih malu untuk menemui Yoona.

Begitu juga dengan Jonghyun dan Kyuyoung. Mengapa Kyuyoung?? Karena Sooyoung mendekati Jonghyun dalam tubuh Kyuhyun. Mereka bersahabat baik. Kemana – mana selalu bersama.

 

***

 

Soohyun tiba di kampus. Seorang mahasiswa memberikannya bunga mawar merah. Soohyun terlihat bingung. Mahasiswa itu memberi isyarat pada Soohyun untuk menerimanya.

“Ne. Gomawo.”

Hampir semua mahasiswa yang melintas memberinya bunga.

“Ada apa ini?? Kenapa hanya aku yang diberi bunga??” batin Soohyun.

Seorang mahasiswa yang berbadan besar memberikan sebuah boneka teddy bear besar dan memberi isyarat untuk ke suatu tempat dengan gerakan kepalanya. Soohyun mengangguk mengerti. Kemudian melangkahkan kakinya ke tempat yang ditunjuk.

Soohyun terperangah melihat beberapa lilin yang berdiri mengiringi langkahnya. Dan kini pandangannya tertuju pada bunga mawar yang tersusun berbentuk hati dengan lampu kelap – kelip bersinar dipinggirannya. Kemudian pandangannya beralih ke seorang namja yang sedang memunggunginya.

Perlahan namja itu berbalik sambil mengangkat papan yang dibawanya

“Would You Be My Girlfriend, Choi Sooyoung??”

Soohyun membulatkan matanya melihat namja itu.

“YAA!! Lee Hyuk Jae!! Neo micheosso??” teriak Soohyun

“Ya, aku gila karenamu Sooyoung~ah.” Puji Eunhyuk.

Semua mahasiswa bersorak  – sorak. Soohyun memandang Eunhyuk sebal.

“Apa maksudmu melakukan ini Eunhyuk~ah??”

“Oppa melakukan ini karena Oppa menyukaimu, cantik.” Kata Eunhyuk menggombal.

Soohyun bergidik geli.

“YAA!! Berhenti mengatai aku cantik. Memangnya aku gay??” Omel Soohyun.

Semua mahasiswa terperangah mendengar penuturan Soohyun dan mulai memandangnya aneh. Eunhyuk mengerutkan kening memandangi yeoja di hadapannya dari kepala sampai telapak kaki.

“Apa sebenarnya dia adalah seorang namja??” batin Eunhyuk penasaran.

Soohyun seketika tersadar ucapannya. Saat ini dia berada di dalam tubuh seorang yeoja. Tentu saja semua orang memandangnya aneh.

“Aku yeoja. Mianhae aku salah bicara.” Kata Soohyun tertunduk malu.

Sejak saat itu Eunhyuk selalu mengikuti Soohyun selama di kampus.

“Soo, terimalah cintaku.” Mohon Eunhyuk sambil menarik – narik tangan Soohyun.

“Cish, berhenti memohon padaku Lee Hyuk Jae!!” bentak Soohyun

“Lee Hyuk Jae?? Mengapa nada cara dia memanggil namaku sama seperti Kyuhyun??” ucapnya lirih.

Eunhyuk berfikir keras.

“Soo, ayolah jadi pacarku. Bukankah kau menyukaiku juga??” kata Eunhyuk dengan tingkat Percaya Diri yang tinggi.

Soohyun memandangnya tajam. Semua pertanyaan Eunhyuk membuat dia jengah.

“Seandainya aku bisa teriak, aku ingin mengatakan sekeras – kerasnya kalau aku ini namja.” Batin Soohyun stress.

 

***

 

Seohyun dan Yuri memandangi Eunhyuk yang terus – terusan mengikuti Soohyun. Mereka memandanginya aneh.

“Hyun~ah, apa kau merasa Sooyoung itu aneh akhir – akhir ini.” Ucap Yuri.

Seohyun mengangguk. “Cara bicaranya mirip Kyuhyun.”

“Ya, aku juga merasa begitu.” Kata Yuri mantap. “Lagipula mereka benar – benar jarang bertengkar semenjak mereka menjadi saudara. Ini suatu keajaiban.”

“Apa benar Sooyoung sudah menerima Kyuhyun seutuhnya menjadi Oppa-nya. Kalau Kyuhyun jadi Oppa Sooyoung, berarti dia jadi Oppa kita juga.”

“Lalu apakah Sooyoung sudah menyerah dengan Jonghyun sunbae?? Padahal aku lihat akhir – akhir ini Kyuhyun dekat sekali dengan Jonghyun sunbae. Seharusnya dia bisa memanfaatkannya untuk bisa mendekati Jonghyun sunbae.”

“Dasar pabbo sooyoungie.” Runtuk Seohyun. Di sambut anggukan oleh Yuri.

 

***

 

Sungmin menghampiri Kyuyoung dengan raut wajah cemberut.

“Kyu~ah.” Panggil Sungmin.

“Wae??” jawabnya singkat.

“Mengapa akhir – akhir ini kau tidak pernah memperdulikanku?? Kau terlalu sibuk bersama Jonghyun sunbae. Sedangkan Eunhyuk, tingkahnya semakin aneh semenjak menyukai Sooyoung. Aku sendirian.” Kata Sungmin mengeluarkan aegyo-nya.

“Mianhae Sungmin~ah. Aku sedang berusaha untuk mendekati seseorang, oleh karena itu aku mengacuhkanmu akhir – akhir ini.”

“Menyukai seseorang?? Nugu??” tanya Sungmin penasaran.

“Aish, aku keceplosan.” Runtuk Kyuyoung dalam hati. “Ah, hmm…. Yoona sunbae.”

“Jinjjayo?? Bukankah dia itu berpacaran dengan Jonghyun sunbae??”

“Ne, Oleh karena itu aku mendekatinya supaya aku tahu banyak tentangnya.”

Sungmin mengangguk.

“Oh ya, aku ada janji dengan Jonghyun sunbae. Aku pergi dulu.”  Pamit Kyuyoung.

Sungmin cemberut. Dia memandang Kyuyoung aneh.

“Sepertinya aku harus mengikuti Kyuhyun.” Kata Sungmin.

Sungmin mengikuti Kyuyoung diam – diam. Sepertinya Kyuyoung tidak menyadarinya. Kyuyoung bertemu dengan Jonghyun sunbae di kedai es krim. Mereka berdua kelihatan akrab. Sungmin terlihat semakin kesal.

“Apakah persahabatan kita selama ini sudah tidak ada artinya dihadapanmu?? Kau sudah punya teman baru dan melupakan aku sahabatmu.” Kata Sungmin sedih.

Mata Sungmin terbelalak lebar melihat Kyuyoung membersihkan noda es krim di bibir Jonghyun. Sungmin menepuk – nepuk pipinya. Menyadarkan bahwa yang dia lihat itu hanya khayalan.

Jonghyun membalasnya dengan mencubit pipi Kyuyoung hingga pipi Kyuyoung memerah malu. Sungmin mengucek –ucek matanya. Lagi – lagi menyadarkannya bahwa itu hanya bayangannya saja. Tapi ternyata semua itu nyata.

“Tidak mungkin kan Kyuhyun itu gay??” pertanyaan itu kini ada di benak Sungmin.

Ponsel Jonghyun berbunyi. Dia segera mengangkat teleponnya.

“Yeobosseo…” tak lama Jonghyun terdiam mendengar perkataan orang yang menelponnya. Tatapan matanya sulit di artikan. Kemudian semakin lama memerah dan meneteskan air mata. Jonghyun menutup teleponnya dan memandang Kyuyoung.

“Waeyo Hyung??” tanya Kyuyoung.

“Aku harus segera ke rumah sakit sekarang. Appa-ku, kecelakaan.” Kata Jonghyun bergegas pergi.

Kyuyoung menutup mulutnya tak percaya dengan ucapan Jonghyun. Kyuyoung langsung mengekori Jonghyun.

Sungmin menendang – nendang kerikil kecil sambil melamun. Mencari jawaban atas pertanyaannya tadi.

“Benarkah Kyuhyun seorang gay?? Atau Jonghyun sunbae yang seorang gay?? Tapi kalau Jonghyun sunbae, dia sudah pernah berpacaran dengan Yoona. Sedangkan Kyuhyun, selama aku mengenalnya, dia tidak pernah menyukai seorang gadis. Apa Kyuhyun itu gay??” kata Sungmin berfikir keras.

Sungmin menendang kerikilnya keras hingga mengenai kepala Yuri.

“YAA!!” teriak Yuri kesal.

Sungmin memandang Yuri dan bersikap acuh dan melanjutkan kegiatannya menendang – nendang kerikil.

“Sungmin~ah.” Panggil Seohyun pada Sungmin.

Sungmin memandang Seohyun. Yuri memandang Seohyun tak mengerti.

“Untuk apa dia memanggil Sungmin??” batin Yuri.

Seohyun dan Yuri mendekat ke arah Sungmin.

“Waeyo?”

“Aku ingin bertanya sesuatu padamu?? Apakah Kyuhyun terlihat aneh??” tanya Seohyun.

Sungmin mengerutkan kening meminta penjelasan.

“Sooyoung juga terlihat aneh akhir – akhir ini. Cara bicaranya mirip dengan Kyuhyun.”

“Ne??”

Pandangan Seohyun, Yuri dan Sungmin tertuju pada Soohyun yang masih dikejar – kejar Eunhyuk.

“YAA!! Lee Hyuk Jae, berhenti mengejar – ngejarku.” Bentak  Soohyun sambil berlari menghindari Eunhyuk yang mengejarnya sambil membawa bunga.

“Soo, terimalah cintaku. Please….” Mohon Eunhyuk.

“Andwae… Andwae…”

Seohyun, Yuri dan Sungmin menghela nafas bersamaan.

“Yuri~ah, apa kau ingat saat Eunhyuk menyatakan cintanya pada Sooyoung, sooyoung keceplosan bilang ‘Memangnya aku gay??’” kata Seohyun sambil menirukan ucapan Soohyun.

Sungmin membulatkan matanya.

“Gay??” kata Sungmin sedikit histeris.

Seohyun dan Yuri memandang Sungmin aneh.

“Waeyo??” tanya Yuri.

“Tadi aku melihat Kyuhyun menghapus noda es krim di bibir Jonghyun sunbae dan Jonghyun sunbae mencubit pipi Kyuhyun. Bukankah itu terlihat seperti pasangan gay??” kata Sungmin.

“YAA!! Jangan bicara macam – macam. Aku, Seohyun dan Sooyoung sudah biasa seperti itu.”

“Tapi ini aneh.” Ucap Seohyun. “Kyuhyun dekat dengan Jonghyun. Dan Sooyoung bilang dia menyerah dengan Jonghyun. Padahal  kita tahu sendiri saat Sooyoung menyukai Jonghyun sunbae dulu, dia rela bangun pagi hanya untuk membuatkan kue untuk Jonghyun sunbae. Dan dia sampai menangis tahu Jonghyun sunbae berpacaran dengan Yoona sunbae. Kurasa Sooyoungie tidak mungkin melupakan Jonghyun sunbae begitu cepat.” Kata Seohyun panjang lebar mengungkapkan asumsinya.

“Jadi kau mau bilang Kyuhyun menjadi Sooyoung dan Sooyoung menjadi Kyuhyun?? Fantasimu terlalu tinggi Seohyun~ah.” Kata Sungmin sedikit menyindir.

“Aku tidak mengatakan mereka bertukar jiwa. Itu tidak mungkin ada di dunia ini. Aku hanya merasa kita harus menyelidiki mereka berdua. Akhir – akhir ini Sooyoung sedikit menjauh dari kami.”

“Kyuhyun juga begitu. Dia lebih dekat dengan Jonghyun sunbae.” Ucap Sungmin sedih.

“Apa kita bisa bekerja sama??” tanya Seohyun pada Sungmin.

“Baiklah. Aku rasa kita memang harus menyelidiki mereka berdua.”

Yuri terlihat pasrah mengikuti rencana Seohyun. Seohyun memang terkenal pintar dan analisisnya seperti seorang detektif.

 

***

 

Jonghyun dan Kyuyoung tiba di rumah sakit. Di depan ruang UGD, sudah ada Omma Jonghyun dan Noona-nya.

“Jonghyun~ah.” Kata Omma Jonghyun menangis.

Jonghyun merasa akan mendengar kabar buruk. Tubuhnya lemas seketika.

“Appa…. Dia meninggal.” Sambung Noona-nya.

Tubuh Jonghyun jatuh terduduk. Dia menangis. Tubuhnya bergetar menahan emosi.

Kyuyoung mengelus – elus pundak Jonghyun memberi ketenangan.

 

***

 

Di hari pemakaman Appa Jonghyun, Jonghyun masih menangis meskipun tidak sebanyak kemarin. Rasa bersalah terus menyelimutinya. Dia teringat pada kejadian empat bulan lalu saat Appanya memintanya untuk menikah.

“Kalian sudah lama berpacaran, apa kalian tidak mau segera menikah??” tanya Appa. “Appa sudah semakin tua, Noona-mu sampai saat ini belum memiliki pacar. Bagaimana kalau kau yang menikah terlebih dahulu. Aku menyukai Yoona. Kurasa dia bisa menjadi menantu yang baik.” Ucap Appanya.

Kemudian ingatannya beralih pada saat Jonghyun ingin mengutarakan niatnya untuk menikah dengan Yoona.

“Oppa, aku akan ke Paris untuk mengikuti perlombaan. Aku akan berangkat besok.” Kata Yoona

Jonghyun terkejut.

“Andwae, kau tidak boleh pergi.” Kata Jonghyun mencegah.

“Ini mimpiku. Aku akan kesana. Ini kesempatanku satu – satunya.”

“Andwae, aku tidak mengizinkanmu pergi.”

Yoona tetap  bersikukuh. Hingga keesokan harinya dia mendapati Yoona sudah pergi ke Paris. Hatinya terasa hancur. Dia telah mengecewakan orang tuanya.

“Bagaimana?? Apa dia menerima lamaranmu??” tanya Appa Jonghyun.

“Dia pergi ke Paris. Dia tidak mendengarkanku.” Ucap Jonghyun sedih.

Appa Jonghyun terlihat sedih. “Padahal aku ingin kalian cepat menikah. Aku ingin melihat kalian menikah sebelum aku pergi.” Katanya lirih.

Jonghyun menitikkan air mata. Dia melihat gadis itu datang. Gadis yang membuat harapan Appa-nya agar dia segera menikah pupus. Yoona memandang kosong makam Ayah Jonghyun. Bagaimanapun, dulu Yoona dekat dengan keluarga Jonghyun.

Jonghyun dan Yoona saling memandang. Terlihat guratan sedih di raut wajah keduanya. Tak lama Yoona berbalik dan pergi meninggalkan makam. Jonghyun jatuh berlutut.

“Bahkan dia sudah tidak peduli lagi padaku Appa. Dia tidak ingin mewujudkan keinginanmu.” Kata Jonghyun menangis.

Kyuyoung memeluk Jonghyun dari belakang. Bagaimanapun dia sedih melihat orang yang dia sukai sedih. Dia pun seakan – akan lupa bahwa dia berada di dalam tubuh seorang namja.

Seohyun, Yuri dan Sungmin memandang mereka dari kejauhan.

“Bukankah Kyuhyun terlihat aneh??” tanya Sungmin disambut anggukan Yuri dan Seohyun.

“Mereka terlihat seperti pasangan gay.” Kata Yuri.

Seohyun, Yuri dan Sungmin menghela nafas bersamaan.

 

***

 

Soohyun tiba di kamarnya. Dia langsung membaringkan diri di atas ranjangnya dan memandang langit – langit kamarnya. Tak lama Kyuyoung datang dan langsung berbaring di sampingnya.

“Bagaimana keadaan Jonghyun sunbae??” tanya Soohyun.

“Dia terlihat sedih atas kepergian Appa-nya.”

“Kau harus berada di sampingnya. Memberikan kekuatan padanya.”

“Ne. Aku sudah melakukan itu semua. Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Yoona.”

“Kami sering berhubungan lewat ponsel. Aku juga  sering menemuinya dan berpura – pura menjadi kau. Aku tahu banyak tentangnya.”

“Kapan kau akan menyatakan perasaanmu padanya??”

“Hari minggu, saat kita piknik bersama di taman dekat namsan tower. Aku akan menyatakan perasaanku padanya. Aku terinspirasi cara Eunhyuk menyatakan cintanya padamu.”

“Padaku?? Bukannya kau yang sampai dikejar – kejar olehnya??” kata Kyuyoung menahan tawa mengingat saat Eunhyuk mengejar – ngejar Soohyun supaya mau menjadi pacarnya.

“Itu menyebalkan Soo. Aku masih merasa diriku namja. Tapi aku malah dikejar – kejar seorang namja dan dia menyatakan cinta padaku. Itu menggelikan.” Kata Soohyun merengut.

“Hahahaha…. Kyuhyun yang malang.” Kata Kyuyoung sambil menepuk – nepuk pundak Soohyun.

 

***

 

Hari minggu tiba.

Kyuyoung mengendap – endap masuk ke kamar Soohyun. Seperti yang biasa mereka lakukan di pagi hari. Melakukan ‘Morning Kiss’ supaya bisa kembali ke tubuh masing – masing hanya untuk mandi.

Dilihatnya Soohyun masih tertidur nyenyak dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya.

“Kyu~ah. Cepat bangun aku mau mandi.” Kata Kyuyoung berbisik.

Soohyun tetap tidak bergeming.

“Kyu~ah.” Kyuyoung mulai kesal dan memukul – mukul tubuh Soohyun yang masih berbalut selimut.

Soohyun tetap diam.

“Aish, namja ini.”

Kyuyoung langsung menarik selimut Soohyun. Dan mendapati Soohyun masih berbaring dengan mulut terlakban.

“YAA!! Apa yang kau lakukan hah??” omel Kyuyoung.

Soohyun terbangun dan duduk kemudian menyilangkan tangannya di depan mulutnya.

“Apa maksudmu?? Cepat buka lakbanmu supaya aku bisa menciummu. Palliwa…” paksa Kyuyoung.

Soohyun menggeleng. Kyuyoung semakin gemas. Kyuyoung naik ke atas tempat tidur dan mendekati Soohyun. Soohyun terus menghindar. Soohyun perlahan turun dari tempat tidur dan berlari menghindar. Kyuyoung terus mengejarnya. Mereka saling mengejar sampai akhirnya berhenti karena mendengar teriakan seorang wanita.

“Kyuhyun~ah, Sooyoung~ah. Palliwa… Nanti keburu siang.” Teriak Omma.

Kyuyoung dan Sooyoung membulatkan mata.

“Palliwa… Cepat buka lakbanmu.” Paksa Kyuyoung.

Soohyun terus menggeleng. Kyuyoung terlihat semakin kesal.

“Aku coba dengan cara ini.”

Kyuyoung mendaratkan bibirnya di bibir Soohyun yang tertutup lakban. Soohyun membulatkan matanya.

“Aish, kenapa tidak ada efek??” kata Kyuyoung kesal seusai mencium Soohyun.

Soohyun membuka lakbannya.

“YAA!! Kau ini terlalu nafsu untuk menciumku yah??” teriak Soohyun.

“Mwoya?? Kau tidak dengar tadi Omma teriak – teriak. Kita harus bersiap – siap. Lagipula kita belum mandi. Ayolah. Biar aku yang menciummu.”

“Tidak. Kita tidak akan mandi.”

“MWO??” Kyuyoung terkejut.

“Kita akan bertukar nanti sore.”

“Kenapa harus nanti sore.”

“Aku akan muncul dihadapan Yoona…. Aku… Akan menyatakan perasaanku padanya.” Kata Soohyun mantap.

Kyuyoung memandangnya intens.

“Aku ingin menyatakan perasaanku sebagai diriku sendiri. Meskipun hanya satu jam aku bisa berada di dalam tubuhku sendiri. Kau mau membantuku kan??”

Kyuyoung terlihat ragu. Kemudian menunduk dan mengangguk.

Soohyun tersenyum senang.

“Gomawo.

Keluarga Choi akan pergi ke mall dan piknik bersama. Mereka terlihat senang. Benar – benar seperti keluarga bahagia. Bernyanyi – nyanyi riang selama di perjalanan. Terasa menyenangkan.

Sekarang mereka telah sampai di sebuah mall.

“Kalian boleh memilih apa saja yang kalian suka.” Kata Omma.

“Ne.” kata keduanya bersemangat.

Kyuyoung langsung menarik tangan Soohyun ke stan pakaian wanita. Dia mulai mengambil beberapa dress dan dicocokkan di tubuh Soohyun. Soohyun terlihat bingung dan pasrah dengan apa yang dilakukan Kyuyoung.

Beberapa dress sudah di masukkan ke dalam tas belanja. Kyuyoung membawa Soohyun ke stan pakaian dalam. Semula Soohyun menolak dengan menarik kembali tangan Kyuyoung. Dia tidak mau masuk stan pakaian dalam. Namun apa daya. Saat ini dia menjadi seorang Yeoja, kekuatannya tidak seberapa besar.

“Aish, tubuhku jadi lemah begini.” Gerutu Soohyun.

Kyuyoung mulai mengambil bra. Beberapa pelayan penjaga stan terlihat tertawa kecil melihat seorang namja (Kyuyoung) yang memegang bra.

“Aisshh, pabbo kau Soo. Mana bisa tubuh namja keren sepertiku dipakai untuk memegang pakaian dalam wanita di tempat umum??” batin Soohyun kesal.

Kyuyoung mulai bergerak. Dia mencocokkan bra yang dia pegang ke tubuh Soohyun. Soohyun berteriak.

“YAA!! Hentikan!! Aku malu!!” omel Soohyun.

“Aish kau diam saja. Ini tubuhku.” Bisik Kyuyoung.

Kyuyoung mulai bergerak mengambil celana dalam dan dia cocokkan dari luar. Pelayan penjaga stan terkikik geli.

“Mereka terlihat seperti pasangan pengantin muda.” Kata pelayang penjaga stan berbisik

“Aish, Soo. Kau mempermalukan tubuhku.” Bisik Soohyun memarahi Kyuyoung.

“Yang penting saat ini aku yang memakainya. Bersikaplah biasa.” Jawab Kyuyoung tenang.

Soohyun hanya bisa pasrah.

Setelah Kyuyoung selesai memilih dress untuk tubuhnya, sekarang giliran Soohyun yang memilih pakaian untuk tubuhnya. Beberapa pengunjung yang melihat mereka, menganggap mereka adalah pasangan yang romantis.

Appa dan Omma memandang keduanya heran.

“Mengapa mereka terlihat seperti pasangan kekasih  begitu??” tanya Appa.

“Itu tandanya mereka saling perhatian.” Kata Omma berfikir positif.

“Saling perhatian?? Tapi tidak perlu juga sampai Kyuhyun mengambil pakaian dalam wanita dan mencocokkannya di tubuh Sooyoung. Memangnya Sooyoung tidak bisa memilihnya sendiri??” ucap Appa.

“Benarkah mereka sampai seperti itu?? Aku tidak begitu memperhatikannya.” Kata Omma sedikit cuek.

Seusai berbelanja, mereka pergi ke sebuah taman dekat namsan tower. Disana banyak keluarga yang sedang piknik bersama juga.

“Wah, ternyata banyak juga yang datang kesini.”

“Ini kan hari libur.”

“Sudah lama sekali tidak kesini.”

Mereka menggelar tikar di bawah pohon dan mulai membuka bekal yang dibawa.

“Omma bawa apa??” tanya Kyuyoung.

“Aku bawa kimbap. Cobalah.” Omma menyuapi Kyuyoung.

“Kyu, temani aku sebentar.” Kata Soohyun pada Kyuyoung.

Kyuyoung menurut dan mengikuti Soohyun.

“Ada apa??” tanya Kyuyoung penasaran.

“Aku ingin membuat sesuatu untuk Yoona sunbae.”

Perhatian Soohyun tertuju pada bunga – bunga yang ada di taman. Soohyun mulai merangkai bunga – bunga itu. Kyuyoung memandang tangan Soohyun yang cekatan membuat sesuatu dengan bunga itu.

“Mereka terlihat dekat. Apa mereka sepasang kekasih??” tanya seorang wanita pada Omma Kyuhyun. Kebetulan keluarga wanita itu dan keluarga Choi menggelar tikar bersebelahan.

“Mereka kakak beradik.” Kata Omma membenarkan.

“Kukira mereka pasangan kekasih. Mereka sangat cocok jika bersama.” Kata wanita itu.

Omma memandang keduanya sedih. Benar kata wanita itu. Kyuhyun dan Sooyoung lebih cocok terlihat seperti sepasang kekasih dibandingkan menjadi kakak beradik.

Soohyun merangkai bunga menjadi sebuah mahkota bunga. Dia tersenyum memandangnya.

“Wahh,,, yeppota.” Puji Kyuyoung melihat mahkota bunga hasil karya Soohyun.

“Coba pasangkan di sini.” Pinta Soohyun menunjuk kepalanya.

Kyuyoung menurut. Dia memasang mahkota tersebut di kepala Soohyun. Dia merapihkan sedikit rambutnya. Dia benar – benar terlihat cantik dengan mahkota itu.

“Jeongmal yeppo. Yoona sunbae beruntung bisa mendapat mahkota itu.” Kata Kyuyoung. Entah kenapa dia merasa iri pada Yoona yang bisa mendapatkan cinta Kyuhyun begitu besar.

“Ayo kita ambil foto bersama.” Pinta Soohyun.

Kyuyoung mendekat ke arah Soohyun.

“Aish, sepertinya sulit.” Ujar Soohyun. “Appa… Tolong ambil foto kami berdua.” Teriak Soohyun pada Appanya. Appa menghampiri mereka.

Kyuyoung dan Sooyoung berfoto bersama. Mereka tersenyum memandang foto hasil jepretan Appa.

“Gomawo Appa.”

Soohyun memandangi jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

“Appa, aku dan Kyuhyun mau pergi sebentar. Kebetulan kami sedang ada janji dengan teman kami.”

“Dengan siapa?? Yuri, Seohyun??” tanya Appa

“Atau Sungmin??” sambung Omma.

“Dengan mereka bertiga.”jawab Kyuyoung dan Soohyun.

“Baik, pergilah.” kata Appa memberi izin

“Gomawo Appa.” kata mereka kemudian pergi meninggalkan Appa dan Omma.

“Sebenarnya mereka itu mau kemana?? Kenapa tidak mengajak Yuri, Seohyun dan Sungmin kesini??” tanya Omma.

“Molla… Namanya juga anak muda.”

“Ahjusshi.” panggil seorang gadis pada Appa.

Appa menoleh dan mengerutkan kening. Dilihatnya dua orang yeoja dan satu namja mendekatinya.

“Ahjusshi, dimana Kyuhyun dan Sooyoung??”

“Bukankah mereka menemui kalian??”

“Ne??”ketiganya terlihat bingung.

“Cepat susul mereka ke arah sana.” kata Appa menunjuk ke arah namsan tower.

Mereka bertiga langsung berlari ke tempat yang Appa tunjuk.

Mereka menemukannya. Mereka menemukan namja dan yeoja yg mereka kenali dari bajunya. Itu Sooyoung dan Kyuhyun.

“Itu dia. Kita harus kesana.” paksa Yuri.

Seohyun menahan tangan Yuri dan memberi isyarat untuk tetap di tempat.

Kembali pada Kyuyoung dan Soohyun. Soohyun menghentikan langkahnya.

“Apakah kita akan melakukannya disini??” tanya Kyuyoung ragu.

“Waeyo?? Bukankah ini tempat yang pas?? Disini ramai dan tidak ada yang mengenali kita. Lagipula aku memakaikanmu mantel besar dan topi. Kita bisa memanfaatkannya.”

“Terserah kau saja. Asal kau yang menciumku.”

“Mwo?? Ayo kita lakukan bersama – sama.”

“Ne. Terserah kau saja.”

Kyuyoung mulai melepas topi untuk menutup sisi wajahnya. Sedangkan Soohyun menggunakan hanbag yang dia bawa untuk menutupi sisi yang lain.

Mereka mulai mendekatkan wajah masing – masing hingga bibir mereka bertemu.

Yuri, Seohyun dan Sungmin memandang tak percaya apa yang mereka lihat. Mulut mereka menganga lebar.

“Mana bisa mereka berciuman??” kata Yuri tak mengerti

“Ini tidak masuk akal.” Kata Sungmin dan membalikkan badan. Namun dia terkejut melihat dua pasang mata yang juga memandang kejadian serupa.

“Ahjumma…” Sungmin terperangah.

Yuri dan Seohyun ikut berbalik dan mendapati kedua orang tua Kyuhyun dan Sooyoung tepat berada di belakang mereka.

“Ahjussi, Ahjumma…” kata keduanya.

“Tidak mungkin yeobo~ah.” Kata Omma tak percaya melihat kejadian ini.

Kyuhyun melepas ciumannya. Mereka sudah kembali ke tubuh masing – masing.

“Gomawo.” Kata Kyuhyun tersenyum.

Kyuhyun melepas mahkota bunga yang dipakai Sooyoung. Sooyoung menunduk. Merasa tidak rela melepas mahkota buatan Kyuhyun dari atas kepalanya.

“Doa-kan aku semoga dia mau menerimaku.”

“Ne. Semoga berhasil.” Kata Sooyoung sedikit lesu.

Kyuhyun kembali tersenyum dan melangkahkan kaki menuju namsan tower.

“Dia sudah ada perkembangan dan segera mendapatkan cintanya. Tidak seperti aku. Aku hanya bisa mendekati Jonghyun sunbae dengan tubuhnya, bukan dengan tubuhku sendiri.” Kata Sooyoung lirih.

Saat Kyuhyun mulai menjauh, perlahan Sooyoung melangkah mengikutinya. Entah dorongan apa yang membuat dia ingin melihat Kyuhyun menyatakan cintanya pada Yoona.

Leeteuk mengikuti langkah kaki Kyuhyun. Kyuhyun merasa jengah terus diikuti Leeteuk.

“Berhenti mengikutiku Hyung.” Bentak Kyuhyun namun tak menghentikan langkahnya.

“Jangan lakukan itu Kyu, kau bisa menyakitinya dan dirimu sendiri. Waktu kalian tinggal 69 hari lagi. Dan kalian belum bersama. Apa kau tidak mau kembali ke tubuhmu sendiri hah??”

“Aku akan memanfaatkan waktu 69 hari itu untuk bersama orang yang kusuka. Sebelum aku akan menjadi seorang yeoja untuk selamanya.”

“Mworagu?? Apa kau gila??”

“Ne. Aku gila karena ini Hyung. Kau yang membuatku seperti ini. Dan sekarang berhenti mengikutiku. Karena aku tak akan mendengarkanmu lagi.” Kata Kyuhyun tegas.

Leeteuk merasa sedih.

“Apa benar dia tidak akan membantuku?? Kau benar – benar kejam Kyu~Sshi.” Kata Leeteuk sedih.

Kyuhyun sampai di puncak namsan tower dimana banyak gembok – gembok cinta terpasang disana. Dilihatnya seorang gadis sedang duduk membelakanginya.

Jantungnya berdegup kencang saat melihat gadis itu. Perlahan langkahnya mendekati gadis itu.

“Yoona~Sshi.”

Gadis bernama Yoona itu menoleh dan tersenyum. Kyuhyun tersenyum pada gadis itu.

“Mianhae, baru menemui sekarang. Jujur aku sedikit gugup.” Kata Kyuhyun kemudian menghela nafas panjang.

“Gwenchana.” Kata Yoona.

“Yoona~Sshi…. Saranghae. Maukah kau menjadi yeojachinguku??” kata Kyuhyun dengan mantap mengabaikan jantungnya yang semakin berdetak kencang.

Yoona sedikit terkejut. Namja itu berani mengungkapkan isi hatinya. Baru beberapa kali mereka bertemu secara langsung, meskipun mereka sering berhubungan lewat sms dan email. Yoona tersenyum dan mengangguk senang.

Kyuhyun tersenyum lebar. Dia tidak bisa mengekspresikan rasa senangnya kini. Dia mendekati gadis yang sudah menjadi yeojachingunya. Dia memakaikan mahkota bunga buatannya di atas kepala Yoona.

“Jeongmal yeppo.” Puji Kyuhyun.

Sooyoung mengintip mereka berdua dari kejauhan. Entah mengapa dia merasa sedih saat mahkota bunga itu dipasangkan di atas kepala Yoona.

“Anni Sooyoung~ah. Mahkota bunga itu memang bukan untukmu. Itu untuk Yoona. Kalau kau mau, kau bisa menyuruh Kyuhyun untuk membuatkannya untukmu. Kau tidak boleh sedih.” Kata Sooyoung berbicara sendiri sambil menggelengkan kepalanya.

Kyuhyun perlahan mendekatkan wajahnya ke arah Yoona dan memandangnya intens. Yoona memejamkan matanya seakan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kyuhyun mendaratkan bibirnya di bibir manis Yoona.

Sooyoung membelalakkan matanya. Mengapa dadanya terasa sesak dan sakit?? Sooyoung memukul – mukul pelan dadanya yang sesak.

“Akh, jeongmal appoyo.” Keluh Sooyoung segera menjauh dari puncak namsan tower.

Kyuhyun langsung melepas ciumannya saat mengalami hal serupa. Dadanya terasa sesak dan sakit. Dia meringis.

“Akh.” Ringis Kyuhyun.

“Kyuhyun~ah, gwenchana??” tanya Yoona khawatir.

“Bukankah sudah kubilang kau akan menyakitinya dan menyakiti dirimu sendiri, mengapa kau tidak mau mendengarkan aku??” ucap Leeteuk kesal.

Kyuhyun masih meringis kesakitan. Begitu juga Sooyoung yang mencengkeram pegangan anak tangga.

 

TO BE CONTINUED…..

 

Part 5 selesai. Jangan lupa like and comment untuk menghargai karya author. Gamsahamnida buat yang masih setia membaca dan memberi komentarnya untuk FF yang ga jelas ini. ^^