I’M UGLY, SO THAT’S PROBLEM? [Part.3]

Title : I’M UGLY, SO THAT’S PROBLEM?

Author : Hwang Mi Ree

Main Cast : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun, Shim Changmin, etc

Genre : Romance, Sad, Angst, Hurt, Humor, Comedy

Lenght : Chapter

Summary : Seorang yeoja buruk rupa yang berubah menjadi cantik, bahkan menjadi seorang primadona. Apakah namja kasar seperti Kyuhyun akan takhluk pada yeoja itu?

Happy Reading!

(Last Episode)

Mereka berdua pun berpose layaknya pasangan yang serasi dan sexy. Changmin menunjuk nunjuk pemandangan laut didepannya. Sooyoung pun mengikuti arah yang ditunjuk oleh Changmin.

Akan tetapi tiba-tiba saja kapal tersebut menabrak palung laut dan membuat badan kapal itu sedikit bergoyang. Tentu saja Changmin dan Sooyoung langsung kaget, terlebih mereka berada di pinggir kapal tanpa ada pembatas sama sekali.

Sooyoung sedikit kehilangan keseimbangannya dan langsung tercebur ke laut. Changmin yang shock melihat Sooyoung jatuh hanya dapat berteriak.

“tolong!!” teriak Sooyoung dari dalam laut. Yeoja itu benar benar tak bisa berenang.

“Choi Sooyoung!” teriak Changmin. “cepat ambilkan pelampung!”

Semua staff pun langsung mengarah ke tempat Changmin dan melemparkan pelampung pada Sooyoung. Tapi sosok Sooyoung tak ditemukan. Apa dia tenggelam?

Tiba-tiba saja Kyuhyun langsung melompat begitu saja ke dalam laut. Semua staff maupun Changmin hanya menatap namja itu yang terjun ke laut dan mengejar Sooyoung yang sepertinya sudah tenggelam.

1 menit kemudian.

Apa yang terjadi? Kenapa Kyuhyun belum muncul juga dari permukaan laut?

Changmin hanya memegang pagar kapal, tangannya sedikit bergetar. Ia takut jika Kyuhyun tak bisa menyelamatkan Sooyoung.

“huwaaa… kenapa Kyu belum muncul-muncul juga??” rengek Eunhyuk.

“Kyu, jangan sampai mati….” Ujar Donghae.

Seketika ada pusaran air didepan kapal itu dan muncul lah Kyuhyun yang sedang menggendong Sooyoung. Produser pun memberhentikan kapalnya dan mendekat kan kapalnya ke Kyuhyun. Semua staff pun membantu Kyuhyun untuk naik ke kapal.

Kyuhyun membopong Sooyoung ala bridal style dan menidurkannya di lantai kapal.

“apa dia pingsan?” Tanya Staff Kim.

“cepat siapkan kapal boat untuk ke darat!” perintah produser. “apa ada yang bisa pernapasan buatan?” Tanya produser.

Changmin langsung menghampiri Sooyoung dan menepuk pelan pipi chubby Sooyoung, “Soo, sadarlah. Bukalah matamu.” Ujarnya.

“minggir.”

Changmin membalikkan badannya dan melihat Kyuhyun yang berdiri tepat di belakangnya. Entah kenapa, badan Changmin langsung minggir begitu saja dan mempersilakan Kyuhyun untuk memberikan Sooyoung nafas buatan.

Kyuhyun menekan hidung Sooyoung dan membuka bibir Sooyoung. Ia pun langsung menarik nafas panjang-panjang.

Bukankah ini gawat? Jika Kyuhyun benar benar mencium Sooyoung, mantra Sooyoung akan hilang
selamanya!

10cm..

6cm..

2cm..

1cm..

dan..

.

.

“uhuk!!” batuk Sooyoung yang langsung mengeluarkan air laut dari dalam mulutnya. Kyuhyun langsung menjauhkan wajahnya dari Sooyoung.

Changmin menghembuskan nafasnya lega melihat pacarnya tak jadi diberikan nafas buatan oleh Kyuhyun.

“ambilkan minum!” teriak Changmin pada staff, pandangannya kini mengarah ke Sooyoung, “kau tidak apa-apa?” Tanya nya.

Sooyoung membuka matanya perlahan dan melihat semua orang yang sedang mengelilinginya.

“Sooyoung, kau sudah sadar?” Tanya staff Kim.

“kau masih mengenalku?” Tanya Seohyun.

“kau pasti sangat ketakutan kan…” ujar Yoona.

Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. Ia benar benar bersyukur pada Tuhan. Mungkin dulu ia menginginkan mati, tapi untuk saat ini Sooyoung menginginkan hidup. Mempunyai tubuh sempurna seperti ini membuatnya mengenal apa arti kebahagiaan dunia.

.

.

“kau benar-benar sudah baikan?” Tanya Seohyun yang sangat khawatir pada Sooyoung.

“iya, aku tidak apa apa kok.” jawab Sooyoung sambil mengeringkan tubuhnya dengan handuk tebal yang hangat.

Seohyun menghembuskan nafasnya, “fiuuh, jantungku hampir copot karena aku pikir kau akan mati. Kalau bukan Kyuhyun, kau pasti sudah ada dikamar mayat.” Ujarnya.

“Seohyun.. kau terlalu berlebihan” ujar Yoona sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“eh? Kyuhyun yang menyelamatkanku?” Tanya Sooyoung tak percaya.

“kau tidak tahu, ya? Saat semua orang gugup, Kyuhyun langsung terjun ke laut loh. Kami juga sangat terkejut saat itu.” Ucap Yoona.

“ahh… pokoknya keren sekali! Dia seperti di film-film jagoan. Kalau mengingatnya, aku jadi berdebar-debar” ujar Seohyun dengan mata yang berbinar-binar.

Sooyoung sedikit kaget mendengar bahwa Kyuhyun lah yang menyelamatkannya. Ia mengira Changmin lah yang menyelamatkannya, bukan Kyuhyun.

Tiba-tiba saja pintu ruangan dibuka oleh seseorang dan orang tersebut masuk keruangan dimana Sooyoung, Yoona, dan Seohyun berada.

“Seohyun, Yoona.. kalau sudah ganti baju keluarlah untuk pemotretan” suruh orang itu yaitu Changmin.

Yoona hanya menggembungkan pipinya, “ah… padahal aku baru saja istirahat” ujarnya.

“jangan sampai membuat produser menunggu..” ucap Changmin sembari tersenyum.

Seohyun hanya memutar bola matanya malas dan langsung menyeret Yoona, “ayo Yoona..” ajaknya.

“baiklah..” patuh Yoona, “kalau begitu, kami kerja dulu ya Soo” pamit Yoona lagi. Mereka berdua pun pergi dan tinggallah Changmin Sooyoung di ruangan itu.

Changmin membelai rambut panjang Sooyoung, “kau tidak apa-apa?” Tanya nya.

“iya, tidak ada yang sakit kok. Maaf ya.. kau pasti sangat khawatir.”

“Seharusnya aku yang minta maaf… seharusnya aku memegangmu lebih erat..” ujar Changmin sambil menundukkan kepalanya. Sepertinya namja itu sangat menyesal sekali.

Sooyoung hanya menatap Changmin dan tersenyum, “lihat! Cincinnya tidak jatuh loh.. hehe” ujarnya sambil memperlihatkan cincin pemberian Changmin yang bertengger di jari manis kirinya.

Changmin menggigit bibir bawahnya. Sesungguhnya namja itu benar benar tak rela jika Kyuhyun mendapatkan ciuman Sooyoung. Sebagai pacarnya ia benar benar tak rela..

Changmin langsung memegang tengkuk Sooyoung dan ingin mencium yeoja itu.

Sooyoung yang kaget setengah mati langsung mengelak begitu saja, mengalihkan pandangannya ke lain arah. Jika Changmin sempat menciumnya, ia akan langsung berubah menjadi Sooyoung yang gendut. Ia tak mau kejadian seperti itu terjadi.

Changmin yang sedikit kaget karena mendapatkan penolakan dari Sooyoung langsung memeluk yeoja itu. Ia benar benar mencintai yeoja yang ada di depannya saat ini. Ia tak mau siapapun merebut yeoja ini.

Siapa pun…

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

Hari ini kami packing untuk pulang ke Seoul. Ah, rasanya benar benar masih tak rela untuk segera pergi dari tempat ini. Ah! Iya! Dimana Kyuhyun? Aku ingin bilang terima kasih padanya. Yah walaupun kalian tahu kalau aku ini sangat membencinya, tapi walaupun begitu, ia kan sudah menolongku. Jika aku tak ditolong olehnya, mungkin aku sudah tak bisa menghirup oksigen seperti ini.

Aku mengarahkan mataku keseluruh penjuru. Dimana namja berandalan itu?

Ah! Aku melihatnya sedang duduk bersama dengan komplotannya yang setia menemainya kemanapun. Aneh.. padahal komplotannya itu umurnya lebih tua dibanding dia, kan? Ckck.

“Kyu mau makan apa? Bilang saja, nanti kami belikan..” ujar Kangin.

“jangan khawatirkan uang-nya. Kami sudah sangat berterima kasih karena kau masih hidup..” ucap Donghae

Kyuhyun yang di kelilingi oleh mereka hanya menutup kupingnya mendengar keberisikan teman-teman bodohnya itu, “kalian kenapa sih?! Tidak capek seperti itu terus, hah?!” kesal Kyuhyun.

“huwaaa! Aku benar benar takut kau mati dan menjadi hantu air..” ujar Eunhyuk yang memeluk Kyuhyun.

‘BUAGH!’ satu pukulan dari Kyuhyun telak mengenai Eunhyuk.

“yak! Apa-apaan kau, bodoh?!” teriak Kyuhyun kesal.

Eunhyuk terjatuh di lantai dan memegangi pipinya yang sedikit memar, “hiks… Kyu…” ujarnya pelan.

Aish… mereka benar benar kumpulan orang bodoh.

“ehm.. Kyu..” panggil ku pada Kyuhyun.

“apa lagi sih, hah?!!” teriak Kyuhyun kesal dan langsung membalikkan badannya menghadapku.

“ti..tidak jadi, lain kali saja…” ujarku sedikit takut begitu melihat ekspresinya. Dia benar benar menyeramkan sekali..

Kyuhyun memandangku sekilas dan langsung duduk begitu saja, “kalian pergi beresi barang-barang untuk pulang saja sana!” suruh Kyuhyun pada komplotannya.

“baik!!” ujar mereka serentak dan langsung pergi membereskan barang-barang.

Kyuhyun memakai pelet apa sih? Sampai mereka setia sekali pada Kyuhyun. Heran…

“ada apa?” Tanya Kyuhyun.

“eh? Em… anu.. terima kasih. Aku dengar kau yang menolongku. Kalau tidak ada kau, mungkin aku sudah mati. Terima kasih banyak” ujarku sambil membungkukkan badanku.

“hanya itu saja yang kau katakan? Sudahlah.. ini sama saja dengan menyelamatkan diriku sendiri. Karena kalau ada apa-apa denganmu. Aku lah yang akan dibunuh oleh Ayahku.” Ujar Kyuhyun

ah begitu.. ternyata namja ini masih takut pada orang tuanya ya.

“tapi, seharusnya aku lah yang berterima kasih.” Tambah Kyuhyun.

Eh?

“loh? Kenapa begitu??” tanyaku bingung.

“karena sewaktu bibirku ingin mendekati bibirmu, kau langsung bangun. Syukurlah.. kau sadar tanpa harus kuberikan napas buatan” ujarnya santai.

Spontan aku langsung membelalakkan mataku.

Apa??! Pernapasan buatan??!

Pernapasan buatan dilakukan dari mulut ke mulut, kan? Berarti itu sama saja dengan ciuman, kan?!

Haft… hampir saja aku berubah di depan semua orang. Selama aku tidak sadar, ternyata ada kejadian berbahaya seperti itu.

Kyuhyun bangun dari singgasananya dan mengacak rambutku pelan, “lain kali kalau mau terjadi sesuatu, terjadilah di tempat yang bisa kulihat..” ucapnya dan langsung pergi meninggalkanku.

Aku memegang rambutku. Merapikan nya kembali.

Sialan… kau sedang mendoakanku, hah?

.

.

“hati-hati ya..” ucap sopir Lee setelah mengantarkanku pulang di depan apartemenku.

“ah.. terima kasih..” ujarku sambil membungkukkan badan.

Fiuhh.. aku mengangkat koper ku dan membawanya ke apartemenku. aku capek sekali.. ingin mandi dan terus tidur.

Aku membuka pintu apartemenku.

Eh? Kenapa pintunya terbuka? Apa aku lupa mengunci pintunya?

Aku pun langsung masuk ke apartemenku dan melihat seorang yeoja cantik sedang terlelap di sofa kesayanganku.

“mwo? Ibu??” ujar ku.

Yeoja itu pun membuka matanya begitu mendengar suaraku, “eh? Siapa ya?” Tanya nya bingung begitu melihatku.

Aish… bodohnya kau Choi Sooyoung. Saat ini wujudmu kan bukan seorang Choi Sooyoung yang gendut dan jelek. Pantas saja Ibu tak mengenaliku.

“em.. Ibunya Sooyoung, ya? A…apa kabar? Aku Choi Sooyoung, temannya Sooyoung. Entah kenapa nama kami sama dan kami pun berteman hehe” bohongku gugup sambil menggaruk tengkuk ku yang tak gatal.

“oh temannya Sooyoung ya..” ujar Ibu, “tapi.. kenapa kau datang malam-malam begini?” Tanya nya lagi.

Ah! Mati kau Choi Sooyoung…

“ah.. aku menumpang disini untuk sementara waktu. Sooyoung baik sekali memberiku tumpangan hehe..” elak ku.

“oh begitu, tapi mana Sooyoung? Tante langsung kesini karena dia tidak bisa dihubungi sama sekali. Kenapa semalam ini Sooyoung belum pulang?”

Ba… bagaimana ini…?!

Ayo berpikir Soo..

Berpikirlah Choi Sooyoung..!

“ehmm…ah! Beberapa hari ini dia mulai kerja paruh waktu. Katanya… dia… bosan.. yup! Bosan!” ujarku.

“eh? Tumben sekali dia begitu. Hmm, apa boleh buat. Tolong sampaikan padanya agar datang pada pesta ulang tahun Ayahnya minggu depan.”

Apa? Ibu bilang apa?? Apa aku juga boleh ikut ke pesta Ayah??

“ada apa?” Tanya Ibu yang melihat ku terbengong.

“ah tidak.. baiklah, aka kuberitahukan pada Sooyoung saat dia pulang nanti hehe”

“selain cantik, kau juga baik ya.. terima kasih” ujar Ibu. Kemudian Ibu pun meninggalkan apartemenku.

haft.. Ibu…

maaf, aku berbohong.

Aku tidak mungin datang ke pesta ulang tahun Ayah dengan tubuh seperti ini kan? Haft..

#Sooyoung POV END

.

.

#Changmin POV

Aku membelai bulu anjing ku yang sedang memakan makanannya, “kau sangat lapar, ya? Makan lah yang banyak”  ujar ku.

Kemudian aku terduduk di lantai dan memikirkan kejadian di pulau Jeju. Aku bingung kenapa Sooyoung menghindar saat aku ingin menciumnya..

Aku mengacak rambut ku pelan. Sedikit kesal. Tentu saja.

Aku pun berjalan kearah kamarku dan menyalakan komputerku. Mungkin jika melihat berita selebriti hari ini, aku akan menjadi lebih baik. Haft.

Aku meng-scrool kebawah dan menemukan wajah Cho Kyuhyun terpampang jelas di internet.

Kenapa namja brengsek itu masuk berita selebriti?

Aku membuka artikel tentangnya dan artikel itu menceritakan tentang bagaimana Kyuhyun menjadi seorang pahlawan yang sudah menyelamatkan Choi Sooyoung.

Kurang ajar!

‘praak!’

Aku membanting mouse ku kesal. Bagaimana namja berandalan itu bisa menjadi seorang pahlawan, hah?!

Pahlawan? Cih!! Dia tidak lebih dari seorang berandalan! Yang memuat artikel ini benar-benar orang bodoh yang tidak tahu apa-apa!

‘kriiing! Kriiing!’

Aku mengambil ponselku dan mengangkat panggilan itu, “halo?”

“Changmin? Ini aku Lee Seung Ho. Maaf, bisa pinjami aku 10.000 won? Bulan depan akan kukembalikan..”

Aku diam sebentar dan kembali mengamati isi artikel itu. Baiklah… aku akan membuka topeng namja itu.

“Seung Ho, kau punya geng, kan?” tanyaku.

“ne.. tentu saja. Kenapa?”

“aku akan memberikan uang 20 kali lipat dan kau tak usah mengembalikannya”

“eh?? Benarkah?!?”

“tentu saja… tapi, aku minta bantuanmu..”

#Changmin POV END

.

.

#Author POV

“enaknya, sekarang kau menjadi seorang artis Kyu! Apa kau tidak akan main dengan kami lagi?” ujar Donghae

“benar! Wajah mu langsung terpampang di internet, 20.000 orang yang mencarimu di mini homepage, 50 fans café, drama, interview, dan masih banyak lagi!” tambah Eunhyuk kagum pada ketuanya.

Kyuhyun hanya melipat kedua tangannya sambil menggigit bibir bawahnya, “yak! Berisik tahu!” kesalnya.

“Kyu, kau hanya tinggal minta pada Ayahmu untu jadi artis, kan?” Tanya Kangin.

“enak saja! Aku tidak mau jadi artis!”

“jangan begitu… hanya orang bodoh yang berkata begitu..” ujar Kangin.

“kau pikir aku bodoh, hah?!” teriak Kyuhyun sambil melihat kearah jam tangannya. “cih! Kenapa dia belum datang juga? Ada acara tanda tangan, kan!” tambah Kyuhyun.

“siapa? Sooyoung?” Tanya Donghae.

“ne.. aku dan dia memang janjian di sini untuk pergi ke acara tanda tangan bersama sama, tapi jam segini dia belum datang juga?!” kesal Kyuhyun sambil berjalan mondar mandir.

“Cho Kyuhyun?”

Kyuhyun langsung menengokkan kepalanya pada yang memanggilnya tadi.

Sekelompok orang membawa balok kayu dan juga tongkat besi di tangannya. Mau apa mereka?

“bisa bicara sebentar?” Tanya orang yang memanggil Kyuhyun tadi sambil mengayunkan tongkat besinya berulang kali ke tangannya.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

4 hari lagi ulang tahun Ayah, tapi aku masih belum bisa menyelesaikan masalahnya. Apa aku tidak usah pergi ke ulang tahun Ayah?

Tidak! Ibu sudah bersusah payah kerumah menyampaikannya! Masa aku tidak datang…? Lagipula aku juga harus pergi untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Ayah.

Aku memberhentikan jalanku. Semestinya aku janjian dengan Cho Kyuhyun disini. Tapi kenapa namja itu tak ada disini?

‘BUAGH!’

eh? Suara pukulan?

Pandanganku langsung tertuju kepada segerombolan orang yang sedang berkelahi, termasuk Cho Kyuhyun dan komplotannya. Mwo? Kenapa mereka berkelahi??

“yak! Cho Kyuhyun!” teriakku.

Kyuhyun menendang orang di depannya sampai terjatuh dan langsung menatapku, “yak! Kau cari mati, hah?! Kenapa baru datang? Ini sudah lewat dari jam 5!” ujarnya.

“kita janji bertemu jam 6, kan?! Bukannya acaranya dimulai jam 7?” ucapku.

“sial! Ternyata begitu, ya?” ujarnya sedikit malu.

“kau sendiri yang datang kecepatan! Lagipula… kenapa kau malah berkelahi?!” tanyaku padanya.

Kyuhyun memukul orang yang berusaha ingin memukulnya menggunakan balok kayu, “aku tidak tahu! Mereka tiba-tiba menyerang! Menjauhlah! Jangan sampai terluka!” ujar Kyuhyun.

“baiklah, aku akan telepon polisi” ucapku sambil mengambil ponselku di dalam tasku.

Akan tetapi tiba-tiba saja ada seseorang yang mendorongku. Aku pun langsung terjatuh begitu saja.

“hyaaa! Sakit bodoh!” teriakku kesal pada orang itu.

“sial! Kau mau menelpon polisi? Mau mati, hah?!” ucap seseorang namja yang tadi mendorongku, “aku tak sudi dipenjara gara-gara gadis sepertimu!” tambahnya dan ingin menendangku.

Aku hanya dapat menutup wajahku ketakutan. Ia pasti akan menendangku!

‘BUAGH!’

eh?? Ke… kenapa tidak sakit?

Aku membuka tanganku dan melihat Kyuhyun tepat di depanku. Pipinya sedikit terluka karena tendangan yang dibuat oleh namja tadi.

“dasar.. kau tahu betapa berharganya yeoja ini, hah?! Kau pikir siapa yang kau tendang?!” ucap Kyuhyun.

DEG..

“masa bodo! Sekarang, rasakan sepasang telapak sepatuku!” teriak namja itu dan berusaha menendang Kyuhyun. Sebelum namja itu menendang, Kyuhyun menendang kemaluan namja itu terlebih dulu.

“aaaaah!!!!!” teriak namja itu seperti di terjang maut. Pasti sakit sekali..

“Kyuhyun! Serahkan sisanya pada kami! Cepat pergi, sebelum terlambat!” teriak Donghae yang sibuk menghajar orang-orang itu.

“kalian tidak apa-apa?” Tanya Kyuhyun.

Donghae hanya mengacungkan jempolnya.

“baiklah, ayo pergi!” ujar Kyuhyun sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

“i..iya”

Kenapa jadi begini?

Kenapa Kyuhyun terlihat sangat keren di mataku?

Berkelahi itu kan jelek, aku membenci perkelahian!

Tapi… Kenapa jantungku berdetak seperti ini?

Ah.. mungkin detakan jantung ini karena aku takut pada Cho Kyuhyun! Iya.. Pasti karena itu!

.

.

Fiuuuuh. Jumpa fans benar benar melelahkan sekali. Aku tak menyangka jika akan seramai itu.

“ini yang kau minta, aku mau beli hadiah, tunggu disini sebentar ya..” ujar Sopir Lee sambil memberikan bungkusan yang kuminta.

“iya, gomawo..” ucapku.

Aku membuka bungkusan itu dan mengambil betadine yang sengaja aku pesan tadi. Aku pun membuka kaca mobil dan melihat Cho Kyuhyun yang sedang memakai helmnya.

“hei!” panggilku.

Ia melihatku sebentar, menaruh helmnya, dan langsung menghampiriku.

“masuklah sebentar” ujarku padanya.

Ia membuka pintu mobil dan duduk di sampingku, “ada apa?” Tanya Kyuhyun.

Aku mengambil betadine di dalam bungkusan dan langsung mengoleskannya ke pipinya yang sedikit terluka.

“sudahlah… ini tidak seberapa kok” ujarnya.

“kau jadi begini gara-gara menyelamatkanku. Diamlah dan jangan bergerak” ujarku.

Kyuhyun menundukkan kepalanya, “sepertinya kau salah paham lagi. Sama seperti waktu meyelamatkanmu dulu, ini juga untuk diriku sendiri. Kalau ada luka di wajahku, hanya aku sendiri yang menyesalinya.” Ucapnya.

“kau ini tidak mengerti, ya? Kalau ada sesuatu yang terjadi padamu, tentu saja orang tuamu khawatir. Apakah kau setakut itu pada Ayahmu?”

“tentu saja aku takut, bodoh” jawabnya.

Eh? Sungguh? Dia benar benar takut pada Ayahnya?

“HAHAHAHAHHA” spontan tawa ku langsung meledak begitu saja.

“cih! Jangan tertawa begitu!” protes Kyuhyun.

“haha, iya iya maaf.”

“em.. kau.. dengan Shim Changmin..”

“oh iya.. Aku ada janji dengan Changmin 30 menit lagi” ujarku yang memotong perkataan Kyuhyun.

“apa?”

“iya, aku ada janji dengan Changmin..”

“ah begitu..” ujarnya dengan raut wajah yang tak bisa kuartikan.

Ia pun keluar dari mobil dan langsung pergi begitu saja. Baru saja Kyuhyun pergi, sopir Lee pun datang.

Cho Kyuhyun.. asal kau tahu. Aku mengobatimu seperti ini bukanlah suatu kebaikan.

Ini hanya bayaran karena kau sudah menyelamatkanku 3 kali, tapi bukan berarti aku berpikir bahwa kau adalah orang yang baik.

Aku tetap membencimu..

Dan akan kuberikan rasa sakit seperti yang kau beri padaku… lebih tepatnya pada Choi Sooyoung gendut.

“katanya kau ada janji dengan teman. Mau pergi kemana?” Tanya sopir Lee.

“aku tidak ada janji dengan siapa pun, kok. kita pulang saja.”

Tunggulah Cho Kyuhyun..

Akan kubuat kau menyukaiku…

#Sooyoung POV END

.

.

#Author POV

Sorang lelaki berperawakan tua sedang menggenggam Koran yang telah dibacanya. Kemudian lelaki itu langsung melempar Koran itu ke mejanya.

“kenapa anak itu berulah lagi, hah?! Apa aku harus mengikat tangan dan kakinya?! Sekarang dia malah muncul di Koran karena kasus perkelahian!” teriak lelaki tua itu alias Ayah Cho Kyuhyun.

“tenanglah. Kyuhyun pasti punya alasan. Dia tidak akan memukul orang lain tanpa sebab” ujar Changmin yang duduk tepat di depan Tuan Cho.

“kau tidak kenal dia! Kalau ada seseorang yang tidak disukainya, dia tega mencekik orang itu!”

“haha, anda berlebihan Tuan Cho. Ngomong-ngomong kenapa anda memanggilku?” Tanya Changmin

Tuan Cho merelaks kan tubuhnya, “3 hari lagi ada pesta ulang tahun direktur Dark Hunter. Aku ingin kau datang kesana” ujar Tuan Cho.

“Dark Hunter? Bukankah perusahaan itu salah satu merek pakaian terkenal dalam negri?” Tanya Changmin sedikit tak percaya.

“benar. Kandidat yang akan jadi modelnya adalah kau. Aku ingin kau pergi dan membuat direktur Dark Hunter menyukaimu sehingga dia memilihmu untuk menjadi model pakaiannya. Apa kau bisa melakukannya?”

Changmin terdiam sebentar dan tersenyum,”serahkan saja padaku..” ucapnya.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

Hari ini apartemenku kedatangan Changmin. Ia menelpon ku saat perjalanan pulang dari kantor. Secepat kilat aku langsung memindahkan poster-poster Changmin ke kamarku. Dia pasti akan sangat ilfeel jika tahu kalau aku sangat mengidolakannya.

“ngomong-ngomong tadi Direktur menyuruhmu pergi kemana?” tanyaku pada Changmin sambil menuangkan secangkir teh.

“ke pesta ulang tahun Direktur Dark Hunter” jawab Changmin sambil meminum teh yang telah kutuangkan tadi.

Mwo?? Direktur Dark Hunter? Itukan Ayahku!

Aku hanya tersenyum simpul, “be….begitu ya. Sepertinya menyenangkan ya”

“entahlah, aku pergi kan untuk bekerja..” ujar Changmin. “oiya, kau sudah lihat koran belum? Kyuhyun berkelahi lagi ya..” tambah Changmin.

Ah… perkelahian itu.. tentu saja aku tahu.

“iya, aku lihat koran itu” ujarku.

“sepertinya dia memang suka berkelahi. Kemarin sebagai pahlawan, sekarang jadi berandalan. Benar benar menakutkan haha”

“sebenarnya… aku juga ada disana.”

Changmin langsung terbatuk begitu saja. “uhuk! a..apa??” tanyanya.

“mereka hampir memukulku karena aku mau menelpon polisi. Tapi itu semua tak terjadi karena Kyuhyun melindungiku. Luka di pipinya, juga karena aku.. haft, aku khawatir karena itu juga salahku..”

Changmin tak berkomentar apapun. Ia hanya menggigit bibir bawahnya dan menggenggam cangkir teh itu dengan keras.

.

.

Tinggal 2 hari lagi ulang tahun Ayah.

Changmin juga ada di pesta itu, jadi lebih baik aku tidak usah pergi saja.

Tapi…

Aku ingin ke pesta ulang tahun Ayah.

Hmmm, baiklah! Aku harus cari cara untuk menjadi diriku yang gendut walau hanya sehari.

.

.

Aku berjalan menyusuri pemakaman yang pernah kukunjungi tahun baru lalu.

“aneh… sepertinya ada disini..”

Dimana ya makam kakek? Seperti nya tersembunyi sekali…

Dari kejauhan aku melihat sebuah makam usang yang sedikit kumuh. Ah! Itu dia! Aku pun langsung berlari menghampiri makam itu.

“ketemu!” ujarku tepat di depan makam usang itu.

Aku mendekati makam itu, “kakek… aku datang. Keluarlah sebentar… ada hal penting yang ingin kubicarakan.” Ujarku.

Hening. Tak ada respon apapun.

Apakah aku datang ke makam yang salah? Tapi sepertinya benar kok..

“kakek… kau ada disana?” tanyaku lagi.

Ah jadi begitu ya… baiklah kalau itu maumu, kakek Siwon..

Aku mengambil korek di dalam tasku dan menyalakannya, “masih tidak mau keluar juga? Apa dengan korek ini pun kau juga tetap tak mau keluar? Kalau sampai hitungan ke-3 belum keluar. Aku benar-benar akan membakar makam ini.”  Jelasku.

Hening.

Hmm.. begitu.. jadi dia ingin menantangku..

“baiklah kek… satu..”

Aku menghembuskan nafasku perlahan.

“dua…”

Apakah dia ingin makamnya terbakar, hah?

“ti…”

“yak! Yak! Aku sudah keluar! Aku sudah keluar!” teriak Siwon yang muncul begitu saja di depanku.

Aku pun mematikan korek yang ada di tanganku, “apa kabar kakek yang tidak bertanggung jawab?” tanyaku sambil tersenyum sinis.

“A..ada apa? Kenapa kau jadi sedikit lebih menakutkan?” Tanya Siwon.

“hehe.. aku kesini karena aku ingin meminta bantuan mu kek…”

“bantuan apa?”

“jadi begini…”

#Sooyoung POV END

.

.

#Siwon POV

“ini… terimalah.” Ujar ku sambil memberikan Sooyoung botol seukuran jari telunjuk.

“eh? Apa ini?” tanyanya sambil mengambil botol kecil itu.

“obat pengembali sementara. Kalau minum setetes bisa menghilangkan sihir selama 12 jam. Karena hanya ada 1 botol, gunakanlah saat diperlukan saja..” jelas ku

“khasiatnya sama seperti terkena air hujan, ya?”

Aku pun menganggukkan kepalaku, “apa kau benar-benar akan pergi ke pesta?” tanyaku.

“iya.. ini pertama kalinya aku diundang ke ulang tahun Ayah. Jadi aku ingin sekali pergi hehe” ucapnya riang.

Harus diundang dulu baru bisa pergi ke ulang tahun Ayah sendiri? Orang tua macam apa yang mengabaikan anaknya sendiri?

Harimau sekalipun tidak akan menyakiti anaknya…

Mereka benar-benar kejam sekali.

Sooyoung pun langsung meminum cairan itu. Seketika tubuhnya langsung menjadi gendut lagi.

“lihat kek! Dengan tubuh ini aku bisa pergi ke rumah ulang tahun Ayah besok hoho” ucapnya senang.

Aku hanya menghembuskan nafasku pelan, “ya ya.. terserah kau lah jika ingin pergi ke rumah itu. Aku tak bisa ikut denganmu kesana ya. Aku ingin istirahat lagi di makam ku..”

Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

#Siwon POV END

.

.

#Author POV

Sooyoung memasuki rumah nya yang besar ini. Pembantu-pembantu di rumah itu menyapa Sooyoung. Sooyoung pun ikut membalas sapaan itu. Kebanyakan pembantu di rumah ini sangat menyegani Sooyoung, karena yeoja itu sangat ramah dan sopan.

Sooyoung pergi ke kamar Ibunya dimana disitu terdapat Jessica dan juga Victoria.

“annyeong…” sapa Sooyoung pada mereka.

Jessica dan Victoria sangat kaget melihat keberadaan Sooyoung disini.

“kok Ibu mengundang Sooyoung, sih?! Apa kata teman-temanku kalau tahu adikku jelek? Bisa rusak reputasiku!” ujar Victoria.

“aku juga tidak mau! Ibu juga akan malu kalau menunjukkan anak seperti ini di depan orang-orang kan?” ucap Jessica.

Sooyoung hanya dapat menundukkan wajahnya.

“kalian ini kakaknya. Kok malah berbicara seperti itu? Kalian malu?! Sooyoung adalah anak Ibu sekaligus adik kalian!” ujar Ibu Sooyoung, “lagipula, Sooyoung bilang akan bekerja di dapur, tidak akan bertemu para tamu. Bukankah begitu Soo?” Tanya Ibu Sooyoung.

Sooyoung hanya tersenyum, “ne..” jawabnya.

“pokoknya aku tak mau bekerja di dapur!” ujar Victoria.

“kalau melakukan pekerjaan rumah tangga, tangan kami jadi kasar dong..” ucap Jessica sambil mengamati tangannya yang sehabis di meni-pedi.

Ibu Sooyoung hanya menghembuskan nafasnya, “Ibu bukannya tidak mengerti kalian… tapi mau bagaimana lagi? Walau tidak suka, Sooyoung tetap anakku dan adik kalian. Tahanlah sedikit saja. Victoria, Jessica.. kalian mengerti Ibu, kan?”

Victoria dan Jessica hanya berhadap-hadapan dan mengangguk lemas, “baiklah bu.. akan kami coba” ujar mereka.

‘tock! Tock! Tock!’

“nona, para undangan sudah tiba” ujar Pembantu dari luar kamar yang barusan mengetuk pintu kamar.

“baiklah, kami akan keluar” ujar Jessica.

“ayo bu..” ajak Victoria.

Sooyoung pun keluar dari kamar itu dan beranjak pergi ke arah dapur.

.

.

Direktur Cho memasuki pesta Ayah Sooyoung. Ternyata ia tak sendirian, di sebelahnya pun ada Kyuhyun dan Changmin. Ternyata merekalah undangan yang dikatakan oleh pembantu tadi. Lihat saja tatapan dari para tamu dan undangan yang lain…

“siapa sih mereka?”

“Direktur Cho dari The Sun”

“hah?! Maksudmu managemen artis terkenal itu?”

“yang disebelah kiri Direktur itu putranya, kan? Dia tampan seperti yang di gossip kan orang-orang”

“umurnya berapa, ya?”

Semua undangan yang penting pun sudah datang. MC dan para staff pun langsung memulai acara itu.

.

.

“sepertinya acaranya sudah mulai. Pergilah ke sana, Soo” ujar pembantu Im pada Sooyoung.

“tidak, aku lebih nyaman dan tenang disini..” ujar Sooyoung sambil membersihkan piring-piring tamu. “lagipula Ayah pasti senang kalau aku membantu bibi-bibi di sini..” tambahnya.

Pembantu pembantu itu hanya dapat tersenyum melihat anak Tuan Choi yang berbeda dari anak-anaknya yang lain.

Sooyoung memikirkan Changmin yang pasti sudah ada di pesta. Dia benar-benar merindukan namja itu.. tapi tak mungkin ia bertemu dengan bamja itu dengan wujudnya yang seperti ini..

.

.

Changmin sedang di kerumuni oleh para penggemarnya. Meminta untuk di berikan tanda tangan oleh namja tampan itu. Tentu saja namja itu memberikannya. Ada pula yang berfoto dengannya.

“sepertinya kau sangat terkenal, ya” ujar seorang yeoja tepat di belakangnya.

Changmin langsung membalikkan badannya dan melihat Victoria memberikan segelas minuman kepadanya, “mau bersulang denganku?” Tanya Victoria.

Changmin memandang Victoria dan tersenyum, “dengan senang hati..” jawab Changmin.

“purti pertama Direktur Choi mendatangiku… hmm, kebetulan sekali” ujar Changmin dalam hati.

.

.

“cih! Kenapa aku harus ikut segala, sih?! Padahal mengajak Shim Changmin saja sudah cukup, kan?! Sial! Membosankan sekali disini” gerutu namja yang bernama Cho Kyuhyun sambil menuang sampanye nya. Sedari tadi ia hanya duduk diam di pojokan ruangan sambil menggerutu dan mengumpat nama Ayahnya. Ckck

“bolehkan aku duduk di sebelahmu?” Tanya Jessica yang mendatangi Kyuhyun. Kyuhyun hanya menatapnya tanpa menjawab pertanyaan Jessica.

Jessica pun langsung duduk begitu saja.

“kau sekolah di SMA SM, kan? Gossip tentang dirimu sudah banyak tersebar bahkan sampai sekolahku, loh. Aku kelas 3, jadi kau tidak perlu sungkan padaku. Namaku Choi Soo-yeon, tapi panggil saja Jessica. Kau pasti pernah mendengarnya, kan? Aku cukup terkenal di internet.” Ujar Jessica.

“kau siapa?” Tanya Kyuhyun.

“kau tidak tahu? Fotoku sering muncul di internet, loh.”

Kyuhyun hanya meminum sampanye nya santai.

“kau jarang pakai internet, ya? Pantas saja tidak tahu. Walaupun tidak terlalu fotogenik, di homepage ku mereka bilang aku cantik. Itu tidak terlalu berlebihan, kan? Aku tidak pernah berpikir aku ini cantik, tapi sepertinya namja-namja suka tipe sepertiku. Tapi meskipun popular, aku jarang berhubungan dengan namja.” Ujar Jessica panjang.

Kyuhyun pun menuangkan sampanye nya lagi ke gelasnya yang sudah habis.

“aku suka namja yang tinggi dan maskulin, namja yang hanya tersenyum pada yeoja yang di sukainya, bukan pada semua yeoja. Lalu yeoja seperti apa yang kau suka?” Tanya Jessica.

“kau cerewet sekali, sih! Tipe apa saja aku oke, asal tidak cerewet sepertimu!” ujar Kyuhyun.

“a…apa…?”

“kau tidak mengerti? Aku menyuruhmu pergi?!”

“teganya kau bicara sekejam itu padaku…” ucap Jessica.

“sudahlah, tidak usah berakting sok lembut di hadapanku! Kalau kau mau tetap disini, biar aku saja yang pergi” ujar Kyuhyun langsung meninggalkan Jessica sendirian.

“Cho…Cho Kyuhyun.. kurang ajar, beraninya padaku…” gumam Jessica pelan. “lihat saja nanti, aku akan jadi penyanyi dan menjadikanmu sebagai pacarku.” Tambahnya.

.

.

“sampahnya ditaruh di halaman belakang, kan?” Tanya Sooyoung sambil membawa sekantong sampah dari dapur.

“iya, terima kasih Soo..” ujar pembantu Im.

“kau memang anak yang baik” tambah pembantu yang lain.

Sooyoung hanya tersenyum dan membuka pintu belakang.

“benarkah?”

“tentu saja..”

“kau tidak punya pacar?”

“iya..”

Sooyoung seperti mendengar suara suara tepat di sampingnya. Ia pun menolehkan kepalanya menghadap asal suara itu.

DEG..

Matanya melotot seketika melihat eonninya Victoria berciuman dengan namja yang sangat di kenalnya, Changmin. Saking shocknya, Ia tak sengaja menjatuhkan kantong sampah yang ada di tangannya.

Victoria dan Changmin mendengar ada suara yang jatuh dan langsung menoleh kearah Sooyoung.

“eh? Soo.. Sooyoung?” tanya Victoria takut. Ia takut apabila Changmin mengetahui kalau Sooyoung ialah adik nya. “ehm.. di..dia anak pembantuku. Di datang untuk membantu..” ujar Victoria gugup.

Sooyoung hanya tetap diam di tempatnya. Sama sekali tak bergeming.

“a…apa yang kau lakukan? Cepat kerja!” perintah Victoria.

“tunggu sebentar, ya” ujar Changmin pada Victoria dan berjalan menghampiri Sooyoung.

“lama tidak jumpa. Ini pertama kalinya kita bertemu setelah kelulusan, kan?” tanya Changmin. “jangan sedih begitu. Aku cukup senang bertemu denganmu disini. Ngomong-ngomong dandanan itu sangat cocok untukmu loh” Tambahnya.

Changmin mendekatkan kepalanya dan berbisik di telinga Sooyoung, “karena itu.. bagaimana kalau kau buang tubuh bau mu itu bersama sampah sekalian?” tanya Changmin dan langsung meninggalkan Sooyoung.

“kau mengenalnya?” tanya Victoria.

“sedikit, dia sering di kerjai waktu di SMP” jawab Changmin.

Sooyoung yang kecewa langsung mengambil kantong sampah yang terjatuh tadi dan kabur begitu saja meninggalkan Victoria dan Changmin berdua.

“fiuhh.. sana pergilah yang jauh” ucap Victoria dalam hati.

.

.

Sooyoung terus berlari. Ia benar benar tak mempercayai bahwa tadi ialah Changmin. Namja tadi bukanlah Changmin yang ia kenal. Dadanya sangat sakit. Perih. Air matanya pun juga sudah berjatuhan.

‘bruuk!’

Sooyoung menabrak seseorang dan membuat kantong sampah itu berceceran.

“hiks… huhuhuhu..”

“aduh….” Ujar namja yang di tabrak oleh Sooyoung, Cho Kyuhyun. “kalau jalan lihat-lihat dong! Ka-“

Kyuhyun memberhentikan ucapannya begitu mengetahui bahwa yang menabraknya ia Sooyoung. “ge..gendut?” tanya Kyuhyun.

Sooyoung tak merespon ucapan Kyuhyun, ia terus saja menangis di hadapan Kyuhyun.

“Sooyoung?”

Seorang yeoja berperawakan tua alias Ibu Sooyoung memanggil anaknya yang menangis di hadapan namja. Ibu Sooyoung masih tak tahu siapa namja itu, karena posisi namja itu yang membelakanginya.

“apa yang kau lakukan disini Soo?” tanya Ibu Sooyoung lagi.

Kyuhyun pun langsung menolehkan kepalanya melihat yeoja itu. Ibu Sooyoung langsung kaget bahwa namja yang ada di hadapannya itu ialah Cho Kyuhyun, anak Direktur The Sun.

“hiks… ibu…” ujar Sooyoung.

Ibu Sooyoung menggigit bibir bawahnya gugup, “I…Ibu..? Di… di sini tidak ada ibumu.” Ucap Ibu Sooyoung membuat Sooyoung membelalakkan matanya kaget.

“tinggalkan saja sampahnya. Cepatlah masuk dan bekerja.” Tambah Ibu Sooyoung.

Sooyoung langsung menghapus air matanya dan tersenyum, kemudian ia berdiri dan membungkukkan badannya ke Ibu nya layaknya seorang pembantu.

Kyuhyun hanya memandangi mereka berdua dan langsung pergi begitu saja.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

“Ibu benar-benar minta maaf. Ibu juga tidak mengerti kenapa Ibu bisa bicara seperti itu.” Ujar Ibu sambil memegang kedua tanganku.

“aku mengerti, kok. lagipula aku berpakaian seperti ini dan tidak hadir saat pemotongan kue. Kalau aku mengaku sebagai anak, malah aneh, kan? Aku yang salah kok bu.. hehe” ujar ku

“pulanglah, kau sudah sangat lelah. Ibu sudah menyuruh bibi membelikan banyak makanan untukmu. Makanlah bersama temanmu..” ucap Ibu.

“Ibu tidak perlu repot..” ucapku sambil tersenyum, “aku pulang dulu bu…” tambahku dan berjalan meninggalkan Ibu.

Aku berpamitan dengan pembantu-pembantu yang ada disini termasuk dengan penjaga nya.

Setelah sampai di luar gerbang, aku membungkuk kan badanku pada penjaga pintu gerbang rumahku.

“hati-hati..” ucap mereka.

Aku hanya tersenyum. Ya.. senyum yang sangat sangat aku paksakan.

Kepalaku pusing, perasaanku tidak karuan. Pedang pengkhianatan seperti menusuk jantungku.

Sakit..

Sangat sakit!

Kenapa bayangan wajah kakak dan Changmin yang sedang berciuman selalu muncul di kepalaku. Kenapa?!

Tidak! jangan berciuman dengan kakak ku!

“bagaimana kalau kau buang tubuh bau mu itu bersama sampah sekalian?”

Changmin sangat baik. Dia selalu baik padaku. Lalu, suara siapa yang berbisik di telingaku tadi? Siapa dia?? aku tak mengenalnya!

‘cklek’

Aku mendengar suara pintu mobil yang dibuka dan tiba-tiba saja tubuhku di tarik oleh seseorang dan dibawa ke mobil itu. Mobil itu langsung melaju begitu saja.

“tidak! aku mau keluar!!” teriakku sambil membuka pintu mobil.

Sial! Dikunci!

“keluarkan aku! Ayah! Ibu! Tolong aku!!” teriakku dari dalam mobil.

“memangnya siapa yang akan menculik orang gendut sepertimu, hah?”

Suara ini.. aku menengokkan kepalaku dan melihat Kyuhyun yang duduk tepat di sampingku.

“ayo kita bicara” ujar Kyuhyun.

Kyuhyun? Ternyata dia juga datang ke pesta Ayah?

“kau tidak sadar kalau kau menabrakku sambil menangis, kan? Apa kau pemilik rumah itu?” tanya Kyuhyun.

Aku menabraknya? Kenapa aku tak tahu…

“bu…bukan..” jawabku.

Kyuhyun mengambil puntung rokok di kantongnya dan menyalakannya, “tapi nama keluarga kalian sama. Kenapa? Apa di rumah, kau juga tak dianggap? Ckck, benar-benar seperti film. Kau bahkan tidak ingin bertemu dengan orang sepertiku, kan? Kau ingin melupakan semuanya, jadi kau selalu lari dariku. Benar, kan?” tanya Kyuhyun.

Aku hanya diam sembari menundukkan wajahku.

“apa menurutmu hubungan dan memori kita berdua itu biasa saja? Tentu saja kau tidak akan melupakannya..” ujar Kyuhyun sambil mendekatkan puntung rokok yang menyala itu kearahku.

Ma…mau apa dia dengan puntung rokok itu.

‘cesss’

arghh! Puntung rokok itu mengenai leherku. Pasti akan berbekas.

“aku juga tidak akan bisa melupakanmu..” ujar Kyuhyun sambil menyeringai dan membuang puntung rokok itu. “aku sudah memberikan tanda di tubuhmu… sampai matipun, kau akan terus mengingatku..”

Sakit… Sakit sekali..

Ia pun menurunkan ku di tengah jalan. Aku hanya terduduk sambil memegangi leherku yang terluka.

Si gendut Choi Sooyoung sama sekali tidak mempunyai masa depan. Aku sama sekali tidak mendapatkan kebahagiaan sama sekali dengan tubuh seperti ini.

Aku pun berdiri dan berjalan menuju apartemenku sambil menangisi kejadian yang menimpaku tadi.

.

.

Aku berjalan di koridor sekolah. Sepertinya tubuhku sedikit tidak enak badan.

“pagi! Sooyoung cantik sekali..” ujar temanku.

“terima kasih” ucapku sambil tersenyum.

Di depan ku, aku melihat komplotan Kyuhyun yang sedang berjalan berlawanan denganku.

“ada hal baik, Kyu? Kenapa sedari tadi kau tersenyum terus?” tanya Eunhyuk.

“ada apa sih?” tanya Kangin ingin tahu.

“kalian tidak perlu tahu..” ujar Kyuhyun sambil tersenyum. Ia pun melihatku dan menyapaku, “hai” ucapnya.

Aku langsung melewatinya begitu saja tanpa membalas sapaannya. Untuk apa namja kejam itu mendapatkan sapaan? Aku benar benar membencinya!

“dia mengacuhkanmu?” ucap Kangin tak percaya.

Kyuhyun hanya diam tanpa membalas pertanyaan Kangin.

.

.

“aku kaget waktu melihat model cover majalah ini. Luar biasa! Kau cantik sekali!” ujar Yuri sambil memperlihatkan majalah yang bersampul fotoku.

“hehe, aku juga kaget..” ujarku pelan dan kembali membaca buku pelajaranku.

Yuri menatapku aneh, “wajahmu pucat, kau sakit?” tanya nya.

“eh? Tidak. aku tidak sakit” jawabku.

“syukurlah..”

“boleh kulihat majalahnya? Aku belum pernah lihat..” tanyaku pada Yuri.

“tentu saja, mari kita lihat bersama-sama” ujar Yuri.

.

.

“elemen kimia menjadi komponen yang membentuk zat yang tidak bisa dipindahkan. Dengan macam ini saja terdapat 109 bentuk. 92 bentuk dari alam, dan sisanya komponen elemen kimia..” terang seonsaengnim Kim di depan kelas.

Bagaimana ini… aku merasa mual.. ingin muntah. Kondisi tubuhku benar-benar tidak fit.

“Sooyoung? Ada apa denganmu?” tanya seonsaengnim Kim yang tiba-tiba saja sudah berdiri di depan meja ku. Kapan dia berjalan ke mejaku? Ah.. aku terlalu pusing untuk memikirkan hal itu.

“sepertinya aku sedikit tidak enak badan…” ujarku.

“pergilah ke uks” ucap Seonsaengnim.

Aku menganggukkan kepalaku dan berdiri, kemudian beranjak keluar kelas.

#Sooyoung POV END

.

.

#Author POV

“keluar kau Cho Kyuhyun!” teriak seonsaengnim Jung sambil menendang Kyuhyun keluar. Yang di tendang hanya mengumpat dalam hati dan berjalan menuju ke jendela koridor. Lebih baik ia melihat pemandangan di lapangan di banding harus melihat guru botak yang tadi menendangnya.

“sial, hanya tidur saja tidak apa-apa, kan! Lagipula sekolah sangat membosankan” ujarnya.

‘tap tap tap’

Kyuhyun menolehkan kepalanya begitu mendengar langkah kaki mendekatinya. Ia pun meihat Choi Sooyoung yang sedang berjalan sambil memegangi kepalanya.

“kau mau kemana? Ke toilet?” tanya Kyuhyun.

Sooyoung tidak merespon jawaban Kyuhyun, yeoja itu hanya melewati Kyuhyun begitu saja dan pergi ke toilet.

“memangnya seharian ini kupingnya di sumbat, ya?!” gumam Kyuhyun kesal.

.

.

‘cuuurr’

Sooyoung menyalakan kran air dan membasuh mukanya. Kepalanya serasa seperti mau pecah. Ia sangat pusing sekali. Sepertinya dia harus izin ke pihak sekolah untuk pulang hari ini.

Ia pun berjalan keluar toilet. Baru keluar dari pintu toilet Kyuhyun menarik pergelangan tangan Sooyoung, “hei, ada yang ingin kubicarakan” ujar Kyuhyun.

‘PLAK!’

Refleks tangan Sooyoung langsung menampar pipi Kyuhyun, “jangan menyentuhku!” teriaknya.

“a..apa maksudmu?!” tanya Kyuhyun yang ingin memegang tangan Sooyoung lagi.

“aku bilang jangan menyentuhku!” teriak Sooyoung lagi sambil mengatur nafasnya.

“yak! Kau ini kenapa, sih?!!” kesal Kyuhyun.

“aku bil-“

‘BRAKK’

.

.

“dia sudah minum obat demam, setelah tidur dia akan baik-baik saja.” Ujar pengurus Uks, “oh iya, aku harus pergi dulu. Bisa kau menunggunya sampai dia terbangun?” tambahnya.

“ne, baiklah” jawab Kyuhyun sambil menganggukkan kepalanya.

“terima kasih” ucap pengurus itu dan langsung pergi begitu saja.

Kyuhyun memandangi wajah Sooyoung yang sedang tertidur, “dasar bodoh. Kalau sakit sampai pingsan begini, seharusnya kau ke rumah sakit, bukan ke sekolah!” kesal Kyuhyun, “apa kau tidur?” tanya Kyuhyun bodoh.

“kau benar benar membuatku kaget…” ujar namja itu lagi.

Kyuhyun melihat Sooyoung yang tertidur. Ia sangat cantik. Tentu saja. Kyuhyun sedikit kaget begitu melihat air mata yang keluar dari mata indah Sooyoung yang tertidur.

Tangan Kyuhyun ingin mengusap air mata itu.

“jangan menyentuhku!”

Kyuhyun langsung memberhentikan kegiatannya dan memasukkan tangannya lagi ke kantong celananya.

Ucapan Sooyoung sebelum pingsan tadi seperti pedang baginya. Entahlah, ia sedikit kesal dengan itu semua.

‘kriiiiing! Kriiiing!’

Suara ponsel Sooyoung berbunyi. Kyuhyun pun langsung mengambil ponsel yeoja itu yang ada di saku Sooyoung dan mengangkat panggilan itu.

“akhirnya kau angkat juga teleponnya. Apa kau tahu aku sangat khawatir karena tidak bisa menelponmu? Aku ingin dengar suaramu..”

Kyuhyun melihat layar ponsel itu, ah.. Shim Changmin.

“aku Cho Kyuhyun, apa kau sudah cukup puas dengan mendengar suaraku sekarang?” ujar Kyuhyun.

“Cho Kyuhyun?! Kenapa kau yang mengangkat ponsel Sooyoung?”

Kyuhyun mengamati Sooyoung yang tertidur, “aku tidak perlu menjawabnya. Dia sedang tidur, teleponlah lagi nanti.” Kyuhyun pun langsung mematikan panggilan itu dan menaruh ponsel Sooyoung di tempat semula.

.

.

“aku tidak perlu menjawabnya. Dia sedang tidur, teleponlah lagi nanti.”

‘tutt tuttt tutt’

Changmin melihat ponselnya sebentar. Ia sangat bingung. Kenapa Sooyoung tidur di dekat Kyuhyun? Apa yang terjadi?

Changmin memukul kaca mobil nya kesal. Ia benar-benar membenci namja bernama Cho Kyuhyun itu.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

Aku membuka mataku perlahan. Aku ada dimana? Aku melihat sekeliling ruangan.

Kenapa aku ada di uks??

Aku pun langsung bangun dan melihat jam.

“mwo?? Pukul 02.30 PM??” kagetku. Aku pun langsung berlari keluar. Dan membuka pintu uks.

“Soo sudah bangun? Kau sudah sembuh?” tanya Ibu pengurus uks yang baru saja datang.

Eh? Tunggu…

Aku langsung mengecek keadaanku.

Benar! Aku sudah sembuh dan tidak sepusing tadi.

“iya, sama sekali tidak sakit..” ujarku yang mengecek suhu tubuhku pada keningku.

“syukurlah, apa Cho Kyuhyun sudah pergi?”

Cho Kyuhyun?

“tidak ada siapa-siapa, kok.” jawabku.

“ternyata dia sudah pergi. Kyuhyunlah yang membawamu saat pingsan tadi. Berterima kasih lah padanya. Kalau sakit lagi jangan di tahan ya, datanglah ke uks kapan pun kau sakit. Mengerti?”

“i…iya terima kasih”

Aku membungkukkan badanku dan langsung pergi ke kelasku.

Ngomong-ngomong kapan aku pingsan? Aku pun mengingat-ingat kejadian sebelum aku pingsan.

Ah! Bukankah aku sempat menampar Cho Kyuhyun..?

Saat itu aku sangat marah padanya. Tapi dia malah mengantarkanku ke uks. Apa aku harus menyapa dan berterima kasih padanya?

Hmm..

Tidak, itu tidak perlu.

Aku pun memegang leherku dan merasakan luka yang disebabkan oleh Kyuhyun tadi malam. Puntung rokok menyala yang sengaja dia kenai ke leherku.

Haft…

Kalau saja yang pingsan saat itu adalah aku yang gendut, dia tidak akan mungkin membawaku ke uks.

Aku tidak mungkin melupakan air mata Sooyoung gendut. Aku akan ingat rasa sakit itu!

#Sooyoung POV END

.

.

#Kyuhyun POV

“liburan musim panas?” tanya Kangin sambil memegang selembar kertas, “apa kau akan pergi?” tambahnya.

“tentu saja, kalau tidak pergi, aku pasti akan dibunuh oleh Direktur Cho” jawabku.

“dia Ayahmu, kan? Aku ingin melihatnya” ujar Kangin sedikit terkekeh.

Aku menatap Kangin aneh, “memang nya setelah lihat, kau mau apa hah? Ngomong-ngomong kenapa Donghae dan Eunhyuk belum datang juga, sih? Aku sudah kehausan setengah mati, nih.” Ujarku.

“kalau kau pergi berarti si cantik juga pergi ya?”

“Si cantik?” tanyaku bingung.

“iya, Sooyoung” ujar Kangin. “apa kau akan menyerangnya?” tanya Kangin usil dengan pandangan meledek.

“bodoh! Menyerang apa, hah?! Kami tidak pergi berduaan saja!”

“maksudku cerita bibir! Seperti ciuman ciuman! haha” seru Kangin.

Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat kelakuan si bodoh Kangin ini, “gila! Kenapa aku ciuman dengannya? Kami tak ada hubungan apa-apa! Lagipula…” aku menggantungkan ucapanku dan mengingat-ingat kejadian tadi.

“jangan menyentuhku!”

“aku bilang jangan menyentuhku!”

“….sepertinya dia membenciku.” Ujarku pelan.

“kalau kau?” tanya Kangin.

“maksudmu?”

“apa kau menyukai si cantik?”

Aku menatap Kangin sekilas dan langsung mengacak rambut ku pelan.

”entahlah. Aku… hanya marah.” Jawabku.

#Kyuhyun POV END

.

.

#Sooyoung POV

Saat ini aku sedang dalam perjalanan pulang, Changmin menjemputku di sekolah. Seperti biasa, dia menungguku di kafe terdekat.

“aku pernah cerita tentang merek pakaian Dark Hunter, kan? Akhirnya mereka memilihku sebagai modelnya!” ujar Changmin.

“wah! Hebat!” seruku.

“dua hari lagi tanda tangan kontraknya. Aku langsung menemuimu setelah dengar pengumumannya karena aku ingin mendapatkan ucapan selamat pertama kali darimu.” Jelas Changmin.

“luar biasa. Tapi kau terpilih bukan karena kau memacari anaknya, kan?” tanyaku sembari menyindirnya.

“a…apa? A..apa maksudmu? Itu tidak mungkin, kan…” ujar Changmin terbata-bata.

“aku bercanda kok hehe, selamat ya..” ujarku dan kemudian aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah luar mobil.

“Soo, apa akhir-akhir ini terjadi sesuatu?”

“eh? Tidak ada apa-apa kok” jawabku.

“kalau tadi? Saat aku menelponmu, Kyuhyun yang menjawabnya. Katanya kau sedang tidur jadi tidak bisa mengangkatnya. Apa kalian sedang bersama?” tanya Changmin dengan mimik wajah yang serius.

“oh, aku di uks karena sakit. Dia yang mengantarkanku”

“kali ini dia juga sok pahlawan ya..” ujar Changmin pelan tapi masih bisa kudengar.

“eh? Maksudmu?” tanyaku.

“ah…aku hanya bicara sendiri. Kyuhyun benar-benar cocok jadi bodyguard, kan? Tapi waktu SMP dia sering mengerjai seorang gadis dengan kejam, loh”

Gadis itu kan aku..

“dia menakuti gadis itu hanya karena gadis itu lebih gemuk daripada yang lain. Bahkan dia tidak ragu-ragu menyakitinya” ujar Changmin. “gadis itu benar benar tidak diperlakukan manusiawi olehnya. Hati-hatilah, Kyuhyun bukan lah orang yang baik..” tambah Changmin.

Aku terdiam mendengar ucapan Changmin. Tentu saja aku mengetahui itu semua. Karena gadis gendut itu adalah diriku sendiri…

“lalu… bagaimana sikapmu pada gadis gendut itu?” tanyaku.

“aku? Tentu saja aku baik. Kasihan, kan.” Jawabnya sambil tersenyum.

Jangan bohong! Kau baik padaku hanya karena ingin menjaga image mu, kan? Kebaikanmu pada Sooyoung gendut hanya karena kau ingin pamer pada gadis cantik.

Kau memanfaatkanku!

“Soo..”

“Soo…”

“Choi Sooyoung”

Aku tersadar dari lamunanku begitu Changmin menepuk pundakku pelan, “i…iya?” tanyaku.

“kau dengar aku, tidak?”

“maaf, tiba-tiba aku teringat acara musim panas sekolah” bohongku.

“eh? Kau akan pergi liburan?” tanya Changmin.

“iya, 3 hari lagi” jawabku.

Tak lama kemudian Changmin memberhentikan mobil nya tepat di depan apartemenku. Sebelum turun dari mobil, aku memandang Changmin “jadi… selama satu minggu ini, kita jangan berhubungan dulu ya” ujarku.

Changmin terdiam. Mungkin ia sedikit kaget dengan ucapanku barusan.

“ada sesuatu yang harus kupikirkan dengan serius. Tapi jangan tanya alasannya.” Ucapku sambil membuka pintu mobil, “aku masuk dulu, sampai jumpa” tambahku lagi dan langsung meninggalkan Changmin.

#Sooyoung POV END

.

.

#Changmin POV

“aku masuk dulu, sampai jumpa” ujar Sooyoung dan langsung pergi begitu saja meninggalkanku.

Aneh… Sooyoung sangat aneh. Ada apa dengannya?

Kenapa dia tak mau berhubungan denganku selama satu minggu??

Apa alasannya? Aku benar benar tak mengerti.

‘kriiing! Kriiing!’

Aku langsung mengambil ponselku yang berbunyi itu dan mengangkatnya, “halo?” ujar ku.

“Changmin, ini aku Victoria.”

Ah yeoja ini, mau apa dia menelponku..

“iya, kenapa nuna?” tanyaku.

“kau dimana? Selamat ya, kau terpilih jadi model perusahaan Ayah. Ngomong-ngomong ada yang ingin Ayahku bicarakan padamu. Bisa bertemu sekarang?”

“ne…”

#Changmin POV END

.

.

#Author POV

Hari ini ialah hari dimana anak anak SM kelas 1 liburan musim panas ke pegunungan. Mereka semua sudah berkumpul di sekolah pukul 7, termasuk Sooyoung yang sedang berjalan ke bis. Ia masuk ke bi situ dan mencari tempat yang kosong.

Sepertinya ia mendapatkan bangku paling depan, karena hanya disitulah bangku yang kosong. Ia pun menaruh tasnya di atas bangku. Tapi sedikit sulit, karena tempat penyimpanan tas-tas itu lumayan tinggi.

Ia pun berjinjit dan berusaha untuk menaruh tasnya, tiba-tiba saja ada sepasang tangan yang membantunya. Dan akhirnya tas nya dapat ia taruh ke tempat itu.

Sooyoung menolehkan kepalanya dan melihat Kyuhyun, ternyata namja itu lah yang baru saja menolongnya tadi.

“masa begitu saja tidak bisa.” Ledek Kyuhyun.

Sooyoung hanya mengembungkan pipinya.

“tasmu mana Kyu?” tanya Donghae yang baru saja naik ke bis.

“sudah kukirim ke hotel” jawab Kyuhyun.

“memang nya bisa?”

“apa sih yang tidak mungkin di Korea ini?” ujar Kyuhyun sambil mengikuti Donghae yang berjalan ke bangku paling belakang.

“orang kaya memang beda ya, haha” seru Donghae

Sooyoung hanya menatap kesal kearah mereka. Ia kesal karena kelasnya harus satu bis dengan kelas berandalan itu. Ckck.

Bis pun akan berangkat, semua anak-anak di dalam bis langsung duduk mengikuti arahan dari pembimbing termasuk Sooyoung.

“yeeeaaaah! Kita berangkat!!” teriak Donghae nyaring.

“wohoooooo!” teriak semua anak yang di bis. Sooyoung hanya memutar bola matanya malas melihat kelakuan bodoh dari anak buah Kyuhyun.

“haahahahah”

“kau mau jeruk, Kyu?”

“ah kudengar Ibu mu pernah kontrak dengan artis Hollywood ya?”

“hebat sekali”

Di bangku belakang sangat lah berisik. Kebanyakan disana yeoja-yeoja yang ingin berdekatan dengan Kyuhyun. Sejujurnya Kyuhyun sangatlah tak nyaman dengan situasi seperti ini. Benar benar mengganggunya. Berbeda dengan Donghae, namja itu lebih menikmati hidup di kalangan yeoja cantik seperti itu. Ckck.

Karena kesal, Kyuhyun langsung berdiri dari bangku itu dan berjalan mencari bangku yang kosong. Ia pun melihat bangku kosong di deretan paling depan. Bangku sebelah Sooyoung. Dia pun langsung duduk di sebelah Sooyoung.

“disini kosong, kan? Di belakang terlalu berisik” ujarnya.

Sooyoung yang sedari tadi melihat pemandangan di luar kaca hanya melirik kearah Kyuhyun sebentar.

.

.

Perjalanan sudah menempuh 30 menit. Tak terasa yang tadinya bis sangat ramai, sekarang menjadi sepi. Karena banyak anak-anak di dalam bis yang tertidur lelap karena kelelahan. Termasuk Sooyoung. Ia tertidur dengan kepalanya yang menempel di kaca bis.

Kyuhyun memberanikan diri untuk melihat Sooyoung. Ia melihat yeoja itu yang tertidur. Langsung saja ia memindahkan kepala Sooyoung ke arah bahunya.

Kyuhyun sedikit tersenyum dan kemudian ia pun tertidur sambil menyenderkan kepalanya kearah Sooyoung.

.

.

Mereka pun sampai ketempat tujuan. Para pembimbing menyuruh mereka semua untuk menaruh tas/bawaan mereka ke dalam hotel dan juga mengganti pakaian mereka dengan pakaian olahraga. Sedikit kesal, karena mereka sudah kelelahan saat di perjalanan tadi di tambah mereka harus berjalan naik ke gunung.

“hosh hosh”

“kapan sampainya?!”

“masih jauh, kah?”

“aku lelah…”

Mereka sudah berjalan sampai 1km jaraknya dari hotel. Sooyoung sangat kelelahan. Terlebih ia harus menanjak gunung seperti ini.

Saking lelahnya, kakinya terpeleset di jalan yang berlumpur. Cho Kyuhyun yang tepat di belakangnya langsung memegang pergelangan tangan Sooyoung.

“kau tidak apa-apa?” tanya Kyuhyun.

Sooyoung melihat telapak tangannya yang di penuhi lumpur. Aish.. ia kesal karena lupa membawa tissue disaat-saat seperti ini.

Kyuhyun langsung memegang telapak tangan Sooyoung, “coba lihat.” Ujarnya. Ia pun mengambil botol minum di dalam tasnya dan membasahi tangan Sooyoung dengan botol minum itu, “cuci dengan air ini saja, ya” ucapnya.

Sooyoung hanya mengamati tangannya yang sedang di cuci oleh Kyuhyun. Ia benar-benar ingin berterima kasih dengan namja yang menolongnya ini. Tapi… sepertinya kebenciannya pada Cho Kyuhyun membuatnya harus berpikir 2 kali untuk berterima kasih pada Kyuhyun.

“sudah selesai..” ujar Kyuhyun.

Sooyoung hanya diam dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Kyuhyun.

“ada apa dengannya, sih?” tanya Kyuhyun yang sedikit kesal.

.

.

“dari sini kita akan mencari harta karun. Para guru dan pembimbing sudah menyembunyikan30 macam barang berharga, jadi carilah dengan sungguh-sungguh! Karena hadiahnya beragam seperti mp3 dan lain-lain, jadi berusahalah!” ujar Kim Seonsaengnim. “disembunyikan hanya dalam jarak 100m saja, kalian tidak perlu pergi jauh-jauh, mengerti?!” tambahnya.

Semua anak pun langsung bersorak begitu mendengar harta karun. Mereka berpencar mencari harta karun yang tersembunyi. Sooyoung pun juga berjalan begitu saja.

“Sooyoung pergi kesana tuh” ujar Donghae yang melihat Sooyoung pergi.

Kyuhyun yang sedari tadi mencari sinyal di teleponnya menolehkan kepalanya melihat kearah Sooyoung, “biarkan saja, dia pasti ingin mencari harta karun.” Ujarnya, “lagipula dia mengabaikanku” tambahnya kesal sambil menekan tombol di ponselnya dengan keras.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

Dua hari lagi, satu minggu yang aku janjikan dengan Changmin. Keputusan apa yang harus aku pilih dengannya?

Aku memandangi cincin yang Changmin berikan waktu dulu.

Sekarang aku tak mengerti perasaanku pada Changmin. Walau masih suka, tapi perasaanku tidak nyaman.

“bagaimana kalau kau buang tubuh baumu itu bersama sampah sekalian?”

Kecewa.. sangat kecewa.

Bukan pertama kalinya aku dengar ucapan seperti itu. Tapi entah kenapa terasa lebih menyakitkan saat mendengarnya dari mulut Changmin.

Aku pikir hanya Changmin yang berbeda.

Aku bodoh sekali! Tidak mungkin ada yang menyukai Sooyoung yang gendut!

‘krek!

Tak sengaja aku menginjak ranting pohon yang jatuh. Aku tersadar dari lamunanku, sepertinya aku berjalan terlalu jauh.

Aku menghapus air mataku yang sempat keluar dan berbalik arah. Akan tetapi aku terpeleset dan tak melihat bahwa di belakang ku ada jurang kecil.

“Uwaaaaaaaaa!”

‘BRAAK!’

“arrrrgghh” ucapku kesakitan karena bokongku tepat mengenai tanah. Sial! Aku terjatuh di jurang! Kenapa nasibku sesial ini….

Aku berusaha naik ke atas tapi pergelangan kakiku sepertinya terkilir. Sial… dengan tubuh seperti ini, aku menjadi gampang terkilir.

Apa boleh buat, kalau begini cara nya….

“TOLOOOONG!!!” teriakku. Aish.. hari sudah semakin sore dan dingin. Aku tak mungkin bisa keatas. Lagipula kaki ku kan sedang terkilir.

Hiks…

Kakek… kau dimana?

Aku benar benar merindukanmu.

#Sooyoung POV END

.

.

#Kyuhyun POV

“Seonsaengnim! Sooyoung belum kembali!” teriak Yuri sambil berlari kearah wali kelas Sooyoung.

Mwo? Sooyoung? Kemana yeoja itu?!

“bagaimana ini, hari sudah semakin gelap?!” ujar Kim Seonsaengnim khawatir.

“kita suruh anak-anak kembali ke hotel, setelah itu kita coba mencarinya” usul pembimbing Lee yang mendatangi Kim Seonsaengnim.

“baiklah, aku akan antar anak-anak dulu” ucap Kim Seonsaengnim.

“perhatian! Para guru akan mencari siswa yang belum kembali, jadi sekarang kalian ikuti Kim Seonsaengnim turun!” teriak pembimbing Lee.

Para siswa pun mengikuti Kim Seonsaengnim untuk turun. Tapi tak mungkin aku hanya diam saja dan menunggu Sooyoung di hotel.

Aku pun langsung berlari ke jalan dimana aku melihat Sooyoung terakhir kalinya sedang berjalan di jalan itu.

“yak! Cho Kyuhyun mau kemana kau?” teriak pembimbing Lee.

Aku terus berlari tanpa merespon siapa pun yang memamnggilku. Aku melihat jam tanganku. Sudah pukul 17.30.

Sial! Kemana dia?!

“CHOI SOOYOUNG!!” teriakku.

Aku mengambil nafasku panjang-panjang, dan berteriak lagi.”SOOYOUNG! DIMANA KAU?!”

Cih! Sepertinya teriakan ku sia-sia. Aku berjalan kedepan dan menemukan papan yang bertuliskan “hati-hati jurang!”

Apa jangan-jangan…

Aku pun langsung berlari kearah jurang itu.

“hiks..”

Sebuah tangisan dari bawah jurang membuatku langsung menengokkan kepalaku ke arah bawah.

Choi Sooyoung! Yeoja itu ada disana!

Aku pun segera turun dan menghampiri yeoja bodoh itu, “Choi Sooyoung! Apa kau terluka?” tanyaku padanya.

Ia hanya menekuk lututnya sambil memegang pergelangan kakinya.

Ada apa dengan pergelangan kakinya? Apakah terluka?

“dasar bodoh! Kenapa pergi ke tempat seperti ini? Kau mau mati, hah?!” tanyaku kesal sambil menyentuh pergelangan kakinya.

Tapi dia langsung menangkis tanganku begitu saja, “lepaskan! Kalau tidak suka kenapa mencariku?! Aku tidak butuh bantuanmu!” ujarnya sambil membalikkan badannya dan membelakangiku.

Ada apa dengannya? Kenapa kau sangat membenciku?

Apa salahku?

Aku benar benar tak paham dengan ini semua Soo..

Aku pun mendekatinya dan menaruh kepalaku di bahunya, “kumohon… jangan mengabaikanku..” ujarku. “ini sulit untukku, apakah kau begitu membenciku?” tambahku.

“kenapa kalian semua begitu membenciku? Kesalahan apa yang telah kuperbuat? Kenapa melukai hatiku begitu dalam??” ujar Sooyoung sambil menangis.

Aku hanya diam tak berbicara satu katapun.

“Changmin, Ayah, Ibu, kakak-kakak, semua orang… apa kalian tidak bisa menyukaiku apa adanya?? Apa jadi gendut itu dosa?!” ucapnya. Tangisan nya kini meledak-ledak.

Ada apa dengannya? Aku tak mengerti dengan ucapannya barusan.

“kau kenapa? Memangnya apa yang orang katakan? Kenapa kau seperti ini?” tanyaku bingung sambil memegang pundaknya.

“jangan menyentuhku!” teriaknya. “kau pikir ini lucu, hah? Kau tertawa setengah mati sedangkan aku menderita! Kau orang yang paling jahat! Mati saja sana! Mati! Orang jahat sepertimu seharusnya menghilang selamanya!” tambahnya sambil memukul dadaku.

“apa salahku? Kesalahan besar apa yang aku lakukan sampai kau selalu melakukan hal setega itu padaku?? Aku benci padamu!! Benci!!” ujar nya lagi sambil menangis dan terus memukul mukul dadaku. Dan yeoja itu pun langsung pingsan begitu saja.

Aku hanya diam.

Tanpa tersadar aku langsung memeluknya. Entahlah… kenapa hatiku sangat perih melihatnya seperti ini.

Ada apa denganku?

.

.

“syukurlah dia baik-baik saja” ujar Yuri sambil melihat keadaan Sooyoung yang tertidur di kasur. Setelah insiden tadi, aku langsung membawa Sooyoung ke hotel dan mengobati kakinya yang terkilir tadi.

“Kyu, kau jaga Sooyoung sebentar ya. Aku ingin pergi membeli minuman dulu” ucap Yuri dan langsung meninggalkan ku berduaan di kamar bersama Sooyoung.

Aku menatap Sooyoung sebentar dan merapikan selimutnya yang sedikit berantakan. Aku terduduk di sampingnya.

Aku memijat keningku pelan.

Sejujurnya aku benar benar tak mengerti. Kenapa Sooyoung begitu membenciku. Kenapa seolah-olah aku yang paling jahat, dan kenapa aku juga membenci diriku?

Sebenarnya apa yang terjadi padanya?

“Changmin, Ayah, Ibu, kakak-kakak, semua orang… apa kalian tidak bisa menyukaiku apa adanya??”

Apa yang menyulitkannya hingga dia berkata seperti itu?

Dan… kenapa ada nama Changmin juga?

#Kyuhyun POV END

.

.

#Sooyoung POV

♫ Matahari sudah terbit! Bangunlah dari tempat tidur kalian. Sikat gigi dulu~ ayo sikat gigi.

♫ Saat cuci muka, basuhlah dengan bersih dan ikatlah rambut~

Aku membuka mataku begitu mendengar lagu dengan volume yang sangat keras. Sepertinya para pembimbing membangunkan kita dengan alarm lagu bodoh itu. Ckck.

♫ Pakailah baju dan bercerminlah… Mari kita sarapan pagi~

“yaak! Lagu apa sih ini?!! Berisik!!! Benar-benar membuatku gila!!” teriak Yuri yang langsung bangun begitu saja. Aku pun terlonjak kaget saat melihatnya marah-marah seperti itu. Entahlah, dia seperti ketua yang menyeramkan sewaktu SMP dulu.

“ah maaf..” ujarnya kepadaku. Mungkin dia tahu kalau aku sedikit kaget dengan suaranya.

“i..iya” ucapku.

“aku boleh mandi duluan, kan?” tanyanya.

“silahkan…” jawabku.

Ia pun bangun dari tempat tidur dan menuju kearah kamar mandi. Aku langsung menghembuskan nafasku dan berpikir. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi tadi malam.

“apa salahku? Kesalahan besar apa yang aku lakukan sampai kau selalu melakukan hal setega itu padaku?? Aku benci padamu!! Benci!!”

Aku mengingat saat dimana aku mengatakan hal bodoh itu pada Kyuhyun!

Aku memukul kepalaku. Bodoh! Bodoh! Bodoh!

Choi Sooyoung.. kenapa kau lakukan itu? Kau sudah gila?!

Saking kesalnya, aku menendang guling-guling yang ada di sekelilingku.

“akh!” teriakku kesakitan. Aku memegang pergelangan kaki ku yang sangat nyeri. Bodohnya aku.

Aku lupa kalau kakiku terkilir. Tapi, siapa yang mem-perbani kakiku? Aku mengamati perban di pergelangan kaki kananku. Sepertinya ada tulisan di perban itu.

‘bodoh’

Itulah tulisan yang tertera di perban itu.

Sialan… pasti ini semua ulah namja itu.

Tapi… kenapa dia selalu menolongku?

.

.

Saat ini aku sedang berada di ruangan makan, Yuri menyuruhku untuk pergi duluan ke ruangan ini. Haft… padahal aku ingin bersama-sama.

Aku menyendokkan nasi ke dalam piringku. Di sebrangku ada seorang namja juga yang ingin menyendokkan nasi juga.

Cho Kyuhyun!

Dia tak berbicara sepatah katapun padaku. Ia hanya terfokus pada makanannya.

Haft.. mungkin dia marah karena mendengar ucapan ku tadi malam. Tidak mungkin dia tidak terluka setelh mendengar ucapanku.

“kau tidak apa-apa?”

eh? Aku menolehkan kepalaku. Kyuhyun mengajakku bicara?

“a…apa?” tanyaku.

“aku tanya apa kakimu tidak apa-apa?” tanyanya lagi.

Walaupun mendengar hal seperti itu, dia masih mengkhawatirkanku?

“ma…maaf. Maaf karena menamparmu waktu itu. Lalu, terima kasih atas yang kemarin.” Ujarku malu dan langsung pergi begitu saja.

Kenapa aku malu? Ada apa denganku?

#Sooyoung POV END

.

.

#Kyuhyun POV

Aku menyendokkan nasiku. Tepat sekali di depanku ada Choi Sooyoung yang juga ingin menyendokkan nasinya. Apa kakinya sudah lebih baik?

Ada apa dengannya? Kenapa raut wajahnya terlihat sedih?

“apa kau tidak apa-apa?” tanyaku.

Ia menatapku sedikit terbengong, “a..apa?” tanyanya.

Aku memutar bola mataku, “aku tanya apa kakimu tidak apa-apa?” tanyaku lagi.

Hening. Belum ada jawaban darinya.

Apa dia masih mengabaikanku?

Apa dia begitu membenciku?

“ma..maaf..”

eh?

“maaf karena menamparmu waktu itu. Lalu terima kasih atas yang kemarin” ujarnya dan pergi meninggalkanku.

Ia tak mengacuhkanku?

‘DEG… DEG… DEG..’

Payah, kenapa aku sesenang ini? Ada apa ini…?

#Kyuhyun POV END

.

.

#Sooyoung POV

Selesai liburan musim panas aku langsung pergi ke makam kakek. Aku benar-benar merindukannya.

“kakek…” ujarku begitu sudah sampai di depan makamnya.

Ia pun langsung muncul di hadapanku begitu saja, “kenapa datang selarut ini? Apa ada masalah serius?” tanya nya.

Aku duduk menyender di pohon besar tepat di sebelah makam kakek, “aku tidak mengerti perasaan orang-orang. Apakah mereka jujur atau bohong… aku sangat bingung membedakannya.” Ujarku.

Siwon duduk tepat di sampingku dan kembali mendengarkan ceritaku.

“awalnya kupikir cukup mempercayai apa yang kulihat di depan mata, tapi ternyata tidak seperti itu. Yang aku sangka jujur, bisa jadi kebohongan..” ujarku.

Siwon memegang pundakku pelan, “sejujurnya aku tak mengerti apa yang kau bicarakan dari tadi” ujarnya.

Aku melirik kesal kearahnya.

“haft… Changmin. Kebaikan Changmin semuanya bohong. Senyumannya. Keramahannya, bantuannya selama aku SMP, itu bohong.” Ujarku sambil melihat keatas langit, “apa yang harus kulakukan? Apa harus berpura-pura tidak tahu apapun? Dengan begitu aku akan bahagia?” tambahku.

“entahlah… hatimu lebih penting daripada pendapatku. Apa kau menyukainya?” tanya Siwon.

Aku meneteskan air mataku, “entahlah…. Aku tidak tahu. Tapi kalau sudah tahu kenyataannya dan aku tetap menyukai Changmin, maka diriku ini adalah orang yang sangat menyedihkan!” ujarku.

“ternyata kau datang karena terluka lagi ya? Ampun… kau memang yang terlemah di keluarga kita..” ujar Siwon sambil memijat keningnya, “tak ada gunanya stress, dengarkanlah cerita lama ini.”

Eh cerita?

“iya, ini legenda tentang sihir cantik. Dengarkan baik-baik” ucap Siwon.

2000 tahun yang lalu, di suatu desa hiduplah seorang penyihir dan namja yang menikah karena saling mencintai. Penyihir itu melewati hari-harinya dengan bahagia bersama suaminya. Dia sangat mencintai namja itu dan percaya bahwa namja itu juga sangat mencintainya.

Tapi suatu hari, penyihir itu mengikuti suaminya yang sering pergi di malam hari secara diam-diam dan akhirnya penyihir itu mengetahui rahasia namja itu… bahwa namja itu memiliki kekasih yang dicintainya.

Ternyata namja itu menikahi pernyihir itu bukan karena cinta, melainkan demi menyelamatkan rumah orang tuanya yang miskin. Penyihir yang mengetahui kenyataan ini merasa sedih dan marah dengan pengkhianatan  itu sehingga merencanakan balas dendam.

Tidak lama kemudian, pada malam hari dimana hujan turun dengan derasnya. Si penyihir mencari kekasih suaminya itu dan menusukan pisau ke jantung yeoja itu. Penyihir menghisap darah yeoja itu dan mengucapkan mantra, sehingga pada akhirnya membuat sihir kecantikan.

Penyihir yang jadi cantik dengan sihir itu mencari suaminya untuk mendapatkan cintanya, tapi suaminya itu sudah bunuh diri setelah mengetahui kematian kekasihnya.

“Saat penyihir menghisap darah wanita itu bercampur dengan air hujan, karena itulah sihir kecantikan memiliki sifat positif dan negatif. Setelah itu sihir kecantikan sangat terkenal di antara para penyihir. Tapi kepopulerannya menurun karena kelemahannya, yaitu efeknya hilang saat turun hujan.” Jelas Siwon.

“hujan… jadi, sihir yang hilang saat terkena air hujan itu bukan karena airnya melainkan hujannya. Pantas saja aku tidak berubah saat mandi ataupun berenang di laut” ucapku. “entah kenapa aku merasa penyihir itu dan aku memiliki perasaan yang sama… menerima luka hati yang dalam dari orang lain” tambahku.

Siwon menatapku intens, “ bukan itu yang ingin kukatakan. Tapi pelajaran dari cerita itu. Balas dendam tidak bisa membuat kedua belah pihak bahagia. Kalau kau ingin benar-benar bahagia, buanglah Sooyoung yang gendut. Hanya dengan begitu kau bisa dapatkan kebahagiaan yang kau inginkan.” Jelas Siwon.

Aku menggigit bibir bawahku dan memikirkan ucapan Siwon barusan.

Haruskah aku membuang Sooyoung yang gendut?

To Be Continue..

Hallo^^ maaf banget part 3 nya lebih ngaret dari biasanya. Aku sibuk banget T^T harap di maklumi yaaa. Oh iya, aku mau curhat dikit boleh ya hehe. Aku baru bisa liat viewers yang ngeliat ff ini dan sedikit kecewa sama silent readers yang cukup banyak T^T yang comment cmn 10% nya kali ya.

Makanya, untuk prt 4 sepertinya mesti aku protect T^T (mianhae jangan hukum saya) jadi aku mau ngasih password nya ke yg pernah comment aja hoho. Terima kasih ya buat yang comment^^

Oiya, mau ngasih tau lagi hehe, bocoran cerita kalau di part 4 moment Kyuyoung nya lebih banyak dan lebih panjang ceritanya^^

For :
firaster, ciskyu97, kimsangrin, canae, kholiqoo, Choi Je Kyung, mayminma, Any roestamadji, Areta SparkSters Foreversz, citra, Salsabellakhaa, tama, deafika, HANarthelf407, novianti sitorus, Yufasa, gemgyupil, AudreySooyoungster, Hani_ifah, nrfaa, essy Lee (shinessy), Tieeww caiiankk, rani, nhi, Dian, Youngie, cutepanda, hanum, _CkCs_, Dkv, Cho KyuSoo, anins cho, EdraRybelvi, novia ikko, SooSONE, mithaaa, Mincie, zhang z’yeoja YeKyuHaeTeuk, Yunia shari, Vhiee09, ita lina, kyuusoo, andini syoo, kyungie, Eka epyex sekyuyoung, SH, ky cho, Chatrin, lili amalia, lucky_D, NandilaKnight, shin hyun young, kychacha, Sistasookyu, dara andini, leevytha vytha, Annisa, yui, kyuyoung ♥♥♥, ieta, dewi lestari sparkyuyoungster knight, echa sooyoungster, lee, Mesty Cantika, sendy vio, tweenies saranghae oppadeulsj, meilasari, heeki349, yihan kyuyoung, @@, Sharyoungie149, Miaknight, TiaSeunghyun, dika99kyuyoung, imel, nirmhalaa08sarhie, Ola, Niken Knight, rizky, sparKYulia (@sparKYu_Lia88), jihan khairunnisa, misachi, Vivi Knight, nazha, Putri,, Arvina ELFishy, harajukyu, sooyoung, novidaeluphkwonji, chiien, Istiqomah, Evilmore, dhyan057, Rikei, Windy, knight, kelly, vanessa_knights, Arahayuu, Kang Yong Ah, Reinatha Anastasya, Choi_Reni407, aryati, raidha, srimurdhaningsih, yolyulknightyolyulknight, Linda, yohanays, SoohyunBiased, shifa3424, sung rin, Wheny rositha, selviarina, icha, ILOVEKyuSoOFOREVER, Putri Fitriani, Zee Anggita, rifqoh wafiyyah, meetha, Rhiena Knight, ydamady, Annisa, Lee Ai, blackjackelfsone, saranghaekyuyoung, dewayu, asrimirnawati, rose, NDR, aichantastic, rhemanggia, kyusoowon, shanty, lilalia, that xx, elissone, ahn, stersomnia, cynthiaaa20, partyallthetime, icha, DianAyuni, kyuyoung, Jung Hyura, Park HyeRin, shinyongjae, sooyoungsters, jungfanny, cinoCHOKYUlat, liza, Evi chimbolone, abstrakgirl, vermouthshikshin, Pengikutnya Kyupil, Zzzsparkyu, HipomuTzs, Helen!C_, choanha, met, eyinzz, Hyumi Knight Aegyo Kingdom, reginamegavinliya, Nure’ soomappiasse, 리사 여신LlisaDewi, Ikkha Yang, rhivell, fujifm, intan jj, bellongs, asih putri soraya, Karin SonElf, KyuAditya, Noyaa, meirossa, Nadinecindyazzahro, kyuvi, liia, sabrinaa, pnr18_, FR_, Seo Ri, maydeesookyu, carolinasp, aulia safira putri, iyank3, Megumi_chan.

thank you udah mau comment di part 2 nya^^ keep comment yaa.

Kamsahamnida.