BitterSweet Legacy [First; Meet the Devil]

BitterSweet Legacy [First; Meet the Devil]

Written by sookyubiased

Cast

Cho Kyuhyun | Choi Sooyoung | Kim Junmyeon | Baek Sumin

Romance, comedy, drama

PG-16

Series

Meet the Devil

Sooyoung harus pasrah saat dirinya diseret paksa oleh dua dari lima pria berbadan besar yang tiba-tiba menghadang jalannya dan menculiknya ke tempatnya kini. Sooyoung tidak tau pasti dimana tempatnya karena matanya tertutup kain hitam dan mulutnya di plester. Percuma jika dia berontak karena tenaganya tidak seberapa dengan dua pria berbadan besar yang sedang memegang tangan kiri dan kanannya saat ini.

Sooyoung merasakan tubuhnya didorong dan dia sudah pasrah jika tubuhnya jatuh ke lantai, namun yang ia rasakan justru sebuah kasur empuk yang menopang tubuhnya. Bahkan saking empuk dan nyamannya Sooyoung jadi enggan bangun dari sana namun saat seseorang menarik lepas plester yang menutup mulutnya Sooyoung langsung duduk dan menjerit keras. Rasanya seperti kulitnya dicopot paksa dari dagingnya. “Hey! Brengsek! Ini sakit!” serunya merasakan perih masih mendominasi kulit sekitar bibir dan bibirnya akibat bekas plester.

Sooyoung bergerak tak tentu arah ingin mencoba melepaskan ikatannya namun sayangnya ikatannya terlalu keras. Mulutnya juga tidak berhenti bersumpah serapah, berbagai umpatan kasar sudah keluar dari mulutnya dan membuatnya terlihat seperti wanita jalang karena ucapannya.

“Tuan, nyonya, kakek, nenek, paman, bibi, adik, kakak siapapun kalian! Percuma kalian menculikku! Keluargaku tidak akan mampu membayar biaya tebusan asal kalian tau!” teriak Sooyoung sambil masih berusaha melepaskan ikatan ditangannya.

Sooyoung bisa mendengar suara beberapa laki-laki berbincang, beberapa diantaranya Sooyoung kenali sebagai suara pria-pria berbadan besar yang menculiknya namun ada satu suara yang asing ditelinganya. Suara itu berat, namun tidak memancarkan aura menyeramkan sama sekali dan justru sebaliknya. Suara itu terdengar seperti madu yang manis.

Percakapan itu tidak begitu jelas karena Sooyoung memang tidak fokus mendengarkan dan dia masih sibuk berusaha melepaskan ikatannya. Namun percakapan itu nampaknya sudah berakhir karena suasana ruangan tempat Sooyoung disekap sekarang mendadak sunyi. Hanya terdengar suara langkah kaki yang perlahan mendekat dan makin mendekat membuat Sooyoung bersiap siaga, entah kenapa dirinya jadi gemetar saat samar-samar hidungnya mulai bisa mencium hugo boss dari tubuh orang yang kini sedang berjalan mendekat kearahnya.

“Si—siapa kau?! Pergi! Jangan mendekat!”  Sooyoung berusaha menjaga nada suaranya tetap stabil meskipun sebenarnya ia ketakutan setengah mati. Ia tidak ingin membiarkan seseorang itu mengetahui dirinya sedang ketakutan.

Bau hugo boss itu semakin menajam bersamaan dengan tangan seseorang yang menyentuh kepalanya. Sooyoung sudah ingin menjerit namun yang terjadi selanjutnya adalah kain hitam yang sejak tadi membutakannya terbuka dan ia kembali bisa melihat.

Sooyoung berusaha menyesuaikan cahaya yang menusuk matanya yang sudah hampir sejam lebih tertutup dengan cara mengerjapkannya beberapa kali. Dan pemandangan pertama yang ia dapati saat matanya sudah sepenuhnya menyesuaikan diri dengan cahaya adalah ia sedang berada disebuah kamar mewah. Tempat tidur yang ia tempati kini adalah pusat dari kamar mewah tersebut. Kamar itu bahkan sangat luas hampir seluas ruang kafetaria resort milik keluarganya—yang merupakan ruang terluas di resort.

“Jadi ini dia gadis simpanan kakek—ups apa kau masih bisa disebut gadis? Kakek tidak mungkin memberikan hartanya kepada wanita yang jelas-jelas belum pernah dicicipinya”

Sooyoung menatap pria bersuara madu yang sejak tadi menguarkan bau hugo boss  yang kini berdiri hanya sejengkal dari tempatnya dengan kernyitan di dahi. Sooyoung ingin bertanya apa maksud ucapan pria itu tapi sialnya, wajah pria itu berhasil membuat Sooyoung menelan semua makian dan pertanyaannya kembali. Sialan, dia tampan.

 

“Halo Choi Sooyoung. Terkejut?” tanya pria itu sambil berbalik dan berjalan menuju sofa. Sooyoung tidak sadar dirinya sudah menyerah untuk meronta agar ikatannya terlepas dan kini dirinya sedang terpana menatap sosok pria yang sudah duduk sambil bersedekap diatas sofa marun yang berada dihadapan tempat tidur tempat Sooyoung duduk kini.

“Tidak ada yang ingin kau tanyakan, Choi?” tanya lelaki itu lagi karena Sooyoung sama sekali tidak bersuara dan justru menatapnya. Lelaki itu tersenyum miring saat melihat Sooyoung salah tingkah karena tertangkap basah memandanginya.

Sooyoung mencoba menatap lelaki itu dengan ekspresi galak seperti semula. “Siapa kau? Kenapa aku ada disini?” tanyanya galak. Lelaki itu tertawa dan tawanya terdengar jahat. Lelaki yang tadi terlihat seperti dewa yunani dimatanya itu kini menjelma menjadi setan mengerikan yang menunjukkan tanduk merahnya.

“Aku Cho Kyuhyun. Pernah dengar nama Cho sebelumnya, Choi?” Sooyoung mengernyit, mencoba menggali ingatannya yang memang lumayan buruk dan ingatannya sama sekali tidak mengingat nama Cho.

Sooyoung menatap sekali lagi ke arah Cho Kyuhyun. “Mungkin kau salah orang, aku tidak pernah berurusan dengan seorang Cho!” ucap Sooyoung yakin. Namun Kyuhyun justru tertawa lagi dan kini tawanya dilengkapi dengan nada meremehkan. “Oh ya? Kalau begitu tolong jelaskan padaku BAGAIMANA BISA NAMAMU TERTERA DALAM SURAT WARISAN KELUARGAKU!!!” teriakan itu begitu keras membuat Sooyoung refleks mundur karena terkejut.

Bagaimana bisa? Sooyoung juga tidak tau bagaimana bisa. Kenapa dia harus tau? Dia bahkan tidak kenal dengan orang bermarga Cho sebelumnya—tunggu dulu! Sooyoung ingat. Dia memang tidak pernah berhubungan atau bertemu dengan keluarga Cho sebelumnya tetapi dia tentu saja kenal dengan siapa keluarga Cho. Keluarga kaya yang memiliki ratusan perusahaan di berbagai bidang di seantero Korea Selatan. Siapa yang tidak tau keluarga Cho berarti mereka adalah orang yang benar-benar primitif. Tapi sumpah, dia tidak pernah kenal dengan salah satu Cho sebelumnya.

“Aku tidak tau. Kenapa aku harus tau?” Kyuhyun menatap Sooyoung geram, ia menggebrak meja disisi kiri sofanya dan itu membuat Sooyoung tersentak.

Kyuhyun memegang pelipisnya, ia tidak habis pikir kenapa nama gadis itu bisa berada di surat warisannya dan tertera sebagai pewaris utama atas harta yang seharusnya menjadi miliknya. “Kau pasti simpanan kakekku, iya kan?”

Sooyoung menggertakan giginya geram. “Kau tuli ya? Aku tidak pernah kenal dengan satupun Cho sebelumnya! Kau adalah Cho pertama yang pernah aku temui!” Kyuhyun mendengus. Wajah Sooyoung sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda berbohong tetapi ia masih penasaran bagaimana caranya gadis itu berada dalam surat warisannya.

“Mungkin kau salah orang! Choi Sooyoung bukan Cuma aku di Korea!” Kyuhyun pasti akan berfikiran seperti itu jika didalam surat wasiat itu tidak terlampir foto Sooyoung yang menunjukan Sooyoung yang ada didepannya kini adalah Sooyoung yang sama dengan yang dimaksud di surat.

Kyuhyun lalu berdiri dan berjalan mendekati Sooyoung. Tatapan mereka saling bertubrukan dan memancarkan makna yang—entahlah hanya mereka yang tau. Kyuhyun lalu menatap Sooyoung dari dekat membuat Sooyoung sedikit gugup. Bagaimana tidak gugup ketika dia dipandangi dari ujung kaki hingga kepala dengan cara yang—err intens?

“Kalau begitu akan lebih mudah untukku” gumam Kyuhyun sambil mengusap dagunya dengan jempolnya, berpose seolah ia berfikir keras. Sooyoung menatapnya tak mengerti. “Maksudmu?” tanya Sooyoung penasaran. Ia masih tidak mengerti kenapa dirinya ada disini dan juga tidak mengerti kenapa namanya bisa berada dalam surat wasiat keluarga Cho.

Kyuhyun mengedikkan bahunya, bersikap pura-pura misterius membuat Sooyoung semakin penasaran. Bukannya menjawab Kyuhyun justru tersenyum miring. “Kau yakin? Kau tidak pernah menggoda seorang kakek-kakek sebelumnya dengan tubuh kurusmu itu? Maksudku kalaupun benar kau simpanan kakek, apa yang membuat dia tergoda dengan tubuhmu yang—astaga tidak menarik sama sekali”

Kata-kata Kyuhyun yang lebih tepat dibilang hinaan membuat Sooyoung menganga. Tidak hanya senyumnya yang mirip setan ternyata ucapannya juga sangat sadis! Bagaimana bisa dia mengatai seorang perempuan segamblang itu? Itu namanya menghina!

“Apa yang baru saja kau katakan?” tanya Sooyoung seolah memastikan yang barusan didengarnya merupakan kesalahan. Entah itu kesalahan telinganya atau otaknya memproses kata-kata Kyuhyun namun lelaki itu justru mencolek dagunya dengan kurang ajar.

“Aku tidak mengulang kata-kata yang sama untuk kedua kalinya, Choi” Sooyoung menghempaskan tangan Kyuhyun dari dagunya dengan cara membuang wajahnya kesamping. Lalu ia menatap Kyuhyun geram.

“Kurang ajar! Jauhkan tangan kotormu itu dan lepaskan aku!” teriak Sooyoung dengan suara cemprengnya. Melihat cara Sooyoung bersikap membuat Kyuhyun semakin ingin menggodanya.

Kyuhyun sudah akan membuka mulutnya namun sebuah ketukan berhasil menginterupsinya. Seorang laki-laki berkulit putih dan tubuh yang tidak begitu tinggi masuk dengan baju semi formal sambil membawa map ditangannya. Lelaki itu berdiri di pintu menunggu perintah Kyuhyun untuk menyuruhnya masuk.

Lelaki itu sama sekali tidak menatap kearah Sooyoung dan Sooyoung menelan niatnya yang semula ingin minta tolong setelah menyadari lelaki itu adalah kaki tangan Cho Kyuhyun.

“Oh Junmyeon, kau sudah menyiapkan suratnya?” tanya Kyuhyun pada lelaki yang ternyata bernama Junmyeon itu. Sooyoung hanya menatap tidak mengerti dua pria didepannya itu.

Junmyeon menyerahkan kertas serta sebuah pena kearah Kyuhyun. “Tinggal ditanda tangani saja dan beres.”

Kyuhyun menatap Sooyoung dan surat ditangannya bergantian. Lalu senyuman miring kembali menghiasi bibirnya. “Eum, Junmyeon berikan aku surat ahli waris yang asli” Junmyeon menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti. Kemarin Kyuhyun memerintahkannya untuk membuat surat pengalihan warisan dan surat pernyataan yang nantinya harus ditanda tangani Sooyoung dan membuat semua harta warisan kembali ke tangannya, karena dia tidak ingin melaksanakan persyaratan asli surat warisan tersebut. Tetapi sekarang tiba-tiba Kyuhyun meminta surat warisan asli itu lagi.

Tanpa banyak bicara dan protes Junmyeon mengambil lagi selembar kertas yang kali ini lebih kaku daripada kertas sebelumnya. Kertas itu sudah diberi materai dan cap resmi yang menyatakan surat waris itu sah. Kyuhyun meraihnya lalu kembali mendekati Sooyoung yang sejak tadi sempat ia abaikan.

“Kapan kau akan melepaskanku?” tanya Sooyoung karena sejak tadi Kyuhyun sama sekali tidak berniat untuk melepaskan ikatan ditangannya. Padahal tangannya sudah terasa kesemutan dan pegal diikat dalam waktu yang cukup lama begitu. Apalagi ia sempat memberontak dan berusaha melepaskan ikatan tersebut pasti tali itu melukai kulitnya yang kini terasa lecet.

Kyuhyun tersenyum jahat. “Setelah kau menandatangani ini” mata Sooyoung terarah pada kertas yang kini terpampang diwajahnya. Matanya membulat membaca isi surat tersebut terlebih lagi ketika membaca persyaratan yang diajukan dalam surat tersebut.

“Ka—kau gila? Menikah denganmu? Yang benar saja!” protes Sooyoung.

Awal Kyuhyun mengetahui persyaratan tersebut reaksinya juga seperti reaksi Sooyoung saat ini. Namun saat itu ia berfikir jika Sooyoung pasti akan langsung bersedia menikah dengannya demi mendapatkan harta berlimpah yang tertera dalam surat tersebut, karena ia kira Sooyoung adalah gadis penggoda yang berhasil menggoda kakeknya sehingga sang kakek menuliskan namanya dalam surat warisan tersebut. Namun Kyuhyun sempat heran kenapa sang kakek justru memerintahkan Kyuhyun menikahi kekasihnya. Tetapi saat ia bertemu Sooyoung dan mencoba tebar pesona dengan gadis itu, Sooyoung hanya tergoda sesaat saja. Mungkin Sooyoung langsung ilfeel padanya karena ia langsung menunjukkan sifat aslinya pada gadis itu, berbeda dengan dia yang biasanya menunjukkan sifat lelaki baik saat sedang mengincar perempuan lain. Tetapi satu hal lagi yang lebih mengejutkan Kyuhyun, gadis itu tidak tergiur dengan harta yang ditawarkan. Dan itu justru membuatnya ingin melaksanakan surat wasiat itu.

“Kakekmu pasti tidak waras! Kenapa dia menuliskan namaku didalam surat warisannya?” tanya Sooyoung dan Kyuhyun hanya mengedikkan bahu.

“Ku rasa ini bukan ide buruk, aku pria baik-baik nona. Menikah denganku membuatmu memiliki suami sempurna serta harta berlimpah. Dan bonusnya, aku ahli dalam permainan ranjang” ucap Kyuhyun menggoda. Sooyoung memutar malas bola matanya. Kyuhyun pasti bercanda. Menikah dengannya setelah tau lelaki itu adalah setan bertopeng malaikat? No way!

“Aku bisa cari suami kaya yang lebih baik daripadamu! Lagipula aku tidak mengenalmu. Dan kesan pertamamu, sungguh buruk.”

Kyuhyun tak habis akal ia lalu mengangguk-angguk seolah setuju dengan pendapat Sooyoung. “Kau tidak tertarik dengan apa yang akan aku tawarkan untukmu? Kau akan kuberikan ¼ bagian dari seluruh harta dalam warisan ini dan itu belum termasuk biaya hidup, uang belanja bulanan dan kartu kredit unlimited khusus untukmu. Bagaimana?” mata Sooyoung seolah berbinar begitu mendengar penawaran Kyuhyun. Mengingat keluarganya kini sedang ditimpa masalah ekonomi yang mengharuskan mereka tinggal di Jejudo dan membangun bisnis resort, ibunya bahkan berhenti dari dunia seni teater demi membantu bisnis keluarga mereka. Sooyoung berfikir, ia bisa memberikan ¼ bagian itu untuk ayah dan ibunya agar mereka bisa kembali hidup nyaman di Seoul. Tapi—harus menikah dengannya?

Kyuhyun masih menanti jawaban Sooyoung namun gadis itu masih nampak berfikir. Sebenarnya Kyuhyun juga tidak mengerti kenapa tiba-tiba ingin menikah dengan Sooyoung. Padahal niat awalnya adalah ingin memaksa gadis itu menandatangani persetujuan pengalihan warisan tanpa perlu adanya pernikahan. Tetapi kini Kyuhyun justru menginginkan gadis itu menjadi istrinya, dia pasti sudah sinting. Bahkan mereka baru bertemu selama dua jam!

“Bagaimana?” tanya Kyuhyun membuat Sooyoung tersadar. Kening gadis itu tampak berlipat seolah ia sedang berfikir sangat keras untuk bisa menjawab tawaran Kyuhyun.

“Ti-dak. Aku tidak akan menikah denganmu! Kau ambil saja semua harta itu karena aku sama sekali tidak berminat.”

Sooyoung sebenarnya ingin mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia tidak berminat? Jika ia menerimanya ia bisa hidup nyaman lagi tanpa perlu kerja part time sepulang kuliah hanya untuk membayar sewa flat sederhana dekat kampusnya. Sooyoung menatap Kyuhyun kali ini dengan tatapan heran.

“Kenapa kau ingin menikah denganku? Bukankah lebih mudah untuk membuat surat pernyataan peralihan warisan dan kau bisa mengusirku pergi?” wajah Kyuhyun lalu berubah sendu. Kemudian ia mengambil posisi berjongkok didepan Sooyoung dan tangannya menyentuh lutut gadis itu. Kepalanya tertunduk menatap karpet dibawahnya.

“Ini semua bukan hanya soal warisan. Tetapi…ayah dan ibuku” Sooyoung menatap Kyuhyun serius. Apa hubungannya dia, warisan dan kedua orang tua Kyuhyun? Kyuhyun menghela nafasnya dan melanjutkan ucapannya.

“Ya, aku ingin mereka bisa melihatku menikah dan membina keluarga dari tempat mereka berada saat ini…”

Sooyoung terkejut. “Maksudmu mereka…” Kyuhyun mengangguk lemas. Sooyoung memilih tidak melanjutkan ucapannya dan justru memandang Kyuhyun prihatin. Lelaki itu pasti kesepian karena harus tinggal dirumah sebesar ini hanya bersama para pelayan. Dan dalam hati Sooyoung masih bersyukur, meskipun keluarganya sedang bangkrut ia masih memiliki ayah dan ibu yang masih sehat.

“Tapi, bagaimana bisa aku menikah denganmu? Kita bahkan tidak saling kenal!” Kyuhyun mendongak dan menatap Sooyoung dengan wajah serius. “Kita bisa berkenalan setelah menikah” Sooyoung mengulum bibirnya seraya berfikir. Saat ini Kyuhyun seolah tengah membuka dua pintu ke masa depannya. Satu pintu akan menuntun ia menjadi seorang istri yang diberkahi dengan harta yang cukup banyak, ia juga bisa memberikan kehidupan yang sama kepada orang tuanya sebelum ayahnya jatuh bangkrut. Pintu satunya lagi mengarahkan ia kepada masa depannya yang tidak tentu arah. Ia masih harus kerja serabutan untuk biaya hidupnya di Seoul serta biaya pembuatan skripsi, ayah dan ibunya yang sudah tidak lagi muda harus bekerja keras di resort untuk membiayainya kuliah. Sooyoung menghela nafasnya, menatap Kyuhyun sekali, lalu menarik dan menghela nafas sekali lagi.

“Bisa kau buka tali ini terlebih dahulu?” tanya Sooyoung kini dengan nada bicara yang sedikit lebih lembut. “Kita bicara setelah kau melepaskannya” pinta Sooyoung meyakinkan. Kyuhyun lalu mengangguk dan segera melepaskan ikatan ditangan Sooyoung.

“Berapa harta warisan yang akan menjadi bagianku?” tanya Sooyoung setelah tali ditangannya terlepas dan ia langsung mengusap-usap bekas ikatan ditangannya yang kini memerah karena lecet.

Kyuhyun mengambil posisi duduk disampingnya. “1/4 bagian akan menjadi milikmu sepenuhnya” Sooyoung tampak berfikir. Sebenarnya yang ia baca didalam surat tadi adalah harta warisan akan menjadi milik dia dan Kyuhyun jika mereka menikah yang itu berarti paling tidak ia berhak atas setengah bagian dari harta tersebut tetapi ia juga mengerti kenapa Kyuhyun tidak memberikan sesuai yang ada dalam surat wasiat mengingat dirinya hanyalah orang lain dalam keluarga Cho. Iapun masih tidak mengerti kenapa namanya bisa tertera didalam surat wasiat tersebut dan mendapat seperempat bagian dari hari berlimpah milik keluarga Cho sudah sangat lebih dari cukup untuknya. Ia yakin bisa membelikan ayah dan ibunya rumah mewah di Seoul serta deposito untuk keduanya hidup nyaman tanpa harus bekerja lagi.

“Tenang saja, selama kau menjadi istriku aku akan menjamin semua tentangmu termasuk biaya kuliahmu. Dan seperti yang aku katakan, kau bisa kembali melakukan hobimu untuk belanja dengan kartu kredit unlimited yang akan aku berikan padamu.”

Sooyoung mengernyit. “Ah ya, bagaimana kau bisa tau tentang hobiku itu?” Kyuhyun tersenyum misterius. “Jawabannya sama mudahnya dengan bagaimana bisa aku membawamu kemari. Jadi bagaimana? Kau bersedia menikah denganku?”

“Kenapa kau begitu ingin menikah denganku?” Kyuhyun mendengus. “Sudah kubilang, ini demi orang tuaku kan?”

“Juga harta warisan, iyakan?” tanya Sooyoung lagi. Dan Kyuhyun tentu saja tidak mengelak. “Ya. tentu saja! Aku berhak atas warisan ini. Ini harta keluargaku.” Sooyoung bisa mendengar adanya penekanan pada kata keluarga yang Kyuhyun lontarkan. Benar juga, jika dia jadi Kyuhyun dia juga pasti akan melakukan hal yang sama.

“Maksudku, kau rela menikah dengan gadis yang kau tidak kenal dengan—“

“Sudah kubilang kan kita bisa berkenalan setelah menikah!” kini nada bicara Kyuhyun terdengar jengkel. Sooyoung terlalu mengulur-ulur.

“Asal kau tau ya, aku tidak mau menikah hanya untuk bercerai nantinya!”

“Aku bahkan tidak berfikir untuk bercerai!” kini nada Kyuhyun sedikit naik. Namun sebisa mungkin ia mengontrolnya untuk tidak terlalu tinggi karena saat ini ia masih membutuhkan kata iya dari Sooyoung.

Sooyoung menggigit bibir bawahnya. Baiklah, anggap saja ia melakukan ini untuk berbakti kepada orang tuanya. Lagipula jika begini, ia tidak perlu repot-repot lagi mencari pasangan kaya karena saat ini orang yang lebih dari kaya sedang memintanya menjadi seorang istri. Meskipun pernikahan ini sama sekali tidak didasari dengan cinta. Bukankah cinta bisa tumbuh kapan saja? Semuanya hanya memerlukan waktu. Dan bonusnya, Cho Kyuhyun itu tampan.

“Baiklah…”

Kyuhyun hampir saja melompat kegirangan namun tentu saja akan memalukan jika ia benar-benar melakukannya. Jadi ia hanya memamerkan senyuman malaikatnya dan menyentuh lengan Sooyoung. “Keputusan yang bagus. Junmyeon, kau dengar itu? Kemarikan penanya!”

Junmyeon yang sejak tadi berdiam diri layaknya penonton bisu bergerak sesuai perintah Kyuhyun. Ia memberikan atasannya itu pena yang diminta. Junmyeon tetap diam meskipun banyak sekali pertanyaan yang ingin ia lontarkan pada Kyuhyun. Dan saat garis terakhir dari tanda tangan Sooyoung tergores diatas kertas bermaterai, Junmyeon hanya menggelengkan kepalanya saat melihat seringai muncul dari bibir atasannya. Junmyeon yakin sejak tadi ada yang Kyuhyun rencanakan dan melihat seringaian itu, nampaknya rencana Kyuhyun berhasil.

“Nah Choi Sooyoung, karena kau sudah menanda tangani ini jadi kau-harus-menikah-denganku. Kau akan di denda jika melanggarnya karena kau sudah tanda tangan didalamnya” ucapan Kyuhyun membuat Sooyoung menatapnya dengan tatapan tidak mengerti. Bukankah tadi Kyuhyun sudah menjelaskan, lagipula kenapa Kyuhyun berfikir Sooyoung akan melanggar perjanjiannya?

“Aku serius soal seperempat bagian dan hak-hakmu sebagai istriku. Tetapi aku berbohong soal ‘membina keluarga’ denganmu. Maksudku, aku tidak pernah benar-benar serius dengan satu perempuan. Tetapi kau akan menjadi berbeda karena kau akan menjadi istriku. Istri dalam mata agama dan hukum tetapi kau tidak bisa berlakon seolah kau memang istriku.”

Sooyoung semakin mengernyit. Dia tidak paham kemana arah pembicaraan Kyuhyun. “Maksudmu—“

“Maksudku, pernikahan kita hanyalah sebuah status. Ku ulangi, status. Aku bisa bebas berkencan dengan wanita manapun yang aku inginkan tanpa harus meminta izinmu, aku juga tidak akan mencampuri urusanmu.”

Sooyoung sukses dibuat terkena serangan jantung oleh kata-kata Kyuhyun barusan. Jadi, dirinya baru saja dijebak kedalam sebuah pernikahan status. Jadi, khayalannya menjadi seorang istri itu hanyalah sebatas khayalan yang tidak mungkin menjadi nyata. Sooyoung mengutuk dirinya, sejak tadi ia sudah berfirasat buruk tentang ini tetapi dia tetap mempercayai Kyuhyun. Sial, sial, sial!

“Kau—“

“Kenapa dengan wajahmu yang memerah itu Choi? Ahhh jangan bilang kau berharap aku menikahimu karena aku menyukaimu. Hahaha, kan sudah kubilang kau itu bukan tipeku”

“Apa—“

Kyuhyun menghentikan tawanya lalu berdiri dari duduknya dan kembali mencolek dagu Sooyoung dengan tatapan menggoda. “Tetapi, meskipun kita menikah hanya untuk status aku bersedia jika kau mau melakukan kewajiban suami-istri bersamaku. Seperti yang ku bilang, aku ahli di ranjang.”

Sooyoung menepis tangan Kyuhyun dan menatapnya dengan tatapan siap melahap kapan saja. Tangannya mengayun siap memukul Kyuhyun namun Kyuhyun dengan sigap menangkapnya. “KENAPA KAU MELAKUKAN INI HAH?” teriak Sooyoung tak terima.

Kyuhyun tersenyum setan. “Pertama, ini sedikit hukuman untukmu karena kau sudah mempersulit jalanku mendapat harta warisanku. Kedua, aku ini memang suka bermain. Anggap saja ini semua hanya permainan.”

Sooyoung merasakan dirinya baru saja dilempari bom atom. Bagaimana bisa kehidupan pernikahannya yang bahkan belum dimulai itu menjadi sebuah permainan? “Brengsek! Kau kira aku mau menjadi boneka mainanmu hah?”

Kyuhyun terkekeh. “Hey, nona. Kau itu membutuhkan harta ini juga. Jadi kenapa kita tidak saling membantu untuk itu?” ucapan Kyuhyun menohok Sooyoung. Benar juga, ia membutuhkannya.

Sooyoung menggertakan giginya. “kau kira aku mau menghabiskan hidupku hanya untuk pernikahan mainan ini? Aku juga punya mimpi!”

Kyuhyun mengangguk-angguk sok diplomatis. “Lalu apa rencanamu?” tanya Kyuhyun. Sooyoung tampak berfikir. “Ak—aku tidak akan selamanya menikah denganmu! Kita akan bercerai setelah aku mengembalikan kehidupan keluargaku seperti sedia kala.”

“Kau kira aku gila? Itu bisa mencoreng nama baikku.”

“Kau memang tidak pantas untuk nama baik! Kau dan kata baik tidak bisa dijadikan satu!” seru Sooyoung geram.

“Paling tidak setahun. Setelah satu tahun kita akan bercerai” tawar Kyuhyun. Sooyoung terlihat berfikir dan akhirnya ia mengangguk. “Oke, satu tahun.”

Junmyeon sudah akan angkat bicara namun Kyuhyun cepat-cepat mengangkat tangannya untuk menyuruhnya diam. “Junmyeon, pernikahan akan dilakukan lusa. Siapkan semuanya, aku ingin pernikahan ini meriah. Kau tau kan mereka harus tau kalau ini adalah pernikahannya Cho Kyuhyun dari keluarga bangsawan Cho.”

Junmyeon mengangguk mengerti, sedangkan Sooyoung ingin muntah mendengar kalimat super sombong dari mulut Cho Kyuhyun itu dan Kyuhyun hanya tertawa licik.

Setelah itu Kyuhyun berdiri dan berjalan ke pintu diikuti dengan Junmyeon dibelakangnya. Namun Kyuhyun berhenti saat sudah berada selangkah didepan pintu. Dan ia memastikan Sooyoung mendengar suaranya. “Junmyeon, kunci pintu ini sampai hari pernikahan tiba” Sooyoung terbelalak dibuatnya dan dengan refleks cepat Sooyoung berlari menuju pintu namun sialnya Junmyeon sudah menutupnya dan memutar kuncinya. Terdengar gedoran dari dalam kamar hasil perbuatan Sooyoung.

“CHO KYUHYUN! KAU BENAR-BENAR BRENGSEK! KELUARKAN AKU!!!”

Kyuhyun ingin tertawa mendengar sumpah serapah mulai mengalun dari mulut Sooyoung seperti lirik rap disertai musik yang berasal dari gedoran pintu yang terdengar brutal. Sebenarnya Kyuhyun juga tau dia tidak perlu melakukan ini, tetapi entah kenapa sejak melihat Sooyoung pertama kali tadi ada bagian dalam diri Kyuhyun yang selalu ingin mengerjai Sooyoung. Melihat gadis itu meledak-ledak dalam emosi seperti saat ini memberikan kebahagiaan dalam dirinya. Entahlah, mungkin dia memang senang melihat Sooyoung menjadi boneka mainannya.

“Tuan, bukankah persyaratan dalam surat wasiat itu pernikahan kalian harus berlangsung seumur hidup? Jika kalian bercerai ditengah-tengah, semua harta kalian akan menjadi hak yayasan sosial keluarga anda.”

Kyuhyun menghentikan tawanya. “Tentu saja aku tau, aku tidak berencana untuk bercerai dengannya” Junmyeon mengernyit. “Maksud anda, anda bergurau soal pernikahan status?”

“Tidak, Junmyeon… di keluarga Cho pernikahan status sudah terlalu biasa. Mereka tetap menjadi suami istri namun bebas melakukan apapun selagi tidak tercium ke media. Bahkan ayah dan ibu juga seperti itu”

Junmyeon menghela nafas. “Tetapi tuan dan nyonya besar akhirnya saling jatuh cinta”

Kyuhyun terkekeh. “Nah itu yang tidak mungkin akan terjadi padaku. Aku hanya jatuh cinta pada wanita-wanita seksi dan cantik. Lihat Choi Sooyoung, dia kurus dan tidak berbentuk”

Junmyeon tak berkomentar dan hanya mendengarkan majikannya itu menghina calon istrinya sendiri. Suara gedoran masih terdengar dari dalam kamar calon istri majikannya dan Junmyeon hanya bisa mendengarkannya dengan prihatin. Dia sudah terlalu tau bagaimana sifat majikannya itu yang memang sering sesukanya.

“Ah, nona Baek Sumin menelfon satu jam yang lalu katanya nanti malam ia akan datang kemari”

“Gadis itu benar-benar. Aku sudah bilang hubungan kami sudah berakhir. Bilang padanya aku akan menikah, mungkin dia akan menyerah”

Junmyeon membungkukan kepalanya sopan. “Ah, mulailah menyiapkan pernikahanku dan Sooyoung!”

“Ya, tuan.”

***

Sooyoung memilih berhenti menggedor saat dia sama sekali tidak direspon. Tangannya sudah sakit karena terus-terusan menggedor dan berteriak. Entah sudah berapa banyak kata-kata kotor keluar dari mulutnya untuk menyumpahi Cho Kyuhyun. Dia menyesal sempat terpana dengan wajah bak malaikat milik Kyuhyun. Dia sudah jelas-jelas tertipu, lelaki itu bukanlah dewa yunani tampan melainkan seorang devil dari neraka. Dan Sooyoung tidak bisa membayangkan setahun menghabiskan waktunya menjadi istri seorang devil.

***

Kyuhyun tidak mengerti kenapa dia justru memilih jalan ekstrim untuk menikahi Sooyoung. Padahal akan lebih mudah menyuruh gadis itu menandatangani surat peralihan warisan dan membagi sedikit kompensasi untuknya. Tetapi dia justru memilih menikahi gadis yang sama sekali tidak menarik dimatanya. Untuk saat ini.

Kyuhyun selama ini tidak pernah berfikir untuk menikah. Ia fikir ia bisa bersenang-senang dengan wanita manapun yang ia inginkan tanpa harus berkomitmen. Kenapa dia harus membuang waktu dengan mengikat diri dengan satu wanita saat dia bisa bersenang-senang dengan banyak gadis? Apalagi Kyuhyun adalah tipe yang mudah bosan dan mudah jatuh cinta. Dia tidak bohong jika mengumbar kata cinta pada banyak gadis, karena menurutnya dia memang mencintai gadis-gadis yang dikencaninya. Jadi, menikahi Sooyoung sama sekali tidak pernah masuk kedalam daftar hal yang akan dilakukannya semasa hidup. Tetapi Kyuhyun tidak tau, pilihannya untuk menikah dengan Sooyoung justru akan membawanya ke kehidupan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Seharusnya Kyuhyun waspada, karena dia akan bertemu dengan devil yang sesungguhnya.

tbc

Teaser for the 2nd part

territorial line

“Silahkan mencium pasangan anda”

“Aku sangat mencintainya, meskipun dia tidak secantik atau seseksi gadis-gadis lain aku tetap mencintainya”

“Suamiku memang begitu, katanya dia akan mengajakku bulan madu ke Hawaii”

“Jangan terlalu berusaha, meskipun kau telanjang aku tidak akan tergoda untuk menidurimu”

“Mulut dan otakmu sama kotornya”

“Aku berani bertaruh kau yang akan memohon untuk bercinta denganku, nona Cho”

“Kim Junmyeon, kemana Kyuhyun dan gadis perebut kekasih orang itu sebenarnya pergi?”

“Baek Sumin, menyerahlah”

“Kau sexy juga saat sedang mandi”

“Kalau kau melewati garis ini, akan kutendang bolamu itu sampai ke Saturnus dasar cabul!”

Gimana? Suka ga? Penasaran ga? Ini belum apa-apa ini baru permulaan lol. Insya Allah ff ini updatenya cepet berhubung aku lagi nganggur dan ide cerita ini lumayan lancar. Tapi jadi mandet kalo kalian males comment :p. Jadii you know what you’ve to do kan? Hahaha. Leave some comment ya. Dan plis bukan sekedar next atau semacemnya, seenggaknya review ceritanya gitu kalo ada kekurangan, typo atau eyd yang salah jadi aku bisa tau dan perbaikin lagi hehehe.