Posted in Family, Romance, Series

[Series] Shadow Of Love [Part.4]

Poster SOL(1)

Title : Shadow Of Love [Part.4]

Leght : Series

Rating : T, PG-15

Genre : Romance, Family

Author : FairyKnight

Poster by : OnlyFreakGirl@onlyfreakgirl.wordpress.com

Main Cast :

• Choi Sooyoung

• Cho Kyuhyun

• Xi Luhan

• Seo Joo Hyun

• Jung Yong Hwa

Other Cast :

• Choi Minho

• Kwon Yuri

• Kai

• Kris

• Im Yoona

• Tiffany

• Victoria

• Shim Changmin

• And More Cast.

Note : Thanks buat Admin yang udah mau publish FF ini ^^ , Maaf sebesar-besarnya kalau FF ini ada kekurangan, Author akan berusaha semampu Author 🙂

Sooyoung POV~
Dia menarikku keluar dari rumah dan masuk ke mobilnya.
“Apa yang kau lakukan?” ujarku sambil mencoba membuka pintu mobil sport ini, aku mencoba memberontak layaknya seseorang yang sedang diculik. Dia tiba-tiba mencengkram tanganku dengan kuat dan sedikit mengguncang tubuhku
“Choi Sooyoung tenanglah” dia tiba-tiba menarikku ke pelukannya, mengusap kepalaku.
“Aku…akan membebaskanmu dari semua ini, aku berjanji” dia berkata pelan tapi seperti benar-benar serius.
“Aku tidak mau dengar apapun sekarang ini” dia melepaskan pelukannya sambil beralih menghapus air mataku, aku menepis tangannya dan duduk berbalik arah ke arah jendela
Kami sampai di Banpo bridge, kenapa dia membawaku ke sini?
“Ayo turun” aku turun dari mobil tapi tanganku masih bertumpu pada pintu mobil yang belum ku tutup
“Aku sudah mengirim pesan pada Seohyun, jadi mereka tidak perlu khawatir karena kau sedang bersamaku”
“Kemarilah” ujarnya lagi
“Ini sudah hampir malam, aku ingin pulang saja”
“Hei, kita kan baru saja sampai, kenapa sudah mau pulang, setidaknya melihat matahari terbenam dulu, dan juga sebentar lagi kan air mancurnya akan terlihat” dia menahanku pergi, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh pria ini, dia bahkan tak pernah bisa membuatku tersenyum
“Lihat saja sendiri, aku mau pulang”
“Dia menciummu disini bukan?” aku menghentikan langkahku, ‘Dia’ siapa yang Luhan maksud?
“Apa yang kau bicarakan?”
“Cinta pertamamu” dia sedikit berteriak kesal
“Aku mengajakmu ke sini bukan untuk mengenang dia” lanjutnya, Cih..awalnya aku tidak berpikiran seperti itu, karena kenangan masa lalu itu tidak penting sama sekali
“Aku tau apa yang kau pikirkan, kau bilang kenangan itu tidak penting tapi sadarilah asalkan orang itu, aku akan merelakanmu, asalkan dia orang yang akan membuatmu tertawa lagi selain Cho Kyuhyun”
“Luhan, berhenti mengungkitnya, dan juga ‘orang itu’ bukan Cho Kyuhyun”
“Kau tahu, aku baru menyadari satu hal dan hampir lupa memberitahukannya kepadamu”
“Apa itu?”
“Cinta pertamamu itu…” apa lanjutannya aku sangat penasaran
“Dia..sangat mirip dengan Cho..Kyu..hyun” DEG
“Diamlah” aku berteriak, kenapa sekarang seakan mataku terasa berat dan dadaku sesak
“Kau tahu aku sekarang akan mengatakan semuanya padamu, semuanya Soo”
“…”
“Hari itu saat kita masih duduk di Junior High School, kita bertiga sering pulang dengan sepeda bukan? Suatu hari kalian begitu aneh menolak ajakkanku pulang bersama akhirnya aku bermaksud mengikuti kalian. Tapi siapa sangka saat berhenti di tempat ini aku harus menerima rasa sesak yang sangat menyakitkan, dia yang mendapat ciuman pertamamu, ingin rasanya saat itu juga aku datang ke sana dan memukul wajahnya, tapi aku sadar kau pasti lebih membelanya dari pada aku, selalu seperti itu”
“…” air mataku jatuh setetes demi setetes mengingat masa-masa itu
“Aku sadar aku bukan dia ataupun Cho Kyuhyun yang bisa membuatmu tertawa, tapi tak bisakah aku mencoba lagi dan lagi? Sebesar apapun usahaku untuk tidak mencintaimu lagi tapi melihatmu terus menerus terluka aku tidak bisa untuk tidak mencintaimu, jangan salahkan aku, kumohon” sekarang dia berlutut dihadapanku
“Dan juga kumohon jangan salahkan dirimu atas semua yang terjadi pada’nya’ Soo, kau tidak bersalah sama sekali atas kejadian yang menimpanya, aku yakin dia pasti sudah sadar sekarang, pergilah temui dia” aku menghapus air mataku
“Gomawo..gomawo sudah menjadi semua yang kubutuhkan tapi sudah cukup banyak utangku padamu, dan juga aku belum siap bertemu dengannya, aku pergi dulu” ujarku sambil meninggalkannya masih berlutut.

Seohyun POV~

Aku menatap piagam yang terletak di atas meja, Eomma dan Appa sedang berada di dalam kamar.
Flashback~
Aku melihat jelas dari depan pintu rumah, Luhan menarik gadis monster itu ke dalam pelukkannya, aku segera masuk dengan membanting pintu.
Flashback end~
‘Dia selalu punya apa yang aku inginkan, tapi hanya satu yang dia tidak akan pernah punya di dunia ini selain aku yaitu Luhan, Jika aku tidak memiliki Luhan siapapun juga tidak boleh memilikinya, apa lagi Choi Sooyoung’
“Nona muda, makan malam sudah siap”
PIPPPIPP
Sepertinya suara klakson mobil, apa gadis monster itu sudah pulang?
“Aku pulang..”
“Kenapa baru pulang sekarang? Sekalian saja tidak usah pulang” dia berjalan melewatiku
“Nona muda anda sudah pulang, apa anda ingin makan dulu?” kepala pelayan menghampirinya
“Tidak, aku sudah makan tadi, sediakan saja aku air panas untuk mandi”
“Baiklah kalau begitu saya mengerti”
“Aku juga tidak jadi makan, selera makanku hilang setelah melihat wajahnya” ujarku sambil berjalan pergi, dia hanya melirikku sekilas, dasar gadis sombong, aku benci dirinya.
“Masih berani melirikku? Apa kau tidak tau malu? Sudah membuat kakiku seperti ini, kau tahu aku membutuhkan 2 bulan terapi lagi supaya kakiku bisa sembuh”
“Aku berharap kakimu cepat sembuh, tapi semua yang menimpamu itu karena salahmu sendiri”
“Cih..sepertinya apa yang keluar dari mulutmu barusan berbeda dengan apa yang dikatakan hatimu”
“Kau tahu, kalau aku bilang alasan sebenarnya aku mengusir Guru Han yang merupakan awal dari permasalahan ini, kau akan malu besar nantinya”
“Mwo? Apa kau pikir aku yang bersalah atas semua ini?”
“Tentu saja, jadi kau pikir saat itu harusnya aku menangkapmu, atau harusnya aku saja yang jatuh dari tangga, atau lebih parahnya lagi kita berdua harus jatuh bersama terguling-guling ke bawah begitu?”
“Aku tak menyangka kau cepat sekali merespon” ujarku sambil menggelengkan kepala tak percaya.

Yonghwa POV~
Aku sedang berbaring di kasur sambil memikirkan gadis yang beberapa hari lalu ku temui di dalam bus, tepatnya Seohyun.
“Seohyunnie, apa kau sudah melupakanku? Apa aku tidak penting bagimu?” ucapku sambil menatap sebuah gelang, gelang yang ku buat bersamaan dengan gelang yang digunakan Seohyun.
“Yonghwa-ah, apa kau sudah tidur?” tiba-tiba suara abboji mengalihkan perhatianku
“Belum, ada apa abboji?” tiba-tiba abboji membuka pintu
“Ah begini, besok abboji akan mengadakan reunian bersama teman-teman semasa kuliah dulu, apa kau bisa mengisi acaranya, ya..setidaknya menyumbangkan satu sampai 2 lagu”
“Ah tentu saja, akan aku lakukan, jam berapa acaranya akan dimulai?”
“Bagaimana kalau kita berangkat bersama?”
“Baiklah, kalau begitu abboji harus keluar sekarang karena aku ingin tidur”
“Ah benar juga, kau harus fokus saat menyanyi besok” aku melihat abboji sudah keluar, aku mengambil sebuah foto yang terselip di bawa bantalku.
“Kapan kita bisa bertemu lagi?” ujarku sambil mengelus permukaaan foto 3 anak kecil itu -Yonghwa, Seohyun dan Kyuhyun-

Author POV~
Pagi itu di rumah kelurga Xi, terlihat Tuan Xi berserta istri dan putra tunggalnya sedang duduk menikmati sarapan di hari Sabtu.
“Abeoji, aku ingin menanyakan sesuatu”
“Apa itu tuan muda Xi?”
“Abeoji apakah benar aku akan dijodohkan dengan salah satu dari kedua putri tuan Choi?”
“Ah itu, apa eomonim-mu yang memberitahu?” ujar tuan Xi sambil melirik istrinya yang hanya tersenyum
“Ne, aku ingin segera menikah setelah lulus nanti” ujar Luhan sedikit polos
“Hahaha, kau ini” tuan Xi hanya menertawai anaknya itu
“Memangnya kau menyukai salah satu diantara mereka Luhan-ah?” tiba-tiba Nyonya Xi membuka suara menanyakan pada putra kesayangannya itu
“Ne, aku menyukai salah satu di antara mereka”
“Kalau begitu hari ini kita ke rumah tuan Choi, untuk membicarakan hal penting ini” ujar tuan Xi lagi karena mendengar keseriusan dari anaknya

Sooyoung POV~

Pagi ini aku menemani Appa sarapan di dalam kamarnya.
“Appa ini obatnya” ujarku sambil menyodorkan obat
“Aku masih sehat, aku tidak mau minum obat terus”
“Tapi Appa, kondisimu sedang tidak stabil, aku takut Appa tiba-tiba pingsan”
“Tentu tidak mungkin kalau Appa akan pingsan, banyak pengawal yang akan membantu Appa”
“Sudahlah kalau memang Appa tidak mau minum obatnya”
“Putri Appa marah?”
“Bukan begitu, tapi…”
“Kalau begitu kemarikan obatnya, Appa akan meminumnya”
“Appa, apa wanita itu tau kau juga punya penyakit serangan jantung?” Appa hanya tersenyum
“Dia eommamu uhukk…uhukk”
“Sebaiknya Appa istirahat saja, aku pergi keluar dulu”
Setelah memastikan Appa kembali istirahat, aku keluar kamar dan berpapasan dengan wanita itu
“Ah, apa Appamu sudah makan dan minum obat?”
“Dia sekarang sedang beristirahat jangan diganggu”
“Bukan begitu, aku hanya ingin bilang kalau sebentar siang keluarga Tuan Xi akan datang berkunjung” aku segera menyingkir mempersilahkan wanita itu masuk.
Aku melihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 11.00 KST, hari ini aku janjian dengan Yoona untuk menemaninya berbelanja baju di salah satu mall di daerah Gangnam
“Annyeong eonni, maaf membuatmu menunggu lama”
“Gwenchana, kajja Yoona-ah” aku menarik tangannya ke dalam mobil
“Annyeong supir Park”
“Yoona-ah berhenti menyapa supir Park, dia harus berkonsentrasi”
“Hehe mianhae Eonnie, aku terlalu senang hari ini”
“Ada apa memang?”
“Oppaku ingin dibelikan baju, padahal sebelumnya dia sama sekali menolak”
Setelah sampai aku mengajak Yoona ke toko baju langganan Seohyun
“Wah eonnie, kau sering ke sini?”
“Ani, tapi saudara perempuanku sering ke sini untuk menghabiskan uang sakunya”
“Jinjja? Wah aku ingin menjadi dongsaeng eonni saja kalau begitu, uang saku saja sudah bisa membeli baju-baju yang bagus” aku melihat Yoona tersenyum ceria
“Tapi eonnie kenapa kau ingin membelikanku baju?”
“Aku ingin menghabiskan uangku untukmu saja”
“Aku ingin yang ini saja”
“Benarkah hanya itu saja?” Yoona mengangguk, dia telah memilih 3 dress feminim
“Kau masih punya 5 kupon belanja lagi dariku” ujarku singkat
“Eonnie, kenapa eonnie sangat baik denganku? Apa Eonnie menyukai anak-anak?”
“Di usia sepertimu tidak bisa lagi disebut anak-anak Yoona-ah, tapi aku memang menyukai anak-anak”
“Pantas saja cinta pertamamu juga menyukai anak-anak bukan?” aku langsung melihat ke arahnya
“Hehe, aku hanya mengulang apa yang pernah eonnie ceritakan padaku” aku berjalan mendahuluinya
“Eonnie chakkaman” dia berteriak dari belakang
“Wae?”
“Aku ingin menggunakan 5 kupon tadi sekaligus”
“Mwo? Untuk apa?”
“Aku ingin membelikan oppaku sepatu, baju dan juga jaket”
“Lalu kau sendiri tidak ingin sepatu?”
“Sepatu dari eonnie saja sudah cukup banyak”
“Baiklah kalau begitu, biarkan supir Park yang memegang belanjaanmu”
Kami berdua masuk ke toko pakaian, Yoona membeli 2 buah kemeja dan satu jaket, seleranya benar-benar selera anak muda yang bagus
“Oppamu tidak salah memiliki adik sepertimu, dan juga selera fashionmu sangat baik” setelah membayar kami keluar dan berjalan menuju toko sepatu dimana para artis-artis KPOP biasa berbelanja
“Berapa nomor sepatu yang biasa dikenakan Oppamu?”
“Sebelum pergi tadi, aku mengambil sepatu sekolah yang biasa dia gunakan, ini”
“Kaki oppamu cukup panjang”
“Tentu saja, dia kan tinggi, oh iya eonnie kupon terakhir aku ingin membelikannya sebuah jam tangan”
“Jam tangan? Bukankah minggu lalu kau sudah membelikannya jam tangan?”
“Itu..itu buat seseorang”
“Nugu?” aku bertanya datar tapi sebenarnya penasaran
“Dia seorang anggota dancer di sekolahku, namanya Oh Sehun”
“Oh Sehun? Sepertinya aku pernah mendengar tentang orang itu”
“Tentu saja dia orang kaya di sekolah dan juga sepupunya adalah anak dari pemilik perusahaan otomotif terkenal di korea” jangan-jangan dia sepupu Luhan, kalau benar aku akan membantu Yoona, kalian tau mengapa aku selalu baik di depan Yoona? Aku pikir orang seperti Yoona yang hidup dengan penuh keceriaan dapat mengajariku menikmati hidup.
“Lalu dalam rangka apa ka..” belum selesai bicara Yoona menutup mulutku
“Omo eonnie, dia disana, lihat itu..itu dia” ujar Yoona sambil menunjuk segerombolan pemuda
“Yang mana orangnya?” aku berbalik ke belakang, Yoona terlihat sudah mengambil sebuah jam dan menuju kasir
“Apa anda punya kartu pelanggan?”
“Tidak, ini aku bayar dengan kartu kredit saja” ujarku yang telah menyusul Yoona ke kasir
Setelah keluar toko, kami benar-benar berpapasan dengan gerombolan pemuda-pemuda tadi yang salah satunya adalah Sehun, tapi yang mana orangnya
“Sehun-ah, bukan kah dia Im Yoona?” sementara Yoona terus menunduk
“Annyeonghaseo Yoona-ah, senang bertemu denganmu di hari minggu ini”
“Ne” jadi dia yang bernama Sehun
“Annyeong Sehun-ssi aku Sooyoung, teman Luhan”
“Mwo? Kau mengenal Luhan hyung?”
“Oh iya ada sesuatu yang Yoona ingin berikan kepadamu” aku menarik Yoona berhadapan dengan Sehun
“Nah Yoona-ah cepat berikan hadiahnya” Yoona dengan gugup memberikan hadiah itu kepada Sehun
“I..ii..ni hadiah atas kemenanganmu kemarin”
“Wah Sehun-ah terimalah, ketua kelas kita sudah berbaik hati memberimu hadiah” salah seorang temannya menyenggol tangan Sehun
“Ne gomawo Yoona-ah” benar-benar anak muda sekarang, penuh dengan kepura-puraan, dilihat dari mata Sehun, sepertinya dia menyukai Yoona
Di dalam mobil~
Yoona terus saja memegang pipinya yang merah merona
“Eonnie kau tau aku sangat malu tadi, aku kan belum siap”
“Tunggu saja jawabannya”
“Tapi..ah eoteokke?”
“Kau ini, seharusnya tadi jangan langsung lari setelah menyatakan cinta”
“Tapi aku takut kalau ditertawai”
“Kau mau tau tadi bagaimana reaksi Sehun?” Yoona langsung menggeser badannya mendekatiku
“Dia diam mematung”
“Ah kalau begitu sulit untuk di tebak, apakah dia akan menerima atau tidak” Yoona menunduk kecewa, mau bagaimana lagi..Oh Sehun hanya punya satu ekspresi jadi sulit ditebak
Setelah mengatar pulang Yoona sampai didepan rumahnya saja aku langsung pulang, sesampai dirumah aku melihat banyak pelayan sedang membereskan meja makan, sepertinya acara makan-makannya sudah selesai.
“Nona muda anda sudah pulang, anda melewatkan makan siang dengan keluarga tuan Xi” ujar seorang pelayan wanita sambil membungkuk
“Dimana Appa?”
“Tuan sedang duduk di halaman belakang dengan Nyonya dan juga Nona Muda Seohyun”
“Aku naik dulu”
Setelah sampai dikamar aku membuka tas dan mengambil sebuah surat, itu adalah surat titipan dari Oppa Yoona untukku…,
‘Annyeonghaseo Nona Peri, terima kasih sudah menyenangkan setiap hari-hari Yoona, aku sebagai Oppanya saja tidak bisa seperti dirimu. Aku tahu segala sesuatu yang Yoona berikan padaku bukan hasil jeripayahnya melainkan hadiah darimu, aku tidak tahu apa yang sudah dilakukan dongsaengku ini sehingga kau begitu baik padanya, oh iya kudengar darinya kau masih muda tapi sayang Yoona tidak ingin memberitahukan namamu padaku hehehe, kalau begitu aku hanya berdoa untuk masa depanmu yang cerah, karena kudengar selain muda, cantik,  dan kaya raya kau juga pintar, aku mendoakan kebahagiaanmu Nona Peri, maaf aku belum bisa membalas kebaikkanmu, sekali lagi gamsahamnida’
Aku hanya tersenyum membaca surat ini, dia berterima kasih padaku? Aku yang harusnya berterima kasih mengingat Yoona sudah mengajarkanku menikmati arti hidup, kalau dulu aku tidak bertemu Yoona mungkin sekarang aku bisa jadi gadis yang lebih jahat, keras kepala dan juga dingin daripada sekarang.

Author POV~
Hari minggu ini rencananya Luhan akan menemani Seohyun untuk pergi terapi.
“Sooyoung kau ikulah bersama mereka, Appa dan Eomma akan pergi berjalan-jalan” ujar Tuan Choi
“Gwenchana Appa, aku sendiri dirumah tak apa”
“Kau ini kerasa kepala sekali, Appa bermaksud baik menyuruhmu bersosialisasi”
“Sudahlah yeobo, kalau dia tidak mau jangan dipaksakan” ujar Nyonya Choi setelah melihat Sooyoung pergi
“Aku tau maksudmu supaya Luhan bisa benar-benar memilih calonnya diantara mereka berdua, tapi kita tidak boleh memaksa Sooyoung, nanti dia pasti akan curiga” ujar Nyonya Choi sambil menggenggam tangan suaminya
“Aku harap dia mau ikut bersama Seohyun” ujar Siwon lagi sambil melihat wajah istrinya dan tersenyum.

Luhan POV~
Aku telah sampai di kediaman keluarga Choi tapi sepertinya Tuan dan Nyonya Choi sudah keluar.
“Ah tuan muda Xi, silahkan tunggu sebentar nona muda sedang bersiap-siap, sebentar lagi akan turun” kepala pelayan menyapaku hangat
“Ayo ikut saja”
“Aku tidak mau”
“Kau harus ikut, Appa akan kecewa nanti”
“Ku bilang tidak ya tidak”
“Aku tidak peduli, kau harus ikut”
“Apa kau tidak bisa bahasa manusia?”
“MWO?”
dari lantai dua dapat ku dengar percek-cokkan antara Sooyoung dan juga Seohyun, para pelayang juga sudah berkumpul didepan kamar.
“Biar aku yang selesaikan masalah mereka, kalian silahkan kembali bekerja” ujarku, aku pun membuka pintu kamar
“Luhan-ah..” Seohyun kaget melihatku
“Ada apa ini?”
“Aku ingin mengajak Sooyoung ikut sesuai dengan permintaan Appa, tapi dia menolak keras” dalam hal ini Sooyoung memang salah
“Kalau begitu Soo, kau harus ikut” Sooyoung hanya melihatku dengan tatapan marah, sepertinya dia kecewa karena keputusanku.
Didalam mobil, aku terus saja melirik Sooyoung yang duduk dibelakang melalui kaca, ternyata dia tertidur, apa lagi ditambah dengan alunan musik klasik yang sedang Seohyun putar. Setelah sampai, Seohyun mencoba membangunkan Sooyoung tapi seperti dia sedang membentak Sooyoung untuk bangun.
“Seohyun-ah biar aku saja yang membangunkannya, kau masuklah duluan”
“Ne” kulihat Seohyun berjalan masuk dengan wajah masam, aku berpindah ke jok belakang mobil dan duduk disamping Sooyoung. Aku tidak langsung membangunkannya melainkan menatap wajahnya, terakhir kali aku menatap wajahnya saat sedang tertidur pada saat kami SMP, wajahnya saat tertidur seperti orang yang sedang gelisah.
“Waegurae Soo-ah? Kau bisa menceritakan semuanya padaku, bahkan saat tertidur pun kau mungkin masih terus memendam masalahmu”
“Soo, bangun kita sudah sampai” ujarku lembut sambil menggerakkan tubuhnya, dia mulai terbangun sambil mengucek matanya, seperti anak kecil yang baru terbangun.
“Kenapa baru membangunkanku?”
“Itu….itu karena ku lihat wajahmu seperti sedang kelelahan saja”
“Oh, dimana Seohyun?”
“Dia kusuruh masuk duluan”
“Harusnya kau membantunya berjalan, kakinya belum sepenuhnya sembuh” dia pun segera keluar mobil.

Sooyoung POV~
Seohyun dan Luhan sedang berada didalam ruangan sedangkan aku sedang berkeliling ditempat terapi ini. Ternyata tidak hanya anak-anak yang ikut terapi ini namun orang dewasa juga ikut terapi ini (terapi berbicara), di Korea presentase kebodohan di negara kami cukup rendah. Saat laki-laki itu berbalik dia terlihat tersenyum, tapi saat melihatku senyumnya menghilang.
“Cho Kyuhyun..” ujarku kaget dengan nada pelan
Kami berjalan-jalan ditaman, sudah hampir satu setengah jam, tapi Seohyun dan Luhan tak kunjung keluar, akhirnya aku dan Kyuhyun memutuskan untuk bermain ditaman bersama anak-anak pasien terapi.
‘Cinta pertamamu itu…Dia..sangat mirip dengan Cho..Kyu..hyun’ sembari melihat Kyuhyun dari kejauhan aku teringat sepenggal perkataan Luhan di Jembatan Banpo. Xi Luhan,, sekarang Kyuhyun bahkan terlihat sangat mirip dengan Jong Hyun, dia bermain bersama anak-anak.
Karena sudah hampir malam, Kyuhyun akhirnya bermaksud mengatarku dengan motor.
“Apa ini motormu?” dia hanya mengangguk, kenapa warnanya putih?
“Apa kau ingin menjadi pangeran berkuda putih?” tanyaku lagi, dia hanya terkekeh dan menggeleng
“Lalu kenapa warna putih?” dia hanya menggidikkan bahunya, sudahlah lagipula kenapa aku jadi seperti ini? Banyak ngomong…
Di tengah jalan kami dihadang oleh 6 orang yang menggunakan masker dan juga memegang balok kayu panjang.
“Turun kalian..”
“Ada apa ini?” tanyaku
“Serahkan uang kalian atau motor ini akan menjadi milik kami”
“Cih, hanya uang? Berapa banyak yang kalian butuhkan?”
“Wah ternyata pacarmu orang kaya?” ujar salah satu dari mereka, berdiri didepanku sambil memegang daguku, aku pun langsung mengelak
“Kalau begitu kita tidak butuh uang kalian, kau serahkan saja gadismu ini” ujar mereka sambil menepuk pundak Kyuhyun, sepertinya suara orang ini tidak asing untukku
“Jjaa…j..jjaa..” apa aku tidak salah dengar? Kyuhyun mencoba berbicara
“Hei ternyata namjachingunya gagu, hahaha” aku hanya menatap tajam orang yang berada didepanku, dia hanya tersenyum meremehkan.
“Bawa dia, kita akan bersenang-senang malam ini” ujar laki-laki didepanku lagi, sekarang aku semakin gemetaran
Kyuhyun berlari dan mendorong laki-laki itu hingga terjatuh
“Sialan namja gagu itu berani juga, pukuli dia hingga sekarat dan kalau perlu buang saja mayatnya jika sudah meninggal” mereka pun mulai memukul Kyuhyun dengan balok kayu itu, namun Kyuhyun hanya menatapku sambil mengibaskan pelan tangannya menyuruhku cepat lari, namun aku tetap disana dan mulai menekan nomor Luhan
“Yeoboseyo, Soo eodiya?”
“Kau cepat datang kesini” ujarku miris melihat Kyu sudah babak belur
“Kau dimana?”
“Aku di..” tiba-tiba ponselku direbut
“Kau mencoba menghubungi seseorang rupanya, kau benar-benar sudah membuatku marah” PLAKKK, laki-laki itu menamparku keras hingga aku terjatuh
“Tinggalkan laki-laki itu dan bawah gadis ini” suruhnya, tiba-tiba kulihat Kyuhyun bangkit lagi dan mencoba mencegah mereka membawaku
“Jangan..” teriakku, laki-laki ini pun langsung berbalik dan dengan sekali tendangan tubuh Kyuhyun terkapar tak berdaya
“J..jaa..jjaa..jangan ssee..ntuh yeo..jaku” BLUSH serasa waktu berhenti dan tersisa aku dan Kyuhyun yang saling bertatap, ‘Jangan sentuh yeojaku’ itu yang dia katakan untuk pertama kalinya aku mendengar suaranya
“Cho kyuhyun pergi lah” teriakku, butiran bening jatuh dipipiku, entah apa yang membuat perasaanku tak karuan sekarang ini
“Pergilah sana, atau aku akan membencimu seumur hidupku” teriakku lagi, aku tidak ingin membuat orang baik sepertinya mati karenaku
PIPPPP PIIPPP PPPPIPPPP
Tiba-tiba sebuah cahaya yang menyilaukan berserta suara klakson-klakson menghentikan semuanya sejenak. Kulihat Luhan, Minho, Kai dan namja yang ditaksir Yoona, Sehun, turun dari mobil-mobil itu itu.
“Kalian pergilah, kami tidak ingin melukai ataupun menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa” ujar Minho
“Baiklah kami akan pergi, karena rasanya tidak adil kami melawan kalian yang hanya berempat, benarkan nona manis?” ujar pria itu sambil memegang daguku, dia…tunggu dulu, mata itu tidak asing bagiku, merekapun pergi. Dengan segera Luhan datang menghampiriku
“Soo apa ada yang terluka?”
“Cepat bawa Kyuhyun ke rumah sakit, dia yang harus kalian tolong” mereka segera mengangkat Kyuhyun yang ternyata sudah kehilangan kesadarannya.
“Sehun-ah, kau bawa motor Kyuhyun, kau tau kan alamatnya?” ujar Luhan, Sehun menggeleng
“Mana mungkin aku tau”
“Kalau begitu bawa motornya ke bengkel kita, besok pagi motornya akan diperbaiki”
“Baiklah hyung aku mengerti, aku pergi duluan kalau begitu”
Di perjalanan, aku terus saja melihat ke arah Kyuhyun
‘Tuhan, kumohon selamatkan dia’ ‘Andwe..andwe..Cho Kyuhyun kau harus sadar, kau tidak boleh mati sekarang, kau hanya akan membuat aku menyesal seumur hidup’
Setelah sampai Kyuhyun segera dilarikan ke UGD, aku hanya duduk di kursi dengan perasaan berharap-harap cemas.
“Soo, mian tadi karena keasikkan megobrol kami sampai melupakan kamu, tapi kau baik-baik sajakan, tadi kami pergi jalan-jalan ke mall, jadi aku tidak mendengar suara ponselku” PLAKKK, terserah orang mau bilang apa, yang jelas aku menamparnya
“Kau masih bisa bilang begitu?” air mata mulai turun di pipiku
“Kau tau Xi Luhan, hari ini adalah kejadian tidak terlupakan untukku” ujarku sambil menatapnya
“Bukan hanya aku yang dalam bahaya tapi juga aku sudah membahayakan nyawa seseorang, Cho Kyuhyun.. aku berutang budi padanya, seandainya dia meninggalkanku saat itu, mungkin sekarang aku sudah dinodai oleh para berandalan itu” raut muka Luhan berubah menjadi nanar
“Aku tidak akan pernah membiarkan hal ini terjadi untuk kedua kalinya” dia menatapku berusaha meyakinkanku
“Kau harus buktikan perkataanmu Luhan-ssi, jika tidak, maka tidak akan ada lagi kesempatan untuk kita bisa bersama” aku segera menghapus air mataku, setelah melihat Euisa keluar
“Bagaimana keadaannya?”
“Apa kau walinya?”
“…” aku diam sejenak
“Ne aku..aku orang yang bersamanya saat kejadian”
“Maaf nona tapi kami butuh walinya”
“Tapi dia temanku” ujar Luhan
“Maaf, tapi sepertinya ada masalah yang penting yang harus saya katakan pada walinya” karena tidak ada jalan lain, ini satu-satunya yang harus aku lakukan
“Aku..anaenya” ucapku spontan, mau bagaimana lagi aku harus tau kondisinya, dia sudah menolongku hingga seperti ini.
“Ah pengantin muda” kulihat para perawat berbisik pelan tapi masih bisa ditangkap oleh telingaku
“Kalau begitu anda silahkan ikut saya” Euisa berjalan duluan, tanganku tidak-tiba ditahan oleh Luhan
“Soo, apa-apaan sebenarnya kau ini?”
“Ini yang harus aku lakukan, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya” dengan lemas, dia melepaskan tanganku.

Luhan POV~
‘Aku mengenalmu lebih dari yang kau tau, tapi mengapa kau memilih orang itu..’ benakku, entah Sooyoung sadar atau tidak, menurutku sifatnya berubah, dia menjadi lebih cerewet dan juga perhatiannya terhadap Kyuhyun terlalu berlebihan, apa mungkin kau menyukainya Soo?
Aku jatuh duduk terkulai sambil memegang dadaku, ‘…..jika tidak, maka tidak akan ada lagi kesempatan untuk kita bisa bersama’ sepenggal kata itu, makin menyayat hatiku, Soo, kau tidak boleh seperti ini terhadapku..
Ponsel disaku jaketkku bergetar, pertanda ada pesan masuk, kulihat sekilas itu ternyata dari Seohyun, mianhae Seohyun-ah tapi aku sedang tidak mood untuk membalas pesan darimu sekarang.

Author POV~
“Pasien sudah melewati masa kritisnya tapi hanya saja, sepertinya ada balok yang memukul disekitar tengkorak kepalanya sehingga pasien pasti sedikit mengalami terauma, jadi saya harap anda bisa terus berada disampingnya” ujar Euisa kepada Sooyoung
“Berapa lama keteraumaannya itu berlangsung?”
“Saya tidak dapat memastikannya, tapi mungkin hingga pasien benar-benar merasa sudah tidak takut lagi”
“Ah baiklah kalau begitu aku mengerti, aku permisi dulu ingin menengoknya”
“Silahkan”
Sebelum benar-benar masuk ke ruangan Kyuhyun, Sooyoung mencari keberadaan Luhan, ternyata Luhan sudah tidak ada.
“Yeoboseyo, bibi Jang tolong siapkan peralatan sekolahku dan juga baju seragamku, mungkin aku akan pulang larut malam, aku sedang berada di rumah sakit menjenguk temanku”
“….”
“Baiklah aku tutup dulu teleponnya” KLIKK
Aku duduk disamping ranjang pasien Kyuhyun, dia terlihat tak berdaya, aku menengok ke samping meja, terlihat ponsel berserta dompetnya, aku mengambil ponselnya dan melihat banyak pesan yang masuk, aku membukanya ternyata itu dari adik perempuannya
‘Oppa kau belum pulang?’
‘Oppa, kau dimana, ini sudah larut malam..”
‘Cepat pulang atau akan aku kuncikan kau diluar’
‘Oppa cepat pulang, aku suntuk menunggumu’
‘Oppa kau sungguh tega membuat dongsaeng-mu yang cantik ini menunggu sendirian di rumah’
‘Oppa, aku takut cepat lah pulang..TT’
Aku akhirnya menguhubungi ponsel dongsaeng-nya
“Yeoboseyo..” terdengar suara diseberang sana yang seperti suara Yoona
“Ah Yeoboseyo, apakah kau adik dari Cho Kyuhyun?”
“Sooyoung eonnie? Apakah itu kau?”
“Yoon…a, Yoo…na-ah” ucapku gugup, bagaimana kalau sampai Yoona mengetahui penyebab yang terjadi pada Oppanya
“Eonnie ada apa dengan Oppaku? Mengapa kau menelpon melalui ponsel oppaku?”
“Yoon..Yoona-ah, apa kau adik Cho Kyuhyun? Apa Cho Kyuhyun itu Oppamu?”
“Ne” PRANGGG
Tanganku menjadi lemas dan aku menjatuhkan ponsel itu, Eomma nan eotteoke?, Yoona sangat menyayangi Oppa-nya apa yang harus aku katakan pada Yoona? Kondisi Cho Kyuhyun, dia belum sadar sejak tadi meskipun masa kritisnya sudah lewat
“Yeoboseyo, eonnie, kau masih disana?” suara Yoona dari seberang sana yang masih belum tau apa yang telah terjadi pada Oppanya

~TBC~

Nah gimana? Udah nyampe part 4 nih, Gamsahamnida buat para Readers yang aktif membaca dan comment FF ini, Very Very Thank You guys ^^
Mian lama *bow, Author lagi sibuk UTS XD, tapi mikirin readers yang udah nunggu jadi tiba-tiba kepikir nge-post part.4 hehe…

Author:

nonton, baca hal yang berbau fiksi seperti novel,

76 thoughts on “[Series] Shadow Of Love [Part.4]

  1. Aku sedikit kurang paham di part ini
    sumpah banyak yg bikin ngga mudeng
    dari awal aku ngga mudeng, yaa walau sedikit paham karna disitu mreka ngomongin cinta pertama soo
    dan masih banyak lg yg bikin aku ngga mudeng
    mian

  2. Sumpah part ini tuh dramatis banget baca nya sampe nyesel gimna gitu pas kyu bilang “J..jaa..jjaa..jangan ssee..ntuh yeo..jaku”  huahhh pengen nangis huhu.. lanjut baca thor

  3. TT Kyuppa kritis… Sooeon kok kaget banget klo Kyuppa itu oppa nya Yoona? Luhan suka sama Sooeon? ga pantes ah! Sooeon milik Kyuppa, titik. *readersNgotot Keep Writing chingu 😀

  4. Jadi jonghyun cinta pertama nya soo..
    Soo gk tau klo yoona tu adeknya kyuppa…
    Luhan milih soo kah?
    Penasaran…
    Bagaimana keadaan kyuppa…
    Trus soo merasa bersalah ma kyuppa dan yoona?

  5. Aduh gak tega sama kyuhyun oppa
    Jadi bingung nih pilih kyuhyun atau luhan yg pantes sma sooyoung, yg jelas kyuhyun lah
    Dilanjut ya thor

  6. wah, yongseokyu ternyata dari panti yang sma.
    eh, cowok yg mau nyulik soo kayaknya (mungkin) kris kali ya hehehe.
    wah kyu dirawa, gimana lanjutnya yaa..

  7. semoga yoona g marah sama soo eonn
    udah,luhan ama seo aja biar kyuppa sama soo eonn ^^

    next part ditunggu

  8. Soo kenal ya sama org jahat itu?
    Kasihan kyu dipukulin
    terharu deh pas baca bagian kyu ngomong walaupun gagap
    sorry ya thor baru comment di part ini
    next part ditunggu

  9. Seruuu, deg deg.an jga bcanyaa,
    ak bru bca part 1 nya td , ngebut deh bca kpart 4 nya, next part dtggu thor.

  10. seru bgtt
    nyesel kmrin.q nglewati ff ini
    pas baca d part 4 baru baca dkit z dah trtarik
    bagus bgt sumpah thor…brasa baca sinopsis drakorr

    next thor

  11. Kyuhyun kasihan banget 😦

    Jadi labil masa mau dukung Kyu atau Luhan buat dapetin Soo di FF ini ._. Soalnya dua-duanya bias nae /ga nanya/

    Next part ditunggu yaaa 🙂

  12. Wahh , kyuppa akhirnya bsa ngomong jugaa , walau hanya beberapa kata .. 😀
    Daebak ceritanyaa !!! Yoona adiknya kyuppa tohh .. 😮
    Seohyun benar” menjengkelkan -,-
    Kira” luhan oppa pilih siapa yaa ,, penasaran …

    Nextt !!!!!!

  13. cinta pertama? ok makin bingung inti mslh di soo itu jdnya gak cuma krn keluarga barunya+seo tp masa lalu cintanya jg -____-” semoga aja soo emg beneran pnya rasa cinta ke kyu bukan krn kayak yg dibilang luhan

  14. First,, I am going to say hello with all of author,admin n reader’s KSI. It has been a long time, ff nya kerennn,, konflikny jg ok n alurnya jg bagus. smga crta makin bs brkmbang

  15. Wahhh ternyata kyuna kakak adekk
    Kyuhyun gak tau dong klo soo yg sering buat yoona seneng? Wahhh tambah seruuuu

  16. siapa cinta pertama soo??jonghyun?knpa luhan bilang kyu mirip jonghyun??
    apa jawaban sehun buat yoona ya??? orang yg mau celakain soo ma kyu itu kris??
    semoga kyu gpp dan cepet sadar,,yoona jangan marah ma soo ya,,
    luhan mau dijodohin ma sala satu anaknya tuan choi?smga aja yg dijodohkan si seo bukan soo,,,,

  17. Wah thor makin seru..mian bru comment skrng XD cepetan thor next… ff ini makin seru aja
    Salah satu ff favorite

  18. kyuppa kasihan banget.. T_T.. semoga ga papa dan cepat sadar.
    soo eon kenal sma salah satu premannya???
    smoga yoona eon ga marah sma soo eon kalo tau oppanya kritis…
    next!!!

  19. akhirnya kyu ngluarin suara juga langsung bilang yeojaku lagi,aiissh tapi kasian kyu :”
    next jgn lama” eon ^–^

  20. kyu itu cinta pertamanya soo??? atau kyu itu kembaran dari jonghyun cinta pertama soo??? apa yoona bakal marah kalo tau oppanya lg kritis??? next partnya tunggu ^^

  21. aku bingung hwhwhw makin seru.. suka dua duanya soohan sama kyuyoung hiks;; mana ada yongseo. tambah klop dah ini /? yoona sama sehun? aaa cieee >.<
    next partnya di tunggu ya. kalo bisa sih bikin soo nya mulai care sama luhan kasian dianya -_- wkwk kyu cepet sembuh. kyuyoung jjang!!

  22. jadi yoona itu adiknya kyuppa
    ya ampun si seohyun ngeselin banget
    kyuppa itu cinta pertamanya soo kah?
    ditunggu kelanjutannya 😀

  23. Kyu itu Jong hyun kah?? Cinta pertama.a sooeon??
    Ihh si luhan pngn bngt dkt sam sooeon
    Kesell ama seo gk ngaku kenal ama yong.. Smoga nanti jadi yongseo couple
    Syapa tuh preman” itu? Sooeon ada ngenal salah satu dari mreka ya??
    Duhh.. penasaran bngt sama klanjutannya, next di tunggu..

  24. Kasihan ya Kyu oppa……T_T
    Aku gak tega sama sekali Kyu oppa diakuin kayak gitu…
    Penasaran sekali sama reaksinya Yoona setelah tahu oppanya kritis
    Moga aja Kyu oppa cepet baikan…

GO AWAY SIDERS! You have to leave comment here...