Posted in Romance, Series

First Love (Part 1)

Title                       : First Love

Main Cast            : Cho Kyuhyun (Super Junior), Choi Sooyoung (SNSD), Kim Junmyeon/Suho (Exo), Kim Jongdae/Chen (Exo), Kim So Eun, Kim Sang Bum

Support Cast      : Wu Yi Fan (Exo), Oh Sehun (Exo), Son Naeun (A pink), ETC

Rated                    : PG-15

Genre                   : Romance, Friendship, Angst (?)

Length                  : Chapter

Disclaimer           : The casts belong to themselves and this story fresh from my mind

Warning               : IF YOU DON’T READ BOYXBOY LOVE, PLEASE PRESS BACK BUTTON!!!

Chapter 1 : First Love is Confusing

Rintik-rintik hujan jatuh satu persatu membasahi bumi. Orang-orang mulai berlarian kesana kemari untuk mencari tempat berteduh. Hujan semakin lama semakin deras dan suara bising khas hujan mulai menjadi nyanyian di telinga manusia.

Seorang wanita menatap hujan yang jatuh perlahan melalui jendela. Jari-jarinya mulai menari perlahan di jendela. Kedua matanya menatap hujan tersebut dengan fokus dan napas perlahan keluar dari mulutnya.

“Sooyoungie!!!”

“HUAAA!!!”

Wanita bernama Sooyoung ini berteriak cukup keras karena kaget. Sooyoung membalikan badannya dan melihat sosok sahabatnya yang sedang tertawa kecil. “Aish, kau ini membuatku kaget saja, Junmyeonie.”

“Jika kau berani berteriak lagi, akan kupastikan kau tidak pernah masuk ke dalam perpustakaan ini lagi!”

Sooyoung sekarang mendapatkan sosok ibu penjaga perpustakaan yang menatapnya tajam. Dengan segera Sooyoung bangkit berdiri dan membungkukan badannya berulang kali. “Maaf, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.”

Wanita berumur sekitar empat puluh tahunan itu hanya menghela napas kasar dan segera berlalu. Sooyoung menghembuskan napasnya lega dan dengan segera kedua bola matanya menatap sahabatnya tajam. “Lihat akibat perbuataanmu. Aku benar-benar ingin membunuhmu.”

Junmyeon terus saja tertawa sambil mendudukan tubuhnya di kursi. “Ah, aku juga mencintaimu, Sooyoungie.”

Sooyoung tidak mempedulikan perkataan sahabatnya itu dan hanya memfokuskan diri membaca buku yang tadi di ambilnya.

“Apa yang sedang kau pikirkan? Kau seperti sedang banyak masalah. Awas nanti kerutan di wajahmu semakin bertambah dan kau akan semakin jelek dan kau akan mati tanpa pasangan dan kau…”

“Bicara lagi atau akan kujahit bibirmu itu!”

Junmyeon dengan segera menutup rapat bibirnya dan memutuskan untuk tidak menganggu Sooyoung lagi karena ia tahu Sooyoung akan benar-benar nekat melaksanakan ancamannya itu. Ia mulai membuka buku yang berisi tentang tokoh seniman lukis yang paling berpengaruh di dunia.

Sooyoung dan Junmyeon mendedikasikan diri mereka sebagai sahabat yang bertemu pertama kali dalam kelas seni melukis. Mereka berdua sekelas selama setahun terakhir ini. Kecintaan mereka yang mendalam tentang seni lukis membuat mereka sangat dekat. Sebenarnya ada lagi satu sahabat mereka yang begitu ceria dalam kesehariannya.

“Sooyoungie, Junmyeonie!”

Sooyoung dan Junmyeon sama-sama menoleh dan mendapatkan sosok perempuan yang sedang melambaikan tangan ke arah mereka.

Perempuan itu semakin mendekat. “Kenapa kalian tega meninggalkanku?”

“Karena kelasmu baru saja selesai bukan, So Eun?” jawab Sooyoung tanpa mengalihkan tatapannya dari buku.

So Eun hanya tertawa. “Benar juga, hehehe.”

Junmyeon hanya mengelengkan kepalanya. “Sungguh miris hidupku terjebak dengan dua wanita bodoh ini.”

So eun dan Sooyoung menatapnya tajam. “Kenapa juga kau mau berteman dengan dua wanita bodoh ini.” So Eun menjawab dengan nada sarkatik. Ia menjetikan jarinya. “Ah, karena kau juga bodoh.”

“So Eun benar dan Jongdae benar-benar sukses membuatmu sepertinya.” Sooyoung mengelengkan kepalanya perlahan.

So Eun mulai mengambil tempat duduk di sebelah Sooyoung dan menatap kedua sahabatnya itu satu persatu. “Ngomong-ngomong aku mau memberitahukan sesuatu yang sangat penting dan kalian harus membantuku.”

Sooyoung menatap So Eun fokus. “Apa itu? Aku akan berusaha membantu.”

So Eun menatap Sooyoung dan Junmyeon satu persatu, tanpa lupa senyum manis yang terus terlukis di bibirnya. “Sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama.”

####

Sooyoung dan Junmyeon sekarang berada di kelas mereka dan mencoba fokus mendengarkan apa yang dosen mereka katakan. Walaupun matanya menatap lurus ke papan tulis, namun pikiran Sooyoung sedang berada di tempat lain.

Sooyoung kembali memikirkan penjelasan So Eun akan cinta pertamanya dengan tutor kelas aktingnya yang bernama Kim Sang Bum. So Eun menjelaskan bagaimana jantungnya yang langsung berdetak dengan kencang saat melihat sosok tutor yang dipanggil Kim Bum itu. Merasakan betapa dunia serasa berhenti dan So Eun sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya.

So Eun terlihat sangat bahagia saat menjelaskan semuanya itu dan Sooyoung tersenyum saat mengingat hal itu. So Eun selama ini tidak pernah jatuh cinta, begitu pula dengan dirinya. Sooyoung sangat senang karena sahabat perempuannya itu akhirnya mendapatkan sosok yang tepat untuk dirinya.

Sooyoung merasakan tangannya yang dipukul perlahan oleh seseorang di sebelahnya. “Sooyoungie, dosen tua dan galak di depan kita itu menatapmu tajam, sangat tajam. Jadi sebaiknya kau fokus sekarang jika kau masih ingin hidup.”

Sooyoung memandang dosen yang bertubuh besar di depannya dan benar kata Junmyeon, dosen laki-laki berkacamata itu menatapnya tajam dan seperti bersiap-siap melemparkan spidol.

Spidol pun dilemparkan.

“Aduh!!!”

Sepertinya dewi fortuna berpihak padanya karena yang terkena lemparan spidol tersebut adalah Junmyeon.

“Profesor, kenapa saya yang dilempar?” tanya Junmyeon sambil mengelus kepalanya.

Mahasiswa-mahasiswi lainnya hanya bisa tertawa. “Anggap saja itu hadiah, Junmyeon-ssi.” Ucap dosen itu. “Dan kau, Sooyoung-ssi, jika kau hanya ingin melamun di kelas sebaiknya kau tidak usah masuk pelajaran saya dan saya pastikan nilai E akan terpampang jelas di setiap tugasmu.”

“Iya, maafkan saya.”

“Baik, mari kita lanjutkan lagi pelajarannya.”

Sooyoung menghela napasnya lega dan memandang Junmyeon yang masih meringis kesakitan. “Maaf ya sahabat, anggap saja itu hukuman atas hinaanmu tadi di perpustakaan.”

Junmyeon menolehkan kepalanya ke samping dan menatap Sooyoung tajam. “Aku sungguh membencimu.”

“Aku juga mencintaimu, Junmyeonie.”

####

“Kalian harus mencari mahasiswa atau mahasiswi jurusan fotografi, terserah angkatan berapa untuk mendedikasikan hasil karya kalian. Kalian juga harus bekerja sama dengan mereka dalam membuat pameran singkat. Jika kalian ingin lulus kalian harus mengerjakan tugas ini dengan sebaik mungkin. Laporan dikumpulkan sebulan dari sekarang. Selamat berjuang dan kelas dibubarkan.”

Dosen bertubuh besar itu akhirnya meninggalkan kelas dan dengan segera juga Sooyoung meletakan kepalanya di atas meja. Ia menghela napas setelah mendengarkan tugas yang diberikan dosen itu.

“Tugas ini tidak begitu susah. Tidak usah berlebihan begitu seakan dunia mau kiamat.”

Sooyoung semakin menghela napas. “Tentu saja kau akan mengatakan mudah karena Jongdae mahasiswa jurusan fotografi dan otomatis kau sudah mendapatkan pasangan. Sedangkan aku? Kau tau kan betapa susahnya aku berkenalan dengan seseorang?”

Junmyeon menatap wanita berambut panjang itu sedih. Ya, Junmyeon tahu betapa susahnya Sooyoung untuk berkenalan dengan seseorang, bukan lebih tepatnya mempercayai seseorang. Lelaki dengan kulit putih pucat ini bahkan butuh waktu kurang lebih delapan bulan untuk bisa mendapatkan kepercayaan seorang Choi Sooyoung.

“Kalau begitu bagaimana kau ikut aku ke kelas vokal siang ini? Aku akan menemui Jongdae untuk membicarakan hal ini dan sekalian mencarikanmu partner, bagaimana?”

Sooyoung langsung memeluk Junmyeon dengan gembira. “Kau memang jenius dan kenapa aku tidak memikirkan hal itu daritadi.”

Junmyeon melepaskan kedua tangan Sooyoung yang melingkar di bahunya. “Sudah kubilang karena kau bodoh.”

Whatever.”

####

Sesuai janji Junmyeon tadi, sekarang mereka berdua sedang dalam perjalan menuju kelas vokal yang menjadi kegiataan ekstrakulikuler di kampus yang berfokus pada kegiaatan seni ini.

Setelah sampai, Junmyeon membuka pintu kelas perlahan dan mereka disuguhkan dengan suara vokal yang sangat merdu dari dua orang lelaki.

Junmyeon menarik tangan Sooyoung dan menuntun wanita bertubuh tinggi ini untuk masuk ke dalam. Mereka berdua duduk di kursi yang memang disediakan di dalam kelas.

“Wow, suara mereka benar-benar bagus. Apakah lelaki pendek itu Jongdae?”

Junmyeon mengangukan kepalanya. “Ya, yang pendek itu Jongdae dan yang disebelahnya adalah seniornya di jurusan fotografi, yang kuharap bisa membantumu. Mereka berdua akan berduet dalam lomba vokal nasional yang diadakan minggu depan.”

Sooyoung terus saja memandang kedua laki-laki yang membelakanginya itu. “Aku tidak tahu kalau suara Jongdae ternyata sebagus ini. Kalau tahu aku akan menyuruhnya menyanyikan lagu untukku setiap hari.”

“Kau terlalu terlarut dalam kesendirianmu yang berlebihan itu, makannya kau tidak tahu. Suara Jongdae benar-benar seperti suara malaikat.” Junmyeon menatap Sooyoung tajam, walaupun Sooyoung tidak melihatnya. “Dan ngomong-ngomong, kau tidak boleh menyuruhnya untuk menyanyikan lagu untukmu karena dia hanya boleh melakukannya untukku.”

Merasa menangkap suara tidak bersahabat dari lelaki di sebelahnya, Sooyoung menolehkan kepalanya dan menatap Junmyeon bingung. “Kenapa kau begitu tidak suka? Padahal aku hanya bercanda.”

Junmyeon kaget mendengar ucapan Sooyoung dan dengan segera mengalihkan pandangannya dari Sooyoung. “Ti-tidak apa-apa.”

Sooyoung terus memandang Junmyeon yang terlihat gugup. Beberapa bulan ini Sooyoung memang menangkap gelagat yang aneh dari Junmyeon. Seperti ketika Junmyeon yang suka mengelus kepala Jongdae, rela menemani Jongdae latihan vokal (walaupun tidak setiap hari) dan yang paling membuat Sooyoung semakin bingung adalah mood Junmyeon bisa menjadi sangat buruk ketika ia mendengar ada siswi yang menyatakan perasaan pada sahabatnya itu.

Namun lagi-lagi Sooyoung mengabaikan hal ini. Ia tidak mau berpikir lebih jauh lagi karena jika ia berpikir lebih jauh, sudah pasti ia akan mendapatkan kesimpulan.

Kalau seorang Kim Junmyeon mencintai Kim Jongdae.

“Hai, Junmyeon-hyung, Sooyoung-noona.”

Sooyoung mengelengkan kepalanya sebelum menatap Jongdae di hadapannya sambil tersenyum. “Hai, Jongdae-ah, kau baru saja selesai?”

Jongdae mengangukan kepalanya. “Ya, baru saja selesai dua puluh detik yang lalu.” Jongdae menarik kursi dan duduk di hadapan Junmyeon dan Sooyoung. “Jadi, ada urusan apa yang membawa kalian kemari? Apakah kalian sedang mengalami kontroversi hati dan ingin bunuh diri? Silahkan, ucapkan saja kata-kata terakhir kalian dan aku akan berusaha untuk terharu.”

Junmyeon menjitak kuat kepala Jongdae dan Sooyoung bisa melihat tangan Junmyeon yang bertenger lebih lama dari seharusnya. “Jangan bercanda. Aku ingin meminta bantuanmu yang berhubungan dengan tugasku dan Sooyoungie.”

Junmyeon kemudian menjeleskannya kepada Jongdae dan Jongdae mengangukan kepalanya tanda mengerti. “Tentu aku akan membantumu, asalkan jangan lupa bayarannya.”

“Aish, kau ini menyebalkan sekali,” gerutu Junmyeon pelan. “Dan Jongdae-ah, bisakah kau membantu Sooyoungie mencari pasangannya?”

“Ah, Sooyoung-noona belum mendapatkan pasangan?” Sooyoung mengangukan kepalanya. “Baiklah, tunggu sebentar.”

Sooyoung bisa melihat Jongdae bangkit berdiri dan berlari pelan menuju seorang lelaki yang sedang sibuk memasukan barangnya ke dalam tas.

Selang dua menit kemudian Jongdae datang bersama dengan seorang lelaki yang jauh lebih tinggi darinya. Sooyoung terus saja menatap lelaki tampan yang memiliki kulit persis seperti Junmyeon itu. Tiba-tiba perkataan So Eun di perpustakaan tadi bermain dengan indah di otaknya.

“Ia benar-benar tampan dan langsung membuatku jantungku berdetak dengan cepat saat memandangnya. Aku juga merasakan kepalaku sedikit pusing dan wajahku memanas. Kedua bola mataku seakan tidak ingin kemana-mana dan hanya ingin fokus menatapnya. Ahh, sepertinya aku benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama.”

Dan sekarang Sooyoung benar-benar merasakan apa yang So Eun rasakan tadi.

Sepertinya Sooyoung juga jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi benarkah itu?

“Aku tidak pernah jatuh cinta, tapi yang kurasakan ini seperti seseorang yang sedang jatuh cinta. Ahh, perasaan ini membuatku bingung. Apakah aku akan baik-baik saja?”

“Sooyoung-noona, perkenalkan ini seniorku di jurusan fotografi, Cho Kyuhyun.”

Sooyoung melihat lelaki bernama Kyuhyun yang sedang tersenyum manis itu. Jantung Sooyoung semakin berdetak cepat. Sooyoung berusaha untuk menyembunyikan kegugupannya dan ia mulai bangkit berdiri dan menjabat tangan Kyuhyun. “Perkenalkan namaku Choi Sooyoung. Salam kenal Kyuhyun-ssi.”

“Salam kenal juga, Sooyoung-ssi. Perkenalkan namaku Cho Kyuhyun dan hai Junmyeon.”

Junmyeon hanya mengangukan kepalanya saat Kyuhyun menatapnya. “Kyuhyun-hyung, jadi bisakah kau membantu Sooyoungie dalam tugasnya?”

Sooyoung menatap Kyuhyun gugup. Kyuhyun sekarang kembali menatapnya sambil tersenyum. “Tentu saja, aku akan membantu.”

Betapa Sooyoung ingin loncat karena terlalu senang.

####

“Terima kasih karena sudah mencarikanku pasangan. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi denganku tanpa dirimu, Jongdae.”

Sooyoung memeluk erat Jongdae sesaat sambil tersenyum. Saat ini dirinya dan Jongdae juga Junmyeon dalam perjalanan untuk pulang ke rumah.

Jongdae membalas senyum wanita cantik di hadapannya itu. “Sama-sama, senang bisa membantu. Lagian aku tidak ingin melihat noona bergalau ria lagi.”

Junmyeon memukul pelan bagian belakang kepala Sooyoung. “Yang benar saja kau hanya berterima kasih pada Jongdae, kau tidak ingat diriku? Luar biasa sekali kau.”

Sooyoung hanya tersenyum licik. “Ah, aku memang luar biasa, sahabatku.”

Junmyeon hanya bisa mendengus kesal melihat kelakuan sahabatnya itu, sementara Jongdae hanya bisa mengeluarkan tawa khasnya.

“Haiiiiiii!!!”

Merasa dipanggil, mereka bertiga membalikan badan dan mereka bisa melihat sosok So Eun yang berlari mengejar mereka.

“Kenapa kalian selalu meninggalkanku? Menyebalkan sekali,” ucap So Eun kesal sambil berusaha mengatur napasnya. “Oh, hai Jongdae.”

Jongdae hanya membalas dengan senyuman yang membuatnya terlihat seperti kucing yang sangat imut. “Kau terlihat bersemangat sekali, noona. Apakah ada lelaki tampan yang membuatmu seperti ini?”

So Eun menepukkan kedua tangannya sambil tersenyum lebar. “Kau benar sekali, Jongdae. Kalian tahu, tadi tutor akting yang kusukai itu memujiku. Ah, betapa senangnya diriku.”

Sangking bahagianya So Eun memeluk mereka satu persatu.

“Aku turut berbahagia mendengarnya. Aku harap ini bisa menjadi awal yang baik bagimu,” ucap Sooyoung sambil tertawa kecil.

Joonmyun hanya bisa menghela napas kasar. “Aku jadi ingin melihat tutormu itu, seberapa tampankah dia? Apakah dia mengalahkanku?”

“Tentu saja kau lebih tampan, hyung. Lebih tampan dari artis yang ada di siaran Animal Planet.”

Sooyoung dan So Eun tertawa sangat keras saat mendengar pujian Jongdae. Joonmyun yang dipuji hanya bisa menendang kaki Jongdae.

“Annyeong, So Eun-ssi.”

So Eun yang merasa namanya disebut menolehkan kepalanya dan mendapati sosok Kim Bum yang tersenyum padanya. So Eun bisa merasakan wajahnya langsung memanas. “Annyeong, Kim Bum-ssi. Apa yang sedang kau lakukan di sini?”

“Aku sedang dalam perjalanan pulang. Kau tidak pulang?” tanya Kim Bum dan ia baru menyadari bahwa So Eun tidak sendiri. “Maaf, saya baru menyadari kalau So Eun tidak sendiri.”

Sooyoung mengelengkan kepalanya dan menatap Kim Bum ramah. “Tidak apa-apa. Perkenalkan, kami bertiga adalah sahabat So Eun. Saya Choi Sooyoung. Lelaki paling pendek itu bernama Kim Joonmyeon dan kami mengambil jurusan seni. Kemudian lelaki yang tinggi 1cm dari Joonmyeon itu bernama Kim Jongdae dan mengambil jurusan fotografi.”

“Ahh, kalau tidak salah Junmyeon-ssi dan Jongdae-ssi adalah tetangga saya bukan?” tanya Kim Bum dan Jongdae maupun Junmyeon menganggukan kepala mereka. “Perkenalkan, saya Kim Sang Bum dan saya adalah tutor akting dari So Eun.” Kim Bum membungkukan badannya dan dibalas oleh mereka bertiga. “Kalau begitu saya permisi dulu semuanya. Sampai jumpa besok, So Eun-ssi.”

So Eun hanya bisa tersenyum lebar sebagai balasannya dan sosok Kim Bum mulai menghilang.

“Maaf sebelumnya, bukannya aku bermaksud untuk membuat So Eun-noona patah hati. Tapi sebelum semuanya terlambat dan akan semakin menyakiti noona, aku terpaksa harus memberitahu ini semua.”

So Eun, Sooyoung dan Joonmyeon menatap Jongdae yang sekarang sedang memasang ekspresi sedih, ekspresi yang jarang sekali Jongdae tunjukkan.

Joonmyeon yang menyadari apa yang akan dikatakan Jongdae mencoba menghentikannya. “Jongdae-ah, jangan katakan!”

“Jangan katakan apa? Apa yang kalian sembunyikan dariku?” Entah mengapa So Eun merasakan jantungnya berdetak dengan cepat dan keringat dingin mengucur dari pelipisnya. “Jongdae, tolong katakan saja.”

“Jongdae-ah, aku mohon jangan katakan bahwa…”

“Kim Bum-ssi sudah memiliki istri.”

####

Hari telah berganti dan Sooyoung melaluinya di kafe kecil bersama dengan Jongdae dan Joonmyeon. Sooyoung menatap tajam Jongdae dan Jongdae sendiri hanya menundukan kepalanya.

“Kenapa kau mengatakan hal seperti itu padanya? So Eun baru pertama kali merasakan cinta pertama dan dalam sehari itupun kau menghancurkannya. Tega sekali kau, Kim Jongdae.”

Jongdae yang mendengar perkataan sarkatik Sooyoung hanya bisa terdiam. Ia tahu bahwa ia salah, tapi lelaki tampan ini terpaksa melakukannya. Jongdae tidak ingin cinta semakin tumbuh dalam diri So Eun jika dia tidak mengetahui ini secepatnya.

Jongdae tidak tahu harus berkata apa, ia terus saja diam. Ia merasakan sebuah tangan yang memegang tangannya erat dan ia tahu bahwa Joonmyeon mencoba memberinya kekuataan.

Jongdae memperkuat genggaman tangan mereka dan kehangatan maupun kekuatan itu mengalir dalam dirinya.

“Aku hanya tidak ingin So Eun-noona semakin mencintai Kim Bum-ssi. Lebih baik dia mengetahuinya sekarang daripada ia semakin jatuh dan susah untuk menghentikannya.”

Sooyoung terdiam. Wanita cantik ini membenarkan perkataan Jongdae.

Joonmyeon menatap Sooyoung lembut. “Sooyoung-ah, aku bukannya membela Jongdae karena dia sahabatku sedari kecil, tapi aku setuju dengan tindakannya. Aku rasa ini memang yang terbaik untuk So Eun dan aku tahu dia wanita yang kuat. Bukankah dia sangat kuat sehingga dia sanggup mengubah sifat-sifat kerasmu kemarin?”

Sooyoung mengangukan kepalanya. Ia memutuskan untuk membenarkan tindakan Jongdae. “Kalian benar. Maafkan aku karena telah memarahimu, Jongdae-ah.”

Jongdae yang mendengar permintaan maaf Sooyoung hanya bisa menatap noona di hadapannya itu sambil tersenyum. “Tidak apa-apa. Aku bisa memahami perasaan noona. Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama jika menjadi noona.”

Sooyoung hanya bisa tertawa kecil dan akhirnya suasana menjadi cair. “Aku mau ke toilet sebentar dan kalian pesan saja makanannya duluan.”

Jongdae dan Joonmyun hanya mengangukan kepala mereka dan Sooyoung mulai beranjak menuju toilet. Dalam perjalanannya menuju toilet, Sooyoung mendengar suara dua orang pria yang sedang ribut. Karena takut terjadi perkelahian, Sooyoung mencoba mendekati sebuah pintu yang sedikit terbuka.

“Kau hanya salah paham. Oke, wanita itu memang cinta pertamaku.” Sooyoung dapat melihat dua orang lelaki yang saling memandang satu sama lain. Entah kenapa salah satu lelaki yang membelakanginya itu tidaklah asing baginya. “Aku tahu kau khawatir jika aku akan kembali padanya, tapi itu tidak akan pernah terjadi. Aku hanya mencintaimu dan kau harus percaya itu.”

Setelah perkataan itu selesai, dua pria itu berciuman dengan mesra. Sooyoung yang tidak biasa melihat percintaan antara dua lelaki ini memutuskan untuk pergi. Namun sebelum ia sempat beranjak, kedua bola mata Sooyoung melebar saat melihat salah seorang lelaki yang membelakanginya tadi.

Cinta pertamanya.

“Cho Kyuhyun, di-dia dan lelaki itu berciuman? Apa yang baru saja kulihat?”

Sooyoung memegang pelan dadanya. “Kenapa rasanya begitu sakit? Bukankah kata orang cinta pertama itu selalu menyenangkan?”

Tidak ingin melihat lebih jauh, Sooyoung memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut.

“Aku mencintai seorang gay dan aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Apakah cinta pertama itu serumit ini?”

####

Apa kabar semuanya? Lama kita tidak berjumpa dan saya merindukan kalian

Maaf selama ini saya tidak update fanfic scandal lagi karena ada beberapa hal yang membuat saya tidak bisa melanjutkannya

Sekarang saya kembali lagi dan membawa fanfic baru, bagaimana ceritanya, apakah baik-baik saja atau adakah yang jalan ceritanya sama? Saya membuat fanfic ini benar-benar berasal dari imajinasi saya dan tolong beritahu saya jika ada yang membuat fanfic yang sama jalan ceritanya seperti ini

Untuk ff scandal sedang dalam proses pembuatannya dan harap sabar menunggu 😀

Jikalau ada yang bertanya kenapa saya pilih Chen dan Suho menjadi main cast, karena mereka berdua adalah bias saya di EXO 😀

Saya harap fanfic ini dapat membuat kalian bahagia dan selamat menunggu kelanjutan ff scandal dan ff baru saya ini

Terima kasih banyak semuanya ❤

Author:

Just an ordinary girl XD

63 thoughts on “First Love (Part 1)

  1. omo omo omo omoooooooo knpa semua jdi gay.. aisssss kyu kyu sadarrrrr

  2. Oooooommmooo omooooo kyu gay……?.?.no no no noooooooooo…..
    Bias kyu jgn gay,playboy ajahhhh

  3. mwoo??? kyuppa gay??? gak sanggup bayanginnya
    kasian soo eonnie sama so eun eonnie, baru pertama jatuh cinta langsung patah hati semua,
    d tunggu kelanjutannya

  4. buahahahahahaha… kyu oppa gay ? hahahahahaha… sumpah thor.. ngakak aku bacanya… unik nih jalan ceritanya.. di tunggu deh next partnya… 😀

  5. O.o kyuppa gayyy ???????????????? Aiggooo ….. Andwaeeeeeeeee !!!!!!!!!!! Suho oppa juga kok aneh gitu ma chen oppa ??? Aigoo !!! Tidak , tidak !! Mereka semua tidak boleh gayy !!! Asataga … -_-

    Next !!

  6. sumpah gak kebayang alias gak ketebak! udh shock dgn pemikiran soo ttg chen-suho yg kayak gay tp skrg malah ditambah dgn kyu *o* dahsyat!! fine ditunggu next partnya yg mgkn bakalan makin bikin dishock

  7. first, I am wanna say hello to all of author,admin n reader of KSI. hope u so well guys,, ka @soocyoung annyeong, ap kbar? pasca hiatus BTMIY, finally publish arya baru lg. as always eyd n pnulisan rapi, saya sdh ckup hapal gaya nulos khas ala kamu. mskipun baru awal intrik n crta sdh sgt mnarik n terasa, smga g monoton n bs brkmbng. sukses slalu

  8. Benarkah itu Kyu
    Masak iya dia Gay o_O
    Mending Kyu playboy aja deh daripada Gay
    Kasihan So Eun. Kim Bum nya dah punya istri???
    Jangan 2 Suho sama Chen juga Gay lagi!!!
    Oh NOOOOOO……..
    Next part ditunggu ♥♡♥

  9. GAY ??? ,, BUSET !!
    next ,, waaa kyu oppa ketauan nge gay kali yaa ?? wkkwwkw
    soo unnie pandangan pertama ni yeee hahahah

  10. O.o Kyu nya gay? Astagaaa 😐
    terus jumyeon jg suka atau gmna sama jongdae? Kok pada gay smua?
    Smoga aja kyu beneran ga gay.. Kasian soo nya..

  11. oh god!
    kyu GAY??? *pingsan
    what happend?? aduh aduh.. kok kyk gini.. aduh tolong.. 😦
    itu jg joonyong gay jg ya?? aduh thor kok bisa??
    tp bikin penasaran sih.. lanjuut..
    ta tunggu klanjutan ne.. 🙂
    daebak gk trprediksi lhoo..

  12. Wae !! Kenapa harus kyuhyuun yang gay !? Aarrgghh *prustasi
    Hehehe next thor jan lama.lama ye

  13. OMO ..
    Itu suho suka ma chen??
    Trus kyu sm siapa itu kisseu nya??
    Ahh gk suka kalo udh cinta lelaki kek gni..
    Kasiand soo ma soo eun langsung brokenheart…
    D tunggu ya next partnya..
    Iyyahh ff scandal nya juga..

GO AWAY SIDERS! You have to leave comment here...