Posted in OneShot, Romance

[Oneshot] Thinking Of

Judul : Thinking Of
Length : Oneshoot
Genre : Romance
Author : Poster dinding
Pemain : Cho Kyuhyun  , Choi Sooyoung.
Disclaimer : Kyuhyun dan Sooyoung milik tuhan. Kesamaan cerita, ide, alur dan kejadian tidak ada unsur kesengajaan. Jika ada kesamaan bisa menghubungi posterdinding@yahoo.com
Note : Gimana ff accidentally in love nya? Ternyata banyak banget typo ya. Mudah-mudahan di ff ini nggak ada typo. Ff ini dibuat karena iseng buka kaskus sama yahoo answer lololol. Minta tolong buat ngasih saran sama pendapat ya. Tulis juga di saran sebagai pendapat kamu dari kaum hawa atau adam ke kaum sebaliknya. (?) bebas berpendapat. 

SELAMAT MEMBACA.

FULL KYUHYUN POV.

Hiruk pikuk, segala gemerlap lampu dan bau menyengat dari beer yang tergeletak di lantai ataupun meja sudah biasa bagiku. Yak, klub malam. Enyahkan semua pikiran – pikiran buruk bahwa aku sedang berada di klub malam yang menyediakan bilik bilik kamar di bagian belakangnya. Ini klub malam kelas tinggi, kawan. Aku disini bukan sebagai pekerja atau pemilik klub ini, tapi sebagai pengunjung, ya bisa dibilang pengunjung langganan. Setiap minggu malam aku tidak pernah absen untuk mengunjungi klub ini, sekitar 2- 3 jam setidaknya untuk sekedar duduk, menggerakkan badan sedikit sambil menyesap cocktail dan berbincang dengan orang yang mungkin aku kenal. Bukan berarti aku jarang meminum beer, aku meminumnya tapi tidak berlebihan dan agak jarang mungkin bila sedang stress aku akan meminumnya sambil berharap semua masalah akan teratasi setelah aku terbangun keesokan harinya.
“Kyuhyun-ah!!! Seperti biasa?” teriak seorang bartender yang sedang asik memasang garnish di minuman yang sedang ia racik.
“Mungkin absinth dan sedikit es dipisah.” aku memilih untuk agak sedikit menaikan kadar alkoholnya dan sedikit es untuk penyegaran rasa penat selama seminggu kedepan. Kepalaku menengok ke kursi sebelah. Seorang perempuan sambil menopang dagu dan tangan lainnya memutar-mutar gelas anggur. Mungkin ia sudah agak fly, sepertinya.
“Ini Tuan Cho.” Junho, bartender yang tadi menaruh pesananku dihadapanku. “Wae kau tertarik dengannya? Kau baru melihatnya kan? Cukup manis bukan? Hahahaha” dia menggodaku. Hei, aku bukan lelaki hidung belang yang menjebak seorang perempuan untuk melakukan aktivitas malam dan meninggalkannya sendiri dipagi buta. Sial.
“ Sedikit.” Sahutku sambul menghirup segarnya orange dari minuman yang aku pesan.
“Dia jarang kesini, sepertinya dia sedang ada masalah. Berani mendekat?” junho mengedipkan matanya lalu kembali sibuk dengan minuman-minumannya. Tanpa panjang lebar aku menggeserkan gelasku kedekat perempuan itu.
“Sedang butuh teman, jogiyo?” aku menepuk pundaknya. Tidak, dia tidak sama sekali berpenampilan sexy. Dia hanya menggunakan dress selutut.
“Ah ya.” Dia mendongakan palanya menatapku. Ahh shit, lihat mukanya memerah.
“Kenapa kau sendirian nona manis? Oh ya aku Tuan Cho,kau siapa nona?” Aku melihat sudah ada 2 botol alkohol  40% beraroma lemon yang sudah kosong dihadapannya.
“Tuan Cho? Hahha.” Dia tertawa agak merendahkan. “Aku Nona Choi. Apa yang membawa  anda untuk mendekatiku? Aku bukan perempuan yang bisa kau mainkan.” Dia menatapku lalu tersenyum meremehkan. Perempuan yang berani.
“Apa kau sadar dengan yang kau ucapkan?” kataku sambil menepuk pipinya pelan. Dengan segera ia menghempaskan tanganku. “ Memang semua lelaki itu brengsek. Baru beberapa menit mengenalku, kau sudah berani memegang mukaku. Hahahah.” Ia tertawa terbahak lalu berhenti dan menatapku sesaat.
“Mwo?” aku menantangnya. Dengan tiba-tiba ia menarik tanganku lalu menaruhnya di dada bagian atasnya dan sedikit menekannya. Apa yang telah dia lakukan?
“Sudah kan? Sana kau pergi dariku lelaki brengsek.” ia menghempaskan tangannya. Aku terkejut, sumpah mati. Apakah dia gila? Aku masih sering mengunjungi gereja setiap minggu pagi. Ckckck.
“Panggil aku tuan cho dan aku tidak brengsek, kau tau? Aku adalah general manager di Hotel Crown, Itaewon. Dasar. Sepertinya kau sudah benar benar mabuk.” Aku mencoba untuk membela diriku sendiri.
“Oh kau orang kaya? Dan kau telah puas? Semua lelaki itu sama saja brengsek. Kau tau?”
“Tidak semua lelaki seperti itu nona choi yang manis.”
“Jangan mencoba untuk merayuku. Hanya ada 2 jenis lelaki di dunia ini. Brengsek atau sangat brengsek. Hahahahah..”
“ Nona, ayahmu seorang laki-laki bukan?”
“Jangan bahas ayahku. Bahkan dia termasuk lelaki amat sangat brengsek bagiku. Aku bukan anaknya, aku ini bonekanya. Hah, sial.” Ia berbicara sambil mengetuk-ngetukan garpu kecil bekas menyantap camilan sepertinya. “Lelaki adalah makhluk jahat terkutuk berasal dari  mars.”
“Apa yang kau pikirkan tentang lelaki?” Nampaknya malam ini akan sangat panjang, menarik.
“Lelaki itu makhluk bernafsu tinggi membabi buta. Di otaknya hanya ada dua, kepuasan dan ketamakan. Egois tingkat atas, melebihi tingginya gunung everest sekalipun.  Ya kan?” ia mengendikan kepalanya menatapku. Ya aku akui dia cantik. “ jika ia ingin mendapatkan sesuatu, ia akan mengerahkan segala tenaganya bahkan dengan cara kotor sekalipun. Menjijikan sekali.” Ia kembali meneguk minumannya. “Rendahan sekali. Ckckck. Apa di otak mereka tidak ada kata perasaan? Kau tau? Ayahku menampar ibuku agar sahamnya tidak bisa didapatkan oleh orang lain. Aish, brengsek!!”
“Ayahmu pasti memiliki alasan. Bukan soal rendahan dan menjijikan. Ini semua tentang yang layak pasti akan mendapat kemenangan. Kau tau sendiri laki-laki akan bertidak, jalan buntu pun akan ia lompati jika itu bisa. Untuk apa? Untuk mendapatkan apa yang ia inginkan di akhirnya, tentunya suatu yang berharga.”
“Banyak omong kau tuan cho.” Ia berkata sambil mengelus daguku pelan. Nyaman. “apa tidak ada cara yang lebih berperasaan lainya? Kalo kau berpikir seperti itu, aku akan mengelompokan kau di laki-laki sangat brengsek. Hahahaha.. kau tau? Kau orang ntah keberapa yang hari ini  menggodaku. Apa kau mau menggodaku juga? Memegang dadaku dengan kasar dan merasakan kewanitaanku dengan hasrat yang tinggi?” ia mendekatkan wajahnya  kearahku.
“Hah, perempuan selalu bernegatif thinking.” Bisikku ditelinganya. Aku suka memanas-manasinya. “ Ya!!! Perempuan itu berbeda dengan lelaki. Selalu memikirkan akibat dari yang ia lakukan. Tidak seperti laki-laki yang akan berubah menjadi banteng saat marah. Kaum kami sangat menghargai terhadap sesuatu, tidak suka bermain main seperti kaummu itu. Cih.”
“Ya nona. Tapi lihat, bahkan kau terlihat sangat rapuh sekarang. Bukankah perempuan memiliki solidaritas yang kuat juga? Tapi tetap kau membutuhkan bahu lelaki untuk berkeluh kesah.” Ia terdiam mendengarnya. “Perempuan dan laki-laki itu memang tercipta saling mengisi. Akal dan perasaan. Keras dan lembut. Coba kau melihat sisi lain laki-laki. Kami tentu menangis, mustahil manusia tidak pernah menangis. Tuhan tentu memberikan akal dan perasaan terhadap setiap makhluknya. Tapi, karena akal mendominasi jiwa kami, maka kau hanya melihat kekerasan terhdap kaum kami.” Aku memberanikan untuk mengelus kepalanya dan merapikan poninya. Manis dan rapuh. Dia tetap terdiam. “Bahkan kaum kami itu tersisihkan, tidak pernah digembar-gemborkan hari ayah atau hari laki-laki. Aku kan iri. Hahahaha….” aku mencoba mengajaknya bercanda. Ia tersenyum sekilas lalu mengusap mukanya pelan, berharap segala bebannya hilang seketika.
“Mungkin aku terlalu naif. Kau tau Tuan Cho? Aku sudah 4 tahun tidak bertemu dengan ayahku sendiri. Setelah ibuku  meninggal, aku langsung memisahkan diri dari ayahku, tapi ia masih setia mengirimku uang. Ayahku terlalu keras tapi lembut dalam saat yang bersama, mungkin itu yang membuat ibuku mencintainya seakan akan ayahku merupakan pangeran berkuda putih yang ia banggakan. Ayahku tidak pernah bermain wanita, tapi sifatnya tempramen dan bertidak kasar tiba-tiba selalu membuatku muak. Terkadang aku berharap untuk mengasingkan dirinya sejauh mungkin. Dulu, ia merupakan seorang pemilik tempat distributor tangkapan laut yang sukses dan beberapa tahun lalu ia pensiun dan menyerahkan perusahaannya kepada adik ibuku. Sekarang ia tinggal di Busan sendiri, aku tidak pernah mengunjunginya tapi aku selalu mendapat kabarnya dari salah satu mata-mataku….”
“Waw! Kau kaya sekali menyewa mata-mata” aku menyeletuk seketika.
“Bukan mata mata dengan segala baju hitam ala film action. Hanya tetangga yang aku minta untuk menjaganya. Hari ini adalah ulang tahunnya. Anak macam apa aku ini? “ Ia menitikan air matanya perlahan. Aku simpati melihatnya.
“Apa kau butuh pelukan?” aku menawarkan diri. Ia menatapku lalu mengalungkan tangannya dileherku. Ya,perempuan butuh pelukan saat ia terjatuh. “Sekarang kau bisa berdiri sendiri dengan tangguh. Tentu kau merupakan perempuan hebat. Kau pasti bisa menyelesaikannya. Jangan sampai berlarut-larut, ok.” Aku mengelus punggungnya erat, ia menjauhkan tubuhnya dan berdiri. “Terima kasih Tuan Cho.” Ia tersenyum dan meminum minumanku.
“Apa kau haus Nona Choi?ahahahha.. nama mu sebenarnya siapa?” Aku memberanikan untuk mendekatinya perlahan. “Namaku Choi Sooyoung. Dan kau?” ia menjawab sambil mengoleskan bedan ke pipinya. Manis sekali.
“Kau choi sooyoung??? Designer terkenal sekaligus pemilik butik silverstone itu???” aku tergagap melihatnya. “Ya kau kenapa seperti ini. Biasa sajalah.” Ia kembali merapihkan segala make upnya. Gila, dia terlihat segar dan cantik. Padahal sekarang sudah tengah malam. Ckckc.
“Adiku sangat menyukai desai dress musim gugurmu. Adiku benar benar menggilaimu. Ah ya, aku Cho kyuhyun.”Ia tertawa pelan mendengar penuturanku. “Bagaimana dengan dress gratis untuk adik tericintamu itu? Kau mau?” ia menawarkan dengan tersenyum, sangat berbeda dengan keadannya sejam yang lalu. Sekarang ia nampak mempesona, lebih dan amat sangat menyilaukan.
“Aku bersedia.” Ia menyerahkan kartu namanya. “Aku akan pulang, kau bisa menghubungi asistenku segera. Terima kasih atas obrolannya, Tuan Cho Kyuhyun.” Ia berdiri, membereskan pakainyanya yang sedikit kusut lalu melangkah pelan. Hey, what am i doing here????? Aku menyusulnya dan menahan lengannya. Ia berbalik menatapku kaget. “Ada apa Tuan Cho?” aku memeluknya, “bagaimana dengan kencan setelah mengambil dress itu? Aku menunggu jawabanmu segera, nona choi sooyoung yang manis.” Aku berbisik dan menyelipkan kartu namaku ditangannya. Dengan segera aku menjauhkan tubuhku dengannya. Ia terlihat sedikit tergagap. “Kita lihat saja Tuan Kyu.” Ia mengedipkan matanya sambil menepuk pundakku pelan dan berlalu.
Choi sooyoung yang manis. Baru beberapa jam kita bertemu dan ia sudah menyita perhatianku. Bahkan sudah berapa kali skinship yang telah kita lakukan. Semoga ia mau. Aku kembali ke bar dan membayar pesananku.
“Bagaimana Kyu?  Sudah?” junho kembali menggodaku.
“Kita tunggu saja, tapi Tuan Cho yang kau kenal ini selalu berhasil. Kau tau?” aku meninju pundaknya pelan dan dibalas tawa oleh junho.
Aku merasakan getaran dari ponselku. Tunggu, nomor tidak dikenal.

Cepatlah kembali ke rumah dan beristirahatlah sebelum matahari menampakan dirinya. –nona choi

YES!! Aku langsung kembali ke apartement.

95 thoughts on “[Oneshot] Thinking Of

  1. yaa perbedaan antara pria dan wanita emang keliatan jauh (?) tapi di balik perbedaan itu mereka saling melengkapi
    btw sequel yaa
    kan hubungan mereka blum jelas
    yayayayaya #puppy eyes #gue sok imut 😀

  2. Iyaaaaaaaaaa Ini terlalu mubadzir kalo harus tamat sekarang, butuh banget penyelesaian. Kapan kyuyoung kencan?? Kapan ambil dress?? Eh tau tau udah tamat aja. Bikin penasaran thor….!!!

  3. Huwaaa ini keren skliii, pake bnget thorr
    Awwal yg menarik…..
    Seq dong thor pliiisssss in ngegaantung bnget

  4. itu si baekyeol mencuri kesempatan dalam apartemen syo buat nyium keke
    kyu Fighting ‘_’)9
    next part di tunggu

  5. Knp gk kka kyu aja Cho Ara ? ff author bikin q smngt lgi k KSI coz udah hampir 1 thun gk berkunjung k sni.

  6. Hwaaaaaa…sequel chingu!!!!!utuh sequel banget nich!!!!daebbakkk lho ceritanya!!!!

  7. Kayaknya ini bukan oneshot…
    diubah jd series aja chingu~
    kan seruuu 😀
    bagus lho… menarik… tinggal dilanjutkan aja…

  8. Ini udh end? Pendek sekali, aku pikir bakalan di jelasin konflik nya yg sama ayah nya itu
    Nanggung bgt. Butuh sequel untuk memperjelas lg ceritanya soalnya seru bgttt

  9. iihhh lucu aku suka~ apalagi endingnya
    kyu gentle banget menawarkan pelukan buat soo yg lagi sedih
    nice ff..

  10. Ahh sumpah kaget khan tulisanx oneshot gk ad tulisan end atw fin khan ko bsa hbis si.. Squel thor gantung bgts orng lgi penasran kelanjutan kisah mereka squelx klau bsa cpt ya thor ceritax daebakk

  11. Masalah yg buat syoo kya gitu udh keliatan sih… typo ny hny satu… cerita ny gantung, dan menurutku kependekkan TAPI FF MU DAEBAK!!,NICE! aku suka bgian awal nya… Kyu kyu bru juga kenalan udh maen skinship aja ckck….. Sequel nde?? Keep writing!! Ku tunggu karya ff mu….

  12. Masalah’a udh keliatan sih.. Tpi merasa ada yg kurang aja.. Mungkin kurang panjang..

  13. Huh, menarik bgt plotnya.
    Keren bgt. Uh gmana kalo ada sequelnya. Bener2 nggantung thor. Ditunggu.

  14. mwooo msh gantung…
    sequel dong.

    tpi gk ppa. soo sdh beri sinyal positif bwt kyu kk

  15. Aahhhh seru..seru… Please ini gantung banget. Apa Kyuyoung bakalan pacaran? Penasarannnn. Sequel juseyoo!!!^^

  16. daebak~!!! Ada next nya gak~?!! Di tunggu nee?!! HWAITING~!! 😀

  17. Keren!! bagus!! tapi ngegantung.. sequel juseyo!!! *puppieseyes..
    Kyu … terpesona oleh soo eoh??? hahahaha lucu chingu.. aku tunggu sequelnya yaa.. 😀

  18. lahhhh? selesai?
    hahahahaa rada bengong tadi.. gantung nihh lanjut thor ^^
    sequelnya ditunggu

  19. Wweehh…keyeen, awal prtemuan yg mngesankan…. smoga hubungan Kyuyoung berlanjut terus, hhihiii…. Good job author!!
    keep writing nee ^o^)//

  20. singkat tapi penuh makna>.< daebak author-nim (y)
    sequel juseyoo.. jebal 🙂

  21. wow…. pdkt nya lgsg berhasil hahaha. sedikit tumpahan(?) keluh kesah, janjian dress, ajakan kencan & akhirnya kayak dikasih kode ok dr soo ke kyu XD jd pengen sequel…..

  22. Waahaahah lucu kocak deh
    Ehh baru kenalan aja langsung ada skinship hehe
    Sequel dongg

  23. Nggantung ..
    Tapi awalnya bagus banget.

    Masih radak kependekan sih menurutku. Tapi nice FF lah 😀

    Sequel Thor

GO AWAY SIDERS! You have to leave comment here...