Posted in Drama, Hurt, Romance, Series

[Series] Water Love (Chap. 2)

Title : Water Love
Chapter : 2rd
Author : Joanne K. Cho
Genre : Hurts | Romance | Drama
Rate : PG-14
Cast : Choi Soo Young |  Cho Kyuhyun |
Support Cast : Kim Hyo Rin |  Yoo In Joo |
Warning :  Typo(s)
Disclaimer : No plagiarisme, story belong to me !!
A/N : I hope you’ll enjoy it, reader-deul ^o^)/
FF ini sebelumnya pernah di post di Blog http://kyublacky.wordpress.com/

***
Hari ini hari rabu. Hari yang paling ditunggu Soo Young selain hari sabtu. Hari rabu dan sabtu adalah hari di mana dia bisa meluangkan waktunya di sebuah bak besar berisi ribuan liter air di sekolahnya.
Soo Young melangkahkan kakinya menuju lokernya. Dia ingin menyimpan baju renangnya disana. Setelah itu, dia kembali ke kelasnya. Pelajaran pertama akan di mulai. Dan Soo Young tak mau dirinya dihukum hanya karena terlambat beberapa menit oleh Oh sonsaeng-nim yang killer itu.
Dia mengikuti pelajaran seperti biasa. Beruntung hari ini dia tidak memakan ‘jatah’nya yang biasanya. Mungkin mereka sudah kehabisan akal untuk membully Soo Young. Walau pun mereka mencoba dengan sekuat tenaga untuk mengusir Soo Young dari sekolah ini, namun mereka hanya melakukan kegiatan yang sia sia.
Soo Young memang terlihat tidak peduli dengan semua tingkah mereka. Dia berusaha keras agar dirinya tidak terlihat lemah sehingga dengan sendirinya mereka akan berhenti mengganggu dirinya.
Mungkin kesabarannya yang hampir habis itu membuahkan sedikit hasil. Hari ini hari damainya selama seminggu ini. Tidak ada pem-bully-an. Tidak ada sepatunya yang hilang. Tidak ada lem di bangku nya. Dan juga, tidak ada bisik bisik yang menganggunya. Mungkin ini sedikit aneh mengingat harinya tak pernah setenang ini. Namun Soo Young tak terlalu peduli dengan perubahan mereka.
***
Jam istirahat.
Soo Young melangkah terburu buru di sepanjang koridor sekolah. Dia sudah terlambat 10 menit untuk bisa mendapatkan makanannya di kantin. Jika waktu sudah habis, maka siapapun tidak akan mendapat jatah lagi. Dan dia harus pulang dengan perut kosong.
Soo Young semakin mempercepat langkahnya. Sesekali bahunya menabrak bahu orang lain yang berpapasan dengan dirinya.
“Tak sopan sekali yeoja itu,”
Namun Soo Young mengabaikan dengusan mereka. Dia tak punya waktu untuk menundukkan kepalanya meminta maaf pada mereka.
Soo Young sudah sampai di kantin. Dia bisa melihat beberapa orang masih mengantri untuk mengambil jatah makan siang di sana. Dia menghela nafas. Walaupun sedikit, tapi makanan itu bisa membuat uang sakunya bertahan. Soo Young melangkahkan kakinya menuju counter makanan itu.
Namun tampaknya karena kelelahan berlari di koridor yang panjang itu, tubuh Soo young sedikit oleng ke belakang.
BRUK !
PRANG !
“Y-YA !!” terdengar teriakan tertahan seorang yeoja di belakang Soo Young. Soo Young membalikkan tubuhnya ke belakang. Menatap seorang  yeoja yang seragamnya tampak kotor.
Soo Young melihat baju hingga sepatu yeoja itu berlumuran makanan yang tadi dibawanya. Terlihat dari nampan, piring, gelas dan juga sebuah sendok yang terletak tak beraturan di samping sepatunya yang sudah tak berisi lagi.
Tampaknya Soo Young mulai menyadari bencana apa yang dibuatnya. Dia menabrak seorang yeoja yang berada di belakangnya, ternyata yeoja itu membawa sebuah nampan, dan dia berhasil membuat baju yeoja itu kotor dan menumpahkan semua makanan yeoja itu di seragamnya.
Soo Young merasakan seluruh tatapan mengarah ke arahnya dengan mata yang berbeda beda. Ada menatapnya kesal, marah, sinis, dan ada beberapa yang menatapnya dengan pandangan kasihan.
Soo Young menelan salivanya susah payah. Dia menatap yeoja itu takut. Menunggu apa yang akan dilakukan yeoja itu padanya. Menamparnya ? menjambaknya ? memukulnya ? Soo young sudah bisa membayangkan semua itu di benaknya.
“Besok lebih hati hatilah,” ujar yeoja itu. Wajahnya yang tampak sedikit kesal membuat Soo Young berfikiran bahwa yeoja ini hanya berpura pura memaafkannya. Soo Young menunduk meminta maaf.
“Mianhaeyo. Jongmal mianhaeyo !”
“Sudahlah. Lebih baik kau mengambil makananmu sebelum kehabisan,” ucap yeoja itu dan pergi. Tampaknya yeoja itu menuju ke toilet untuk membersihkan bajunya. Soo Young menahan nafas. Dalam hatinya dia sangat berterima kasih karena yeoja itu tak melakukan apapun pada dirinya.
“Cih ! Berani sekali yeoja itu menabraknya.”
“Dia keterlaluan !”
Tanpa mempedulikan bisik bisik yang ada di sekitarnya, Soo Young mengantri dengan tertib dan memakan makanannya dalam kesendirian.
***
Pulang sekolah.
Soo Young melangkahkan kakinya menuju lokernya. Senandung kecil terdengar dari bibirnya saat menikmati lagu yang mengalun lembut dari earphonenya. Dia berdiri di depan lokernya. Yeoja itu menoleh ke samping. Mendapati banyak siswa menatapnya tersenyum mengejek.
Soo Young mengangkat bahunya tak peduli. Dia lantas membuka lokernya. Seketika bau busuk yang sangat menyengat memasuki indra penciumannya. Soo Young bahkan harus menutup hidungnya dengan sebelah tangannya untuk menghalau bau menyengat yang menyerang hidungnya.
“Siapa yang melakukan ini ?” desisnya tajam. Soo Young menoleh dan mendapati beberapa siswa yang tersenyum mengejek kini bahkan sudah tertawa sinis melihat dirinya yang sedang menutup hidungnya.
Baju renang yang tadi pagi di simpannya sekarang telah berlumuran cairan berbau busuk yang sangat menyengat. Bukan hanya bajunya yang terkena cairan itu. Namun seluruh bagian dinding lokernya juga. Sepertinya mereka dengan sengaja menyemprotkan cairan itu keseluruh bagian lokernya.
Soo Young mengambil baju renangnya—yang susah payah di dapatkannya—dengan tangan bergetar menahan marah. Dia lantas membawa baju itu ke toilet.
***
Beberapa yeoja yang berada di toilet itu tersenyum sinis melihat Soo Young membawa baju renangnya yang berbau busuk. Dan Soo Young yakin bahwa mereka tahu siapa yang berbuat seperti ini padanya.
Soo Young meletakkan baju itu di salah satu wastafel. Yeoja itu mulai membasuh baju renangnya dengan wajah memerah. Soo Young mencengkram baju renangnya kuat. Dia berhenti membasuh baju itu saat beberapa yeoja itu keluar. Dia memang tak pernah mau menampakkan kelemahannya di depan siapapun. Walaupun dia sudah berusaha kuat untuk tidak menangis, namun air mata yang sangat dibencinya tetap keluar membasahi pipinya.
Soo Young menatap pantulan dirinya di cermin. Dia membenci yeoja yang ada di cermin itu. Begitu lemah sehingga sangat mudah untuk menindasnya. Dia membenci wanita yang ada di cermin itu karena tidak bisa berbuat apa-apa.
Soo Young cepat cepat menghapus air matanya saat tiba tiba seorang yeoja masuk ke toilet itu. Soo Young melanjutkan kegiatannya tanpa mempedulikan yeoja yang baru saja masuk.
“Kau yang tadi kan ?”
Soo Young menoleh. Dia menatap wajah yeoja itu. Ah, dia ingat ! yeoja itu adalah yeoja yang di tabraknya di kantin saat istirahat tadi. Soo Young tersenyum canggung. Selain karena dia masih merasa bersalah terhadap yeoja itu, dia juga tak mengenal baik yeoja itu. Dan ini adalah kedua kalinya dia melihat yeoja itu setelah yang pertama kali di kantin.
“Annyeong ! Aku Yoo In Joo,” yeoja itu mengulurkan sebelah tangannya ingin menjabat Soo Young. Soo Young menatap yeoja itu. Yeoja itu adalah orang pertama yang ingin berkenalan dengannya disaat semua orang ingin memusuhinya.
“M-Mian. Tanganku… kotor,” ucap Soo Young ragu. Namun yeoja yang bernama In Joo itu malah menarik tangannya dan manjabatnya. Membuat Soo Young sedikit terperanjat dengan sikap yeoja itu.
“Ah, aku siswi baru disini. Mohon bantuannya,” ucap In Joo tersenyum manis.
Ternyata dia memang siswi baru. Karena itu aku baru melihatnya hari ini. tampaknya dia cukup ramah.
In Joo melirik baju yang sudah di cuci Soo Young.
“Itu baju renang kan ?” tanyanya. Soo Young mengangguk pelan.
“Jadi kau perenang ?” tanyanya dengan suara yang terdengar sedikit antusias. Soo Young kembali mengangguk pelan.
“Whoa ! Daebak ! Aku juga seorang perenang !” ucap In Joo antusias. Soo Young kembali mengangguk. In Joo menyenggol lengan Soo Young.
“Ya ! kau belum mengatakan satu kata pun,” ucap In Joo dengan suara yang sangat terlihat dibuat buat sedih. Membuat Soo Young mendengus geli. In Joo tersenyum.
“Pakai saja baju renangku ! Kebetulan aku membawa dua,” ucapnya membuat simbol V di jari tangannya. Soo Young mengangguk. Dia kemudian membalas senyuman In Joo.
Tak ada salahnya aku mencoba untuk berteman dengannya.
***
Ruangan yang sangat luas itu hanya dihuni oleh Soo Young dan In Joo. Ruangan luas yang di tengah tengahnya terdapat sebuah bak air besar. Mereka sudah siap dengan pakaian mereka masing masing. Pakaian ketat yang menampakkan lekuk tubuh mereka. Tentu saja tubuh mereka tampak profesional. Soo Young juga baru menyadari bahwa tubuh In Joo lebih baik dari tubuhnya. Tampaknya yeoja ceria itu lebih ahli dalam berenang dari pada dirinya.
Soo Young mengrutkan dahinya. Dia memandang In Joo dengan tatapan aneh. In Joo menyadari tatapan Soo Young.
“Wae, Soo Young-ah ?” tanyanya sedikit memelankan suaranya. Soo Young bergeming. Dia tampak sedang memikirkan sesuatu.
In Joo… Yoo In Joo… Kenapa namanya sangat familiar di telingaku ? aku seperti pernah mendengar namanya. Tapi dimana ?
Soo Young mengerang frustasi dalam hatinya. Salah satu kelemahannya adalah sangat mudah melupakan sesuatu. Dan dia tak berbohong saat dia mengatakan nama In Joo terasa familiar.
Soo Young masih menatap In Joo. In Joo melambaikan sebelah tangannya di depan wajah Soo Young. Berusaha membangunkan Soo Young yang sedang melamun. Soo Young tersentak saat tangan In Joo mencubit hidungnya.
“Ah,aku ingat !” ucap Soo Young memekik. In Joo terkejut. Yeoja itu bahkan sampai memundurkan tubuhnya satu langkah ke belakang.
“Ingat apa ?”
“Kau Yoo In Joo itu kan ?” Soo Young berucap dengan mata takjub. In Joo mengerjabkan matanya. Dia masih tidak mengerti apa yang di katakan oleh Soo Young.
“Itu apa maksudmu ?”
“Kau Yoo In Joo perenang yang memenangkan lomba renang tingkat nasional tahun lalu kan ?!” ucap Soo Young sedikit menaikkan suaranya. In Joo mengerjap. Kemudian yeoja itu tersenyum simpul.
“Aku tak menyangka ada yang mengenaliku,” gumamnya yang masih bisa di dengar Soo Young
“Aku penggemarmu !” ucap Soo Young berbinar binar.
“Jeongmal ?”
“Hm, hm !” Soo Young mengangguk antusias. Dia tak menyangka bahwa yeoja yang sering di lihatnya di televisi dan sangat di kaguminya  berdiri tepat di hadapannya sekarang.
“Sudahlah. Ayo kita berlatih !” ajak Soo Young. In Joo mengangguk. Mereka lantas berdiri di tepi kolam. Melakukan pemanasan sebentar. Mereka saling pandang dan mengangguk.
Dua detik kemudian tubuh mereka sama sama berada di dalam air. Melesat dengan cepat di seberang. Membuat cipratan air di setiap gerakan tangan mereka. Mereka sampai ke seberang. Kemudian membalikkan badan dan mendorong tubuh mereka menggunakan dinding kolam dengan kaki mereka dan kembali berenang menuju tempat semula.
Yang terlebih dahulu sampai adalah In Joo. Dan Soo Young memaklumi itu. Dia tak meragukan kemampuan In Joo. Dia memiliki kemampuan ‘Tak Bernafas’. Hanya sedikit perenang yang mempunyai kemampuan itu.
Maksud ‘Tak Bernafas’ disini adalah keadaan seseorang yang bisa berenang tanpa mengambil nafas ke permukaan dalam waktu yang lama. Lebih singkatnya dia memiliki nafas yang sangat panjang.
Jadi saat mereka latihan tadi, yang membuat Soo Young tertinggal di belakang adalah dia menyempatkan mengambil nafas yang membuat gerakannya sedikit melambat. Sedang In Joo melaju tanpa perlu mengambil nafas ke permukaan.
Mereka masih di dalam air, menggerakkan-gerakkan kaki dan sama sama mengatur nafas yang tak beraturan. Kemudian mereka sama sama tertawa. Tawa pertama Soo young sejak kejadian itu. Tawa pertama Soo Young sejak pertama kali dirinya di-Bully.
“Aku seperti berlomba denganmu tadi,” ucap In Joo. Nafasnya masih tersengal walaupun sudah mulai normal.
“Aku juga,” Soo Young tersenyum.
Mereka kemudian sepakat untuk melakukan beberapa putaran lagi. Mereka latihan dengan serius. Tak lama lagi perlombaan akan diselenggarakan untuk memperingati hari nasional. Dan mereka berdua sama sama ingin berpartisipasi.
***
“Terima kasih untuk hari ini,” ucap Soo Young kepada In Joo. Mereka keluar dari ruangan itu bersama sama sambil menenteng tas sekolah di tangan mereka. In Joo tersenyum.
“Ne. Aku juga menikmatinya,”
In Joo mengantarkan Soo Young sampai di gerbang sekolah. In Joo harus kembali karena masih ada yang harus diselesaikannya berkaitan dengan kepindahannya ke sekolah ini. Soo Young mulai melangkahkan kakinya.
Hari sudah mulai sore. Tak terasa waktu yang habiskannya di kolam begitu cepat. Soo Young menepuk lengannya yang terasa sedikit sakit setelah berenang tadi. Mungkin karena dia terlalu bersemangat hingga membuat lengannya sedikit sakit.
Soo Young menarik nafasnya kuat. Dia tidak boleh lelah. Masih ada pekerjaan yang menunggunya nanti malam. Dan dia tak bisa melewatkannya begitu saja. Pekerjaannya di sebuah bar sebagai pelayan memberinya gaji cukup besar.
Dia bekerja di bar bukan berarti dia sama seperti wanita wanita yang menyerahkan apa saja demi uang. Bukan ! Dia bukan wanita yang seperti itu. Pekerjaannya hanya mengantarkan minuman, dan membuang sampah. Hanya itu dan dia mendapatkan uang.
Walapun bekerja disana tidak mudah, tapi dia harus bertahan. Banyak pria yang mengajaknya untuk ‘bermain’ bersama, namun ditolak Soo Young dengan tegas. Dia tak akan goyah hanya untuk mendapatkan uang. Untunglah bosnya baik. Mengerti bahwa Soo Young bekerja untuk uang, bukan untuk kesenangan.
***
Soo Young sampai di apartemennya. Apartemen yang cukup luas untuk ditinggalinya sendiri. Tidak terlalu mewah, namun tidak juga terlalu sempit. Sangat pas dengan kebutuhan Soo Young dengan harga sewanya yang cukup murah dibandingkan dengan tempat lain.
Tubuhnya terasa lengket. Namun dia mengabaikannya dan menuju ranjang kecilnya. Dia merebahkan tubuhnya disana. Merenggangkan ototnya yang terasa sakit akibat kelelahan.
Sebentar saja. Setelah ini aku harus bekerja.
Soo Young perlahan menutup matanya. Sebelum kesadarannya hilang, dia mendengar suara berisik yang berasal dari sebelah kamarnya. Namun dia tak peduli. Dia sangat lelah dan membutuhkan istirahat. Tadi malam dia kekurangan tidur karena pekerjaannya di bar.
Dan begitu setiap hari. Pulang di saat semua orang sudah terlelap dan bangun disaat udara sedang dingin dinginnya untuk mengantarkan susu di kompleks perumahan yang terletak tak jauh dari apartemennya. Hidupnya cukup sulit dan dia tak mau membuatnya lebih sulit dengan membuatnya drop dan harus dilarikan ke rumah sakit.
***
Soo Young bangun di saat matahari sudah tidak terlihat lagi. Dia tersadar dan langsung berlari menuju kamar mandi. Sekarang sudah pukul 21.10. Dia sudah terlambat sepuluh menit dan harus sampai di bar secepatnya sebelum bosnya yang baik hati memarahinya.
Soo Young memakai bajunya cepat. Baju putih yang sangat ketat—dan pendek nyaris menampakkan pusarnya—serta celana hitam pendek yang tak kalah ketatnya. Bagi Soo Young memakai pakaian ini sangat memalukan baginya. Namun ini sudah peraturan di bar bahwa semua pelayan harus memakai baju hitam-putih ini. dan mau tak mau Soo Young harus memakainya demi uang.
Soo Young melepaskan ikatan rambutnya. Dia menggeraikan rambut hitamnya yang selalu diikat ketika sekolah. Kemudian yeoja itu memoleskan wajahnya dengan berbagai macam make-up yang—sebenarnya—sangat dibencinya.
Sebagai sentuhan terakhir, dia memoleskan lipstik berwarna merah pekat di bibirnya. Selesai.
Soo Young menatap pantulan dirinya di cermin yang ada di depannya. Mata coklatnya tampak miris menatap dirinya sendiri yang tak tampak berbeda dengan wanita yang ada di bar itu.
Soo Young yang culun dan tertindas telah tergantikan dengan ‘Young’ yang tampak mempesona. Tidak ada yang mengenalinya dengan perubahan drastis ini. Soo Young beberapa kali bertemu dengan teman sekelasnya di bar dan—untungnya—tidak ada yang mengenali Soo Young. Dan Soo young juga tak berharap mereka akan mengenalinya. Terlalu mengerikan hanya untuk dibayangkan. Apa yang akan terjadi dengan sekolahnya ? guru gurunya ? temannya ?
Soo Young menatap sekali lagi pantulannya untuk memeriksa penampilannya. Dia tersenyum kecut dan meraih tas—yang memang selalu di pakainya untuk bekerja di bar—yang ada di atas meja riasnya.
Namun dia tak begitu saja memakai segalanya dan menuju bar. Apa yang akan dikatakan orang tentangnya ? gadis jalang ? membayangkannya saja membuat Soo Young bergidik. Dia akan memakai jaket dan celama training di luar. Baru setelah sampai di bar nanti dia akan membukanya dan menyimpannya di loker pelayan.
***
Malam ini sama seperti malam malam sebelumnya. Bar ini berisikan manusia yang melarikan perasaan mereka yang tak terbendung dengan sebotol alhokol. Manusia yang menari panas di lantai dansa, dan manusia yang melakukan ‘aktivitas’ mereka di sofa yang terletak di pojok ruangan.
Pemandangan yang sudah menjadi makanan sehari hari Soo Young. Pemandangan yang membuatnya mual dan merutuki mereka semua. Musik musik yang berdentum keras membuat Soo Young harus berkali kali mengusap telinganya.
Mengantarkan minuman kesana sini dengan pakaian ketat membuatnya risih. Belum lagi tangan tangan yang berusaha jahil membuat Soo Young harus ekstra sabar untuk tidak melemparkan gelas kaca itu ke wajah mereka.
Dia harus teguh terhadap pendiriannya.
“Lakukan demi uang !”  Begitulah.
***
Soo Young mengangkat dua kantong plastik besar berisi sampah dan meletakkannya di tong sampah berukuran besar di belakang bangunan bar. Dia mengusap peluh yang ada di dahinya. Ini adalah tugas terakhir sebelum dia bisa pulang dan mendaratkan tubuhnya di kasur miliknya.
Soo Young lantas memakai jaket dan celananya. Dia pulang melalui pintu belakang bar. Tidak mau menyusahkan dirinya melewati lautan manusia yang masih menggila di dalam sana.
Dia berjalan menuju halte terdekat dengan langkah gontai. Tubuhnya lemah dan dia sangat mengantuk. Namun setidaknya dia harus pulang dan beristirahat. Soo Young duduk di halte dan menunggu bus kota—yang sampai 30 menit sekali—tiba.
Udara malam yang sangat dingin membuat Soo Young merapatkan kaki dan memeluknya. Dia meliriknya jam tangannya—sekarang pukul dua pagi—dan mendapati bahwa dia telat dua jam dari jam pulang biasanya..
Soo Young mendengus kesal. Bus kota terakhir suda tiba dua jam yang lalu dan tak mungkin ada di jam sepagi ini. Tak ada pilihan lain selain jalan kaki hingga apartemennya. Dia bukan orang kaya yang bisa mengeluarkan uang dengan mudah untuk membayar ongkos taxi.
Namun angin malam yang sangat dingin membuat dirinya sangat berat untuk berjalan. Dia malah kembali merapatkan dirinya. Menekuk lututnya dan menyembunyikan wajahnya disana.
Tanpa disadarinya, dia terlelap. Akibat kurang istirahat dan bekerja terlalu keras. Yeoja hebat. Bisa terlelap di tempat seperti itu. Dan bahkan menikmati tidurnya.
***
Soo Young membuka matanya perlahan. Rasa sakit menyerang kepalanya. Membuat yeoja itu terdiam dengan mata tertutup sebentar. Dia menggerak-gerakkan tangannya di bawah selimut.
Sejak kapan aku mempunyai selimut selembut ini ?
Dirinya berfikir dengan mata yang masih tertutup. Seluruh tubuhnya terasa remuk.
Mungkin aku terlalu keras bekerja dan terlelap di halte.
Soo Young mengernyit. Tu-tunggu dulu !
Aku pulang terlambat, munggu bus, terlelap, dan sekarang aku di atas tempat tidur ? TEMPAT TIDUR ??
Soo Young dengan cepat membuka matanya dan terduduk. Membuat tubuhnya tiba tiba terasa sakit akibat pergerakan yang tiba tiba. Dia memperhatikan sekelilingnya. Kamar ini… bukan miliknya ! Dia bahkan tak mengenali kamar ini.
Kamar ini bernuansa abu-abu. Dengan dekorasi yang sederhana namun apik. Tak banyak barang di dalam kamar itu. Sebuah tempat tidur king size, sebuah lemari besar yang mengahadap kearah tempat tidur, dan sebuah meja belajar yang penuh dengan buku buku di sebelah kiri tempat tidur.
Dari semua barang barang yang ada di sini, Soo Young yakin kalau kamar ini milik…
NAMJA !
Soo Young panik. Ranjang itu bergerak pelan. Soo Young yakin dirinya tak melakukan pergerakan apapun. Jadi yang menyebabkan pergerakan itu adalah… Soo Young memaksakan kepalanya menoleh ke samping dengan berat.
Dia terlonjak kaget saaat mendapati seorang namja sedang terlelap disampingnya.
Namja…
Terlelap…
Disampingku…
“AAA…!!” Soo Young dengan sigap melompati ranjang itu. Membuat guncangan di tempat itu untuk beberapa saat. Dirinya terduduk di samping meja belajar. Ketakutan.
Namja yang terlelap di samping Soo Young mulai membuka matanya. Menguap dan merenggangkan ototnya. Kemudian dengan wajah yang tampak masih sangat mengantuk menatap kearah Soo Young yang membuat yeoja itu berjengkit ingin menjauhi namja itu. Namun sayang, dia sudah merapat ke dinding dan tak bisa mundur lagi.
Apa yang harus kulakukan ? pikirkan… Soo Young, tenang dan berfikir cepat !
Soo Young sibuk dengan pikirannya hingga tak menyadari bahwa namja itu sudah turun dari ranjang dan mendekatinya. Soo Young terlonjak saat namja tampan itu—yang baru pertama kalinya dia lihat—duduk di lantai tepat di hadapannya.
“Kau bangun lebih dulu dariku,” gumamnya yang masih bisa di dengar Soo Young yang memang duduk di depannya.
“Kenapa tak membangunkanku ?” tanyanya lembut. Soo Young bersumpah dalam hatinya bahwa suara namja yang ada di depannya sangat—err—seksi. Suaranya yang tenang namun dalam menghipnotis Soo Young. Soo Young menatap mata coklat di depannya. Mencari sinar kejahatan disana. Namun dia tak menemukannya.
Namja itu berpostur tinggi. Dengan rambut sedikit coklat dan kulitnya yang putih. Matanya yang tajam namun menenangkan. Hidungnya mancung dan bibirnya yang—ehem—juga seksi. Sempurna !
Soo Young menggelengkan kepalanya. Berusaha menyadarkan dirinya. Membuat namja itu menatapnya bingung. Namja itu mengulurkan tangannya menyentuh dahi Soo Young. Membuat Soo Young menatap namja itu dengan tatapan  membunuh yang dia miliki. Kemudian Soo Young menepis tangan namja itu.
“Nuguya non ?” tanya Soo Young dengan suara yang sama sekali tidak ada keramahan.
“Kenapa aku ada disini ? Wae ??!” tanya Soo Young tak sabaran.
***
TBC
***
Annyeong ^_^
Mian karena epep ini lamaa…
Mian karena di part yang sebelumnya kyu belum muncul…
Mungkin aku akan memunculkan (?) cast nya satu persatu…
Oke, aku harap yang membaca epep ini terhibur dan mau meninggalkan komentar… (

60 thoughts on “[Series] Water Love (Chap. 2)

  1. aigoo,terlalu lelap tidurnya sampai dibopong orang pun gak terasa
    wah,soo eonn histeris, wkwk
    next part ditunggu 🙂

  2. whoaa. akhirnya diupdate juga disini yaa kak jo !!
    ceritanya makin seru !!! sifat nya kyuhyun disini gimana yaa kira2 ?? pengennya siih “evil” diluar tp “angel” didalam. hahhaa 😀
    next chap jangan lama2 yaa kak jo !! kalo bisa banyakin scene (?) kyuyoung nya. hehee ^^v
    keep writing ^^9

  3. akhirny kyu muncul jga.
    jd kyu yg nolongin soo saat ia ketiduran ?
    ap jgn2 suara ribut dr kamar sblah it kyu hheee

    hnn kasian bgt sih soo d.bully terus. ap mgkin in joo akn ttp mw brteman dg soo nantiny ??

  4. hallo Jo eonni…
    Aku reader baru 🙂
    Aku udah baca part satu nya di blog kamu dan engga nyangka bakal ketemu juga di wordpress ini…
    Next part nya cepetan ya, eon… Soalnya aku suka banget sama ff ini karena…
    Aku suka renang !
    Dan jaranggg banget author yg mau buat ff tentang renang macam ff ini..
    Lagi pula penempatan katanya bagus, buat aku mudah mengerti jalan cerita ff ini.
    Dengan kata kata yang apik dan karakter yang kuat juga menambah nilai plus tersendiri dr ff ini…
    Jjang deh pokoknya !!!
    Hwaiting neee!!!!
    🙂 🙂 🙂

  5. Next eon, neeexxxtt !!!
    Suka banget sama ff ini !!
    Sumveh !
    Tapi ada yanga aneh di ff ini…
    Posternya kok ga ada ya ?
    Bukannya di part 1 ada poster ??
    Mian banyak tanya….

  6. Cowok yg nolongin syoo Kyuppa nde??,, menurut ciri2 yg di sebut syoo tdi sku ykin itu Kyuppa…Kasihan skali syoo di bully teman2 ny *poor eon* …. Syoo dpt tmn bru?? Semoga tmen bru ny setia sama syoo… Yah Kok TBC sih?? Lgi seru juga …. Next nde…

  7. Akhirnya…
    Ff yang aku tunggu tunggu keluar juga dari pertapaannya (?)…
    Ya ampun, aku membayangkan soo young pake baju di atas…
    Pasti dia kelihata sekseh ya,,, XD
    tapi kasian dia ngejar-ngejar (?) uang buat dirinya…
    Kita sama soo eonni, sama sama susah XD
    dan, aku percaya 100% kalau cwo yang dideskripsikan diatas adalah Kyuhyun. Ngena banget soalnya.
    Overall, ff ini daebak…!!
    Dan aku–sangat–berharap ff ini cpet di lanjut,,,
    semangat buat author nulisnya dan mau meladeni knight yang mengganas (?) disini…
    Annyeong…!!
    Mian kepanjangan.. Hehe

  8. ini akan menjadi ff yg akan sllu qu tunggu ^^
    next thor !!jangan lama2 lagi ya^^

  9. kasian banget soo di bully terus sama temen2nya
    namja itu siapa?
    kyuhyun kah?
    ditunggu kelanjutannya 🙂

  10. apa itu kyuppa???
    yeyy soo unnie akhrnya pnya temen…
    mdh2’an tmennya gk jht sma soo unnie ne??
    dtnggu klnjtnnya…

  11. Penasaraannnnnn…..
    Itu kyu oppa ya …
    Ko soo eon bisa satu kamar gitu sama kyu oppa ._.
    Kasian bangettt so eon selalu di bully sabar soo eon
    Lanjuut thor 😉

  12. feeling ku bilang kalo laki-laki tadi pasti kyuhyun. jelas banget dari ciri-cirinya hidung mancung iya bibir seksi iya 😀

  13. Yg bwa soo kesitu kyu kan..
    Penasaran bngt keadaan mereka seterusnya nanti gmna..
    Lnjut

  14. Yg bawa syo, si kyu kah?
    Syo punya temen baru. Smga temennya tulus deh.
    Lanjut~

GO AWAY SIDERS! You have to leave comment here...