BitterSweet Legacy [6th; Faith]

BitterSweet Legacy [6th; Faith]

By mayangaeni

Cast: Cho Kyuhyun; Choi Sooyoung; Kim Junmyeon; Baek Sumin

Romance, family, humor, marriage-life

Series

PG-17

Kyuhyun melirik Sooyoung yang kini sedang berdiri gugup sambil meremas-remas ujung summer dressnya. Istrinya itu bahkan kini bergerak-gerak gelisah dengan mata yang terus berputar tak tentu arah seakan menegaskan kalau wanita itu memang tengah sepenuhnya gugup. Kyuhyun terkikik geli. Lucu melihat Sooyoung yang selama ini selalu percaya diri dan tidak takut pada apapun terlihat gugup dan ketakutan hanya karena akan bertemu nenek Cho.

 

Hanya? Kyu, kau sendiri saja masih takut dengan tua bangka satu itu.

 

“Hey, kemana rasa percaya dirimu yang selalu setinggi langit itu jika berhadapan denganku?” bisik Kyuhyun sambil tersenyum geli.

 

Sooyoung mendelik sambil berdesis. “Diam saja kau, sialan. Siapa yang membuatku jadi ketakutan seperti sekarang?” sindir Sooyoung dengan nada yang jauh dari kata ramah.

 

Kyuhyun dan Sooyoung sendiri kini tengah berdiri berdampingan di dekat pintu masuk mansion, ditemani dengan jejeran para pelayan yang bekerja untuk Cho Kyuhyun disana. Nenek Cho sendiri sedang memeriksa satu persatu pelayan yang bekerja untuk cucunya itu sambil sesekali mengutarakan penilaiannya. Ohiya, Nenek Cho ini juga sangat detail. Bahkan hanya satu kancing yang tidak sama saja ia bisa melihatnya dan berkomentar. Bagaimana mungkin Sooyoung tidak panik dibuatnya?

 

Panik? Ya Tuhan, Sooyoung sendiri tidak mengerti kenapa dirinya panik dan setakut sekarang. Padahal pernikahannya dengan Kyuhyun tidak akan berlangsung selamanya, dan SEHARUSNYA penilaian nenek Cho nanti terhadapnya tidak akan berpengaruh apapun. Tetapi, entah kenapa sejak pertemuan Sooyoung dengan kedua orang tua Kyuhyun membuat Sooyoung merasa ia benar-benar menjadi bagian dari keluarga Cho. Jadi menurutnya, penilaian nenek Cho benar-benar sangat penting akan kecocokannya menjadi menantu keluarga Cho atau tidak.

 

Choi Sooyoung, apa yang sedang kau pikirkan sih?!

 

“Selamat…siang, nek?” sapa Kyuhyun saat sang nenek kini sudah berdiri di hadapannya. Kyuhyun dan Sooyoung membungkuk hormat, dan nenek Cho hanya menatap keduanya datar.

 

“Ku dengar kau sedang demam,” ujar nenek Cho sambil menatap Kyuhyun datar.

 

Kyuhyun mengangguk sopan. “Ya, aku sedikit demam, tapi sekarang sudah baikkan.”

 

Nenek Cho mengangguk singkat. “Kau tidak akan bisa memimpin perusahaan kalau kau sakit.”

 

Sooyoung melongo. Nenek macam apa yang lebih mementingkan perusahaannya dibanding kondisi cucunya sendiri? Ya Tuhan, ternyata ada orang tua macam ini di dunia.

 

Tatapan nenek Cho kini sepenuhnya beralih kepada Sooyoung, membuat wanita itu mendadak gugup kembali. Jauh beberapa langkah dibelakang nenek Cho, terlihat Junmyeon dan Sumin yang berdiri bersisian. Tatapan Junmyeon menyiratkan prihatin, sedangkan Sumin bahkan terang-terangan tersenyum meledek ke arah Sooyoung. Beruntung Sooyoung bisa menahan keinginannya untuk membelai wajah cantik milik Sumin itu dengan kukunya, kalau tidak, bisa jatuh imagenya dihadapan nenek Cho. Lagipula apasih yang dilakukan wanita gila itu disini?

 

“Jadi kau, gadis yang ditulis didalam surat wasiat suamiku?” tanya nenek Cho datar.

 

Sooyoung mencoba bersikap sesopan mungkin. “Ya…nyonya.”

 

Mata nenek Cho mulai meneliti Sooyoung dari ujung kaki hingga ujung kepala membuat jantung Sooyoung berdegup keras, berdebar menunggu hasil penilaiannya. Kyuhyun sendiri hanya menatap bosan ke arah neneknya. Bagaimanapun Sooyoung mencoba tampil sempurna, ia yakin akan selalu ada yang salah di mata neneknya. Kyuhyun jamin itu. Karena hal itu terjadi padanya.

 

“Tidak ada istri keluarga Cho yang mengenakan baju perempuan jalang seperti ini. Ku harap ini bukan satu-satunya dress yang kau miliki.”

 

Sooyoung menahan keinginannya untuk menganga. APA KATANYA? JALANG? YA TUHAN INI KAN HANYA SUMMER DRESS!

 

“Nek, aku yang membelikan baju itu. Lagipula ini di mansionku. Daerah ini private, bahkan kalau Sooyoung ingin telanjang di pantai tidak akan ada yang bisa melihatnya jika aku mau.”

 

Tatapan menilai dari nenek Cho berpindah ke cucunya. “Sudah kubilang, kau itu memang tidak cocok menjadi cucu keluarga Cho. Kau terlalu urakan.” Kata-kata dingin nyonya Cho benar-benar membuat Sooyoung tidak percaya. Bagaimana bisa seorang nenek mengatakan hal tersebut kepada cucunya yang rela bersikap seperti bukan dirinya sendiri hanya agar dianggap olehnya.

 

Memang benar Kyuhyun urakan, perilaku bak pangerannya itu semua hanya kedoknya di muka umum. Sooyoung sendiri sudah sering melihat betapa bertolak belakangnya sikap Kyuhyun di luaran sana dan di depannya. Tetapi Sooyoung yakin, sikap Kyuhyun yang asli itu tidak pernah ditunjukkan di depan sang nenek. Tetapi sang nenek masih saja menilai Kyuhyun urakan? Mau sekaku apalagi sih, ia ingin melihat cucunya bersikap?

 

Kyuhyun hanya menatap neneknya dengan tatapan terluka sekilas. Setelahnya ia kembali memasang wajah khas anak penurut. Sooyoung berjanji akan memberikan Kyuhyun piala oscar atas kepintarannya mengatur ekspresi.

 

“Istrimu harus dididik.” Ucap nenek Cho sambil mundur selangkah. Hal tersebut jelas sekali merupakan perintah yang harus dipatuhi.

 

Kyuhyun menghela nafas, kesal. Di depan sang nenek ia benar-benar terlihat bukan apa-apa meskipun saat ini tengah berada di area kekuasaannya. Sialan. “Nek, Sooyoung itu istriku,”

 

Nenek Cho menaikkan sebelah alisnya. “Lalu? Karena dia istrimu, dia harus dididik.”

 

Sooyoung menatap nenek Cho dan Kyuhyun bergantian. Dia tidak mengerti maksud didikan apa yang tengah dua orang ini perbincangkan, yang jelas, Sooyoung tau kalau didikan tersebut pastilah tidak menyenangkan.

 

Sejak kapan pendidikan bisa menyenangkan?

 

Nenek Cho lalu berlalu ke ruang tengah mansion sambil berujar, “Junmyeon, siapkan semuanya untuk nona Choi.”

 

“Baik, nyonya.”

 

Sumin terkekeh puas. Ia segera berlalu mengikuti Nenek Cho setelah sebelumnya mengerling ke arah Kyuhyun dan menjulurkan lidah ke arah Sooyoung. Dan Sooyoung tidak bisa untuk tidak menahan keinginannya menjambak rambut Sumin yang bergerak seiring tubuhnya yang semakin menjauh ke dalam, kalau saja tidak ingat ada nenek Cho di sana. Yang memback up gadis itu sehingga ia bisa bersikap sesuka hatinya seperti saat ini. BRENGSEK!!!

 

***

“Awww!” Sooyoung memegangi hidungnya yang baru saja terbentur dengan ujung buku tebal yang sedari tadi bertengger di atas kepalanya. Kakinya sudah terasa pegal karena harus mengelilingi mansion Kyuhyun lebih dari dua puluh kali dengan sepasang highheels sebelas sentinya.

 

Sooyoung tidak mengerti, apa pentingnya pendidikan semacam ini dan apa hubungannya dengan menjadi seorang istri. Bukankah pelajaran semacam ini lebih cocok jika dilaksanakan saat akan mengikuti kontes kecantikan? Sooyoung berdecak, heran.

 

Kyuhyun yang sedari tadi menemani Sooyoung menjalani pendidikan khas neneknya hanya bisa memandanginya prihatin. Kyuhyun tidak punya andil apapun di depan sang nenek, bahkan atas istrinya. Dan karena itu Kyuhyun merasa lemah.

 

“Apa yang kubilang tentang menegakkan dagumu? Tegakkan dagumu! Kau itu istri seorang keturunan Cho! Keluarga Cho adalah keluarga bangsawan, tidak boleh terlihat tunduk kepada klan manapun!” bentak nenek Cho ketika melihat lagi-lagi Sooyoung menjatuhkan buku dari atas kepalanya.

 

Ketika melewati sebuah cermin besar, Sooyoung meringis ngeri menatap pantulannya di cermin. Dia terlihat seperti wanita belanda jaman dulu. Elegan, memang, tetapi itu bukan dia. Dan Sooyoung benci saat ia dipaksa menjadi orang lain.

 

Dan Sooyoung kini mengerti kenapa ayah dan ibu Kyuhyun memilih pergi. Nenek Cho ini bahkan tidak bisa dikatakan sebagai seorang ibu atau nenek. Dia lebih seperti seorang guru kepribadian kerajaan. Dipikirannya hanya ada tata krama, kesopanan dan aturan.

 

Sooyoung melirik Kyuhyun mencoba mengirimkan sinyal meminta bantuan namun tatapan Kyuhyun membuat Sooyoung menghela nafas kecewa. Dia tau Kyuhyun tidak bisa melawan neneknya.

 

Kalau Kyuhyun melawan nenek, dia takut namanya akan dihapus dari daftar keluarga sehingga semua harta warisan tidak jadi jatuh ketangannya. Sooyoung tersenyum miris. Bagaimana mungkin berharap kalau Kyuhyun akan lebih memilihnya ketimbang harta warisannya. Bahkan Kyuhyun rela menikahi Sooyoung karena harta warisan!

 

“Cepat berputar lagi!” seru nenek Cho, namun tentu saja dengan gaya bicara yang baku, tetap menjunjung tinggi tata krama.

 

“Nek, Sooyoung sudah lelah. Bisakah kau beri dia waktu istirahat?” tanya Kyuhyun karena sudah tidak tega lagi melihat Sooyoung yang harus meringis karena kakinya yang sudah jelas pegal berkelilingi ruangan luas tersebut lebih dari sepuluh kali. Kyuhyun saja yang hanya melihat pegal.

 

Nenek Cho menatap Kyuhyun tajam lalu akhirnya mendengus. “Oke, lima menit. Setelah itu kalian akan berlatih waltz.” Setelah mengucapkannya, nenek Cho segera keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Kyuhyun yang langsung menghampiri Sooyoung yang sudah duduk di lantai dengan wajah siap menangis.

 

“Hey, kurus, kau tidak apa-apa?” tanya Kyuhyun sambil ikut mendudukan tubuhnya disamping Sooyoung.

 

Sooyoung menutup wajahnya dengan kedua tangan. “Tidak puas ya kau menjebakku dengan menikahi pria cabul sepertimu, sekarang kau mempertemukan aku dengan nenek-nenek yang lebih mirip guru kepribadian ketimbang seorang nenek.”

 

Kyuhyun meringis. “Kau tidak tau bagaimana rasanya selama dua puluh tujuh tahun menjadi cucunya.”

 

Sooyoung menatap Kyuhyun ngeri. “Kau benar. Aku harus beruntung karena hanya akan menjadi cucu menantunya selama setahun. Dan kau… ckck, seumur hidupmu akan menjadi cucunya. Ok, kau cukup menghiburku.” Ucapan Sooyoung sukses membuat Kyuhyun memutar matanya.

 

“hari ini kau tidak menyebalkan, apa karena kau takut dengan nenekmu?” tanya Sooyoung sambil melepas highheels yang sedari tadi bertengger di kakinya.

 

Kyuhyun tersenyum miring. “Oh, jadi kau merindukan godaanku rupanya.” Hal tersebut sukses membuat Sooyoung melempar highheels ditangannya ke arah kaki Kyuhyun.

 

“Jangan terlalu percaya diri, brengsek.”

 

Kyuhyun terkekeh. Benar juga, sejak tadi ia sama sekali belum membuat Sooyoung kesal. Bahkan seharian ini dia terus menemani Sooyoung dan sesekali membelanya saat nenek Cho memarahi Sooyoung. Aneh.

 

“Ingat tentang apa yang ku katakan untuk menjaga ucapanmu, nona Choi?” suara tegas nenek Cho membuat tubuh Sooyoung dan Kyuhyun menegang. Keduanya refleks berdiri saat melihat nenek Cho yang tengah menatap ke arah Sooyoung dengan tatapan setajam katana.

 

Sooyoung mengutuk dirinya yang tidak bisa menjaga ucapannya saat berhadapan dengan Kyuhyun. Ugh, bagaimana bisa aku lupa ada macan ini disekitar kami? Sial.

 

“Ma—maafkan aku, nyonya.”

 

“Seorang istri tidak sepantasnya berkata kasar kepada suami. Bahkan wanita dari kalangan jelata tau aturan itu. Kau pastinya lebih rendahan daripada—“

 

“Nek, Sooyoung itu anak keluarga Choi. Mereka termasuk keluarga terhormat di Korea.”

 

“Dulu, sebelum mereka bangkrut.”

 

“Bukan berarti Sooyoung menjadi wanita rendahan hanya karena keluarganya bangkrut. Kekayaan tidak menjadi tolak ukur!”

 

Sooyoung menatap Kyuhyun takjub. Wohoo, si aktor Cho sudah muncul lagi rupanya. Kekayaan tidak menjadi tolak ukur? Lucu sekali saat mendengar hal itu dari mulut Kyuhyun yang selalu mengatasnamakan uang diatas segala-galanya.

 

“Kau harus dihukum, nona Cho.” Ucap nenek Choi tidak menghiraukan ucapan cucunya.

 

Sooyoung menunduk. Hukum? Memangnya dia sedang sekolah apa?

 

Kyuhyun mendengus. “Nek, tapi—“

 

“Kau juga, anak berandal. Kalian berdua dihukum.”

 

***

Mengerikan. Itulah satu kata yang mampu mendeskripsikan bentuk hukuman yang diberikan nenek Cho kepada sepasang suami istri tersebut. Aneh, sangat-sangat aneh. Bagaimana bisa mereka berdua yang sudah berusia dua puluh tujuh dan dua puluh lima berubah menjadi seperti anak berusia lima tahun dihadapan nenek Cho dalam sekejap.

 

“Kenapa kau harus menyimpan buku-buku ini di perpustakaanmu sih! Kalau ini semua tidak ada, hukumannya pasti akan berubah!” seru Sooyoung sambil mata dan tangan yang berfokus pada lembar perkamen di depannya dan sebuah buku tebal bersampul merah.

 

Kyuhyun mendecih. “Sudahlah, aku sudah dihukum seperti ini lebih dari dua puluh kali. Lama-lama kau juga akan terbiasa.”

 

Sooyoung menatap Kyuhyun ngeri. “Tidak, terima kasih. Cukup sekali saja, dan rasanya seperti aku mau mati.”

 

Ok, kalian pasti bingung. Biar dijelaskan. Sooyoung dan Kyuhyun kini sedang duduk di ruang perpustakaan pribadi Kyuhyun sambil menuliskan sejarah keluarga Cho dari abad sembilan belas. Kau tau bagaimana rasanya? Selain pegal dan bosan? Pusing! Tentu saja pusing. Ada lebih dari seratus nama orang di dalam sejarah keluarga Cho, dan paling tidak Sooyoung harus menuliskan separuhnya di dalam kertas perkamen, lengkap dengan keterangannya.

 

Sooyoung saja belum tentu tau tentang sejarah keluarganya, apalagi ini harus mempelajari sejarah keluarga orang lain.

 

“Kau tau? Tugas ini mudah sebenarnya, hampir semua kisah yang terjadi di keluarga Cho sama. Menikah karena perjodohan, perselingkuhan, perebutan harta waris, perang saudara, perebutan wanita, bunuh diri. Ha, klise. Semua hanya terjadi secara berulang.”

 

Sooyoung menggeleng tak percaya. Memang sejak tadi ia membaca kisah keluarga Cho, hal-hal yang Kyuhyun sebutkan hampir semuanya benar. Selama ini praduga Sooyoung soal keluarga bangsawan hidup dengan bahagia rupanya salah besar. Banyak kehancuran yang terjadi disebabkan oleh sebuah objek. Materi. Ckck. Inilah mengapa ayah Sooyoung selalu mengajarkan Sooyoung kalau uang bukanlah sumber kebahagiaan utama. Terbukti, sosok lelaki disampingnya ini bahkan bisa Sooyoung katakan jauh dari kata bahagia. Bagaimana mungkin Kyuhyun bisa bahagia dengan peraturan yang membuatnya hidup seperti robot. Sooyoung jadi mengerti kenapa Kyuhyun sering bersikap menyebalkan kepadanya, itu semua hanyalah salah satu cara Kyuhyun mencari kesenangan dibalik kehidupannya yang kaku dan dikontrol.

 

Mungkin bertemu nenek Cho bukanlah satu dari daftar hal favorite yang terjadi dalam hidup Sooyoung, tetapi setidaknya Sooyoung menemukan sebuah makna dibaliknya. Ya, dia jadi lebih mengetahui sosok suaminya.

 

Tanpa Sooyoung sadari, dirinya kini tengah menatapi wajah Kyuhyun dengan seksama. Bahkan ia tidak sadar kalau kini Kyuhyun tengah balik menatapnya dengan kernyitan di dahi.

 

“Kau, kenapa?” tanya Kyuhyun, menarik Sooyoung kembali ke alam sadar.

 

Kyuhyun tersenyum miring. “Kau sedang berpikiran mesum tentangku ya?”

 

Sooyoung segera merubah modenya menjadi mode siaga. “Cih, mana sudi!”

 

Kyuhyun terkekeh. “Oh, ya? Seharusnya aku merekam wajahmu. Kau seolah sedang berusaha melahapku bulat-bulat.”

 

“Cish, kalau aku bernafsu padamu, semalam saja aku membiarkanmu menyentuhku!”

 

Aduh, kenapa aku jadi bahas kejadian semalam!

 

Kyuhyun terdiam. Lagi-lagi ingatannya terlempar kepada kejadian tadi malam. Kejadian dimana dia harus berperang melawan nafsunya yang terpancing akibat obat perangsang yang dimasukkan ayah dan ibunya.

 

Kyuhyun mengalihkan tatapannya. Bisa bahaya kalau ia tidak mengalihkan tatapan dari Sooyoung, bisa-bisa ia kembali turn on. Dia sudah pernah melihat tubuh Sooyoung telanjang bulat saat malam pertama mereka berbulan madu. Walaupun itu hanya untuk mengisengi, tetapi Kyuhyun tidak bisa berbohong kalau tubuh Sooyoung cukup menarik perhatiannya. Lalu Kyuhyun juga pernah merasakan dada Sooyoung menyentuh tubuhnya, yaitu saat istrinya itu menyelamatkannya dari insiden tenggelam, walaupun saat itu Kyuhyun setengah sadar. Dan terakhir, bahkan Sooyoung sudah pernah meremas gundukan itu saat kemarin malam ia hampir saja mengambil keperawanan Sooyoung.

 

Tubuh Sooyoung memang kurus. Bahkan dadanya bisa dibilang kecil. Tetapi entah kenapa feromon Sooyoung seolah menarik feromon Kyuhyun bagai magnet berbeda kutub. Mereka saling tarik menarik menciptakan reaksi kimia yang membuat Kyuhyun ingin terus berdekatan dengan Sooyoung.

 

Biar bagaimanapun, Kyuhyun pria dewasa, ia tau dan sangat mengerti kalau daya tarik tubuh Sooyoung sukses menarik Kyuhyun, membuat Kyuhyun kecanduan untuk menyentuhnya.

 

Arghh apa yang kau pikirkan Cho? Kau tidak mungkin menegang karena Sooyoung.

 

Tetapi bagaimana pun Kyuhyun mencoba mengingkari, reaksi itu tetap terjadi. Bagian bawah Kyuhyun menegang. Oh, ini tidak benar. Di ruangan yang tidak begitu luas ini, Kyuhyun tidak bisa menghindar. Kalau tidak mau ia kelepasan, Kyuhyun harus segera pergi darisana secepat mungkin. Tapi…

 

Sooyoung melirik Kyuhyun yang tiba-tiba diam. Bahkan tubuh pria itu bergerak-gerak gelisah. Dan Sooyoung tau kalau sedang ada masalah namun Sooyoung tidak tau pasti apa.

 

“Kau kenapa tegang begitu?” tanya Sooyoung bingung.

 

Kyuhyun terkejut. “Si—siapa yang tegang!”

 

Sooyoung mengernyit. Kenapa Kyuhyun jadi gugup juga? “Sekarang kau malah gugup, kau kenapa?”

 

Kyuhyun menelan ludahnya. Dan tubuhnya mulai bergetar, pergolakan nafsu mulai menguasai tubuhnya. Dan pergolakan itu semakin jelas saat tangan Sooyoung menyentuh lengannya.

 

Damn! Sooyoung, kau menggali lubang kuburanmu sendiri.

 

“Kau kenap—“

 

Ucapan Sooyoung terputus saat Kyuhyun sudah menerjangnya dengan ciuman ganas. Bahkan Sooyoung tidak bisa bereaksi apa-apa selain matanya yang membulat akibat serangan mendadak tersebut.

 

Ya Tuhan, ini gila! Masa sih hanya karena Sooyoung membahas soal semalam, Kyuhyun jadi turn on? Bukankah Kyuhyun itu seorang playboy? Sudah pasti Kyuhyun terlalu profesional hanya untuk sekedar turn on. Kata-kata Sooyoung barusan seharusnya tidak berefek apa-apa padanya.

 

Sooyoung mungkin lupa, kalau Kyuhyun pernah bilang bahwa Sooyoung adalah kelemahannya.

 

Ya, kelemahan terbesar Kyuhyun adalah Choi Sooyoung. Entah sejak kapan. Mungkin sejak mereka bertemu pertama kalinya di kamar tamu di rumahnya? Saat untuk pertama kalinya mata mereka bertatapan, saat kain penutup yang diikatkan oleh pesuruh Kyuhyun saat menculik Sooyoung. Ya, mungkin sejak itu. Buktinya, hanya karena melihat Sooyoung, Kyuhyun merubah seluruh rencanannya terhadap wanita itu dan berakhir dengan menikahinya.

 

“Nggh,” sebuah desahan lolos dari bibir Sooyoung yang masih menjadi fokus utama Kyuhyun. Sooyoung mengerjap beberapa kali, astaga, kenapa dia tidak berontak? Kenapa justru mengerang?

 

Tidak. Dia bisa berakhir di atas ranjang bersama Kyuhyun malam ini. Tunggu! Bahkan mereka sedang tidak berada di kamar!!!

 

Kyuhyun menelusupkan lidahnya di dalam mulut Sooyoung dan refleks tangan Sooyoung mengalungi leher Kyuhyun dan lidahnya menyambut lidah Kyuhyun dengan semangat.

 

Ini salah.

 

Tetapi kenapa terasa…benar?

 

“aghh…” Sooyoung kembali mendesah saat tangan Kyuhyun kini sudah meremas dadanya. Sialan, lengah sedikit, Kyuhyun sudah berhasil mencuri darinya. Tetapi Sooyoung tidak juga mendorong Kyuhyun, bahkan kini tangan Sooyoung meraih rambut Kyuhyun untuk ia remas, tanda Sooyoung menyukai apapun yang tengah Kyuhyun lakukan padanya.

 

Kyuhyun melepaskan bibirnya dari bibir Sooyoung, ia menautkan dahi mereka dan merasakan pertukaran nafas mereka yang hangat. Astaga,bukannya merasa puas, Kyuhyun justru menginginkan lebih.

 

Tetapi Kyuhyun cukup sadar diri, Sooyoung dan dia sama-sama tidak mencintai. Mungkin bagi Kyuhyun, having sex bukanlah hal biasa lagi. Kyuhyun bukanlah seorang perjaka, dan dia juga tidak akan rugi apa-apa kalau ia melakukan sex dengan Sooyoung. Tetapi Sooyoung? Gadis itu punya masa depan. Gadis itu sudah cukup kesulitan sejak diseret secara paksa olehnya dan dijebak untuk menjadi istrinya hanya demi sebuah harta warisan. Kyuhyun sudah merebut kehidupan normal Sooyoung dan Kyuhyun tidak ingin merebut kesucian Sooyoung tanpa didasari apa-apa.

 

Nafsu? Sooyoung terlalu baik untuk menjadi pelampiasan nafsunya.

 

Ah kenapa ini rumit sekali? Sialan. Kyuhyun tidak menyangka hukuman dari nenek Cho berakibat seperti ini padanya.

 

“Kita harus berhenti, Sooyoung.” Ucap Kyuhyun sambil mencoba masih mengatur nafsunya.

 

Sooyoung sendiri masih terengah. Namun di dalam hatinya ia benar-benar kecewa karena Kyuhyun berhenti saat gairahnya tengah memuncak. Persetan jika ia dicap mesum. Toh Kyuhyun suaminya, masa bodo jika pernikahan mereka adalah pernikahan perjanjian. Mereka tetap saja suami istri dimata agama dan hukum.

 

“Bisakah kita lanjutkan?” tanya Sooyoung malu-malu. Setelahnya Sooyoung langsung menelusupkan wajahnya di bahu Kyuhyun. Dia benar-benar malu mengatakan hal itu. Tetapi dia benar-benar menginginkan Kyuhyun memasukinya! Astaga.

 

Kyuhyun tercekat. “A—apa?”

 

“Kita. Kau, aku, sex.”

 

Kyuhyun menelan ludahnya. “Kau…kau hanya sedang horny Sooyoung. Kau akan menyesal setelah melakukannya, percayalah.”

 

Sooyoung menggigit bibirnya. “Tidak. Aku cukup dewasa untuk bertanggung jawab atas pilihanku. Aku sadar seratus persen. Ayo kita lakukan.”

 

Kyuhyun mengerjap tak percaya. Ini benar-benar diluar ekspetasinya. Saat Sooyoung membalas ciumannya dan tidak berontak saja itu sudah cukup membuat Kyuhyun kegirangan, tetapi sekarang ditambah Sooyoung mengajaknya…oh tidak.

 

“Kau yakin?” tanya Kyuhyun sekali lagi, mencoba membuat Sooyoung ragu akan keinginannya tetapi yang ia lihat justru Sooyoung yang menatapnya lekat-lekat dengan pipi bersemu merah. Benar-benar sexy dan menggemaskan dalam satu waktu. “Yakin.”

 

“Kau tidak akan bisa kabur lagi setelah ini Sooyoung. Aku tidak akan membiarkanmu mundur setelah ini. Kau yakin?” dan Kyuhyun kembali dibuat tercengang saat Sooyoung menjawabnya dengan kecupan di bibir.

 

“Just put your little Cho in me, right now!”

 

Dan mereka benar-benar melakukannya malam itu. Semuanya terjadi begitu saja. Tidak direncanakan, tidak diduga sama sekali.

 

Mungkin ini akan jadi cerita yang unik untuk keduanya saat malam pertama mereka bercinta dilakukan di dalam ruang perpustakaan. Beralaskan lantai yang diselimuti karpet. Beruntung saja Kyuhyun menemukan sebuah selimut tipis yang tergeletak diatas sofa di dalam ruangan tersebut sehingga setelah pergulatan panas mereka, mereka bisa tidur nyenyak berpelukan dibawah selimut tersebut meskipun mereka berbaring diatas lantai.

 

Kyuhyun mengabaikan saat suara nenek Cho menggedur pintu perpustakaan sampai akhirnya wanita itu menyerah dan membiarkan Sooyoung dan Kyuhyun mengunci diri di dalam sana. Mungkin dia kira mereka berdua ketiduran karena kelelahan setelah hukuman darinya. Tidak tau saja, mereka habis bercinta. Ckck.

 

“Itu…sex pertamaku. Dan itu luar biasa.” Ucap Sooyoung sambil menyamankan posisinya di dada Kyuhyun.

 

Kyuhyun menarik Sooyoung lebih rapat dalam pelukannya. Memeluk tubuh itu posesif. “Bercinta Sooyoung, kita bercinta bukannya having sex.”

 

Sooyoung tertawa dengan mata terpejam. Menikmati aroma Kyuhyun yang memabukkan. “Bercinta dilakukan dengan cinta Kyu, kita melakukannya dengan nafsu.”

 

Kyuhyun diam saja tak menanggapi ucapan Sooyoung. Otaknya berkata setuju untuk ucapan Sooyoung, tetapi hatinya menolak dan merasa bukan itu yang ia rasakan.

 

Kyuhyun tidak tau apa yang sebenarnya ia rasakan. Semuanya terlalu tiba-tiba. Kyuhyun butuh sedikit waktu untuk menelaah apa yang ia lakukan malam ini dengan Sooyoung. Ya, dan Kyuhyun yakin kalau ini bukan hanya sekedar sex berdasarkan nafsu. Ada perasaan lain. Pasti. Tetapi Kyuhyun perlu waktu untuk meyakinkan dirinya, kalau perasaannya pada Sooyoung saat ini bukan hanya sekedar nafsu dan tertarik. Ya, pasti. Kyuhyun akan memastikannya.

 

Apapun itu hasilnya, Kyuhyun tidak akan mencoba mengelak lagi kali ini.

 

TBC

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHA. Gue nulis ini nonstop. Bodo amat banyak typo atau gak nyambung atau ngaco. Udah sukur gue bisa nulis samp 3,2k words. Yaudah ah silahkan comment. Kalo pada siders gue protect part terakhirnya bodo amat terus gak gue kasih ke siapa2 passwordnya biar gak ada yang bisa baca part terakhirnya HAHAHAHAAH. Tega sekali2 gak apa2 deh ya abis sebel ksi sekarang makin sepi terus sidersnya makin banyak. Emangnya kalian jadi siders gak ketauan apa wooo kan page viewsnya bisa diliat. Ya walaupun gak bisa di cek siapa2 aja orangnya. Yaudah intinya gitu. Comment yo! Buat readers baik, selalu ada rewards buat kalian tenang aja. So, see u in the next part! Kayaknya dua atau mungkin satu lagi adalah part terakhir. Makanya comment! Wkwk