Love Life Chapter 1

Annyeonghaseyooo

Saya tidak akan bicara banyak (*okesip) karena udah banyak bicara di how to get password hehehe.

Okay! Gidaehaedo joha, Let’s Go!

Title : Lovelife

Main Pair : Choi sooyoung, Cho kyuhyun

Other Cast : Hwang tiffany, Choi Siwon

Rated : 21+

Warning : NC panjang, OoC, typo –maybe?-, umur tidak sesuai, tema umum

Disclaimer : Cast milik dirinya sendiri (namun masih tanggung jawab orang tua dan dibawah naungan Tuhan), Super Junior dan SNSD teken kontrak sama SM Entertainment. Saya hanya pinjam nama dan karakter.Ff ini ditulis oleh babykim dan di remake kyuyoung version oleh chovenna.

Please Do Not Bashing The Chara!

Thank you

Happy Reading ^^

.

.

“Ohhh… Siwwoonnniieehhh…Oohh…”

Yeoja itu menekan kepala namja yang bersarang didadanya meski kepala bersurai hitam panjangnya menggeleng.

Tanpa memperdulikan kekasihnya berteriak karena penuh nikmat atau sakit, namja itu tetap saja memainkan lidahnya dengan nakal membelai puting kecoklatan kekasihnya. Tak mau melewatkan kesempatan meski film action yang setengah jam lalu mereka putar di ruang tengah rumah kekasihnya belum menemukan akhir kisah.

“Aahh… Siwonniiieehh.. Su-aahh.. dah.. Sebentar lagi Kyuhyun oppa pulang.”

“Mmmhh…” Lelaki itu melepaskan kulumannya pada yeoja yang duduk diatas pangkuannya itu. Melirik dari punggung kekasihnya pada jendela besar yang menampakkan gelap malam beserta tetesan air berkah langit.

“Ini sedang hujan. Kyuhyun hyung pasti telat. Lagipula dia juga sudah tahu kalau aku disini, Tiff…”

Yeoja itu, Tiffany, membalikkan kepalanya untuk memastikan ucapan namjanya. Membiarkan tangan jahil kekasihnya kembali memonopoli kedua tonjolan kenyal dadanya yang terbuka sempurna.

Memang benar apa yang Siwon katakan. Meski ruang tengah yang sedang mereka tempati gelap karena lampu utama yang dimatikan, cahaya yang berpendar dari televisi cukup untuk Tiffany melihat tetesan air menjejak deras dikaca jendela apartemennya.

Yeoja itu kembali berbalik dan menemukan manik kekasihnya yang menatapnya penuh nafsu.

“Jadi,” suara pria itu semakin berat saja. Kepalanya menengadah untuk dapat mencapai bibir merah Tiffany. “Kita lanjutkan.”

“Mmmhhh…” jemari yeoja itu menyelip pada helaian hitam lebat kekasihnya. Memberi kesempatan pada bibir keduanya untuk menyatu dan saling menyapa.

Yeoja yang hanya memakai panty itu menggesek bagian depan tubuhnya pada sang namja. Membuat Siwon melenguh keenakan karena dada atasnya yang masih memakai kemeja biru muda tertekan benda kenyal dan puting nikmat yang tegang mencuat.

Tak tahan, namja itu melepas kuluman bibir mereka dan dengan cepat melepas pakaiannya. Membuat tubuh atletisnya terpampang sempurna.

Tiffany menelan ludahnya. Tubuh kekasihnya memang membuat yeoja manapun diseluruh dunia ini iri. Yeoja itu mengerjapkan matanya sadar saat kedua tangan namjanya meraih tubuhnya untuk kembali duduk dipangkuannya. Membuat kulit mereka saling bersentuhan. Meski Tiffany masih memakai panty, dia tahu kejantanan kekasihnya sudah mengeras. Menusuk-nusuk dengan buas lubangnya yang sudah basah.

Tak mau pikir panjang dan memperdulikan apa-apa, ruang tengah itu kembali terisi dengan desahan dan lenguhan keduanya.

.

.

“Kyuhyun oppa!”

Gadis itu berlari menaiki tangga berusaha menyusul pria dengan jaket hitam yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam lobby gedung.

“Uugh.” Tertatih karena lelah berlari, gadis itu tetap saja meniti tangga pintu masuk dengan terus memanggil namja pemilik rambut hitam itu.

Kaki kecilnya bergema menapaki lantai marmer gedung apartemen itu. Jika saja hujan tak menghalangi perjalanan pulang gadis itu, mungkin dia tak perlu singgah di gedung ini untuk berteduh diapartemen milik sahabatnya.

Gadis itu menggeram kesal saat tahu pria yang dikejarnya masuk kedalam lift. Barulah gadis itu sadar, ada sebuah benda kecil bertali yang menutupi telinga namja bernama Kyuhyun yang dia kejar-kejar.

“Pantas saja.”

Jemari mungilnya menekan satu tombol panel yang ada diantara kedua pintu lift. Beruntung pintu lift yang lain segera terbuka. Menekan tombol 11, gadis itu merapikan rambut panjangnya yang sedikit basah tersiram tetesan air hujan.

Tentu kita tahu siapa gadis mungil berambut coklat panjang dengan mata madu itu. Sooyoung. Choi sooyoung. Mahasiswi tahun akhir jurusan psikologi.

Meraba-raba saku jeansnya, gadis itu mengeluarkan sebuah ponsel dan menyentuh layarnya. Menempelkannya ditelinga, gadis itu menggeram kecil.

“Kau kemana Tiffany? Aku menelponmu sudah berulang kali.” Dengan kesal disimpannya kembali ponsel berwarna ungu muda itu dan merapikan jaket coklat yang dipakainya ketika panggilannya tak menemukan jawaban.

“Masa hanya berdua dengan Kyuhyun oppa?” Gadis itu bermonolog. “Mati saja.”

Gadis itu merinding membayangkan hanya berdua saja didalam apartemen bersama kakak lelaki sahabatnya itu. Bukan apa-apa. Meski Sooyoung sangat sering berada di apartemen Tiffany entah untuk tujuan apa, dia tak terlalu akrab dengan Kyuhyun. Kyuhyun yang sudah bekerja membuat namja itu jarang terlihat berada dirumah. Meski ada dirumah, Kyuhyun selalu berada didalam kamarnya.

Pernah Sooyoung yang penasaran mencoba menegur Kyuhyun saat mereka berdua sedang bersama didapur. Kalimat panjang penuh basa-basi yeoja itu hanya dibalas dengan dengungan samar lelaki yang berusia lebih tua 4 tahun darinya itu.

Mencibir, Sooyoung kembali mengambil ponselnya. “Pantas saja masih single. Mana ada wanita yang mau dengan pria dingin seperti itu.”

‘Meski Kyuhyun oppa tampan. Sangat tampan,’ tambah Sooyoung dalam hati. Dengan wajah merona tipis.

Kembali gadis itu melakukan panggilan meski tetap tak dijawab oleh Tiffany. Entah sudah berapa kali yeoja itu mengeluh kesal.

Tak tahukah dia, sahabatnya sedang sibuk dengan sang kekasih?

Berusaha menenangkan diri, gadis itu menarik nafas. “Pasti dia ada dirumah. Mana boleh dia diluar kalau Kyuhyun oppa sudah pulang.”

Sooyoung tersenyum lebar saat lift yang hanya berisi dirinya itu berhenti dilantai 11. Kakinya berjalan keluar namun kembali berlari kecil saat melihat Kyuhyun hanya berada beberapa meter didepannya.

“Oppa!”

Namja itu tetap berjalan lurus. Sooyoung mengacak rambutnya frustasi. Dia merasa seperti orang bodoh saja.

Didepannya, Kyuhyun sedikit menunduk untuk memasukkan password pintu apartemen yang hanya ditempatinya dengan adik perempuannya. Suara ‘ting’ menandakan kode yang dia masukkan benar dan pintu itupun tak terkunci.

Lagu rock masih mengalun melalui headset yang dipakai namja itu. Tanpa ada pikiran aneh yang mungkin akan sempat melintas dipikirannya, Kyuhyun melangkah masuk. Tak curiga meski apartemennya terlihat remang-remang.

“Ouhh…”

Namja itu baru saja melepas benda kecil yang menyumbat telinganya untuk mendengar suara adiknya yang selalu menyapa saat dia pulang. Tapi kenapa suara desahan yang dia dapatkan?

“Oppa!”

Dengan cepat Kyuhyun menoleh saat mendengar sebuah suara dibelakangnya. Meski pencahayaan minim, namja itu tahu siapa gadisl yang berdiri dibelakangnya dengan cengiran menghiasi bibir tipis sang yeoja. Mereka sempat bertemu beberapa kali.

“Apa Tiffany ada didalam?”

“Sooyoung?”

Gadis itu mengangguk semangat.

“Tiffany?”

“Gadis itu kembali mengangguk. “Apa dia ada?”

“Ahh… Yesss… Mmmhhh…”

Namja dan yeoja yang saling berpandangan didepan pintu masuk itu tak bisa memungkiri saat telinga keduanya mendengar desahan erotis yang berasal dari dalam apartemen.

“Ssstt…”

Tangan Kyuhyun refleks menutup mulut Sooyoung yang siap untuk berteriak karena kaget. Dengan dagunya, Kyuhyun mengisyaratkan bahwa mereka akan masuk kedalam.

Dengan berjinjit, oh bahkan sepatu sport dan flat shoes masih melekat dikaki keduanya, mereka berjalan masuk tanpa suara.

Telapak tangan Kyuhyun semakin erat menutupi mulut mungil gadis yang berdiri disampingnya saat keduanya berada diujung ruang tengah.

Sepasang yeoja dan namja, yang kita tahu adalah Tiffany dan Siwon, terlihat saling berciuman panas dengan tubuh polos yang berkilau karena keringat.

Tak mau berlama-lama menatap live show dewasa didepannya, Kyuhyun langsung menyeret Sooyoung yang masih terbelalak tak percaya menuju kamarnya yang berada tepat disamping mereka.

Dengan punggung yang menempel pada pintu, Sooyoung menatap Kyuhyun yang masih menutupi mulutnya. Perlahan, Sooyoung menggeleng dan melepaskan tangan besar Kyuhyun.

“Oppa… I-itu…”

Mendengar lirihan didepannya, Kyuhyun tersadar dan balas menatap Sooyoung. Namja itupun mengangguk.

Sooyoung mengalihkan pandangannya. Wajahnya merona saat melihat pasangan itu bercumbu dengan nikmatnya.

Oke. Sooyoung bukanlah gadis polos yang tak tahu apa yang baru saja disaksikannya. Dia tak bisa mengelak bahwa kadang diapun melihat adegan serupa dalam film dewasa. Namun untuk live show dengan sahabatnya yang menjadi tokoh utama? Dia menggeleng.

Kini bahkan kewanitaannya sudah terasa panas. Wajahnya merona. Nafasnya mulai berat. Libidonya naik.

“Sooyoung…”

Gadis itu menoleh pada namja yang berdiri didepannya saat mendengar namanya dipanggil. “Hm?”

Kyuhyun menunduk. Beberapa kali memang dia pernah memergoki adiknya sedang bercumbu mesra dengan kekasihnya itu. Tapi ini berbeda. Jika biasanya dia akan membalikkan badan dan pergi dengan mengangguk maklum, kini ada seorang gadis yang sekarang sedang bersamanya.

Dia lelaki normal. Tubuhnya panas. Nafasnya memburu karena jantungnya berpacu cepat.

“Oppa…”

Panggilan Sooyoung membuat namja itu mengangkat wajahnya. Melihat Sooyoung yang menatapnya bingung dengan wajah yang merona membuat Kyuhyun tak tahan.

Sooyoung masih bingung dengan apa yang terjadi dengan Kyuhyun. Namja itu memanggilnya tapi tak mengatakan apa-apa.

Gadis itu tak sempat memikirkan apa-apa saat dengan cepat Kyuhyun memegang kedua lengannya dan mencium bibirnya. Mendapati wajahnya yang tertekan dengan bibir yang saling bersentuhan, Sooyoung memejamkan matanya.

“Mmmhhh…”

Perlahan tapi pasti, Kyuhyun melepas pegangannya dan mengarahkan lengan Sooyoung untuk melingkar dilehernya. Namja itu melepas ransel dan jaket hitam yang dipakainya. Masih dengan bibir yang saling melumat dan nafas yang menderu cepat, Kyuhyun juga melepas tas selempang dan jaket coklat yang Sooyoung gunakan. Membuat tubuh keduanya lebih ringan dan bisa menempel tanpa ada pakaian tebal yang menghalangi.

Sama seperti ruang tengah apartemen, kamar itu remang-remang. Titik-titik hujan pun semakin deras dan mengalir membasahi kaca jendela kamar Kyuhyun. Lengkap dengan suara desahan Sooyoung yang semakin kencang kala tangan Kyuhyun merangkak naik menambah jajahan pada dada gadis itu.

“Ahhh… Oppaahh…”

Lelaki itu menenggelamkan wajahnya pada leher Sooyoung. “Kau kira oppa tidak tahu apa yang sering kau tonton, youngie?”

Sooyoung terkejut. Apa yang biasa ditontonnya?

Lebih terkejut lagi saat dia mendapat panggilan baru dari Kyuhyun. youngie?

“Kau dan Tiffany masuk kekamar oppa dan mencari-cari koleksi film oppa?”

Sooyoung melenguh saat lidah Kyuhyun yang permukaannya tak rata itu menjilat telinganya.

“Dan lagi,” Kyuhyun mengelus jemari Sooyoung yang melingkar dilehernya, “bermain solo?”

Skak mat!

Ya. Semua yang Kyuhyun ucapkan itu memang benar. Siang hari saat Kyuhyun tak ada dirumah, dia dan Tiffany leluasa memasuki kamar pribadi milik Kyuhyun. Sooyoung bahkan tahu tempat rahasia dimana Kyuhyun menyimpan berbagai jenis film dewasa yang sering dinikmati lelaki seusianya. Belum lagi Kyuhyun mengetahui kebiasaannya bermasturbasi.

Oh, Sooyoung malu sekali.

“Jadi,” suara namja itu semakin berat saja. “Mendesahlah dengan keras untuk oppa. Oppa akan bermain liar untukmu.”

Kyuhyun semakin ganas saja melumat bibirnya. Tak tahan menerima remasan dari Kyuhyun didadanya, tangan gadis itu merambah turun. Menuju selangkangan Kyuhyun yang membesar dengan kejantanan yang menegang.

“Good girl.” Kyuhyun melepaskan lumatannya dan menjilat telinga Sooyoung.

Sooyoung sudah melupakan rasa malu yang hinggap dalam dirinya saat bersama Kyuhyun. Pikiran gadis itu mulai berfantasi. Tak bisa ditolaknya terkadang bayangan wajah Kyuhyun masuk dipikirannya menggantikan jemarinya ketika dia bermain solo.

“Ahhh… Oppaahh…” Sooyoung menyelipkan jemarinya pada helaian rambut hitam Kyuhyun. Membuat namja itu semakin menempel pada tubuhnya yang panas.

Tak mau menunggu lama, Kyuhyun mengangkat Sooyoung untuk berjalan mendekati ranjang diujung kamar. Dengan lihai kaki namja itu melepas sepatu yang masih dipakainya dan menanggalkan sepatu Sooyoung.

Saat betisnya menyentuh ujung ranjang, Kyuhyun berbalik dan merebahkan tubuh Sooyoung terlebih dahulu. Membuat namja itu bebas mengeksplor seluruh tubuh gadis yang terbaring pasrah dibawahnya.

Bibirnya kembali mencari mangsa dan pilihannya jatuh pada bibir tipis Sooyoung. Kembali keduanya berciuman panas dengan lengan Sooyoung yang melingkar dilehernya.

Kedua tangan Kyuhyun sendiri bergerak turun. Meraih celana jeans sang gadis dan dengan cepat melepaskannya. Dibukanya kedua kaki Sooyoung dan menempatkan diri diantaranya.

“Ungghhh…” Sooyoung semakin meremas rambut Kyuhyun yang memenuhi jemarinya saat kedua tangan namja yang ada diatasnya itu meremas kedua dadanya gemas. Membuat tubuhnya membusung kedepan dan menggesek tubuh Kyuhyun.

Dengan cekatan Kyuhyun melepas blus dan bra yang gadisnya gunakan. Kini kedua tonjolan kenyal menggoda sudah menggesek-gesek tubuh bagian depannya. Meski bibirnya belum bosan melumat habis bibir Sooyoung, jemari namja itupun tak kalah liarnya memainkan puting Sooyoung yang menegang.

“Ouuhhh… Ahhh… Oppaahh…”

Desahan gadis itu terdengar erotis ditelinga Kyuhyun saat bibir keduanya terpisah. Melihat Sooyoung yang memandangnya sayu dan tubuh mulusnya yang berkilauan karena keringat, Kyuhyun merendahkan kepalanya. Meraih leher dan dada gadis itu untuk meninggalkan jejak kepemilikan.

Sooyoung menurunkan pandangannya saat merasa gairahnya semakin meningkat dengan puting yang terasa hangat. Gadis itu melenguh hebat mendapati salah satu tonjolan dadanya berada dalam kuluman Kyuhyun.

Berkali-kali Sooyoung bertanya pada Tiffany untuk tahu senikmat apa saat Siwon menyentuhnya. Dengan malu-malu dan wajah merona Tiffany hanya mengatakan bahwa itu tak bisa dibayangkan. Sehingga Sooyoung selalu dipenuhi rasa penasaran untuk tahu apa penyebab tokoh pria dan wanita yang berteriak penuh kepuasan dalam film dewasa yang dilihatnya.

Saat melihat Kyuhyun melumat dadanya penuh nafsu dan mata yang terpejam, Sooyoung tahu seperti apa rasanya. Fantasinya bermain ketika salah satu tangan Kyuhyun bergerak turun menuju kewanitaannya.

“Oppaahhh…”

“Hm?”

Kyuhyun merangkak naik dan kembali melumat bibir tipis Sooyoung. Keringat gadis itu sudah menempel pada kaos yang Kyuhyun gunakan.

“Oppa akan memuaskanmu dulu,” namja itu menjilat leher Sooyoung. Tak terganggu meski rasa asin keringat Sooyoung sempat dirasakannya. “Setelah itu kau harus memuaskan oppa, ne?”

Sooyoung menggeleng. “A-anniihh…”

“Ani?”

Jemari Kyuhyun menyelip kedalam celana dalam merah yang merupakan pertahanan terakhir yeoja itu. “Kau tak mau?”

“Aku akan membuat oppa klimaks terlebih dahulu.” Gadis itu menatap Kyuhyun jahil.

“Begitu?” Kyuhyun menyeringai. “Tak akan oppa biarkan.”

Dengan cepat tangan Kyuhyun melepas kain terakhir yang menutupi tubuh Sooyoung. Seketika itu pula wajah namja itu sudah berada tepat didepan kewanitaan Sooyoung. Menghembuskan nafas panasnya pada lubang yang sudah basah dengan cairan bening yang mengalir keluar pelan.

Sooyoung memekik kecil saat sadar tak ada satupun lagi dari tubuhnya yang tertutup. Sedangkan Kyuhyun? Oh bahkan jika Kyuhyun keluar untuk membeli makan pun pakaian namja itu masih rapi dan pantas.

Kyuhyun terpana mengagumi kewanitaan Sooyoung yang wangi dan menggoda. Dengan bulu-bulu tipis yang tertata rapi menutupinya, Kyuhyun menggeram menyadari bahwa bagian tubuh gadis yang sedang dikuasainya itu membuatnya menegang seperti tersengat listrik bertegangan tinggi.

Sooyoung semakin menenggelamkan kepalanya pada bantal saat merasakan kehangatan membelai kewanitaannya. Lenguhannya keluar tanpa bisa tertahan. Berusaha menambah kenikmatan, tangan gadis itu serentak meremas sendiri kedua payudara montok didadanya.

Kyuhyun bagaikan merasakan pikirannya kosong saat lidahnya menyentuh kewanitaan sahabat adiknya itu. Baru menjilat sekali saja lenguhan dan desahan Sooyoung begitu erotis menembus gendang telinganya. Menyeringai tipis, namja itu menaikkan pinggul Sooyoung dan menempatkannya tepat didepan wajahnya. Serangan lidah hangatnya begitu gencar menjilat dan melumat sumber kenikmatan bagi pria seperti dirinya.

“Ohhh… Aaaahhh… Oppaahh… Ohhh…”

“Mmmhhh… Enghh…”

Kyuhyun semakin bersemangat. Tak perduli cairan yang keluar dari lubang Sooyoung semakin banyak, namja itu mencoba untuk menusuk-nusuk liang itu dengan lidahnya.

“Yeessshhh… Mmmhhhh…. Ahh ahh ahh…”

Wajah Sooyoung mengernyit menunjukkan kenikmatan. Remasan tangan pada dadanya sendiri terlepas. Beralih untuk menekan wajah Kyuhyun yang semakin cepat menusuk lubangnya penuh nafsu.

Kyuhyun tahu lubang itu begitu nikmat. Karena itu dia sama sekali tak ada niat untuk menghentikan pergerakan lidahnya meski nafasnya sudah tak beraturan karena Sooyoung menekan kepalanya kuat. Sampai namja itu merasa otot kewanitaan Sooyoung menegang dan menjepit lidahnya.

“Oppaahhh!”

Cairan bening kental itu mengalir deras. Membasahi sebagian wajah Kyuhyun dan tanpa ragu namja itu menelannya. Lidahnya masih menusuk dengan dalam pada liang Sooyoung. Membiarkan yeoja itu merasakan klimaks yang baru menghampiri.

“Oohhhh…”

Gadis bermarga Choi itu terbaring lemas. Memejamkan mata dan mengatur nafas. Tubuhnya bergetar hebat saat kenikmatan itu dirasakannya.

“Youngie.”

Mata yeoja itu terbuka ketika suara berat dari bibir yang tepat berada ditelinganya itu memanggil.

“Kau belum lelah kan?”

Sooyoung tidak tahu kapan Kyuhyun menelanjangkan diri. Begitu dia sudah bisa melihat dengan jelas, tubuh berkeringat namja itu sudah menimpa tubuhnya dengan kulit yang saling bersentuhan. Sooyoung bahkan bisa merasakan perutnya tertusuk sesuatu yang menegang.

“Oppa perlu bantuanmu.”

“Huh?” Sooyoung memandang Kyuhyun penuh tanda tanya dengan wajah memerah. Gadis itu tahu Kyuhyun balas menatapnya layaknya binatang buas mendapat mangsa. Tapi gadis itu tak tahu apa yang Kyuhyun inginkan. Apa langsung acara utama?

“Tidak.” Seakan tahu keraguan Sooyoung, Kyuhyun menggeleng. “Oppa lebih suka appatizer dibandingkan main course.”

Namja itu menyeringai melihat Sooyoung menatapnya polos. Selama ini keduanya bahkan tidak dekat. Tapi kini tanpa ragu Kyuhyun mengatakan apa yang dipikirkannya tanpa basa basi.

Tangan Sooyoung perlahan turun berniat menyapa kejantanan Kyuhyun yang dia tahu sudah menegak sempurna. Ujung kejantanannya yang licin membuat gesekan nikmat diperut Sooyoung.

“Bukan.” Kyuhyun kembali mengarahkan kedua tangan Sooyoung agar melingkar dilehernya. “Jangan melakukan apa-apa. Oppa saja yang bekerja.”

Bahkan Kyuhyun memintanya ini itu tanpa ragu. Membuat Sooyoung tak bisa menolak.

Masih saling menatap, Kyuhyun menurunkan salah satu tangannya menuju kewanitaan Sooyoung. Lainnya dia tempatkan di tengkuk gadis itu dan mengarahkannya pada wajahnya.

Ciuman itu kembali terjadi. Dengan bibir yang saling melumat, Kyuhyun berusaha mendominasi. Menarik lidah sang gadis untuk bertamu kedalam rongganya. Menyedotnya ganas secepat gerakan keluar masuk jemarinya dilubang Sooyoung.

“Mmmmhhh… Nngghhh…”

Kenikmatan yang gadis itu rasakan dilampiaskannya dengan meremas rambut Kyuhyun yang tak beraturan. Menambah kepuasan birahi pada tubuhnya yang bergairah.

Tautan bibir itu terlepas. Dengan wajah mengernyit penuh nikmat Sooyoung menatap namja yang semakin cepat menggerakkan jari menusuk lubangnya itu. Kepalanya menggeleng kesana kemari. Bergerak liar melampiaskan kenikmatan yang membuatnya tak bisa mengatakan apa-apa selain desahan.

“Aaahhh… Ah ah ah… ahhh…”

Tangan Kyuhyun yang bebas meraih dagu Sooyoung dan membuat gadis itu tak bisa bergerak tanpa arah. “Tatap oppa. Oppa ingin lihat wajahmu.”

Nafas Sooyoung semakin berat. Dadanya membusung. Matanya terpejam dan terbuka sayu penuh kenikmatan.

Kyuhyun tersenyum melihat gadis dibawahnya itu begitu menikmati perlakuannya. Dua jarinya yang merangsek masuk pada lubang bawah gadis itu mulai terjepit.

“Ahh… Ouhhh… Aaaaaahhhhh….”

Gadis itu kembali lemas. Matanya terpejam dan berusaha mengatur nafas.

Kyuhyun mengecup kening Sooyoung singkat. “Kau menyukainya kan? Lebih enak jari oppa dibandingkan jarimu sendiri kan?”

Berbohongpun tak berguna, gadis itu mengangguk. “Oppa, sudah.”

“Sudah?” Kedua alis Kyuhyun naik. “Tentu saja belum!”

Tubuh gadis itu sedikit terangkat saat Kyuhyun menyelipkan kedua tangannya dipunggung Sooyoung. Memeluk tubuh penuh keringat itu.

“Tapi aku lelah, oppa,” rengek Sooyoung.

Kyuhyun menciumi wajah Sooyoung tanpa melewatkan satu sisi pun. “Kau hanya perlu menikmatinya saja,.”

“Iya. Tapi tunggu sebentar. Aku benar-benar lemas, oppa.”

Kyuhyun terkekeh. “Baiklah. Tapi jangan tidur dulu.”

Sooyoung mengangguk. Gadis itu memejamkan mata. Membiarkan bibir Kyuhyun menjelajahi wajahnya dengan kecupan disana sini. Sesekali melenguh saat ujung kejantanan Kyuhyun terasa menggesek kewanitaannya.

“Ungh…” Lenguhan Sooyoung yang kesekian kali menghentikan kecupan Kyuhyun. Dipandangnya wajah Sooyoung yang berkeringat.

“Main course?” dengan senyum menawannya namja itu bertanya.

Sooyoung terkikik geli. “Baiklah.”

Keduanya kembali dari awal. Mulai dari ciuman panas dan sentuhan menggoda, hingga gesekan liar.

Sooyoung melirik kebawah saat Kyuhyun mulai menyiapkan kejantanannya. Yeoja itu merona. Baru kali ini dia melihat langsung milik Kyuhyun yang selama ini hanya bisa dibayangkannya. Begitu menggoda dengan ukiran urat yang mengelilingi kejantanan besar dan tegak mengundang. Membuat Sooyoung menelan liur nafsunya.

“Oppa,” panggil gadis itu.

“Hm?” Kyuhyun mendongak meski tangannya masih memegang kejantanannya. Mengocoknya sebentar agar tegang sempurna.

“Boleh kupegang?” pinta Sooyoung malu-malu.

Melihat Sooyoung yang bertanya sambil menggigit bibir membuat Kyuhyun tersenyum. “Tentu saja. Buat dia lebih mengeras ne.”

Sooyoung mengangguk. Darahnya berdesir hebat saat batang besar yang memenuhi genggaman tangannya itu bisa dirasakannya. Jemarinya yang memegang erat bergerak naik turun. Perlahan hingga Kyuhyun memintanya bergerak lebih cepat.

“Ughh… Sudah.” Kyuhyun melepaskan tangan Sooyoung dan mengarahkan lengan yeoja itu melingkari lehernya.

Ujung kejantanan yang licin itu mencari jalannya menuju lubang nikmat Sooyoung sementara keduanya saling bertatapan dengan nafas berat.

“Ouhh…” Sooyoung melenguh saat ujung batang tegak itu terdorong memasuki tubuhnya.

Kyuhyun pun demikian. Geraman namja itu berdengung ditelinga Sooyoung.

Niat Kyuhyun untuk terus bergerak maju terhenti saat kejantanannya merasakan sesuatu yang menghalangi. Dengan wajah mengernyit heran namja itu menatap Sooyoung curiga.

“Kau masih perawan?”

Wajah merah Sooyoung mengangguk membenarkan pertanyaan Kyuhyun.

Seketika raut wajah Kyuhyun berubah. Dia sama sekali tak tahu jika Sooyoung masih perawan. Kyuhyun pikir Sooyoung berani bermain solo karena gadis itu sudah pernah merasakan kenikmatan sempurna saat diranjang.

Melihat Kyuhyun yang menghentikan gerakannya, Sooyoung bertanya, “wae?”

Kyuhyun menggeleng. Setinggi-tingginya libido dan sekuat apapun gairahnya, dia tak tega membuat seorang gadis kehilangan keperawanannya saat bukan pada malam pertamanya. “Kita hentikan saja.”

Kedua kaki Sooyoung bergerak cepat memeluk pinggang Kyuhyun. Gadis itu mengernyit tak suka. “Sudah sejauh ini dan oppa menghentikannya?”

Kyuhyun menatap Sooyoung tak mengerti. “Bukankah itu bagus?”

“Tidak.” Sooyoung menggeleng. “Aku tidak mau.”

“Gadis bodoh.”

“Oppa sudah merasakan semuanya dan kini meninggalkanku?” Sooyoung menatap Kyuhyun dengan kemarahan.

Kyuhyun sendiri dilemma. Kejantanannya masih berada didalam Sooyoung. Kenikmatan jepitan kewanitaan Sooyoung yang belum pernah dimasuki pun memabukkannya. Sedikit dorongan saja maka habis sudah. “Kau yakin?”

Gadis itu mengangguk. “Ya.”

Menghembuskan nafasnya, Kyuhyun menatap tajam mata Sooyoung. “Jangan minta oppa berhenti nanti.”

Sooyoung mengangguk sekali lagi. “Ya.”

“Lihat oppa saat oppa melakukannya.”

“Ya.”

Dengan erat Sooyoung memeluk leher Kyuhyun. Kyuhyun pun tak sedikit melepaskan pelukannya pada tubuh Sooyoung. “Mungkin akan sedikit sakit. Jangan gigit bibirmu karena nanti akan terluka. Teriak saja. Oppa akan melakukannya dengan cepat. Tenang saja ne?”

Keduanya bertatapan. Kyuhyun bergerak mundur sebelum menghentakkan pinggulnya dengan keras.

Diluar dugaan, Sooyoung tak berteriak. Hanya saja mulutnya terbuka dengan raut wajah menunjukkan sakit yang amat sangat. Tanpa bisa ditahan air mengalir perlahan dari matanya yang refleks tertutup.

Kyuhyun menggigit bibirnya sesaat. Jepitan kewanitaan Sooyoung benar-benar membuatnya ingin bergerak liar. Namun melihat wajah Sooyoung yang memerah dan menahan sakit, lelaki itu tak tega.

“Ssstt…” Tangannya bergerak mengelus pipi dan rambut Sooyoung. “Mianhae.”

Sooyoung belum membuka matanya. Bibirnya bergetar.

“Karena kau sudah memberikan apa yang kau jaga untuk oppa.” Namja itu bergerak perlahan untuk memeluk wanitanya.

“Mulai sekarang,” kecupan itu didaratkannya pada kening Sooyoung.

“Kau boleh dengan bebas memasuki kamar oppa, tidur ditempat tidur oppa, memakai pakaian oppa.” Kecupan itu beralih ke salah satu pipi.

“Boleh memeluk oppa, mencium oppa.” Kecupan kembali dipipi lainnya.

“Kau boleh meminta apa saja pada oppa.” Belaian tangan itu mampu menenangkan Sooyoung.

“Tapi ingat.” Kyuhyun memundurkan kejantanannya perlahan. “Jangan melirik namja lain.”

“Ouhhh…” Sooyoung melenguh menahan sakit sekaligus nikmat yang perlahan datang.

“Jangan bercinta dengan orang lain.” Kyuhyun tak tahan. Lubang sempit itu menggodanya untuk cepat-cepat bergerak liar.

“Jangan bermain solo.” Kyuhyun bergerak perlahan.

“Ahhh…” Sooyoung mengangguk meski tubuh bawahnya yang masih sakit meminta perhatiannya.

“Jika kau ingin menonton film dewasa itu,” namja itu bergerak dengan erangan kenikmatan. “Oppa akan menemanimu.”

“Yaahhh… Oohhh…” Sooyoung mencengkeram dengan kuat punggung Kyuhyun.

“Hanya oppa.” Kyuhyun semakin meningkatkan kecepatan hentakannya.

Sooyoung menganggukkan kepalanya cepat. Sakit yang tadi dirasakannya sudah hilang entah kemana. Gesekan dinding otot kewanitaannya dan kejantanan Kyuhyun yang membengkak menjadi lebih besar memenuhi lubang nikmatnya. “Aaahhhh… Harder oppaahh…”

Melihat Sooyoung yang mulai menikmati, Kyuhyun menyeringai. “Tentu, Baby.”

Sesuai permintaan Sooyoung, gerakan pinggul Kyuhyun semakin kuat menghentak. Membuat Sooyoung dengan leluasa mendesah pasrah pada namja yang memandangnya penuh nafsu itu.

Yeoja itu membuka matanya. Senyumnya merekah dengan tubuh yang terhentak keras.

Kyuhyun benar-benar liar! Namja itu mampu mengerakkan pinggulnya dengan cepat. Lebih ganas lagi saat Sooyoung melenguh keras.

“Aaahhhh… Oppaaahhh!!”

Ditanamkannya kejantanannya dalam-dalam saat Sooyoung kembali merasakan klimaks. Tapi tak butuh waktu lama, pria itu kembali menggenjot lubang yang semakin licin itu. Hentakannya membuat dada Sooyoung menggesek dadanya liar. Ditekannya dada itu agar menempel ditubuhnya. Suara kecipak memenuhi telinga keduanya. Diiringi dengan desahan Sooyoung dan erangan Kyuhyun.

“Ouuhh… More oppaahh…”

“Ennggghhhh… Benar-benar sempit,.”

“Ouuhhh… Yessshhhh…”

Dengan kewanitaan yang semakin sensitive, Sooyoung tahu tak lama lagi Kyuhyun pun akan merasakan puncaknya. Kejantanan namja itu berkedut kencang dan menusuk kenikmatannya sempurna. Yeoja itu mendesah semakin keras.

“Aahhh… Ahh… Ahh… Ahhhh…”

“Ouuuhhhh… ”

Sooyoung bisa merasakan sesuatu yang panas memasukinya. Kyuhyun masih membenamkan kejantanannya untuk mengalirkan hasratnya kedalam tubuh Sooyoung.

“Haah… hah…”

Nafas keduanya memburu. Dengan lemas Kyuhyun menindih Sooyoung. Bau keringat dan seks bercampur menjadi satu.

“Oppa mengeluarkannya didalam. Tak apa?”

Sooyoung mengangguk. “Aku bukan dalam masa subur.”

Menghela nafas panjang, Kyuhyun bangkit dan merebahkan tubuhnya sendiri. Sayup-sayup disela suara hujan yang semakin deras, keduanya masih bisa mendengar desahan dari luar kamar.

“Mereka belum juga selesai?” tanya Sooyoung heran. “Kuat sekali.”

Kyuhyun menyeringai. Satu tangannya meraba lubang licin Sooyoung dan tangan lain meraih tonjolan didada wanita itu. “Oppa juga kuat. Boleh oppa minta lagi?”

Tanpa perlu diiyakan, pria itu membalikkan tubuh wanitanya dan menunggingkannya. Membuat lenguhan Sooyoung kembali terdengar.

“Ouuhhhh… Perlahan oppa!”

.

.

“Apa Kyuhyun oppa lembur dikantor lagi?”

Kekasih Choi Siwon itu menatap rak sepatu dan tak menemukan sepatu Kyuhyun disana. Tiffany kembali berjalan menuju dapur dan menyantap roti bakar sebagai sarapannya dengan lahap.

“Setidaknya dia memberi kabar jika tak pulang. Tahu begitu kan aku minta Siwon untuk menginap disini saja semalam,” yeoja manis itu bergumam sinis. “Babo.”

“Apa dia benar-benar tidak pulang?” Memastikan, Tiffany berjalan menuju kamar kakak lelakinya itu. Lalu mengetuknya perlahan. “Oppa?”

Yeoja itu melirik jam dinding. Jam 8 pagi. “Dia tak pernah tidur sampai sesiang ini.”

Kembali Tiffany mengetuk pintu kamar berwarna hitam itu. “Oppa!”

Samar-samar telinganya mendengar gumaman yang Tiffany tahu itu sangat Kyuhyun sekali. “Kau didalam?”

Pintu kamar itu terbuka sedikit. Menampakkan sesosok anak adam yang hanya memakai celana pendek dengan mata terpejam.

“Ada apa?” dengan suara berat dan serak khas bangun tidur, namja itu bertanya.

“Kau pulang?”

Jemari namja itu bergerak naik menggaruk dadanya yang terasa geli terkena angin pagi. “Hm.”

Mata yeoja itu menelisik fisik kakaknya. Sedikit curiga pada bibir Kyuhyun yang membengkak.

Diliriknya isi kamar kakaknya yang masih gelap karena tirai jendela yang belum terbuka. Melihat Kyuhyun yang masih terpejam, Tiffany mendorong pelan pintu kamar.

Melihat sepasang sepatu yang dia tahu kakaknya tidak akan pernah memakai flat shoes diantara sepatu sport yang berserakan menambah kecurigaannya. Mungkin tidak akan securiga ini jika itu adalah sepatunya. Siapa tahu Kyuhyun berniat untuk memakainya dan mengenakan gaun saat malam tiba? Oke. Lupakan.

Matanya memicing sempurna saat melihat selimut merah kakaknya bergerak-gerak. Terlebih lagi saat dia seperti mengenal sosok yang akibat gerakannya, beberapa anggota tubuhnya terlihat.

“I-itu…”

Menyadari adiknya yang bergerak semakin jauh membuat Kyuhyun membuka mata sempurna. Segera saja namja itu berusaha menutup pintu. Namun kalah cepat dengan gerakan refleks Tiffany yang menahan pintu dengan kaki dan lengannya.

“Siapa?” Adik dari Cho kyuhyun itu memandang kakaknya tajam.

“Pacarku.”

Dengan tenang Kyuhyun menjawab. Meski dia merasa kewalahan sudah mengerahkan tenaga begitu kuat untuk mendorong pintu. Tenaganya sudah habis untuk berolahraga semalam.

Satu pelajaran yang bisa dipetiknya. Jangan meremehkan kekuatan seorang wanita.

“Pacarmu?” Tiffany menatap Kyuhyun penuh selidik. “Kenapa aku tak tahu?”

Kyuhyun menggeleng. “Bukan urusanmu.”

“Urusanku.” Yeoja itu semakin berusaha menyelipkan badannya untuk masuk kedalam kamar. “Hei!”

Seruan keras Tiffany cukup mampu untuk membangunkan sosok yang tertidur itu. Begitu menampakkan wajahnya, Tiffany terbelalak tak percaya.

“youngie?!?”

To Be Continue